Sebanyak 2103 item atau buku ditemukan

KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER

Penyelenggara pendidikan berbasis karakter tidak sebatas mengandalkan menjadi tanggung jawab pemerintah melalui lembaga pendidikan sekolah formal. Tapi ini menjadi tanggung jawab smua pihak, terutama institusi pendidikan informal yang berlangsung dalam kehidupan keluarga, dan pendidikan nonformal di masyarakat. peran dan Fungsi ketiga lembaga pendidikan tersebut tidak hanya menghasilkan peserta siswa yang cerdas dan terampil, tetapi juga mencerminkan proses pendidikan sebagai pewarisan nilai-nilai luhur, agama dan budaya bangsa yang mengakar dalam dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, secara teknis perlu memperkuat manajemen pendidikan dengan mengembangkan program berbasis pendidikan karakter Sebab Kedudukan orang tua sebagai seorang pendidik, pembimbing, dan juga sebagai seorang pembina anak pertama kali, tentunya akan sangat memberikan warna karakter serta kesiapan anak dalam menjalankan kehidupannya kelak. Maka, kesempatan yang pertama kali di dalam mengisi memori anak dengan hal-hal yang baik adalah orang tua. Selain keluarga, lingkungan sesama teman, teman sebaya juga turut berpengaruh pada perkembangan anak. Teman yang sehari-hari berinteraksi dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif.

Selain keluarga, lingkungan sesama teman, teman sebaya juga turut berpengaruh pada perkembangan anak. Teman yang sehari-hari berinteraksi dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif.

Kurikulum Pendidikan

Konsep Dasar, Landasan,Komponen, Pengembangan, Implementasi, Evaluasi dan Dinamika Perkembangannya di Indonesia

Penulisan buku ini terinspirasi dari semakin mendesaknya kebutuhan akan pemahaman komprehensif insan pendidikan pada semua level pendidikan tentang kurikulum di tengah dinamika dan perubahan yang tiada hentinya terjadi. Untuk konteks Indonesia, perubahan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, serta jenjang pendidikan tinggi merupakan suatu keniscayaan. Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, kemendikbudristek sedang mengimplementasikan kurikulum baru yakni Kurikulum Merdeka; sedangkan pada jenjang pendidikan tinggi, insan pendidikan sedang disibukkan dengan penerapan kurikulum dengan nama Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Penerapan kurikulum baru idealnya mengandaikan pemahaman stakeholder dari semua lapisan terhadap kajian paling dasar dan pokok tentang kurikulum. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memberikan kesegaran bagi insan pendidikan di tengah hiruk pikuk perubahan yang tak terelakkan. Insan pendidikan kiranya dihantar untuk memahami lebih dalam tentang kurikulum dan akhirnya memiliki kecakapan yang memadai dalam mengimplementasikan kurikulum baru yang sedang diterapkan. Buku ini disusun menurut sistematika sebagai berikut: Bab I membahas tentang konsep dasar kurikulum dan ruang lingkupnya; Bab II membahas tentang landasan-landasan kurikulum; Bab III membahas tentang komponen kurikulum; Bab IV menelusuri tentang pengembangan kurikulum; Bab V berisi tentang implementasi kurikulum; Bab VI membahas tentang evaluasi kurikulum; dan akhirnya, bab VII membahas tentang dinamika perkembangan kurikulum di Indonesia.

Penulisan buku ini terinspirasi dari semakin mendesaknya kebutuhan akan pemahaman komprehensif insan pendidikan pada semua level pendidikan tentang kurikulum di tengah dinamika dan perubahan yang tiada hentinya terjadi.

Perencanaan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka Belajar)

Program Merdeka Belajar menjadi penunjang kemajuan pendidikan jika dapat dijalankan dengan baik. Dengan kata lain, program ini dapat menjadi salah satu jalan dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia di satu sisi dan mutu manusia Indonesia secara luas di sisi yang lain. Dengan buku ini menjadi jalan dalam memahami dan menerapkan cara pandang pendidikan melalui kebijakan “merdeka belajar” yang telah dicanangkan, agar pendidikan di Indonesia mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Dalam buku ini terdiri dari 13 Bab, yang terdiri dari, Kurikulum Merdeka Belajar, Program Semester, Program Tahunan, Modul Ajar, Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran, Model-model Pembelajaran, Pengembangan Bahan Ajar, Proyek Pengembangan Profil Pelajar Pancasila, Pengembangan Media Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Asesmen Pembelajaran, dan Struktur Kurikulum Merdeka Belajar.

Program Merdeka Belajar menjadi penunjang kemajuan pendidikan jika dapat dijalankan dengan baik.

Islamic Quality Education Management

Permasalahan utama pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, mulai pendidikan dasar dan menengah, demikian pula pada taraf pendidikan tinggi. Untuk itu perlu dilakukan upaya agar dapat menyelenggarakan pendidikan bermutu, efektif, dan komprehensif sehingga dapat menghasilkan output atau SDM yang juga bermutu dan berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan. Secara internal, sekolah memiliki perangkat, yaitu: guru, murid, kurikulum, sarana, dan prasarana. Dan secara eskternal sekolah memiliki dan akan selalu berhubungan dengan instansi lain baik secara vertikal maupun horizontal. Hendaknya diketahui bahwa dalam konteks pendidikan, sekolah memiliki stakeholder, seperti murid, guru, masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha. Oleh karena itu sekolah perlu dikelola secara profesional, sehingga dapat menghasilkan SDM yang bermutu, sesuai tuntutan dan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Untuk itu, dalam memandang, memperbaiki, dan menyelesaikan permasalahan pendidikan, harus dimulai dari visi, kurikulum, mutu pengajar, sarana dan prasarana, hingga peserta didik. Melalui buku Islamic Quality Education Management ini penulis memberikan solusi bagaimana caranya mengelola pendidikan bermutu, sehingga dapat melahirkan insan bermutu sesuai tuntutan stakeholder, agama, dan akhirnya dapat berfaedah bagi masyarakat, nusa, dan bangsa.

Dengan e-learning, kita tidak hanya memperkenalkan teknologi baru untuk pembelajaran, tetapi kita juga memperkenalkan cara baru untuk berpikir tentang pembelajaran. Banyak usaha pada penggunaan teknologi untuk pembelajaran tidak dapat ...

Asbabun Nuzul

Sebab-sebab Turunnya Ayat Al-Qur'an

"Tidak mungkin dapat memahami tafsir sebuah ayat tanpa mengetahui kisahnya atau mengetahui penjelasan sebab turunnya." (Imam Al-Wahidi) "Penjelasan sebab turunnya ayat adalah cara yang sangat kuat dalam memahami makna dari Al-Qur`an." (Ibnu Daqiq Al-'Ied) "Mengetahui sebab turunnya ayat dapat membantu untuk memahami makna dari ayat tersebut, sesungguhnya mengetahui sebab akan mewarisi pengetahuan terhadap apa yang disebabkannya. Banyak dari ulama salaf terdahulu menemui kesulitan dalam memahami makna ayat, maka dengan mereka mengetahui sebab turunnya ayat, kesulitan tersebut kemudian akan hilang." (Ibnu Taimiyah) Buku ini ditulis oleh seorang ulama besar, yakni Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Di dalam bukunya ini, beliau memaparkan tentang riwayat-riwayat sebab turunnya ayat (Asbab An-Nuzul), karena dengan Asbab An-Nuzul ini, akan membantu seorang mufassir atau mereka yang berkecimpung dalam Al-Qur'an untuk dapat mempermudah dalam berbagai hal yang berhubungan dengan Al-Qur'an serta Mengetahui hikmah yang terkandung dalam hukum yang disyariatkan oleh agama. - Pustaka Al-Kautsar Publisher - Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram.

Banyak dari ulama salaf terdahulu menemui kesulitan dalam memahami makna ayat, maka dengan mereka mengetahui sebab turunnya ayat, kesulitan tersebut kemudian akan hilang." (Ibnu Taimiyah) Buku ini ditulis oleh seorang ulama besar, yakni ...

Politik Identitas

Dalam Perspektif Al-Qur'an dan Teori Modern

Kajian terhadap politik di tanah air belakangan ditandai dengan maraknya kajian di sekitar identitas dengan sasaran kajian yang lebih ditujukan kepada Muslim sebagai entitas terbesar. Beberapa kajian membingkai politik identitas sebagai perilaku politik kolektif yang menganggu proses demokratisasi. Kajian Eman Sulaeman menggunakan perspektif yang tidak dilazim digunakan oleh kajian sebelumnya yang kemudian melahirkan hasil kajian yang berbeda. Dalam kajian ini, Eman Sulaeman coba mengeksplorasi ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan politik identitas. Dengan cara yang demikian, kajian ini—setidaknya menurut perspektif penulisnya-memperkuat keterkaitan Al-Qur’an dengan isu-isu politik kontemporer. Tidak berhenti di situ, kajian ini juga coba mengeksplorasi Al-Qur’an sebagai basis dan rujukan etis dalam merespon persoalan politik kontemporer. Kajian dalam buku ini patut diapresiasi dan pada gilirannya akan mengundang kajian kritis. (Syamsul Arifin, Guru Besar Sosiologi Agama dan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan al-Islam-Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Muhammadiyah Malang) Politik Aliran sesungguhnya adalah istilah yang netral. Menggambarkan secara sosiologis afiliasi politik pada satu kelompok berdasarkan pada kesamaan latar belakang; agama, ras, ataupun idiologi. Namun dalam wacana politik mutakhir, terutama pasca Pilkada DKI 2017 mendapat makna peyoratif. Framing dan mendiskreditkan umat Islam. Kalau umat Islam memilih pemimpin berdasarkan latar belakang agama: Politik Aliran. Bila bukan Islam: itu bukan Politik Aliran. Sesimpel itu. (Hersubeno Arif, Pengamat Politik) - Pustaka Al-Kautsar Publisher - Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram.

Dalam kajian ini, Eman Sulaeman coba mengeksplorasi ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan politik identitas.

HEWAN-HEWAN YANG DISEBUTKAN DALAM AL-QUR’AN YANG MULIA DAN AS-SUNNAH YANG SHAHIH

AL-HAYAWAANAAT FII DHOU’I Al-QUR’AN Al-KARIIM WA AS-SUNNAH ASH-SHAHIIHAH

“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” Surat An-Nur : 45

“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki.

Jiwa dan Akal

Dalam Bimbingan Wahyu

Allah SWT menciptakan manusia dengan karunia akal, yang dengannya mampu membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Allah juga menciptakan jiwa manusia dengan sempurna, yang jika akalnya tersesat, maka kesempurnaan itu akan jatuh pada jurang kehinaan. Maka sebaik-baik manusia adalah yang jiwa dan akalnya tunduk dan patuh kepada-Nya. Kenapa jiwa dan akal menjadi pembahasan penting? Karena unsur terpenting dari manusia dalam menjalankan kehidupannya adalah dua hal ini. Banyak ayat dalam Al-Qur’an ataupun hadits Nabi yang membicarakan tentang keduanya. Akal digunakan untuk tafakur, tadabur, dan ta’ammul ayat-ayat qauliyah (Al-Qur'an) dan kauniyah (alam semesta) sehingga tercipta insan kamil (manusia yang sempurna), yang sehat akal dan jiwanya. Buku yang ada di hadapan Anda adalah karya ulama muda kontemporer, Syaikh Abdul Aziz Marzuq Ath-Tharifi, yang motivasi-motivasinya saat ini menjadi trending di media sosial di dunia Islam, termasuk di Indonesia. Kata-kata yang ditulisnya selalu bernas dan memiliki tenaga yang mampu menggerakan para pembacanya. Sangat sayang jika Anda lewatkan! - Pustaka Al-Kautsar Publisher - Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram.

Maka sebaik-baik manusia adalah yang jiwa dan akalnya tunduk dan patuh kepada-Nya. Kenapa jiwa dan akal menjadi pembahasan penting? Karena unsur terpenting dari manusia dalam menjalankan kehidupannya adalah dua hal ini.

Stereotip dan Prasangka dalam Komunikasi Antarbudaya Muslim Pribumi dan Etnis Cina

Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai etnis, sehingga disebut sebagai masyarakat majemuk (plural society). Kemajemukan tentu saja merupakan nilai positif, dengan kemajemukan komponen masyarakat Indonesia dapat menghimpun dan mengembangkan berbagai potensi bangsa. Berbagai budaya yang ada di tanah air misalnya; merupakan kekayaan yang tiada tara dan harus disyukuri. Namun di sisi lain keberagaman tradisi dan agama mudah sekali menimbulkan gesekan antar berbagai kelompok etnis. Masing-masing etnis memiliki karakter yang berbeda, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya kesalahpahaman antaretnis. Dengan beragamnya etnis dan kebudayaan yang ada merupakan masalah dalam komunikasi antarbudaya. Perbedaan nilai-nilai, norma-norma dan persepsi dari masing-masing etnis yaitu dalam bentuk stereotip dan prasangka seringkali menyebabkan adanya kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Anugrah yang diberikan Allah Swt kepada manusia melalui akal dalam ...