Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

Manajemen Perpustakaan

Indonesia

Mendengar kata “perpustakaan” maka gambaran spontan yang muncul dalam pikiran kita adalah sebuah ruangan atau gedung yang dipakai untuk menyimpan buku. Gambaran seperti itu tidaklah salah, karena kata “pustaka” memang berarti “buku”. Tetapi bila dikaji lebih mendalam gambaran itu masih jauh dari pemahaman yang tepat mengenai perpustakaan. Perpustakaan tidak hanya berkaitan dengan gedung dan buku saja, namun juga sistem penyimpanan, pemeliharaan, penggunaan dan bagaimana cara menggunakan atau memanfaatkannya. Maka perpustakaan dapat kita artikan sebagai kesatuan unit kerja yang terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian pengembangan koleksi, pengolahan koleksi, bagian layanan pengguna dan bagian pemeliharaan sarana prasarana. Sebuah perpustakaan pada prinsipnya mempunyai tiga kegiatan pokok, yaitu Pertama, mengumpulkan (to collect) semua informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan dan misi lembaganya dan masyarakat yang dilayaninya. Kedua, melestarikan, memelihara dan merawat seluruh koleksi perpustakaan, agar tetap dalam keadaan baik, utuh, layak pakai dan tidak lekas rusak, baik karena pemakaian maupun karena usianya. Ketiga, adalah menyediakan untuk siap dipergunakan dan diberdayakan (to make availlable) atas seluruh sumber informasi dan koleksi yang dimiliki perpustakaan, bagi para pemakainya. Tidak dapat disangkal lagi bahwa keberadaan perpustakaan sangat penting dalam peningkatan kualitas suatu bangsa, serta dalam dunia pendidikan memberikan peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan motivasi bagi guru dalam pembelajaran, siswa dalam mengembangkan kreativitas, dan wawasan keilmuan dan masyarakat secara umumnya. Karena itu kepemahanan akan pentingnya manajemen perpustakaan tidak bisa diabaikan, jika pengelolaannya terabaikan maka keberfungsian dari pustaka itu sendiri akan jauh dari apa yang diharapkan. Buku ini ditulis guna untuk memberikan gambaran dari pentingnya manajemen perpustakaan tersebut. Semoga bermanfaat.

Karena itu kepemahanan akan pentingnya manajemen perpustakaan tidak bisa diabaikan, jika pengelolaannya terabaikan maka keberfungsian dari pustaka itu sendiri akan jauh dari apa yang diharapkan.

Pendidikan Gender "Dalam Sudut Pandang Islam"

Gender yang muncul dalam kehidupan Barat pasti akan berbeda dengan gender yang muncul di Timur, semangat yang muncul tetap harus berada dalam garis sumber Islam yaitu al-Qur’an dan Hadits yang mungkin berbeda adalah interpretasi. Sebab kita membahas tentang pendidikan gender Islami maka tentunya kita tidak bisa melepaskan hakikat dari Islam tersebut. Pendidikan Gender Islami adalah usaha untuk melakukan keidealan aktivitas dalam sosiokultural antara lakilaki dan perempuan sesuai dengan kemampuan dan kepantasan berdasarkan semangat al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah sallalahu ‘alaiahi wasallam dengan tidak merugikan, merendahkan, berhipotesis alternatif negatif atau menyakiti baik laki-laki maupun perempuan diperuntukkan untuk kemashlahatan kehidupan bersama. Buku ini tidaklah bagus tapi lumayanlah. Inilah buku sederhana yang dapat saya sumbangkan kepada pembaca, janganlah anda mengira bahwa saya telah sempurna menulis dan membicarakan tentang ‘Pendidikan Gender’ sebab saya hanya membahas topik-topik yang menurut saya penting, itupun belum tuntas. Jujur saja saya pemula dalam menulis buku; jadi masih amatiran. Tapi bila anda mengatakan isi buku ini bagus dan menarik tentu saya akan tersenyum mendengarnya, karena pada dasarnya saya memang senang dipuji. Semoga buku ini dapat memberikan kemudahan bagi pembaca dan semoga ada berkah dan keridhoan Allah SWT, sehingga dapat memberikan kemanfaatan khususnya bagi kami penyusun, Amin ya Rabbal ‘aalamiin

Setelah lima tahun, UNDP menambah konsep HDI dengan kesetaraan gender (
Gender Equality).113 Sejak UNDP memasukkan kesetaraan gender dalam HDI,
maka faktor kesetaraan gender harus selalu diikutsertakan dalam mengevaluasi
 ...