Sebanyak 470 item atau buku ditemukan

Asuhan zuriat

panduan mendidik anak-anak menurut Islam dalam meningkatkan kecemerlangan diri dan kebersihan jiwa bagi mewarnai kebangunan ummah yang diredhai Allah s.w.t

Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter Hindu Pada Anak Usia Dini

Proses internalisasi nilai karakter Hindu pada Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Jambe Kumara Kabupaten Gianyar dilakukan oleh pihak sekolah melalui kegiatan pembiasaan, keteladanan (modeling), pengembangan budaya sekolah serta kegiatan ekstra kurikuler. Hambatan yang dihadapi oleh guru PAUD dalam menginternalisasikan nilai karakter Hindu pada anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Jambe Kumara adalah (1) Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan biologis serta faktor psikologis, (2) Selain faktor internal, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi proses penerapan karakter Hindu pada anak. Faktor eksternal yang mempengaruhi internalisasi nilai karakter yaitu faktor dari keluarga, faktor lingkungan pendidikan dan faktor lingkungan masyarakat. Upaya untuk mengatasi hambatan yang dihadapi guru PAUD dalam menginternalisasikan nilai karakter Hindu pada anak usia dini yaitu dengan pengembangan kultur sekolah (caring community) dan pengembangan pendidik yang profesional. Dampak internalisasi nilai karakter Hindu pada anak usia dini Taman Kanak-Kanak Jambe Kumara Kabupaten Gianyar yaitu (1)Terbentuknya karakter anak usia dini yang religius (sraddha), (2)Terbentuknya karakter anak usia dini yang disiplin (yoga sadhana), (3) Terbentuknya karakter anak usia dini yang mandiri (rtvig rtvijam), (4) Terbentuknya karakter anak usia dini yang ramah tamah (samiksantam).

Pendidikan karakter juga bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, ...

Manajemen Talenta ASN (Kementerian Hukum dan HAM)

PRAKATA Profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga saat ini masih sering dipertanyakan dan bahkan kerap diragukan. Masyarakat masih beranggapan bahwa ASN identik dengan sikap “suka-suka”, tidak kompeten, arogan, kurang melayani, dan sederet stigma negatif lainnya. Jika kita mencermati, sistem manajemen kinerja ASN yang diterapkan di beberapa instansi, ternyata juga masih belum maksimal. Alokasi anggaran untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di instansi pemerintahan, faktanya masih tergolong minimalis. Lantas, apa yang bisa kita lakukan bersama? Apakah ASN yang smart dan profesional hanya akan menjadi impian belaka? Tentu tidak! Karena perbaikan tidak harus selalu dimulai dari atas ke bawah, tidak pula harus menunggu sistem manajemen sumber daya ASN terbangun dengan baik. Perbaikan nyatanya dapat dimulai dari suatu langkah kecil yang dilakukan secara bersama-sama. Oleh insan progresif yang identik dengan idealisme dan energinya yang menggelora, ialah para ASN Muda. Tulisan dalam buku ini dapatlah dikatakan sebagai sebuah ikhtiar, untuk memenuhi panggilan perubahan. Meski, mungkin masih jauh dari kesempurnaan, buah pemikiran yang tertuang dalam untaian tulisan, diharapkan mampu menjadi kristal keabadian. Bukti bahwa ASN Muda memiliki kesamaan semangat untuk berjuang. Manajemen talenta terasa sangat pas untuk menjadi tema. Inovasi yang telah terwujud dalam suatu produk hukum ini, telah sering mewarnai ruang-ruang diskusi. Namun, tak lengkap rasanya jika belum diwujudkan dalam kajian aktivitas literasi. Tentu kami menyadari, bahwa karya ini masih perlu untuk dikiritisi. Dengan penuh kerendahan hati, kami sampaikan selamat menikmati. Salam Tim Kemenkumham Muda

Namun, tak lengkap rasanya jika belum diwujudkan dalam kajian aktivitas literasi. Tentu kami menyadari, bahwa karya ini masih perlu untuk dikiritisi. Dengan penuh kerendahan hati, kami sampaikan selamat menikmati. Salam Tim Kemenkumham Muda

Teori Landasan Pendidikan Sekolah Dasar

Pendidikan dapat dipahami dari dua sudut pandang, yang pertama studi pendidikan dan yang kedua praktik pendidikan. Praktik pendidikan adalah kegiatan seseorang atau kelompok atau lembaga dalam membantu individu atau kelompok untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau kelompok dalam rangka memahami pendidikan. Beberapa landasan pendidikan tersebut adalah landasan hukum. filosofis, sosiologis, kultural, dan psikologis yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Selanjutnya landasan ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan untuk menjemput masa depan. Landasan spiritual keagamaan. Landasan ini merupakan landasan utama yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran bagi anak didik. Landasan spiritual keagamaan ini menyangkut dengan hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan.

Pendidikan dapat dipahami dari dua sudut pandang, yang pertama studi pendidikan dan yang kedua praktik pendidikan.

DASAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

Manajemen merupakan seni atau kemampuan seseorang dalam mengelola, mengatur dan menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain atau pendelegasian tugas untuk mencapai tujuan bersama dalam organisasi sedangkan Kewirausahaan merupakan usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan baru kepada konsumen. Dengan demikian maka Manajemen kewirausahaan dapat di artikan sebagai seluruh kekuatan perusahaan yang menjamin kesuksesan atau keberhasilan dengan menggunakan proses kreatifitas dan inovasi sebagai alat pemberdayaan seluruh sumber ekonomi untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa. Berdasarkan history tersebut maka keberadaan buku ini sangatlah penting bagi seluruh umat manusia sebagai pendamping dan rujukan dalam memajukan perusahaannya. Oleh karena itu buku ini hadir kehadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang manajemen kewirausahaan, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual dilingkungan perguruan tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang manajemen kewirausahaan.

Mintalah seorang konselor karir atau bimbingan di sekolah Anda untuk saran penelitian. Pikirkan tentang menyusun portofolio karir yang merangkum pencapaian Anda dan daftar aktivitas Anda. Simpan resume Anda di portofolio Anda, ...

KURIKULUM BERBASIS SEKOLAH

Refleksi Penerapan Kurikulum Melalui Evaluasi Pembelajaran PPKn

Buku ini tidak hanya memberikan pembelajaran tentang sebuah evaluasiǡ tetapi juga menengahkan narasi politik pendidikan dicabutnya Kurikulum Berbasis Sekolah, dulu KTSP. Sebuah pesan penting, agar merdeka belajar dan kurikulum selanjutnya tidak bernasib sama -Prof. Yetti Supriyati, Guru Besar Tetap UNJ Koorprodi S3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Pascasarjana UNJ Buku yang berjudul Kurikulum Berbasis Sekolah yang memfokuskan pada Evaluasi Pembelajaran PPKn yang ditulis oleh Dr. Komarudinǡ M.Si. sebagai ahli evaluasi pembelajaran dalam bidang PPKn sangat tepat terbit pada saat dunia pendidikan di tanah air sedang melakukan penyesuaian kurikulum untuk mewujudkan bonus demografi guna mencapai Generasi Emas 2045 -Prof. Dr. Sapriya M.Ed., Sekretaris Jenderal Asosiasi Profesi PPKn Indonesia (AP3KnI) Saya meyakini Buku Kurikulum Berbasis Sekolah ini dapat berkontribusi positif bagi pengamat, peminat, guru, dosen, dan penentu kebijakan bahwa perubahan kurikukum adalah suatu keniscayaan dengan catatan tebal bahwa lakukanlah evaluasi kurikulum secara mendasar dan menyeluruh. -Muhammad Japarǡ Profesor Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta Memproyeksikan kembali kurikulum berbasis sekolah (KBS) di era merdeka belajar, merupakan ide dan gasan yang brilian dari Dr. Komarudin. M.Si. Maka buku ini adalah sangat penting menjadi salah satu rujukan bagi siapa saja yang sedang belajar dan mendalami pendidikan. Oleh sebab itu buku ini sangat penting dan perlu anda baca Prof. Dr. H. Azwar Ananda, MA, Dosen Guru Besar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Kita perlu menengok ke belakang memberikan energi dan visi baru pada konsep Kurikulum Berbasis Sekolah (KBS) dengan melakukan transformasi dan revitalisasi pada nilaiǦnilai penguatan merdeka belajar. Inilah solusi inovasi pengembangan kurikulum yang harus dilakukan. Buku ini adalah salah satu jawaban dan solusi yang kita harapkan. Prof. Dr. Nadirohǡ M.Pd., Guru Besar Tetap dan Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Yetti Supriyati, Guru Besar Tetap UNJ Koorprodi S3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Pascasarjana UNJ Buku yang berjudul Kurikulum Berbasis Sekolah yang memfokuskan pada Evaluasi Pembelajaran PPKn yang ditulis oleh Dr. Komarudinǡ M.Si. ...

Evaluasi Dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Buku ini terdiri dari sembilan pembahasan, yaitu pertama Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum PAI, kedua Peran Guru dan Tenaga Kependidikan, ketiga Peran Kepala Sekolah/Madrasah dalam Pengembangan Kurikulum PAI, keempat Media Pembelajaran PAI, kelima Perkembangan Kurikulum Madrasah dan Pesantren Di Indonesia, keenam Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI, ketujuh Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Indonesia, kedelapan Pengembangan Alat Evaluasi Jenis Tes dan Non Tes PAI, dan kesembilan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Karakter PAI. Sesuai dengan tema yang diusung, hampir semua naskah masih bersifat normatif dan berada dalam aspek tatanan konseptual. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kendala yang paling sering ditemukan dalam metode pembelajaran di masa pendemi adalah menghadirkan dimensi baru yang inovatif dalam wilayah garapan pengkajiannya. Meskipun demikian secara keseluruhan tulisan tersebut dapat dinikmati oleh pembaca sebagai referensi yang bisa didiskusikan kembali kapanpun.

Buku ini terdiri dari sembilan pembahasan, yaitu pertama Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum PAI, kedua Peran Guru dan Tenaga Kependidikan, ketiga Peran Kepala Sekolah/Madrasah dalam Pengembangan Kurikulum PAI, keempat Media Pembelajaran ...

Using Technology to Teach Information Literacy

Why teach information literacy, technology literacy, and discipline-specific research skills separately when teaching them together fires students'' imaginations, improves learning, visibly demonstrates the value of your library''s unique services and expertise to faculty, and lets you reach students who might never otherwise walk through the library/'s doors? The first book on teaching information literacy with technology across the curriculum is full of case studies and lesson plans that will help you put together a cutting-edge, technology-based course for your institution. Each chapter is co-written by a librarian-faculty member team involved in a collaborative teaching-with-technology project. An overview of the literature will help you explain the value of this dynamic approach to faculty and administration. Chapter authors represent a wide range of institutions and disciplines; they give you course goals and organization, the hows and whys of the technologies used, and pitfalls to avoid. Featured technologies include collaborative web tools, presentation software, video and other multimedia, podcasts, blogs, wikis, and more. Every academic library will want to have a copy of this book, as will any faculty member involved in teaching information literacy.

Every academic library will want to have a copy of this book, as will any faculty member involved in teaching information literacy.

Information Literacy and Technology Across the Curriculum

Responding to an initiative in the university's revised core curriculum to address life-long learning skills, a collaborative effort involving parties from the Library and Information Technologies was formed resulting in a program for faculty entitled "Information Literacy and Technology Across the Curriculum." The purpose of the program, which consists of a semester-long series of workshops, is to assist faculty in the development of class assignments and projects for their students that utilize both information literacy and technology skills. After a successful pilot run involving volunteer faculty members, the program is now designed to accommodate approximately fifteen faculty members for the semester sessions. This paper will describe the format of the program, the resources made available, the exercises employed and some surprising results. [For complete proceedings, see ED490093.].

Responding to an initiative in the university's revised core curriculum to address life-long learning skills, a collaborative effort involving parties from the Library and Information Technologies was formed resulting in a program for ...

Dr. Ida Bagus Made Astawa, M.Si.

Buku ini sangat penting bagi semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kuliah Pengajaran Mikro (Micro Teaching) di jurusan atau program studi kependidikan. Buku ini disusun dengan tujuan untuk mengantarkan mahasiswa kepada pemahaman tentang konsep-konsep micro teaching, serta isu-isu relevan yang berhubungan dengan upaya penyiapan mahasiswa calon guru untuk memiliki performa mengajar yang baik dan profesional. Bahasan buku dimulai dengan pengenalan Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kurikulum baru tersebut, pengantar micro teaching, strategi asesmen dan alat asesmen yang diperlukan dalam kegiatan micro teaching. Buku ini juga membahas tentang ‘Reflective Teaching’ tentang pentingnya melakukan refleksi dalam pembelajaran dan bagaimana refleksi tersebut dilakukan. Keunggulan utama buku ini adalah adanya instrumen yang lengkap yang digunakan untuk mengarahkan mahasiswa mulai pada tahap perencanaan, latihan pada tiap-tiap keterampilan dasar maupun pada tahap latihan semua keterampilan dasar secara terpadu. KATA PENGANTAR vi Pengantar Micro Teaching Instrumen-instrumen tersebut di samping memudahkan dosen pengajar dalam menilai keterampilan mahasiswa, juga memberikan arahan kepada mahasiswa untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada tiap-tiap tahapan agar mereka mengembangkan karakter-karakter dirinya untuk siap terjun menjadi guru masa depan di abad ke-21 ini. Dengan kata lain, instrumen yang dikembangkan berfungsi untuk menilai dan juga berfungsi untuk mengarahkan dan mengajarkan apa yang harus dipelajari dan dikerjakan pada tiap-tiap langkah mengajar maupun pada tahapan melaksanakan keterampilan dasar dalam mengajar.

Buku ini sangat penting bagi semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kuliah Pengajaran Mikro (Micro Teaching) di jurusan atau program studi kependidikan.