Sebanyak 4369 item atau buku ditemukan

Guru Profesional, Inspiratif, dan Menyenangkan

Buku ini merupakan paparan dan kajian yang holistik, yang menggambarkan betapa perlunya kualitas pendidik atau guru dalam proses pembelajaran. Buku ini terdiri atas 11 bab yang memaparkan konsep dan teori sebagai upaya mengembangkan kemampuan guru dalam mendidik secara inspiratif dan menyenangkan bagi murid- murid yang diajar. Hal yang mengemuka dalam buku ini adalah mendeskripsikan guru Kristen yang mampu melakukan tugas secara profesional. Dunia pendidikan sangat membutuhkan pendidik atau guru-guru profesional, karena mereka adalah ujung tombak keberhasilan proses pembelajaran. Meskipun dalam aktivitas pembelajaran peran dan tanggung jawab naradidik tidak boleh dilupakan, tetapi sang guru (pendidik) memegang fungsi yang sangat strategis. Oleh karena itu, memiliki guru-guru yang profesional, inspiratif, dan menyenangkan merupakan strategi mencapai pendidikan yang berkualitas.

Oleh karena itu, memiliki guru-guru yang profesional, inspiratif, dan menyenangkan merupakan strategi mencapai pendidikan yang berkualitas.

MENJADI GURU PAUD DMIJ PLUS TERINTEGRASI YANG PROFESIONAL

Buku “MENJADI GURU PAUD DMIJ PLUS TERINTEGRASI YANG PROFESIONAL” ini sengaja penulis tulis untuk bahan bacaan para guru dan pengelola PAUD. Buku ini merupakan wujud sumbangsih pemikiran penulis terhadap dunia pendidikan sehingga para guru dapat meningkatkan profesionalismenya, khususnya untuk para guru PAUD DMIJ PLUS Terintegrasi. Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Tugas tersebut akan efektif jika guru memilki derajat profesional tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang memenuhi standar mutu atau norma etik tertentu. Profesionalisme guru adalah melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi, ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang diperoleh dari lembaga pendidikan serta sanggup menjalankan perannya sebagai guru, pengajar, pembimbing, melatih, menilai, mengevaluasi, administrator, serta membina anak didik.

pemecahan problematika yang sedang terjadi mengenai profesional guru, atau melakukan penelitian ilmiah tentang profesional yang dihadapi oleh para guru. Namun pada kenyataannya, organisasiorganisasi keguruan ini belum banyak ...

PROFESIONALISME GURU BERBASIS RELIGIUS

Pendidikan Islam adalah sebuah sistem pendidikan yang sengaja diselenggarakan dengan hasrat dan niat yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Di tengah-tengah pesatnya inovasi pendidikan, terutama dalam kontesk pendidik sering kali para pendidik merasa kebingungan dalam menghadapi berbagai persoalan pendidikan satu diantaranya adalah dekadensi moral. Islam sendiri memerintahkan bahwa suatu urusan atau pekerjaan itu haruslah dilakukan atau diselesaikan secara profesional. Artinya mereka yang berhak untuk melakukannya adalah orang yang memiliki keahlian dibidangnya. Permasalahan pendidikan misalnya, bagaimana agar anak didik sadar dan mampu mensikapi nilai-nilai yang diperoleh di sekolah, dan juga tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal adalah menjadi penting peran dan keberadaan guru yang ahli dibidangnya. Berangkat dari sinyalemen di atas, profesionalisme guru dalam melakukan proses mendidik pada lembaga pendidikan Islam atau pendidikan secara umum, menjadi sangat urgen dibahas dan diwujudkan dalam realitas dunia pendidikan kita. Tentunya, hal ini menjadi sebagai sebuah solusi agar pendidikan Islam lebih bermutu, sehingga dapat mencapai tujuannya. Kiranya tidak mengada-ada ketika kami mencoba untuk konsern melakukan kajian kepada profesionalisme guru dalam perspektif pendidikan Islam. Dalam masalah ini kami bermaksud untuk mengungkap tentang profesi guru dalam pandangan pendidikan Islam, dengan mengajukan teori-teori yang telah disampaikan oleh para ahli pendidikan. Buku yang ada di tangan para pembaca ini berusaha untuk memberikan peijakn-pijakan filosofis religius dan teoritits. Melalui buku ini diharapkan para pembaca dan penggiat pendidikan dapat mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan dengan bertolak dari asas Islam sebagai pondasi yang kokoh, mampu bersikap fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sama halnya dengan profesi yang lain, misal: dokter, sebagian dapat menyembuhkan penyakit seseorang melalui pengalamannya dengan cara pengobatan tertentu, bisa dikatakan dokter profesional, karena dokter melakukan terapi dengan ...

Etika Profesi Guru

Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos, ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat yang baik. Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan yang baik. Sedangkan jika ditinjau dari bahasa latin etika adalah ethnic, yang berarti kebiasaan Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. Secara bahasa, etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang jahat. Sedangkan secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di dalam bermasyarakat.

Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos, ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat yang baik.

PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ERA REVOLUSI 4.0

Judul : PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ERA REVOLUSI 4.0 Penulis : Dr. Zubairi, M.Pd.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 255 Halaman ISBN : 978-623-497-168-2 Sinopsi Buku Pendidikan agama Islam sebagai proses menumbuhkan dan mengembangkan potensi intelektual, spiritual, fisik, sosial, etika, estetika dan moralitas (akhlak) yang terdapat pada peserta didik. Sehingga ia dapat tumbuh dan terbina secara optimal, melalui cara memelihara, mengasuh, merawat, memperbaiki dan mengembangkannya secara terencana, sistematis, metodologis dan berkelanjutan. Jadi pendidikan agama Islam dengan mengacu pada istilah التربية الإسلامية sangat konprehensif dan mendalam, karena di dalamnya terdapat nilai dan kandungan antara lain; al-Tarbiyah ( التربية ) al- Ta’lim (التعليم), al-Tadris (التدريس ), al-Ta’dib ( التأديب ), al-Tazkiyah (التزكية), al-Riyadhoh ( الرياضة), dengan kandungan tersebut dapat menghantarkan manusia meraih ketenangan dan kebahagiaan di dunia mapun di akhirat. Revolusi Industri 4.0 yang sarat akan teknologi yang super cepat akan membawa perubahan yang cukup signifikan, salah satunya terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan dalam sistem pendidikan berdampak pada peran guru sebagai tenaga pendidik. Dalam menghadapi era Revolusi 4.0, dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM. Peserta didik diharapkan dapat memiliki kecakapan hidup abad 21 yang dikenal dengan istilah 4C, yakni creativity, critical thinking, communication, dan collaboration. Oleh karena itu ada tiga hal yang harus dimanfaatkan pendidik di era society 5.0, antara lain: Internet of things pada dunia Pendidikan (IoT), Virtual/Augmented reality dalam dunia pendidikan, dan pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mengetahui serta mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik. Guru professional dituntut memiliki kompetensi tinggi untuk menghasilkan peserta didik yang mampu menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Ada lima kompetensi yang harus dimiliki oleh guru pada era Revolusi Industri 4.0 ini yaitu: 1). Educational competence, kompetensi berbasis internet of thing sebagai basic skill. 2). Competence for technological commercialization, memiliki sikap kewirausahaan (entrepreneurship) berbasis teknologi 3). Competence in globalization, kompetensi hybrid dan keunggulan memecahkan masalah 4). Competence in future strategies, kompetensi memprediksi masa depan berikut strateginya. 5) Counselor competence. Kompensi memahami psikologis anak. Kemudian seorang guru profesional harus punya prinsip dalam proses pembelajaran, diantaranya; Proses Pemebelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif Efetif, efisien dan edukatif dan Menyenangkan. Dan lebih mudahnya disingkat dengan PAIKEM.

Judul : PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ERA REVOLUSI 4.0 Penulis : Dr. Zubairi, M.Pd.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 255 Halaman ISBN : 978-623-497-168-2 Sinopsi Buku Pendidikan agama Islam sebagai proses menumbuhkan dan ...

ETIKA PROFESI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan bahan ajar materi kuliah Etika Profesi Pendidik PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatera Utara yang diamanahkan kepada penulis semester ganjil tahun lalu. Buku ini hadir dengan maksud menambah kekurangan refrensi terkait dengan mata kuliah tersebut. Sepanjang penelusuran penulis, persis seperti judul buku ini belum pernah diterbitkan oleh akademisi UIN Sumatera Utara, tetapi yang menulis tema Etika Profesi Guru secara umum sudah ada, dan sebagai apresiasi terhadap karya yang duluan lahir, penulis telah mencantumkan dalam daftar pustaka.

Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan sikap profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai guru. Seperti itulah disebut, peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal melalui kegiatan mengikuti penataran ...

MENJADI GURU PROFESSIONAL

Studi tentang Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan Kinerja Guru di Zaman Milenial

Buku ini ditulis secara serius dengan tujuan untuk memberikan kebaruan pada prespektif budaya organisasi, kepemimpinan, dan kepuasan kerja dalam mempengaruhi kinerja profesional guru yang memperhatikan aspek filofis dan kemajuan zaman. Buku ini tidak hanya menampilkan paradigma guru dalam logika berfikir yang normatif. Tetapi, menawarkan cara pandang baru menjadi guru profesional di sekolah dan ruang kelas. Penulis bermaksud untuk menarasikan kepada pembaca bahwa kinerja profesionalisme guru melekat tidak secara otomatis. Tetapi, ia merupakan proses sosial panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor penting yaitu, budaya organisasi, pola kepemimpinan dan kepuasan kerja yang ada di lingkungan sekolah. Ketiga aspek ini berkelindan dalam membentuk guru profesional di zaman milenial.

Ketiga topik kajian tersebut merupakan aspek penting dalam membentuk kinerja profesional guru hinga saat ini, terutama dalam kajian hasil penelitian disertasi penulis yang sudah dinarasikan ke dalam isi buku ini.

Optimalisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Dan Profesionalisme Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Terhadap Kinerja Guru Di Kabupaten Belu

Upaya pengembangan kemampuan dan kreativitas guru secara terus menerus akan terwujud secara maksimal apabila dipupuk melalui Tim Guru dalam Organisasi Profesi. MGMP adalah wadah atau forum kegiatan professional yang perlu untuk melaksanakan transformasi yang lebih kreatif dan inovatif dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi guru. Peningkatan kualitas pelayanan dilakukan untuk mensukseskan program pendidikan berdasarkan Standar Pendidikan Nasional. Proses pelaksanaannya membutuhkan tenaga-tenaga yang dianggap cakap dan trampil yaitu tenaga guru yang melaksanakan tugas secara professional dan memiliki kinerja yang diupayakan melalui pelatihan, yang mengedepankan pengalaman dan kerja sama dengan kesempatan yang difasilitasi.

d). mengoptimalkan kapasitas diri sebagai guru professional, e). menunjukkan kemampuan menata administrasi persiapan,proses pelaksanaan KBM dan penilaian sebagai guru mata pelajaran dengan baik. a. 3. Profesionalisme Guru Mata Pelajaran ...

POLITIK DAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN AGAMA (Upaya Membangun Profesionalisme Guru dan Dosen)

Buku ini diuraikan secara detail upaya pemerintah mengembangkan profesionalisme pendidik sebagai profesi dan dihormati, terlihat dari UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, tentang hak dan kewajiban guru dan dosen, LPPG dan sertifikasi sebagai langkah-langkah profesionalisme guru dan dosen, tunjangan, dan perlindungan. Hal yang penting dalam membangun kemandirian di kalangan pendidik yaitu mengaktualisasikan dirinya guna mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Pengembangan kompetensi seorang guru dan dosen akan berpengaruh terhadap tingkat profesionalismenya. Dengan profesionalisme tentu akan meningkatkan kinerja dan dapat menjadi motivasi bagi peningkatan karirnya, selanjutnya kinerja dan karir akan meningkatkan kualitas pembelajaran sebagai bentuk kontribusi positif bagi lembaga di mana guru dan dosen tersebut bertempat. Kinerja dan karir juga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan, dan di mana hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi diri seorang guru dan dosen juga akan memberikan pengaruh dan manfaat positif secara berkesinambungan terhadap dirinya sendiri.

Kemudian upaya peningkatan kompetensi profesional guru bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui berbagai macam pendidikan, pelatihan, seminar, diskusii, pemenuhan peralatan pengajaran dan sebagainya. Peningkatan kompetensi guru ...