Eddy O.S. Hiariej, menyebutkan sistem peradilan pidana secara sederhana diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh negara terhadap orang-orang yang melanggar hukum pidana. Romli Atmasasmita, istilah “criminal justice system” atau sistem peradilan pidana (SPP) kini telah menjadi suatu istilah yang menunjukkan mekanisme kerja dalam penanggulangan kejahatan, Romli Atmasasmita mengutip beberapa pandangan ahli mengenai pengertian sistem peradilan pidana, antara lain sebagai berikut: - Remmington Ohlin, criminal justice system atau sistem peradilan pidana (SPP) kini telah menjadi suatu istilah yang menunjukkan mekanisme kerja dalam penanggulangan kejahatan dengan menggunakan dasar pendekatan sistem. - Hagan (1987) yang membedakan pengertian antara “criminal justice process” dan “criminal justice system”. Criminal justice process adalah setiap tahap dari suatu Putusan yang menghadapkan seorang tersangka kedalam proses yang membawa kepada penentuan pidana baginya. Sedangkan “criminal justice system” adalah interkoneksi antara keputusan dari setiap instansi yang terlibat dalam proses peradilan pidana. - Mardjono memberikan batasan bahwa yang dimaksud dengan sistem peradilan pidana adalah sistem pengendalian kejahatan yang terdiri dari lembaga-lembaga kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan pemasyarakatan terpidana.
Eddy O.S. Hiariej, menyebutkan sistem peradilan pidana secara sederhana diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh negara terhadap orang-orang yang melanggar hukum pidana.
Bagian pertama buku ini mengupas tentang masalah dalam pembelajaran khususnya pembelajaran sejarah. Bagian kedua mengupas tentang konsep pembelajaran sejarah. Bagian ketiga membicarakan tentang metode pembelajaran. Bagian keempat mengkaji tentang kreativitas. Bagian kelima mengkaji tentang berpikir kritis. Bagian keenam mengupas tentang pengaruh metode pembelajaran Group Investigation (GI) dan Teams Games Tournament (TGT) terhadap Berpikir Kritis dan Kreatif. Bagian ketujuh berisi tentang berpikir kritis dan kreatif dalam pembelajaran sejarah: sebuah refleksi. Bagian kedelapan berisi penutup.
“Hubungan Antara Self Efficacy dengan Kreativitas Pada Siswa SMK”. dalam
Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Vol. 1 No. 02,. Surabaya:
Departemen Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Fakultas Psikologi UNAIR
. I Nyoman ...
Konteks pengajaran bahasa Inggris di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari
peran bahasa itu yang lebih sebagai bahasa asing daripada bahasa kedua.
Dalam konteks bahasa Inggris sebagai bahasa asing, siswa biasanya belajar
dalam ...
Buku ini diperuntukkan sebagai referensi bagi mahasiswa jurusan pendidikan yang baru mengenal kajian manajemen kelas. Mahasiswa diberikan gambaran umum tentang pemahaman manajemen kelas dan elemen-elemen yang ada di dalamnya. Isu manajemen kelas sebagai bagian dari konteks formal pembelajaran dalam sistem persekolahan dan isu yang terkait dengan kebijakan pemangku kepentingan terkait dengan yang hal-hal berkelindan dengan praksis pengelolaan kelas pada tataran persekolahan formal menjadi bahan pembahasan buku ini. Selain itu, hubungan antara manajem kelas dengan motivasi belajar siswa sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa juga menjadi topik buku ini. Mengelola keterlibatan siswa dan dimensi afektif dalam pengelolaan kelas menjadi bahan diskusi tentang bagaimana sikap siswa mempengaruhi keterlibatan mereka di dalam proses pembelajaran. Dalam buku ini, guru dan praktisi pembelajaran lainnya diharapkan mampu mengelola interaksi pembelajaran ini agar terjadi interaksi pedagogis yang bermakna bagi perkembangan kognisi siswa, lepas dari gangguan yang tidak perlu. Tidak melewatkan bahasan mengenai integrasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dalam pembelajaran. Sebagaimana kita ketahui saat ini para siswa baik di tingkat dasar maupun menengah telah sangat akrab dengan teknologi khusunya internet. Beberapa varian pembelajaran menggunakan TIK sebagai media pembelajaran seperti e-learning, online learning, dan blended learning menjadi bahasan dalam buku ini.
E. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran 1. Penataan ruang secara fisik
yang memungkinkan semua anak terlibat dalam aktivitas pembelajaran dengan:
a. menata lingkungan kelas dan lingkungan main b. menata posisi tempat ...
Bagi peserta didik yang cerdas tentu harus dilakukan upaya akselerasi agar dia berkembang sesuai porsinya. Seseorang yang memiliki bakat khusus di bidang tertentu, kepribadian dan minat harus mendapat perlakuan sebagaimana mestinya agar menjadi pendorong proses pertumbuhan dan perkembangan individu. Proses pengembangan ini dikemas dalam suatu pelayanan pendidikan secara umum serta bimbingan dan konseling secara khusus. Memahami komponen psikologis dimaksud merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh, karena sedikit saja salah penafsiran bisa jadi perencanaan langkah pengembangan akan bias, sehingga disusun instrumen khusus agar mendapatkan informasi objektif mengenai kecerdasan, bakat, minat, dan kepribadian individu. Tes psikologis atau yang sering disebut sebagai psikotes disusun untuk membantu memperoleh pemahaman objektif, holistik, dan komprehensif mengenai tipologi kepribadian, tingkat kecerdasan, jenis bakat serta minat untuk membantu konselor dalam menyusun program layanan pendidikan secara umum dan bimbingan konseling secara khusus sebagai upaya fasilitasi perkembangan optimum peserta didik. Satu hal yang mencirikan peserta didik tampil out of the box adalah kreativitasnya, di mana dia bisa tampil beda meskipun mempunyai kecerdasan, bakat, dan minat yang sama dengan siswa lainnya. Buku ini mengurai secara komprehensif perihal pemahaman individu teknik testing tersebut Buku persembahan penerbit Prenada Media
Profil Kreativitas Siswa SMA Berbasis Gender Melalui Mind Mapping Pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia. Skripsi Tidak Diterbitkan. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi UPI Bandung. ... Semarang: S2 BK PPs Universitas Negeri Semarang.
Nilai-nilai dan pengetahuan tentang kewirausahaan ini bagi mahasiswa yang akan memulai usahanya atau pengusaha pemula khususnya pengusaha MIKRO. Mereka diharapkan dapat mempelajari dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang selama ini dihadapi. Dengan menerapkan konsep produk dan mengutamakan pelanggan diharapkan mereka dapat menemukan ide, kreativitas, dan inovasi untuk produk atau jasa yang mereka hasilkan. Karena di era globalisasi persaingan diantara sesama pengusaha sangat ketat, baik persaingan di skala lokal, regional, nasional maupun internasional. Perusahaan yang memenangi persaingan adalah yang dapat melakukan kreativitas dan inovasi dalam penciptaan produk atau jasa baru yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan mempunyai performance lebih serta harga bersaing.