Sebanyak 594 item atau buku ditemukan

PENGANTAR BISNIS

Syukur Alhamdulillah kepada Tuhan YME atas lindungan dan rahmat-Nya karena para penulis dari berbagai Perguruan Tinggi dan Instansi kembali mampu menyelesaikan naskah kolaborasi dengan Judul “Pengantar Bisnis”. Yang melatarbelakangi penerbit mengadakan kegiatan Menulis Kolaborasi adalah untuk membiasakan Dosen dan Guru menulis sesuai dengan rumpun keilmuannya. Buku dengan judul Pengantar Bisnis merupakan buku ajar yang disusun sebagai media pembelajaran, sumber referensi dan pedoman belajar bagi mahasiswa. Pokok-pokok bahasan dalam buku ini mencakup: 1) Bisnis Modern, Tantangan Bisnis Sekarang Dan Akan Datang, 2) Kualifikasi Dan Bentuk Kepemilikan Bisnis, 3) Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Bisnis, 4) Lingkungan Ekonomi Yang Mempengaruhi Kinerja Bisnis, 5) Lingkungan Industri, 6) Lingkungan Global, 7) Fungsi Manajemen Dalam Bisnis, 8) Fungsi Produksi, 9) Fungsi Pemasaran, 10) Manajemen Sumber Daya Manusia, 11) Fungsi Manajemen Keuangan, 12) Keputusan Investasi Bisnis, 13) Sistem Informasi Dan Teknologi Dalam Bisnis, 14) Rencana Bisnis, 15) Ekonomi Digital. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Editor Buku Bp Assoc Prof DR Gustian Djuanda, CPGA, CSEM yang telah mengarahkan dan membantu dalam mengeditori buku ini dengan baik sehingga menjadi buku yang baik dan bermanfaat. Akhir kata dengan terbitnya buku ini, harapan penerbit ialah menambah Khazanah Keilmuan dibidang Pendidikan dan dapat dinikmati oleh kalangan pembaca baik Akademisi, Dosen, Peneliti, Mahasiswa atau Masyarakat pada Umumnya.

Buku dengan judul Pengantar Bisnis merupakan buku ajar yang disusun sebagai media pembelajaran, sumber referensi dan pedoman belajar bagi mahasiswa.

BUKU AJAR ILMU AKHLAK TASAWUF

buku ini dapat membantu mahasiswa dalam menempuh mata kuliah Ilmu Akhlak Tasawuf

buku ini dapat membantu mahasiswa dalam menempuh mata kuliah Ilmu Akhlak Tasawuf

Harmoni di Negeri Seribu Agama

Bangsa Indonesia sering dilihat sebagai contoh bagaimana masyarakat dengan beragam etnik dan agama bisa hidup rukun, damai, dan berdampingan. Dengan melihat lebih dekat berbagai kehidupan masyarakat yang ada di berbagai pelosok nusantara, tampak jelas toleransi dan kerukunan merupakan napas dan jiwa masyarakat Indonesia. Buku Harmoni di Negeri Seribu Agama, menggali dan memotret interaksi dan relasi sosial keagamaan dalam kehidupan masyarakat di lima daerah, yaitu Kampung Jawa Tondano, Susuru Ciamis, Banuroja Pohuwato, Peunayong Banda Aceh, dan Teluk Gong Jakarta Utara. Buku ini juga menganalisis faktor-faktor yang menjadi perekat hubungan berbagai anggota masyarakat yang beragam agama dan keyakinannya, sehingga bisa menjadi best practices bagi konsepsi kerukunan yang harus dibangun oleh bangsa Indonesia ke depan. Uraian yang argumentatif, sistematis, dan mudah dicerna, menjadi keunggulan tersendiri buku yang sedang Anda pegang ini. Buku ini mengupas soal kerukunan dengan landasan teologi dan fikih kerukunan. Legitimasi keagamaan menjadi penting, sebab dalam masyarakat yang multikultural, sering tidak dapat dihindari berkembangnya paham-paham atau cara pandang yang didasarkan pada ethnosentrisme, primordialisme, politik aliran, dan sektarianisme. Dalam pembahasan banyak diungkap praktik-praktik pluralisme oleh masyarakat di lima daerah di atas, dianalisis berdasarkan fikih kerukunan. Melalui fikih kerukunan kita menemukan landasan praktik-praktik pluralisme oleh masyarakat dan juga batasan-batasannya dalam pola interaksi sosial keagamaan, sehingga tidak jatuh pada singkretisme. Buku ini sekaligus merupakan refleksi penulisnya sebagai peneliti kehidupan keagamaan di Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama terhadap konsepsi keagamaan tentang kerukunan. Sebab pluralisme, kerukunan, dan toleransi secara intrinsik ada dalam semua doktrin agama, namun fakta menunjukkan bahwa berbagai konflik sering bermunculan, bahkan ternyata konflik dengan latar belakang agama mendominasi. Agama memang diakui di samping mempunyai karakter sebagai perekat sosial, juga memberikan ruang bagi terjadinya konflik. Semoga buku ini bisa menjadi landasan teologis dan panduan praktis bagi para pemimpin dan tokoh masyarakat dalam mempertahankan dan membangun kerukunan di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang sangat plural. Integrasi nasional merupakan salah satu masalah terpenting dalam upaya membangun bangsa ini. Strategi pengelolaan keragaman agama yang baik akan melahirkan sikap beragama yang menghargai keragaman dan perbedaan, yang diharapkan akan berkontribusi bagi upaya persatuan dan pembangunan bangsa sesuai yang dicita-citakan.

Buku Harmoni di Negeri Seribu Agama, menggali dan memotret interaksi dan relasi sosial keagamaan dalam kehidupan masyarakat di lima daerah, yaitu Kampung Jawa Tondano, Susuru Ciamis, Banuroja Pohuwato, Peunayong Banda Aceh, dan Teluk Gong ...

Kebangkitan UMKM Melalui Inovasi Geoproduk Berbasis Geodiversity & Kearifan Lokal

Indonesia dengan karakteristik alam dan lingkungannya yang sangat beragam, memiliki tiga konsep pemanfaatan sumber daya alam yang berlandaskan perlindungan alam, yaitu ekowisata, geowisata, dan taman bumi (geopark). Geopark merupakan konsep yang terbaik saat ini, karena mampu mengintegrasikan seluruh sumber daya alam di sekitar lokasi yang memiliki keunikan geologi dengan tujuan, yaitu perlindungannya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. UMKM sebagai komunitas yang ada dan penting dalam geopark mengembangkan geoproduk berdasarkan geodiversity dan kearifan lokal memiliki kekuatan untuk bangkit dari krisis-krisis yang terjadi. Geoproduk merupakan produk atau jasa yang memiliki keunikan juga ramah lingkungan dan berada dalam lingkungan geopark. Buku ini memberikan gambaran tentang definisi geoproduk, ciri-ciri geoproduk, proses pembuatannya, model bisnis, rantai nilai, manajemen risiko UMKM, dan strategi pemasaran bagaimana geoproduk bisa menjadi unggulan bagi UMKM di Indonesia. Contoh kasus UMKM geoproduk ditampilkan dalam bentuk narasi mulai dari geoproduk yang ada di geopark Indonesia, hingga geoproduk yang ada di geopark negara-negara lain yang masuk ke dalam UNESCO Global Geoparks (UGG).

Indonesia dengan karakteristik alam dan lingkungannya yang sangat beragam, memiliki tiga konsep pemanfaatan sumber daya alam yang berlandaskan perlindungan alam, yaitu ekowisata, geowisata, dan taman bumi (geopark).

Book Chapter Rumah Kita-Dosen Indonesia (Inovasi Pembelajaran)

Buku ini berjudul Book Chapter Rumah Kita Dosen Indonesia (Inovasi Pembelajaran) karena kami ingin menunjukkan bahwa rumah adalah tempat yang paling nyaman dan aman bagi kita semua. Di rumah semua kebutuhan kita tercukupi. Harapan kami, proses belajar mengajar di kampus kita juga senyaman rumah kita dalam mentransfer knowledge dan mendidik para mahasiswa kita. Rumah kita dosen Indonesia memang Bhineka Tunggal Ika. Dalam book chapter ini dibahas mengenai rumah bisnis, rumah jamur, rumah cantik, rumah baca, rumah gizi, rumah bersih, rumah kota, rumah taman, rumah olahraga, kesenian, dan kewirausahaan. Book Chapter Rumah Kita-Dosen Indonesia (Inovasi Pembelajaran) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Buku ini berjudul Book Chapter Rumah Kita Dosen Indonesia (Inovasi Pembelajaran) karena kami ingin menunjukkan bahwa rumah adalah tempat yang paling nyaman dan aman bagi kita semua.

MENDIDIK ADALAH CINTA

“Menjelajah Pendidikan Ramah Anak di Rumah dan Sekolah”

Buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama: MENYEMAI BENIH KARAKTER DARI BILIK-BILIK RUMAH, memuat berbagai tulisan yang memotret eksistensi orang tua sebagai aktor utama penyelenggaraan pendidikan anak dalam keluarga yang penuh dinamika dengan segala dimensinya. Sebagaimana kita maklumi, keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu memengaruhi tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti, dan kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh si anak sebagai dasar bergaul di dalam masyarakat. Keluarga atau orang tualah yang pertama dan utama memberikan dasar-dasar pendidikan seperti pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, mematuhi peraturan serta menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan benar. Hendaknya diberikan oleh keluarga atau orang tua dengan contoh perbuatan, bukan hanya dengan nasihat-nasihat, sebab salah satu sikap kekanak-kanakan adalah suka meniru.

Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh si anak sebagai dasar bergaul di dalam masyarakat.

Karakter Nasionalis Dalam Pembelajaran Sejarah Untuk Siswa SMA

Pembelajaran sejarah sejatinya memainkan peranan yang strategis dalam pembentukan karakter, karena sejarah sebagai pelajaran menginformasikan berbagai peristiwa yang dapat di jadikan teladan. Belajar sejarah merupakan kegiatan untuk mengurai kembali memori yang ada untuk di jadikan nilai. Belajar sejarah adalah melihat diri sendiri. Dengan melihat diri sendiri sesungguhnya pembelajar telah mengukur kemampuannya. Sehingga dengan demikian, dapat menentukan pilihan terbaik untuk dirinya. Pada tataran inilah syarat menjadi guru kehidupan dan menjadikan orang bijak. Buku ini mengulas tentang karakter nasionalisme dan pembelajaran sejarah yang dilakukan pada satuan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas. Siswa SMA merupakan generasi yang berada dalam suasana kejiwaan yang menjurus pada proses pembentukan karakter. Agar dalam proses ini tidak terjadi salah langkah, kiranya perlu hal-hal yang dapat di jadikan sebagai panduan dalam mewujudkan karakter yang terukur. Karakter nasionalisme dalam pembelajaran sejarah dimaksudkan untuk mengisi hal-hal yang dapat membentuk karakter sekaligus dapat dijadikan sebagai panduan untuk mengukur kelayakan pembelajar sebagai generasi yang berkarakter nasionalis.

Pembelajaran sejarah sejatinya memainkan peranan yang strategis dalam pembentukan karakter, karena sejarah sebagai pelajaran menginformasikan berbagai peristiwa yang dapat di jadikan teladan.

MEMBACA, YUUUK.....! “Strategi Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak Sejak Usia Dini”

Membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan sekaligus menyenangkan. Dengan membaca kita dapat melanglang buana menikmati berbagai hal yang menarik, berbagai hal yang imajinatif. Dengan membaca, dunia akan terbuka lebar. Segala informasi dapat kita serap melalui kegiatan membaca. Orang bijak mengatakan, “buku adalah jendela dunia”. Tapi sangat disayangkan, tidak banyak orang yang dapat menikmati kegiatan tersebut. Kita mungkin sudah membaca, tetapi setiap kali selesai membaca, kita tidak mendapatkan atau merasakan manfaat dari kegiatan membaca. Atau, mungkin kegiatan tersebut justru menyiksa kita, sehingga kita tidak dapat merasakan manfaat membaca secara langsung. Alhasil, hanya sedikit orang yang menjadikan kegiatan membaca buku sebagai hobbinya. Oleh karena itu, kita perlu mencari faktor penyebab “kegagalan” memperoleh manfaat dari kegiatan membaca, lalu mencari solusi, sehingga kegiatan membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan dan pada akhirnya, membaca menjadi kegemaran masyarakat kita. Tentunya dengan harapan, masyarakat menjadi lebih cerdas, lebih maju dan lebih kritis yang dilandasi pada pemikiran yang arif dan bijaksana. Sehingga pada gilirannya akan mampu membangun bangsa yang berperadaban yang mampu bersaing secara global dengan masyarakat internasional. Dalam buku ini akan dipaparkan pentingnya membaca dan upaya-upaya yang mesti dilakukan untuk membangun budaya gemar membaca di kalangan masyarakat Indonesia, sejak usia dini.

mengajrkan prilaku baik, serta mendidik anak untuk lebih mudah menyerap tutur kata yang sopan. 3. ... tidak kalah pentingnya disbanding kecerdasan lainnya, biasanya anak-anak sulit mengerti terhadap nilai-nilai moral dalam kehidupannya.

KESANTUNAN BERBAHASA, PENDIDIKAN KARATER, DAN PEMBELAJARAN YANG HUMANIS

Buku Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran yang Humanis ini merupakan buku referensi bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora. Dalam buku ini dijaki berbagai topik dalam ketiga bidang tersebut. Dalam berbahasa yang santun, kita berupaya menjaga muka mitra tutur sehingga mereka terselamatkan dari tindak pengamcaman muka. Dengan demikian akan terbangun interaksi yang harmonis. Untuk itu perlu dipahami berbagai strategi kesantunan, prinsip kesantunan, dan parameter kesantunan. Santun berbahasa merupakan salah satu karakter penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik. Santun menjadi salah satu nilai yang harus diberikan dalam pendidikan karakter. Dalam buku ini dikaji secara mendalam berbagai topik pendidikan karakter, ketika dosen dan guru berkarakter santun, mereka dapat menjadi model bagi peserta didik. Seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarsa Sugn Tuladha, dosen da guru harus mampu menjadi teladan; menjadi model bagi peserta didik. Seperti disampikan oleh Lickona (1993), keteladanan atau pemodelan ini menjadi salah satu strategi yang penting dalam Pendidikan karakter. Dosen dan guru yang berkarakter santun akan dapat mengembangkan pembelajaran yang humanis. Bagaimana mereka dapat lebih memanusiakan peserta didik. Dalam pembelajaran yang humanis kita melihat fenomena bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Peserta didik ditempatkan sebagai pusat pembelajaran (centre of learning) dalam aktivitas belajar. Peserta didik menjadi pelaku dalam memaknai pengalaman belajarnya sendiri. Dengan demikian, peserta didik diharapkan mampu menemukan ptensinya dan mengembangkan potensi tersebut secara maksimal. Peserta didik bebas berekspresi cara-cara belajarnya sendiri. Mereka juga dibebaskan dan diberi ruang untuk berkreasi. Peserta didik menjadi aktif dan tidak sekedar menerima informasi yang disampaikan oleh dosen atau guru. Kajian Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran yang Humanis dalam buku ini dapat digunakan untuk menambah dan memperluas wawasan bagi pelaku pembelajaran dan penggiat pendidikan

Buku Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran yang Humanis ini merupakan buku referensi bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Syukur Alhamdulillah kepada Tuhan YME atas lindungan dan rahmat-Nya karena para penulis dari berbagai Perguruan Tinggi dan Instansi kembali mampu menyelesaikan naskah kolaborasi dengan Judul “Pengembangan Media Pembelajaran”. Yang melatarbelakangi penerbit mengadakan kegiatan Menulis Kolaborasi adalah untuk membiasakan Dosen dan Guru menulis sesuai dengan rumpun keilmuannya. Buku dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran merupakan buku ajar yang disusun sebagai media pembelajaran, sumber referensi dan pedoman belajar bagi mahasiswa. Pokok-pokok bahasan dalam buku ini mencakup: 1) Konsep Dasar Media Pembelajaran, 2) Pentingnya Penggunaan Media Dalam Pembelajaran, 3) Fungsi Media Pembelajaran, 4) Landasan Penggunaan Media Pembelajaran, 5) Media Pembelajaran 2 Dimensi, 6) Media Pembelajaran 3 Dimensi, 7) Media Pembelajaran Mutakhir, 8) Multimedia Pembelajaran, 9) Kriteria Pengembangan Media Pembelajaran, 10) Langkah – Langkah Pengembangan Media Pembelajaran, 11) Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran, 12) Metode Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Peserta Didik, 13) Media Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter, 14) Media Pembelajaran Berbasis Kecakapan Hidup, 15) Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal, 16) Media Pembelajaran Berbasis Kewirausahaan / Entrepreneur. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Editor Buku Bp Dr. Muhammad Hasan, S.Pd., M.Pd yang telah mengarahkan dan membantu dalam mengeditori buku ini dengan baik sehingga menjadi buku yang baik dan bermanfaat.

Buku dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran merupakan buku ajar yang disusun sebagai media pembelajaran, sumber referensi dan pedoman belajar bagi mahasiswa.