Sebanyak 11042 item atau buku ditemukan

Pendidikan Kewarganegaraan : Civic Education

Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dikembangkan diseluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah dan nama. Mata kuliah tersebut sering disebut sebagai civic education, citizenship education dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy education. Mata kuliah ini memiliki peranan yang strategis dalam mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. Berdasarkan rumusan “Civic Internation” pada tahun 1995, disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, Untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintah demokrasi Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia dalam mengisi kemerdekaan. Selain itu nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya. Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dikembangkan diseluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah dan nama.

Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi

Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dikembangkan diseluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah dan nama. Mata kuliah tersebut sering disebut sebagai civic education, citizenship education dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy education. Mata kuliah ini memiliki peranan yang strategis dalam mempersiapkan warganegara yang cerdas, bertanggung jawab dan berkeadaban. Berdasarkan rumusan “Civic Internation” pada tahun 1995, disepakati bahwa pendidikan demokrasi penting untuk pertumbuhan civic culture, Untuk keberhasilan pengembangan dan pemeliharaan pemerintah demokrasi Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai-nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia dalam mengisi kemerdekaan. Selain itu nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya. Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dikembangkan diseluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah dan nama.

Pendidikan Kewarganegaraan

Buku ini terdiri dari 8 bab, yakni: (1) Filsafat Pancasila, (2) Identitas Nasional, (3) Politik Dan Strategi, (4) Demokrasi Indonesia, (5) Hak Asasi Manusia dan Rule Of Law, (6) Hak Dan Kewajiban Warga Negara, (7) Geopolitik Indonesia, (8) Geostrategi Indonesia (Ketahanan Nasional).

Buku ini terdiri dari 8 bab, yakni: (1) Filsafat Pancasila, (2) Identitas Nasional, (3) Politik Dan Strategi, (4) Demokrasi Indonesia, (5) Hak Asasi Manusia dan Rule Of Law, (6) Hak Dan Kewajiban Warga Negara, (7) Geopolitik Indonesia, (8) ...

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKN) DI SD/MI: Peluang dan Tantangan di Era Industri 4.0

Kehadiran buku ini berperan penting dalam menambah pengetahuan serta sumber belajar bagi mahasiswa, guru, maupun dosen khususnya di bidang sekolah dasar. Buku ini berisikan penjelasan tentang sejarah PPKn, pengembangan materi PPKn, teori belajar pembelajaran PPKn, penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PPKn, model-model pembelajaran PPKn, media pembelajaran PPKn, dan tahapan perencanaan dalam pembelajaran tematik yang berkaitan dengan PPKn. Semoga hadirnya buku ini menjadi dampak perubahan demi kemajuan bangsa Indonesia dan siap menghadapi era Industri 4.0. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Kehadiran buku ini berperan penting dalam menambah pengetahuan serta sumber belajar bagi mahasiswa, guru, maupun dosen khususnya di bidang sekolah dasar.

Laskar Awak di Tanah Tetangga (Para pemuda di perbatasan beralih kewarganegaraan dan menjadi Askar Wataniah di Malaysia)

KIKONG lahir 28 tahun silam di “ujung kuku” Indonesia. Hutan lebat memisahkan kampungnya di Suruh Tembawang dengan Ibu Kota Kecamatan Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat. Serawak di Malaysia justru lebih mudah dituju. “Itu sebabnya ia sekolah di sana,” kata Imran, Kepala Desa Suruh Tembawang.

KIKONG lahir 28 tahun silam di “ujung kuku” Indonesia.

PENGANTAR JURNALISTIK

Teknik Penulisan Berita Artikel & Feature

Buku ini bicara tentang pengantar jurnalistik, yakni berisi dasar-dasar junalistik melliputi bagaimana membuat berita, menyusun draft wawancara serta teknik penulisan feature. Buku ini cocok dimiliki oleh para calon wartawan serta praktisi jurnalistik, ditulis oleh Dr Indiwan seto wahjuwibowo mantan wartawan LKBN ANTARA serta akademisi dari Universitas Multimedia Nusantara Tangerang Banten

Buku ini bicara tentang pengantar jurnalistik, yakni berisi dasar-dasar junalistik melliputi bagaimana membuat berita, menyusun draft wawancara serta teknik penulisan feature.

Humor Jurnalistik

“Mahbub adalah orang NU yang langka dan melampaui zamannya. Ia pejuang yang pintar menulis. Ciri khasnya, ia menulis sekali jadi. Hasilnya alamiah dan spontan.” —Prof. Dr. K.H. Chatibul Umam, pakar sastra dan sahabat karib Mahbub. Ibarat suatu pertunjukan, suasana segar dalam buku ini senantiasa terjaga dari satu adegan ke adegan berikutnya. Gaya khas Mahbub yang tajam sekaligus kocak menyemburatkan warna tersendiri dalam dunia jurnalistik Indonesia. Dalam buku ini, Mahbub meramu aneka masalah yang pahit dan serba muram-buram menjadi semacam bahan olok-olok. Mahbub memang kaya gagasan, dan itu telah berhasil diapungkannya ke atas melalui canda dan humor. Membaca buku ini, bibir kita pasti akan terus-menerus menyunggingkan senyum. Sementara itu, mata kita tak akan rela beranjak melepaskan halaman demi halaman. Pendek kata, buku yang semula merupakan rangkuman tulisan Mahbub di pelbagai media massa terkemuka di Indonesia ini menjanjikan suatu pesona yang akan memperkaya cakrawala batin kita. Tabik! “Itulah Mahbub, yang dengan gaya tulisannya mampu mengubah tragedi menjadi komedi.” —Fariz Alniezar, kolumnis dan pendiri Omah Aksoro.

... di Dewan Keamanan PBB, toh peluru dan bom terus berjatuhan, wilayah Zain al-Qaws berada dalam tekanan berat orang-orang Persia. Apakah pengeboman itu mendadak tanpa peringatan lebih dulu? Tentu saja tidak. Radio Teheran, 5 Maret ...

Pengantar Jurnalistik

Pengantar Jurnalistik PENULIS: Prof. Dr Ahmad Qorib, MA, M.Yoserizal Saragih,SAg,M.I.Kom, Suwandi, S.Pd Tebal : 128 halaman ISBN : 978-623-7474-44-9 www.guepedia.com Sinopsis: Dalam buku pengatar jurnalistik ini ada beberapa hal di bahas tentang teori dan praktik perkembangan pers, jurnalitik dan wartawan dalam buku ini membahas tentang pengertian jurnalirik , pres , wartawan dan undang undang wartawan dan pres masalah pokok pers dalam jurnalitik yang pada aspek akademis dan jurnalistik tidak pernah luput dalam bidang kajian jurnalistik pakar internasional dalam buku jurnalistik juga menjelaskan konsep – konsep jurnalistik yang relevan.Buku pengantar jurnalistik, prinsip-prinaip jurnalisme, etika jurnalistik, penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan jurnalistik, dan lain-lain. Ruang lingkup ini memberi gambaran bahwa dunia jurnalistik bukan sekedar soal melulu soal penulisan. Jurnalistik adalah keterampilan dan profesi. Jurnalistik tidak hanya mengharuskan pengetahuan yang cukup untuk memahaminya, tetapi juga harus dilatih dan digeluti layaknya para wartawan bekerja. Sikap untuk selalu mempertanyakan, piawai dalam wawancara, taktis dalam melakukan liputan, dan mampu menulis berita menjadi bukti jurnalistik sebagai keterampilan. Sungguh jurnalistik butuh keterampilan. Belajar jurnalistik tak hanya kompleks, tapi butuh latihan agar menjadi terampil. Terampil dalam jurnalistik pun tidak harus menjadikan seseorang berkecimpung dan terjun ke dunia jurnalistik. Terampil wawancara dapat menjadikan kita sebagai pembicara yang ulung. Terampil menulis dapat menjadikan kita sebagai penulis yang produktif dan mendapatkan income. Itulah makna jurnalistik sebagai keterampilan www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading

Pengantar Jurnalistik PENULIS: Prof.

Environment, Social Justice, and the Media in the Age of the Anthropocene

Environment, Social Justice, and the Media in the Age of Anthropocene addresses three imminent challenges to human society in the age of the Anthropocene. The first challenge involves the survival of the species; the second the breakdown of social justice; and the third the inability of the media to provide global audiences with an adequate orientation about these issues. The notion of the Anthropocene as a geological age shaped by human intervention implies a new understanding of the human context that influences the physical and biological sciences. Human existence continues to be affected by the physical and biological reality from which it evolved but, in turn, it affects that reality as well. This work addresses this paradox by bringing together the contributions of researchers from very different disciplines in conversation about the complex relationships between the physical/biological world and the human world to offer different perspectives and solutions in establishing social and environmental justice in the age of the Anthropocene.

Here are two stanzas from his 1852 composition, “Massa's in de Cold Cold
Ground,” which portray the bond between Master and Slave as a loving one:
Massa make de dark-eyes love him, Cayse he was so kind, Now, dey sadly weep
above ...