Sebanyak 14 item atau buku ditemukan

Konstruksi Hukum Jaminan Syariah dalam Akad Pembiayaan Mudharabah di Era Revolusi Industri 4.0 (Teori dan Studi Komparatif)

Judul : Konstruksi Hukum Jaminan Syariah dalam Akad Pembiayaan Mudharabah di Era Revolusi Industri 4.0 (Teori dan Studi Komparatif) Penulis : Dr. H. Zaenal Arifin, SH, MKn Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 222 Halaman No ISBN : 978-623-5314-84-6 Tahun Terbit : Juli 2022 Sinopsis Buku Buku ini membahas tentang Konstruksi Hukum Jaminan Syariah dalam Akad Pembiayaan Mudharabah di Era Revolusi Industri 4.0 (Teori dan Studi Komparatif). Buku ini penulis kontribusikan bidang Hukum Syariah di Indonesia khusunya dalam Akad Pembiayaan Mudharabah. Buku ini terdiri dari delapan bab. Bab pertama membahas tentang Pendahuluan. Bab kedua membahas tentang Perbankan dan Akad Pembiayaan Mudharabah. Bab ketiga membahas tentang Jaminan atau Anggunan. Bab keempat membahas tentang Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak Tanggungan. Bab kelima membahas tentang Pemasangan Hak Tanggungan Terhadap Akad Pembiayaan Mudharabah. Bab keenam membahas tentang Konstruksi Hukum yang Mengatur Mengenai Mekanisme Pelaksanaan Pembuatan Akta Peningkatan Jaminan Syariah (Tanah dan atau Bangunan) pada Akad Pembiayaan Mudharabah di Indonesia. Bab ketujuh membahas tentang Membangun Konstruksi Hukum Jaminan Syariah dalam Akad Pembiayaan Mudharabah. Bab Delapan Penutup.

Kerelaan tersebut menjadi tanggung jawab bagi muḍārib untuk memelihara dan menjaga amanah sehingga realisasi investasi mudharabah akan berjalan dengan baik. Dengan dasar itu pula wewenang yang akan diberikan kepada mudharib sangat luas ...

AKAD MUDHARABAH (PENYALURAN DANA DENGAN PRINSIP BAGI HASIL)

Judul : AKAD MUDHARABAH (PENYALURAN DANA DENGAN PRINSIP BAGI HASIL) Penulis : H. ZAENAL ARIFIN, SH, MKn Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 120 Halaman No ISBN : 978-623-6233-11-5 SINOPSIS BUKU Buku ini membahas tentang Akad Mudharabah (Penyaluran Dana dengan Prinsip Bagi Hasil). Buku ini penulis kontribusikan untuk dunia Hukum dan Perbankan di Indonesia. Buku ini terdiri dari lima bab. Bab pertama Pendahuluan yang meliputi Perbankan Syariah, dan Kontribusi Bank Syariah. Bab kedua membahas tentang Konsep Bagi Hasil yang terdiri dari Pengertian Bagi Hasil, Metode Bagi Hasil, Konsep Bagi Hasil dan Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Bagi Hasil. Bab ketiga membahas tentang Konsep Akad yang meliputi Pengertian Akad, Unsur-Unsur dan Syarat-Syarat Akad, Subyek Akad dan Obyek Akad, Prestasi Akad dan Rukun Akad, serta Jenis-Jenis Akad dan Rukun Akad . Bab keempat tentang Akad Mudharabah yang meliputi Pengertian Akad Mudharabah, Jenis-jenis Akad Mudharabah, Landasan Hukum Mudharabah dan Rukun dan Syarat Mudharabah Bab kelima tentang Studi Realisasi Akad Mudharabah yang meliputi Realisasi Akad Mudharabah dalam Rangka Penyaluran Dana Dengan Prinsip Bagi Hasil di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang, Pembiayaan Mudharabah, Persyaratan Umum ( Pembiayaan Mudharabah berupa Rupiah dan US Dollar) di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang, Prosedur dan Mekanisme Pembiayaan Mudharabah di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang, Realisasi Akad Mudharabah dalam Rangka Penyaluran Dana dengan Sistem Bagi Hasil di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang Ditinjau Dari Segi Hukum Islam, Dasar Hukum Akad Mudharabah Ditinjau dari Hukum Islam, Dewan Syari’ah Nasional (DSN) dan Dewan Pengawas Syari’ah (DPS), Akta-Akta Notariil yang Dibuat dalam Rangka Pembiayaan Mudharabah, dan Permasalahan yang Dihadapi Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang dalam Merealisasikan Akad Mudharabah dalam Rangka Penyaluran Dana dengan System Bagi Hasil dan Cara Mengatasinya dan atau Meminimalkan Masalah.

Judul : AKAD MUDHARABAH (PENYALURAN DANA DENGAN PRINSIP BAGI HASIL) Penulis : H. ZAENAL ARIFIN, SH, MKn Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 120 Halaman No ISBN : 978-623-6233-11-5 SINOPSIS BUKU Buku ini membahas tentang Akad Mudharabah ...

Pengembangan Metode Pembelajaran PAI di Masa Pandemi Covid-19

Buku ini terdiri dari sembilan pembahasan, yaitu pertama Metode Pembelajaran, kedua Pengembangan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Masa Pandemi Covid-19, ketiga Metode Ceramah Pada Masa Pandemi Covid-19, keempat Metode Home Visit Pada Masa Pandemi Covid-19, kelima Metode Blended Learning Pada Masa Pandemi Covid-19, keenam Metode Based Learning Pada Masa Pandemi Covid-19, ketujuh Metode Discovery Pada Masa Pandemi Covid-19, kedelapan Metode Hafalan Pada Masa Pandemi Covid-19, dan kesembilan Metode Mind Mapping Pada Masa Pandemi Covid-19. Sesuai dengan tema yang diusung, hampir semua naskah masih bersifat normatif dan berada dalam aspek tatanan konseptual. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kendala yang paling sering ditemukan dalam metode pembelajaran di masa pendemi adalah menghadirkan dimensi baru yang inovatif dalam wilayah garapan pengkajiannya. Meskipun demikian secara keseluruhan tulisan tersebut dapat dinikmati oleh pembaca sebagai referensi yang bisa didiskusikan kembali kapanpun.

Tahapan Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Tahapan pembelajaran PjBL dikembangkan oleh George Lucas ... Fase 2 Design a plan for the project Perencanaan berisi tentang aturan, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam ...

Pengelolaan Destinasi Wisata yang Bekelanjutan dengan Sistem Indikator Pariwisata

Pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,namun memerlukan pariwisata yang berkelanjutan sehingga bisa bermanfaat secara bijaksana. Tujuan studi ini untuk memberikan panduan tentang pengelolaan destinasi wisata berkelanjutan Gunung Tidar di Kota Magelang ditinjau dari Manajemen destinasi, Nilai Ekonomi, Dampak Sosial dan Budaya serta Dampak Lingkungan dan menganalisa tatalaksana sistem yang sederhana dan mudah diimplementasikan untuk memantau dan mengelola keberlanjutan pariwisata di tempat destinasi dalam bagian Manajemen Destinasi, Nilai Ekonomi, Dampak Sosial dan Budaya, Dampak Lingkungan. Obyek dan lokasi penelitian ini adalah kawasan wisata Gunung Tidar Kota Magelang dengan metode penelitian mixed methode, alat analisis menggunakan Sistem Indikator Pariwisata mengadopsi model yang digunakan sektor Pariwisata di Uni Eropa. Sumber data primer berasal dari Pengelola Wisata Gunung Tidar, sedangkan sumber sekunder berasal dari stakeholder terkait yang melengkapi penelitian ini, berupa kajian-kajian sebelumnya dan dokumen. Besaran jumlah yang diperoleh dari empat bagian tersebut terlihat bahwa dalam bagian pengelolaan tujuan/destinasi berkelanjutan sudah dilakukan secara menyeluruh dilihat dari hasilnya sebesar 100%, dalam bagian nilai ekonomi masih diperlukan upaya untuk penguatan dan peningkatan yang ditunjukan dari hasil pengukuran sebesar 83%, bagian dampak sosial dan budaya memiliki nilai yang lebih baik dari bagian nilai ekonomi mengingat letak kawasan wisata Gunung Tidar sedangkan dalam bagian dampak lingkungan masih diperlukan usaha yang lebih keras karena hasil asumsi pengukuran menunjukkan nilai terendah dibandingkan dengan bagian yang lain, sebesar 77%. Di samping itu dalam dihasilkan pula pengukuran tipe indikator inti sebesar 85% dan indikator pilihan/pendukung 83% yang sejalan dengan pengukuran empat bagian. Kata kunci : obyek wisata, sistem indikator pariwisata, pariwisata berkelanjutan.

(Tobergte and Curtis, 2013) Perubahan di sektor pariwisata dan perhotelan padat karya di negara-negara kapitalis maju dan, berkembang di tempat lain, di mana bekerja di ujung bawah pasar tenaga kerja sering ditandai oleh upah rendah, ...

BUNGA RAMPAI

INOVASI BERKELANJUTAN: KEPEMIMPINAN, KEBIJAKAN, SISTEM, EKONOMI, LINGKUNGAN DAN PEMERINTAHAN

Inovasi merupakan hal yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai sektor pembangunan dewasa ini. Berbagai model dan kegiatan diupayakan menggunakan inovasi untuk meningkatkan akselerasi output yang ditargetkan. Upaya ini pula dilakukan oleh semua stakeholder terkait dan berbagai aspek yang bersinggungan dengan inovasi. Bunga rampai ini merupakan salah satu pengkayaan sumber referensi tentang inovasi daerah yang bisa dijadikan sebagai alternatif rujukan literasi. Kepemimpinan dan Inovasi dalam Pemerintahan Daerah merupakan pembuka atau Bab I yang idenya berasal dari pemikiran Arif Barata Sakti yang memberikan gambaran membahas aspek kepemimpinan daerah (kabupaten/kota), inovasi, produktivitas dan daya saing daerah dengan Kota Magelang sebagai lokasi kajian. Pada Bab II, Peran Inovasi Legislatif dalam Mengembangkan Daerah dan Kebijakan Publik oleh Sukamsi yang menganalisis peran inovasi dan legislatif dalam mendorong percepatan pembangunan dalam koridor kebijakan publik. Andjar Prasetyo kemudian melengkapi dengan kajian Peran Inovasi Masyarakat dan Anggaran Inovasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi yang disajikan dalam bab 3, membahas dampak inovasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Magelang. Pada Bab 4 dengan menganalisa Kolaborasi Kebijakan Publik dan Perkembangan Inovasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (Automatic environment control system) oleh Mohamad Zaenal Arifin, melengkapi inovasi lingkungan secara riil yang telah dilaksanakan di Kota Magelang. Pada Bab 5, Dewi Gartika menyajikan pembahasan tentang Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Provinsi Jawa Barat, Kinerja Dan Strategi Penguatan, yang memperkaya rujukan inovasi daerah dalam buku ini. Bab 6 dibahas lebih jelas oleh Sukamsi tentang Sistem Inovasi Daerah Kabupaten Magelang dan Transisi menuju Keberlanjutan, dengan fokus kajian pada SIDa Kabupaten Magelang. Bab 7, Dampak Sistem Inovasi dan Pertumbuhan Kota-Kota di Jawa Tengah dikaji oleh Andjar Prasetyo, yang memberi gambaran dampak inovasi dengan lokasi di Kota Magelang, Kota Semarang dan Kabupaten Sragen. Pada akhir bunga rampai ini, yaitu Bab 8 ditutup oleh Mohamad Zaenal Arifin, yang menggagas inovasi lingkungan yang didukung dengan peraturan daerah yang berlokasi di Kota Magelang, yang terangkum dalam kajian Praktik Inovasi Lingkungan Hidup Di Kota Magelang Dalam Perspektif Peraturan Inovasi Daerah. Dalam setiap kajian didasarkan pada makalah ilmiah yang paling banyak dikutip kerangka kerja inovasi daerah yang didukung dengan sejumlah bukti-bukti empiris yang telah dilakukan oleh daerah yang menjadi lokus kajian. Bunga Rampai ini tidak akan mungkin tanpa bantuan dan kerja sama dari sejumlah besar orang. Secara khusus kami ingin mengucapkan terima kasih kepada kontributor data di masing-masing dari 5 lokasi yang terlibat dalam kajian. Tanpa bantuan organisasi dan pengetahuan lokal yang tak kenal lelah, tugas penelitian pasti jauh lebih sulit. Terima kasih juga kepada beberapa responden yang memberikan waktu mereka dengan murah hati dalam menyelesaikan survei dan berpartisipasi dalam wawancara. Kontribusi profesional dan pribadi dari seluruh personil baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang telah membuat buku ini menjadi mungkin dipublikasikan.

Inovasi yang berkelanjutan adalah kunci dan oleh karena itu harus mudah untuk memulai perusahaan, akses ke pengetahuan harus murah dan kewirausahaan sangat penting. Menurut Gary Hamel (1999: 71): Penatagunaan versus kewirausahaan: ...

Evaluasi Dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Buku ini terdiri dari sembilan pembahasan, yaitu pertama Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum PAI, kedua Peran Guru dan Tenaga Kependidikan, ketiga Peran Kepala Sekolah/Madrasah dalam Pengembangan Kurikulum PAI, keempat Media Pembelajaran PAI, kelima Perkembangan Kurikulum Madrasah dan Pesantren Di Indonesia, keenam Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI, ketujuh Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Indonesia, kedelapan Pengembangan Alat Evaluasi Jenis Tes dan Non Tes PAI, dan kesembilan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Karakter PAI. Sesuai dengan tema yang diusung, hampir semua naskah masih bersifat normatif dan berada dalam aspek tatanan konseptual. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kendala yang paling sering ditemukan dalam metode pembelajaran di masa pendemi adalah menghadirkan dimensi baru yang inovatif dalam wilayah garapan pengkajiannya. Meskipun demikian secara keseluruhan tulisan tersebut dapat dinikmati oleh pembaca sebagai referensi yang bisa didiskusikan kembali kapanpun.

Buku ini terdiri dari sembilan pembahasan, yaitu pertama Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum PAI, kedua Peran Guru dan Tenaga Kependidikan, ketiga Peran Kepala Sekolah/Madrasah dalam Pengembangan Kurikulum PAI, keempat Media Pembelajaran ...