Sebanyak 4531 item atau buku ditemukan

Manajemen Perpustakaan

Indonesia

Mendengar kata “perpustakaan” maka gambaran spontan yang muncul dalam pikiran kita adalah sebuah ruangan atau gedung yang dipakai untuk menyimpan buku. Gambaran seperti itu tidaklah salah, karena kata “pustaka” memang berarti “buku”. Tetapi bila dikaji lebih mendalam gambaran itu masih jauh dari pemahaman yang tepat mengenai perpustakaan. Perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan gedung dan buku saja, namun juga sistem penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan dan bagaimana cara menggunakan atau memanfaatkannya. Maka perpustakaan dapat kita artikan sebagai kesatuan unit kerja yang terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian pengembangan koleksi, pengolahan koleksi, bagian layanan pengguna dan bagian pemeliharaan sarana prasarana. Sebuah perpustakaan pada prinsipnya mempunyai tiga kegiatan pokok, yaitu Pertama, mengumpulkan (to collect) semua informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan dan misi lembaganya dan masyarakat yang dilayaninya. Kedua, melestarikan, memelihara dan merawat seluruh koleksi perpustakaan, agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usianya. Ketiga, adalah menyediakan untuk siap dipergunakan dan diberdayakan (to make availlable) atas seluruh sumber informasi dan koleksi yang dimiliki perpustakaan, bagi para pemakainya. Tidak dapat disangkal lagi bahwa keberadaan perpustakaan sangat penting dalam peningkatan kualitas suatu bangsa, serta dalam dunia pendidikan memberikan peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan motivasi bagi guru dalam pembelajaran, siswa dalam mengembangkan kreativitas, dan wawasan keilmuan dan masyarakat secara umumnya. Karena itu kepemahanan akan pentingnya manajemen perpustakaan tidak bisa diabaikan, jika pengelolaannya terabaikan maka keberfungsian dari pustaka itu sendiri akan jauh dari apa yang diharapkan. Buku ini ditulis guna untuk memberikan gambaran dari pentingnya manajemen perpustakaan tersebut. Semoga bermanfaat.

Karena itu kepemahanan akan pentingnya manajemen perpustakaan tidak bisa diabaikan, jika pengelolaannya terabaikan maka keberfungsian dari pustaka itu sendiri akan jauh dari apa yang diharapkan.

MANAJEMEN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LB3) DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN/FASYANKES

fasilitas pelayanan kesehatan yang jumlahnya semakin berkembang, sehingga akan berpotensi terjadinya pencemaran terhadap lingkungan hidup atau berpotensi menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial (HAIs = Healthcare Associated Infection) jika pengelolaan limbah B3 di fasyankes dalam hal ini yaitu limbah medis padat/infeksius tidak dilakukan pengelolaan sesuai dengan standar regulasi yang berlaku di Indonesia. Standar pengelolaan limbah medis padat/infeksius telah disusun di negara kita diantaranya yaitu Peraturan Pemerintah RI No. 101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah B3, PermenLHK RI No. P.56 Tahun 2015 tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes, Permenkes RI No. 7 tahun 2019 tentang kesehatan lingkungan rumah sakit, Permenkes RI No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi dll, namun demikian peraturan tersebut haruslah di implementasikan dengan baik dan benar, agar dampak negatif yang akan ditimbulkan selama beroperasinya fasyankes dapat diminimalisir.

fasilitas pelayanan kesehatan yang jumlahnya semakin berkembang, sehingga akan berpotensi terjadinya pencemaran terhadap lingkungan hidup atau berpotensi menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial (HAIs = Healthcare Associated Infection) ...

Manajemen Mutu Pesantren : Studi Pondok Pesantren Pembangunan "Miftahul Huda" Bersertifikat ISO : 9001:2008 Cigaru Sidareja Cilacap

Pesantren sebagai sebuah ‚institusi budaya‛ lahir atas prakarsa dan inisiatif masyarakat.1 Secara sosiologis, lembaga ini tergolong unik dan bercorak khas. Peran sentral kyai —sebagai pemrakarsa berdirinya pesantren—, hubungan antara santri dan kyai, serta hubungan masyarakat dengan kyai menunjukkan kekhasan lembaga ini. Jika ditilik kembali sejarah berdirinya, keberadaan pesantren adalah kehendak masyarakat sehingga mestinya pesantren secara kelembagaan haruslah dapat berdialog dengan ‚pemiliknya‛ sendiri, dan mampu menghadirkan arus perubahan bagi masyarakat sekitar pesantren.

Dua jenis model manajemen ini memunculkan konsep manajemen marketing lembaga pendidikan yang sangat kontras berbeda, ... 8 David Hartley, ‚Marketing and Re-enhanchment School Management‛, British Journal of Sociology of Education, Vol.

MANAJEMEN PERKANTORAN PROFESIONAL

Realitanya masih ada yang memandang sebelah mata terhadap profesi tenaga administrasi sekolah (TAS) karena tugasnya dianggap remeh dan gampang sehingga semua orang bisa melakukannya. Misalnya lulusan otomotif bisa menjadi TAS sebab urusan administrasi surat-menyurat dianggap mudah, tinggal copy-paste tanpa adanya aturan baku. Padahal tidak semua orang bisa telaten mengerjakan tugas detail-rumit administrasi dan etika service work sekolah dengan benar sesuai standar. Staf TAS sendiri kadangkala bekerja sesuai pengetahuannya tanpa mengikuti pedoman standar. Misalnya mengetik surat tanpa mengikuti kaidah yang ada atau peraturan yang berlaku. Akibatnya sering kita jumpai format surat dinas yang bisa berbeda-beda antar sekolah walaupun masih dalam satu kabupaten/kota. Alasannya ada yang berpedoman pada aturan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Peraturan Bupati/Walikota, pada Peraturan Gubernur, dsb. Tidak adanya kesepakatan baku inilah yang bisa menjadi “bumerang” bagi wibawa profesi TAS.

Realitanya masih ada yang memandang sebelah mata terhadap profesi tenaga administrasi sekolah (TAS) karena tugasnya dianggap remeh dan gampang sehingga semua orang bisa melakukannya.

Pengantar Metodologi Ilmu Sosial Kritis Jurgen Habermas

Buku yang mengulas teori kritik sosial masyarakat secara keseluruhan cukup banyak. Meski demikian, tidak sedikit mahasiswa yang merasa kesulitan dalam menangkap gagasan dan pesan teori kritik, khususnya pikiran-pikiran Habermas, lebih spesifik lagi menyangkut gagasan “metodologi teori kritiknya”. Komentar atas gagasan pemikiran Jurgen Habermas cukup banyak, dari spektrum ide yang positif hingga spektrum pemikiran yang negatif. Spektrum positif menganggap gagasannya bermanfaat untuk transformasi masyarakat, tetapi dari spektrum pemikiran yang negatif tidak sedikit yang menganggap idenya lebih banyak mendorong ke arah “utopia”, bahkan penuh nuansa represif dan kolonialistis, terutama dibandingkan dengan pikiran-pikiran kritis lainnya. Di samping itu, ada juga yang terinspirasi dari teori kritik generasi pertama, yang mengatakan teori kritik tidak lain ialah teori yang mengajarkan bagaimana melakukan kritik sistem, kritik ideologi, kekuasaan, meskipun kritik semacam ini bisa saja dipakai sebagai “senjata halus” untuk masuk menjadi bagian dari sistem apa pun yang kita kritik. Pendek kata, dalam kaitannya dengan dunia ilmu pengetahuan, berbagai tesis pemikiran boleh ditampilkan sebagai objek “discourse” yang terbuka sehingga siapa pun sebagai anggota “komunitas gagasan” sewajarnya tak apriori dalam menelaah seberapa jauh tesis-tesis yang berseliweran di seputar teori kritik itu bisa dipertanggungjawabkan. Buku ini, tak terkecuali, pada akhirnya ialah kumpulan ide yang terbuka sehingga pembaca dapat meresponsnya dengan berbagai macam mode pemikiran. Selain itu, buku ini dimaksudkan untuk membantu khalayak luas untuk memperkaya cakrawala pemikiran ilmu sosialnya. [UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]

Buku yang mengulas teori kritik sosial masyarakat secara keseluruhan cukup banyak.

Metodologi Penelitian Bidang Pendidikan

Manusia diberikan karunia rasa ingin tahu yang terus berkembang sehingga selalu berupaya memahami diri sendiri dan fenomena yang ada di lingkungan sekitarnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penelitian. Melalui penelitian manusia berupaya menjawab pertanyaan dari fenomena yang menjadi minat dan perhatian melalui proses yang sistematis. Penelitian telah digunakan di banyak bidang. Salah satu bidang tersebut adalah pendidikan. Penelitian digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait fenomena yang ditemukan dalam bidang pendidikan. Pada buku ini akan membahas lebih detail tentang: Konsep Dasar Penelitian Kode Etik dalam Penelitian Kajian Literatur dan Masalah Penelitian Plagiarisme dan Manajemen Referensi Hipotesis Penelitian & Teknik Analisis Metode Penelitian Deskriptif: Korelasi & Ex Post Facto Metode Penelitian Eksperiment Pendekatan Penelitian Naturalistik/Kualitatif Metode Penelitian Studi Kasus Metode Penelian PTK Analisis Data Kualitatif

Manusia diberikan karunia rasa ingin tahu yang terus berkembang sehingga selalu berupaya memahami diri sendiri dan fenomena yang ada di lingkungan sekitarnya.

Metodologi Penelitian Kesehatan

Dewasa ini masalah kesehatan yang terjadi sangat komplek dan beragam, untuk menemukan solusi dari masalah kesehatan yang ada diperlukan penelitian kesehatan. Penelitian kesehatan dilaksanakan dalam rangka menangani serta pemecahan permasalahan yang kerap ditemukan dalam dunia kesehatan. Penelitian kesehatan memiliki dua tujuan penting yaitu yang pertama menanggulangi atau menangani masalah kesehatan atau sakit dan penyakit. Kedua untuk menjaga, mempertahankan atau meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Buku ini membahas tentang: Bab 1 Pengantar Penelitian Kesehatan Bab 2 Masalah Penelitian Kesehatan Bab 3 Tinjauan Pustaka, Kerangka Berpikir, Kerangka Konsep, dan Hipotesis Penelitian Bab 4 Penelitian Deskriptif dan Cross-sectional Bab 5 Penelitian Case Control dan Kohort Bab 6 Penelitian Eksperimen Bab 7 Pendekatan Penelitian Kualitatif Bab 8 Populasi dan Sampel Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Bab 9 Kode Etik Dalam Penelitian Kesehatan Bab 10 Variabel dan Hubungan antar Variabel Bab 11 Instrumen Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Bab 12 Teknik Pengumpulan Data Kualitatif dan Kuantitatif Bab 13 Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif Bab 14 Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Bab 15 Penyusunan Proposal Kuantitatif dan Kualitatif Buku metodologi penelitian kesehatan ini disusun bertujuan untuk membantu tenaga kesehatan dalam merencanakan dan melakukan suatu penelitian.

Wawancara kuantitatif di samping analisis dan observasi kualitas adalah salah satu dari tiga metode empiris dasar pengumpulan data standar dan sering digunakan di penelitian komunikasi. Dalam penelitian komunikasi, wawancara penting ...

Metodologi Penelitian Ilmiah

Di dalam buku ini dijelaskan secara lengkap bagaimana seorang peneliti dapat melakukan suatu penelitian ilmiah secara sistematis agar dapat menghasilkan suatu ilmu pengetahuan yang sahih. Untuk dapat menghasilkan sumbangsih yang baik terhadap ilmu pengetahuan seorang peneliti haruslah mempunyai kemampuan untuk menganalisis permasalahan atau fenomena yang berhubungan dengan topik penelitian yang dapat dibentuk dalam suatu kerangka pemikiran yang mempunyai dasar pemikiran yang kuat. Dasar pemikiran ini haruslah sudah mempertimbangkan berbagai macam fakta dan literatur yang ada, sehingga akan menghasilkan hipotesis yang fokus, spesifik dan dapat diverifikasi. Selain itu, seorang peneliti haruslah menguasai objek penelitian dan dapat menentukan metode penelitian yang paling tepat. Kemampuan lainnya yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah penguasaan terhadap desain penelitian, variabel, sumber dan jenis data yang harus didukung dengan teknik, alat, dan kemampuan analisa data yang baik sehingga dapat menghasilkan suatu laporan penelitian yang dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan. Buku ini terdiri dari 14 bab, yaitu : Bab 1 Pendahuluan Metode Ilmiah Bab 2 Penelitian Ilmiah Bab 3 Masalah & Kerangka Pemikiran Bab 4 Hipotesis Penelitian Bab 5 Objek Dan Metode Penelitian Bab 6 Desain Penelitian Bab 7 Operasionalisasi Variabel Penelitian, Sumber Dan Jenis Data Bab 8 Metodologi Penelitian Ilmiah Bab 9 Alat Pengumpulan Data Bab 10 Validasi Alat Pengumpulan Data Bab 11 Reliabilitas Alat Pengumpulan Data Bab 12 Populasi Dan Teknik Penarikan Sampel Bab 13 Teknik Analisis Data Bab 14 Penyusunan Laporan Penelitian

Buku ini terdiri dari 14 bab, yaitu : Bab 1 Pendahuluan Metode Ilmiah Bab 2 Penelitian Ilmiah Bab 3 Masalah & Kerangka Pemikiran Bab 4 Hipotesis Penelitian Bab 5 Objek Dan Metode Penelitian Bab 6 Desain Penelitian Bab 7 Operasionalisasi ...