Sebanyak 235 item atau buku ditemukan

KOMUNIKASI EDUKATIF ORANGTUA DAN ANAK DALAM ALQURAN : KAJIAN TAFSIR TARBAWI

Buku Komunikasi Edukatif Orangtua dan Anak dalam Alquran: Kajian Tafsir Tarbawi merupakan perpaduan kajian Komunikasi dan Pendidikan Islam yang diulas dengan pendekatan Pendidikan Islam dengan berbasis pada Alquran. Sebab bagi umat Islam Alquran adalah pedoman dan panduan yang memberikan arah dan tuntunan bagi kehidupan manusia termasuk dalam membangun komunikasi edukatif dalam lingkungan keluarga antara orangtua dan anak. Dalam buku ini, mengungkapkan hal penting yang harus diketahui antara lain bahwa Alquran mengungkapkan beberapa kata atau istilah yang harus menjadi rujukan dalam membangun komunikasi edukatif antara orangtua dan anak, yaitu: Qaulan Ma’rufa (Perkataan yang baik), Qaulan Sadida (Perkataan yang tegas dan benar), Qaulan Layyina (Perkataan yang lemah lembut), Qaulan Maisura (Perkataan yang pantas), Qaulan Baligha (Perkataan yang membekas pada jiwa), Qaulan Karima (Perkataan yang mulia), Qaulan Tsaqilan (Perkataan yang penuh makna), dan Ahsanu Qaulan (Perkataan terbaik). Tentu saja, selain informasi tersebut masih banyak informasi lain yang perlu diketahui dalam buku ini. Karena itu, buku ini amat layak dibaca oleh orangtua, praktisi pendidikan, guru, dan dosen, dan masyarakat Muslim untuk menjamin terbangunnya komunikasi edukatif orangtua dan anak pada khususnya. Amin ya Rabbal ‘alamin.

... TARBAWI Dr. Syamsu Nahar, M.Ag KOMUNIKASI EDUKATIF ORANGTUA DAN ANAK DALAM ALQURAN: KAJIAN TAFSIR TARBAWI. Front Cover.

Khazanah Tafsir Nusantara

Para Tokoh dan Karya-karyanya

Buku Tafsir Nusantara ini dimaksudkan untuk melengkapi karya-karya yang telah ditulis oleh para sarjana sebelumnya mengenai kontribusi tokoh Islam Nusantara dalam bidang tafsir al-Qur’an. Buku ini berisi daftar 14 kitab tafsir al-Qur’an yang ditulis dalam rentang waktu dari tahun 1615 sampai 2003, yaitu karya ‘Abdur Rauf as-Singkili, Kiai Sholeh Darat, Syaikh Nawawi al-Bantani, Ahmad Hasan, KHR. Muhammad Adnan, Mahmud Yunus, T. M. Hasbi ash-Shiddieqy, Haji Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), Kiai Bisri Mustofa, Kiai Misbah Mustofa, Oemar Bakry, Kolonel (Purn.) H. Bakri Syahid, M. Dawam Rahardjo, dan M. Quraish Shihab. Karya-karya tersebut dibahas secara biografis dan analitis. Diuraikan secara detail mengenai motivasi penulisan, karakteristik dan sistematika, metode dan sumber penafsiran, serta corak dan kecenderungan penafsiran. Dilihat dari motivasi, kitab-kitab tafsir tersebut rata-rata ditulis atas dorongan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak agar tidak hanya membaca al-Qur’an semata, melainkan juga paham isinya. Oleh karenanya, di antara kitab-kitab tafsir tersebut, ada yang ditulis menggunakan bahasa Arab agar dipergunakan oleh kalangan santri yang sudah terbiasa dengan berbahasa Arab, ada yang ditulis menggunakan aksara pegon karena masyarakatnya tidak mampu membaca aksara Latin dan tidak paham bahasa Arab, ada yang ditulis dalam bahasa lokal dengan menggunakan aksara Latin karena publik pembacanya sudah terbiasa membaca huruf Latin, dan belakangan ditulis dengan bahasa Indonesia agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas. Menariknya, dari 14 kitab tafsir itu, rupanya memiliki karakter yang tidak sama: ada yang bercorak tradisionalis, dan ada pula yang bercorak modernis.

Ia mempunyai banyak karya di beberapa bidang, mulai tafsir, ilmu hadits, pendidikan, dan lain sebagainya. Setidaknya, ada 49 karya tulis berbahasa Indonesia dan 26 karya berbahasa Arab yang ia hasilkan selama hidupnya.

Studi Metodologi Tafsir

Sejarah penafsiran dan metodologi tafsir al-Qur’an telah melewati berbagai fase yang panjang, rumit dan kompleks. Awalnya, penafsiran merupakan usaha menemukan maksud yang sesuai dengan teks, namun pada tahap selanjutnya proyeksi penafsiran terkontaminasi dengan usaha menundukkan al-Qur’an demi kepentingan kelompok keagamaan dan individu. Dalam beberapa penelitian, produk-produk penafsiran al-Qur’an dari generasi ke generasi memiliki corak dan karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain adalah adanya perbedaan situasi sosio-historis di mana seorang mufasir hidup. Bahkan situasi politik yang terjadi ketika mufasir melakukan kerja penafsiran juga sangat kental mewarnai produk-produk penafsirannya. Di samping cakupan makna yang dikan-dung oleh al-Qur’an memang sangat luas, perbedaan dan corak penafsiran itu juga disebabkan perbedaan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing mufasir.

Dalam perjalanan pendidikannya, sejak awal Maududi telah mengenyam lewat pendidikan non-formal orang tuanya. Dari pendidikan klasik inilah menjadikannya tidak menguasai bahasa Inggris, namun ia menguasai bahasa Arab, Persia dan Urdu.

Kaidah Tafsir Al-Quran

Buku ini memperbincangkan kaidah-kaidah yang sangat diperlukan untuk memahami Al-Quran. Kaidah-kaidah tersebut meliputi kaidah bahasa, kaidah yang berkaitan dengan ulum Al-Quran, kaidah ushul, dan sebagainya. Kaidah bahasa ialah berkaitan dengan prinsip-prinsip utama terkait dengan bahasa yang menjadi standar dalam memahami nuṣūṣ al-shar`iyah, khususnya Al-Quran. Kaidah bahasa itu antara lain, kaidah yang berkaitan dengan isim ḍamīr, makna huruf, jumlah shartiyah, dan sebagainya. Kaidah tafsir yang berkaitan dengan ushul, yang dibahas dalam buku ini, antara lain adalah kaidah tentang `am dan takhsis, muṭlaq dan muqayyad, manṭūq dan mafhum, dan sebagainya. Sementara kaidah tafsir yang berkaitan dengan ulum Al-Quran yang dibahas dalam buku ini adalah kaidah tentang sebab nuzul dan nasikh wa al-mansukh. Kaidah-kaidah ini merupakan prinsip-prinsip utama yang perlu dikuasai untuk dijadikan sebagai standar dalam memahami Al-Quran.

Selanjutnya gelar S2 M.Ag (Magister Agama) penulis peroleh pada perguruan tinggi yang sama pada tahun 2003 jurusan Pendidikan Islam. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikannya pada Program Doktoral (S3) jurusan Pendidikan Agama ...

Fisabilillah: Kumpulan Komik Strip Karakter Mahasiswa Islami

Alhamdulillah, buku kumpulan komik strip tentang karakter mahasiswa Islami ini telah berhasil kami selesaikan. Kami berharap semoga nilai-nilai karakter Islami yang terdapat pada buku ini dapat tersampaikan pada pembaca, khususnya mahasiswa.

Alhamdulillah, buku kumpulan komik strip tentang karakter mahasiswa Islami ini telah berhasil kami selesaikan.

TASAWUF DAN PENDIDIKAN KARAKTER

(Implementasi Nilai-Nilai Sufistik Kitab Tanwĩrul Qulûb di MA Matholi’ul Huda Bugel Jepara)

Buku ini berupaya membahas pemikiran Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi dalam kitab Tanwĩrul Qulûb. Kitab tersebut berisi tentang ajaran sufisme yang dipengaruhi oleh para guru mursyid tariqah. Ajarannya menekankan pada pentingnya pembersihan hati (tashfiyatul qalb) dan perilaku terpuji (al-akhlaq al-mahmudah). Pendidikan sufistik yang berupaya membentuk perilaku terpuji ini sejalan dengan konsep pendidikan karakter yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia. Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi lahir pada abad ke-13 di Irbil, Irak. Ia sebagai seorang ulama besar, pemuka dalam Thariqat Al-Qadiriyah, sebuah thariqat yang dirintis Syaikh Abdul Qadir Al-Jaelani. Ia juga diangkat sebagai Syaikh Besar pada Thariqat Al-Khalidiyah dan Naqsyabandiyah di Mesir. Kemasyhurannya menyinari seluruh Mesir sebagai ulama ahli fiqih madzhab Syafi’i dan Syaikh Besar Thariqat Naqsyabandi. Di samping sebagai ulama, ia juga sebegai cendekiawan muslim banyak menghasilkan karya, di antaranya adalah Kitab Tanwĩrul Qulûb. Kitab tersebut mengajarkan tentang sufisme dan akhlak. Paling tidak, ada sekitar 34 nilai-nilai sufistik dalam Kitab Tanwĩrul Qulûb yang diimplementasikan dalam proses belajar mengajar di MA Matholi’ul Huda Bugel Jepara. Nilai-nilai sufistik tersebut selaras dengan pendidikan karakter yang digalakkan oleh Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017.

Prakata Kata Pengantar Pengantar Editor Daftar Isi Bab I. Pendahuluan Pendidikan Karakter Menurut Para Pakar Alur Pemikiran Buku ini Teori yang Digunakan [v] [vi] [ix] [xi] [1] [2] [3] [6] [7] [7] [9] [11] [12] Bab II.

Pendidikan Karakter Islami Bangun Peradaban Umat

Hakekat Pendidikan karakter Islami adalah ikhtiar dalam rangka membentuk pribadi anak-anak pemuda dan orang dewasa agar menjadi seorang muslim sejati, beriman teguh, beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah seorang anggota masyarakat yang sanggup hidup di atas kaki sendiri mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa serta tanah airnya, bahkan sesama umat manusia. Di dalam Islam, karakter dikenal dengan sebutan “akhlak”, perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu jamak dari “khuluqun” yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku (tabiat) dan adat kebiasaan.[1] Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang, sehingga dari sifat itulah terpancar sikap tingkah laku perbuatan seseorang. Abdullah Salim menyebutkan bahwa akhlak Islami adalah perangkat tata nilai bersifat samawi dan azali, yang mewarnai cara berfikir, bersikap dan bertindak seseorang Muslim terhadap dirinya, terhadap Allah dan Rasul-Nya, serta terhadap alam lingkungannya. Samawi berarti akhlak ini seluruhnya bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits, sedangkan Azali berarti bahwa akhlak Islam tersebut bersifat tetap, tidak berubah walaupun tata nilai atau norma-norma dalam kehidupan masyarakat berubah sesuai dengan perubahan masa dan keadaan [2]. Dalam kehidupan masyarakat tempat kita berinteraksi, sering kita menemukan istilah-istilah yang berkaitan dengan perilaku manusia yaitu; Akhlak, moral, karakter, budi pekerti, adab, etik, mental. Dilihat dari fungsi dan perannya, hubungan dari beberapa istilah ini adalah sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tenteram sehingga sejahtera bathiniah dan lahiriah. Adapun perbedaannya, adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk serta terlihat pula pada sifat dan kawasan pembahasannya.

Hakekat Pendidikan karakter Islami adalah ikhtiar dalam rangka membentuk pribadi anak-anak pemuda dan orang dewasa agar menjadi seorang muslim sejati, beriman teguh, beramal saleh dan berakhlak mulia, sehingga ia menjadi salah seorang ...

Pendidikan Karakter Bangsa Dan Bela Negara

Negara sebagai sebuah organisasi sosial, adalah sesuatu yang lahir dan berkembang bersama dengan peradaban manusia. Bangsa Indonesia yang memiliki sejarah, nasionalisme diartikan sebagai suatu kesatuan solidaritas masyarakat yang terbangun oleh perasaan kebersamaan Esdecorb akibat kesediaan saling berkorban dalam waktu yang panjang serta kesediaan untuk melanjutkan di masa kini dan masa depan dengan berlandaskan atas kebersamaan untuk mewujudkan cita-cita bersama. Nasionalisme dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dikenal sebagai sebuah kata sakti yang mampu membangkitkan kekuatan berjuang melawan penindasan selama beratus-ratus tahun lamanya. Perasaan senasib dan sepenanggungan yang dialami mampu mengalahkan perbedaan etnik, budaya dan agama sehingga lahirlah sejarah pembentukan kebangsaan Indonesia. Dalam gagasan pembangunan bangsa yang berkarakter, pendidikan memiliki fungsi sebagai pemersatu bangsa, penyamaan kesempatan dan pengembangan potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan memungkinkan setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal.

Negara sebagai sebuah organisasi sosial, adalah sesuatu yang lahir dan berkembang bersama dengan peradaban manusia.

WAKAF UANG: KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA

Buku ini akan sangat membantu bagi praktisi Wakaf Uang. Di dalamnya dijelaskan konsep-konsep wakaf uang serta bagaimana iumplementasinya. Konsep yang dimaksud adalah konsep wakaf secara umum dan wakaf uang secara khusus. Unsur-unsur wakaf uang pun di jelaskan secara rinci dan pula disertakan beberapa tugas pokok dan fungsinya. Konsep cara mengelola kader wakaf atau duta wakaf atau syiar wakaf yang sangat diperlukan dalam proses marekting wakaf uang pun dijelaskan. Kurikulum dan konten pendidikan yang perlu diajarkan disampaikan secara singkat dan belum memiliki tingkat teknisnya terutama bagaimana kurikulum itu diimplementasikan di ruang-ruang kelas. Buku ini bisa menjadi anak tangga untuk menjadi pertimbangan dalam menggagas pendidikan wakaf uang. Beberapa konsep implementasi dijelaskan secara gamblang di dalam buku ini terutama dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf uang. Penjelasan investasi wakaf uang yang paling aman adalah menggunakan cash waqf linked sukuk (CWLS) yang juga disertakan secara tersendiri karena menjadi solusi terbaik untuk wakaf uang. Selain aman dan tingkat resiko rendah, konsep ini pun bisa membantu negara dalam mendanai projek nasional pembangunan sehingga kemanfaatannya sangat jelas. Tentu saja, Wakaf jenis ini bukan satu pilihan, membiayai sektor produktif adalah cara yang real untuk mengembangkan ekonomi umat. Beberapa pemikiran filantropi yang pernah di publikasikan melalui buletin Jum’at milik lembaga Filantropi Baznas yakni Bait al Mal dan milik BWI yakni Auqaf disertakan dalam buku ini agar menjadi wacana yang terhubung dengan kebutuhan publik. Pun, dalam buku ini pun disisipkan produk-produk hukum dari UU Wakaf, Peraturan Menteri Agama tentang wakaf uang beserta dengan peraturan di bawahnya serta beberapa kaitan teknis yang mendampinginya.

Setiap Pemesanan Pembelian kemudian akan diteruskan secara real time dari Sistem Elektronik yang disediakan oleh Mitra Distribusi ke Sistem Elektronik Kementerian Keuangan Republik Indonesia. f. Sistem Elektronik Kementerian Keuangan ...

Mahfudhat fadlailun nabi was shohabah: cerdas bersama metode tikrar

Kehadiran buku ini semoga menjadi obat bagi generasi milenial tetap miliki semangat menjadi generasi berpengetahuan dan mampu menyelesaikan studinya dengan tuntas sesuai jenjang pendidikan dengan bekal ilmu pengetahuan yang cukup tetap menjadi hamba Allah yang mampu mensyukuri nikmat-nikmat Nya, mengagungkan kepada Nabi Muhammad menjadikan beliyau sebagai teladan dan mampu berterimakasih kepada para Waliyullah yang telah menebarkan islam dengan penuh kedamaian yang dilanjutkan oleh para Ulama’ yang telah berjuan keras memberikan ajaran islam rahmatan lil ‘alamin An-Nahdliyah menanamkan akidah yang kuat menjaga syariat dan menghiasi diri dengan akhlakul karimah dalam kehidupan yang bersifat majmu’ seperti di Indonesia ini. Indonesia sebagai negara yang besar, sebagai negara yang merdeka ini merupakan titipan Allah yang telah diperjuangkan oleh para pejuan bangsa ini termasuk didalamnya pejuang dari unsur ulama kyai dan santri yang ikut mengantarkan negara ini menjadi negara yang merdeka dengan harapan buku ini menjadi refrensi penguat akidah di zaman meilenial ini yang ditandai dengan kemajuan tekhnologi yang terus berkembang pesat namun syariat tetap terjagaaklakul karimah menjadi hiasan diri bangsa indonesia.

... Sesungguhnya aku benar - benar mengetahui suara kelompok orangorang keturunan Asy'ary dengan bacaan Al - Quran , jika mereka memasuki waktu malam dan aku mengenal rumah - rumah mereka dari suara - suara mereka membaca Al Quran pada ...