Sebanyak 41569 item atau buku ditemukan

Model Pendidikan Agama Islam Berbasis Lingkungan

Sekolah alam adalah sekolah impian yang menjadi kenyataan bagi mereka yang mengangankan dan menginginkan perubahan dalam dunia pendidikan secara menyeluruh yang pada akhirnya mengarah pada perbaikan mutu dan hasil akhir dari proses pendidikan itu sendiri. Pada sekolah alam, anak-anak dibebaskan bereksplorasi, bereksperimen dan berekspresi tanpa dibatasi sekat-sekat diniding dan berbagai aturan, yang mengekang rasa ingin tahu mereka, yang membatasi interaksi mereka dengan kehidupan yang sebenarnya, yang membuat mereka berjarak dan tak akrab dengan alam lingkungan mereka. Anak dibebaskan menjadi diri mereka, dan mengembangkan potensi dirinya untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan dan siap menjadi pemimpin di muka bumi (khalifatu fil ardh). Anak dibebaskan dari tekanan ‘mengejar’ nilai dan rangking, tapi didorong untuk menumbuhkan tradisi ilmiah. Prestasi tidak dilihat dalam perbandingan dengan anak lain, tapi dari upaya mereka memaksimalkan potensi diri dan menjadi lebih baik. Belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, tidak membebani. Belajar jadi kebutuhan, bukan keharusan. Sekolah tidak menjadi penjara yang membosankan. Di sekolah alam, guru dibebaskan berkreasi dalam mengajar. Kreatifitas guru tidak dibatasi oleh buku paket dan target nilai. Guru tak sekadar mengajar, tapi mendidik. Guru tak hanya menjadi panutan, tapi teman. Guru adalah fasilitator. Guru-guru yang beridealisme tinggi dan penuh dedikasi di sekolah ini membantu anak didik mengenali kelebihan dan kekurangannya dan menjadikan mereka tidak sekedar mandiri, tapi bias membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dikerjakan. Berdasarkan riset yang penulis lakukan, ada guru berpendapat bahwasanya semua anak itu adalah juara. Menurut penulis, berdasarkan teori the multiple of inteleg, dalam artian kemampuan yang berbeda, dalam fenomena penulis temukan di lapangan, satu orang guru sekolah alam mengajarkan seluruh bidang studi termasuk materi agama, hal ini akan menimbulkan kesenjangan desain. Apakah mampu seorang guru mengetahui potensi 20 orang siswa deangan 2 fasilitator, sedangkan dia bukan ahli di bidang agama. Oleh karena itu perlu ada kesimbangan yang terangkum dalam sebuah model. Buku ini menawarakan sebuah model yang teruji melalui sebuah penelitian yang panjang berkenaan dengan model pendidikan agama Islam berbasis Lingkungan

5) Kelebihan dan kekurangan Tafakkur dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Lingkungan Adapun kelebihan dan kekurangan Tafakkur dalam Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan yaitu: a) Kelebihan Tafakkur dalam Pembelajaran ...

CALL FOR BOOK TEMA 4 (MODEL & METODE PEMBELAJARAN)

Buku ini merupakan hasil karya yang dapat dijadikan sumber belajar dan referensi sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang akademisi sehingga menjadi buku yang signifikan. Untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya, penulis menyusun buku ini dalam beberapa bagian bab. Dengan adanya buku ini diharapkan dapat membantu dalam memperluas dan memperdalam pengetahuan mereka untuk melakukan pengkajian pada bidang ilmu yang diperlukan.

Pembahasan Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif yang dipaparkan yakni TGT, STAD, Jigsaw dan TPS. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif ...

Pengembangan Model Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Ilmiah Calon Guru IPA Era Revolusi Industri 4.0

Buku ini memberikan gambaran dan pengetahuan bagi pembaca cara mengembangkan model Problem Based Learning (PBL) secara sistematis. Sehingga dengan demikian pembaca dapat melakukan inovasi pengembangan produk lainnya berdasarkan cara yang penulis sampaikan dalam buku ini. Buku ini memuat cara dan pengetahuan pengembangan PBL dalam meningkatkan keterampilan komunikasi ilmiah calon guru IPA era revolusi industri 4.0 sebagai berikut: (1) Pendahuluan, (2) Landasan Teori Pengembangan, (3) Metode Pengembangan, (4) Hasil Pengembangan, (5) Kesimpulan.

Buku ini memberikan gambaran dan pengetahuan bagi pembaca cara mengembangkan model Problem Based Learning (PBL) secara sistematis.

Teori Dan Model Pembelajaran

Judul : Teori Dan Model Pembelajaran Penulis : Jeditia Taliak, M.Pd.K Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 130 Halaman ISBN : 978-623-62333-1-3 Profile Penulis JEDITIA TALIAK, M.Pd.K. Lahir di Emplawas, Tahun 1968. Tamat SD 1983 di SD Negeri Emplawas, Tamat SMP Negeri Tepa Tahun 1987, Tamat PGAKP Tual Tahun 1990, D2 PAK, STAKPN-Ambon Tahun, 1999, S1 PAK, STAKPN-Ambon, Tahun 2003, dan Tahun 2006, diangkat sebagai tenaga pengajar (Dosen) pada STAKPN-Ambon, dan melanjutkan study S2 PAK STAKPN Ambon, Tahun 2010. Pengembangan profesi ketika diangkat sebagai tenaga pengajar dengan fungsional Dosen, Mata Kuliah; Teori Belajar Dalam PAK, dan Mata Kuliah tambahan, Kateketik. Selanjutnya dengan berjalannya waktu dalam pengembangan profesi masi tetap dengan Mata Kuliah Fungsional Dosen, Teori Belajar Dalam PAK dan tambahan Mata Kuliah Etika. Jabatan yang pernah di emban sebagai Sekertaris Prodi S2 PAK STAKPN Ambon, dan juga sebagai sekertaris pengelola jurnal Mara Christy pada STAKPN Ambon. Pada Tahun 2018 ketika STAKPN Ambon beralih status menjadi IAKN-Ambon. Saya diberi tanggungjawab sebagai Kaprodi PSM (Pendidikan Seni Musik) dengan Mata Kuliah, Teori Dan Model Pembelajaran, dan tambahan Mata Kuliah; PAK (Pendidikan Agama Kristen). Sekarang tetap sebagai staf pengajar pada Prodi PSM (Pendidikan Seni Musik) Fakultas Seni Keagamaan Kristen dan Prodi PAK (Pendidikan Agama Kristen) Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen, Pada IAKN-Ambon. Jabatan Saat ini masi sebagai Kaprodi PSM-FSKK-IAKN Ambon.

Judul : Teori Dan Model Pembelajaran Penulis : Jeditia Taliak, M.Pd.K Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 130 Halaman ISBN : 978-623-62333-1-3 Profile Penulis JEDITIA TALIAK, M.Pd.K. Lahir di Emplawas, Tahun 1968.

DEGUNG KAWIH WANDA ANYAR

Alternatif Model dan Materi Pembelajaran Seni Tradisional Sunda

Buku ini merupakan pengembangan dari penelitian penulis dengan judul ”PENERAPAN MODEL Pembelajaran Gamelan Degung dengan Menggunakan Sistem TABUHAN Jatuhan DENGAN Teknik Dicaruk: Penelitian Quasi Eksperimen Proses Belajar Mengajar Gamelan Degung di SLTP Negeri 26 Bandung”. Hasil penelitian ini kemudian disempurnakan melalui penerapan langsung di SMP Negeri 2 Sukaraja serta SMK Bina Bangsa Kab. Tasikmalaya dalam kurun waktu tahun 2006 sampai 2017. Oleh sebab itu, proses penyusunan buku ini telah melewati beberapa implementasi kurikulum yaitu: kurikulum 94, kurikulum berbasis kompetensi (KBK), kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dan terakhir Kurikulum 2013, sehingga materi dalam buku ini diharapkan bersifat fleksibel dan relevan dengan situasi serta kondisi kekinian dengan beberapa penyesuaian tentunya. Buku ini tidak dianjurkan dipergunakan langsung oleh siswa, melainkan diperuntukan bagi guru-guru baik SD, SLTP, SLTA, maupun mahasiswa terutama mahasiswa PGSD dan Pendidikan Seni. Bagi guru-guru dapat dijadikan salah satu rujukan model pembelajaran seni sekaligus sumber materi pelajaran dan pengembangan model. Sedangkan bagi mahasiswa selain bisa dijadikan sebagai referensi, juga dapat dipergunakan sebagai bahan kajian dalam rangka pengembangan model pembelajaran lainnya. Buku memuat konsep-konsep realitas dan harapan dalam pembelajaran seni, model-model pembelajaran seni secara umum dan mengerucut pada penggunaan salah satu model pembelajaran seni degung, serta implementasi model pembelajarannya dengan kajian analisis beberapa karya seni genre seni degung kawih wanda anyar. Contoh-contoh partitur disajikan dalam dua bentuk notasi yaitu notasi da-mi-na dan notasi balok musik Barat untuk membantu pembaca yang kurang memahami penulisan musik tradisi Sunda atau sebaliknya. Meskipun demikian, tidak dimaksudkan sebagai penyamaan antara dua budaya musik karena memang secara bunyi tidak sama antara keduanya. Tetapi, diharapkan dapat menjadi jembatan dalam mengasosiasikan bunyi nada agar lebih mudah dipahami. Harapan yang diusung melalui buku ini adalah para guru dapat kembali mengaktualisasikan kembali seni tradisional Sunda yang memang saat ini terasa mulai pudar eksistensinya di masyarakat. Hal ini seiring dengan salah satu fungsi pendidikan seni yang mengemban misi sebagai pengembang dan pelestari seni tradisi budaya Sunda. Kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan-perbaikan isi buku ini, serta dengan segala kerendahan hati ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini, yang tidak bisa dirinci di sini.

Buku memuat konsep-konsep realitas dan harapan dalam pembelajaran seni, model-model pembelajaran seni secara umum dan mengerucut pada penggunaan salah satu model pembelajaran seni degung, serta implementasi model pembelajarannya dengan ...

MODEL PENDIDIKAN PESANTREN SALAFI

Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia, pendidikan Islam dimulai dari kontak pribadi maupun kolektif antara mubaligh (pendidik) dengan peserta didik. Setelah komunitas muslim terbentuk di suatu daerah, maka mulailah mereka membangun masjid. Masjid difungsikan selain tempat ibadah juga tempat pendidikan. Masjid merupakan lembaga pendidikan Islam yang pertama muncul disamping tempat kediaman ulama atau mubaligh. Kemudian muncullah lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya seperti pesantren, dayah, dan surau. Nama-nama tersebut walaupun berbeda, tetapipada hakikatnya sama yakni sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan agama. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang ada di pulau Jawa, diperkenalkan sekitar 500 tahun yang lalu. Merupakan model pendidikan Islam pertama dan tertua di Indonesia. Keberada- annya mengilhami model dan sistem pendidikan yang ditemukan saat ini. Pondok pesantren di Jawa itu membentuk banyak macam jenis. Perbedaan jenis tersebut dapat dilihat dari segi kurikulum dan sistem pembelajaran yang diterapkan. Banyak keunggulan yang dimiliki oleh pesantren, baik kurikulum maupun sistem pendidin yang diterapkan, yang dapat membuat beberapa lembaga pendidikan merujuk dan mengadopsinya. Suatu hal yang menarik dalam kontek ini adanya pondok atau asrama, sistem pembelajaran ala sorogan dan bandongan yang sangat indentik di kalangan pesantren.

Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia, pendidikan Islam dimulai dari kontak pribadi maupun kolektif antara mubaligh (pendidik) dengan peserta didik.

Pengembangan model kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada sekolah & madrasah

Development of the single level education curriculum in public school and Islamic education in Indonesia.

Development of the single level education curriculum in public school and Islamic education in Indonesia.

Pengembangan media pembelajaran SD/MI

Dalam konteks komunikasi, seorang pendidik atau guru memerlukan media sebagai alat bantu untuk memudahkan seorang guru mengomunikasikan pesan berupa materi pelajaran kepada siswa dengan harapan proses komunikasi dapat berjalan baik dan sempurna sehingga siswa dapat menerima pesan yang benar tanpa ada kesalahan. Oleh karena itu, peran media sangat penting dalam proses pembelajaran karena penggunaan media dapat memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan oleh seorang guru. Namun, seorang guru juga harus mampu memilih, mendesain, dan menampilkan media sesuai dengan perkembangan seorang anak dan dapat membuat anak merasa nyaman ketika mengikuti proses pembelajaran.

Dalam tahapan ini, pemilihan kurikulum, menjadi gerak awal dari serangkaian proses berikutnya. Bagian mana dari kurikulum tersebut yang berpeluang untuk ...

Pengembangan Profesionalisme Guru Berbasis MGMP

Model dan Implementasinya untuk Meningkatkan Kinerja Guru

Guru merupakan tenaga kependidikan yang dituntut memiliki tingkat kemahiran dan keahlian yang memadai untuk melaksanakan tugas membimbing, mengajar, dan mendidik peserta didik agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik itu secara optimal. Dengan kata lain, guru sebagai tenaga kependidikan harus mempunyai kualifikasi profesional yang perlu dikoordinasikan secara padu agar jasa kependidikannya terhadap peserta didik menjadi optimal dan utuh. Undang-undang Guru dan Dosen (UU no.14 tahun 2005) menyatakan bahwa guru profesional adalah guru yang mampu berperan untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dengan menggunakan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu. Sebuah hasil penelitian menyimpulkan bahwa guru merupakan faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan pendidikan dinilai dari prestasi peserta didik (Sudarnoto, 2009). Lebih lanjut dijelaskan bahwa 36% prestasi belajar peserta didik dipengaruhi oleh faktor kualitas guru, faktor lainnya adalah manajemen (23%), waktu belajar (22%), dan sarana fisik (19%). Reformasi pendidikan dalam bentuk apapun yang dilakukan, seperti pembaharuan kurikulum, penyediaan sarana prasarana dan penerapan metode mengajar yang kreatif tanpa adanya peran guru yang berkualitas, maka peningkatan mutu pendidikan berpeluang besar tidak akan mencapai hasil maksimal. Tetapi faktanya, kualitas sebagian guru di Indonesia sebagai pendidik dan pengajar peserta didik masih dipertanyakan oleh masyarakat (Sudarnoto, 2009). Buku Pengembangan Profesionalisme Guru Berbasis MGMP: Model dan Implementasinya untuk Meningkatkan Kinerja Guru ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

D. Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru Bahasa Inggris ....................................................... 22 1. Kompetensi pedagogik guru bahasa Inggris............................................................ 22 2.

Pengembangan Pembelajaran IPS di SD

Proses pembelajaran pendidikan IPS di jenjang persekolahan selama ini, sebagian besar, masih bersifat konvensional, belum banyak yang melakukan pembelajaran dengan menerapkan model-model pembelajaran yang bersifat kontekstual. Model pembelajaran kontekstual ditandai dengan adanya orientasi pada kebutuhan dan minat anak, memperhatikan masalah-masalah sosial, lebih mengedepankan keterampilan berpikir dari pada ingatan atau hafalan, keterampilan inkuiri atau menyelidiki, meneliti dan menyelesaikan masalah, pembelajaran kooperatif, serta pembelajaran yang berbasis pemanfaatan lingkungan alam sekitar atau sains teknologi dan masyarakat. Guru masih banyak menggunakan model pembelajaran konvensional, kurang mengikutsertakan peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru tidak mengembangkan berbagai pendekatan modern yang mampu mengembangkan wawasan berpikir dan penyelesaian masalah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih aktif, giat, dan menyenangkan. Atas dasar itulah penulis dalam buku ini berusaha menyajikan model-model pembelajaran IPS di Sekolah Dasar yang dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi para guru, mulai dari model pembelajaran simulasi, pendekatan berbasis masalah, model pembelajaran kooperatif, pendekatan pembelajaran kontekstual, model inkuiri, sampai model pembelajaran terpadu. Semuanya disajikan secara detail berikut contoh dan implementasinya. Oleh karena itu, buku ini sangat penting dan bermanfaat bagi para guru, mahasiswa, serta para pemerhati dan praktisi pendidikan, terutama pendidikan di jenjang Sekolah Dasar. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Proses pembelajaran pendidikan IPS di jenjang persekolahan selama ini, sebagian besar, masih bersifat konvensional, belum banyak yang melakukan pembelajaran dengan menerapkan model-model pembelajaran yang bersifat kontekstual.