Sebanyak 263 item atau buku ditemukan

Pemetaan Sosial Menuju Desa Berketahanan Sosial Melalui Penyuluh Sosial Masyarakat Sebagai Agen Perubahan

Penyuluh sosial masyarakat memegang peranan penting dalam masyarakat demi terwujudnya desa berketahanan sosial sebagai jembatan komunikasi dan informasi dari pemerintah kepada masyarakat. Di samping itu, penyuluh sosial masyarakat juga berfungsi sebagai agen pemberi motivasi dan edukasi dalam membantu masyarakat berpartisipasi di desa. Dengan kata lain, penyuluh sosial masyarakat juga menjadi agen perubahan di desanya. Untuk mendukung kebijakan tersebut, diperlukan data dan informasi tentang masalah, potensi dan sumber daya di 7 provinsi yang akan menjadi bahan penyusunan kebijakan teknis Pusat Penyuluhan Sosial, dan rencana aksi bagi penyuluh sosial masyarakat menuju Desa Berketahanan Sosial. Sehubungan dengan itu, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial bersama dengan Pusat Penyuluhan Sosial melaksanakan pemetaan sosial yang memfokuskan pada masalah, potensi dan sumber daya sosial serta kesiapan calon penyuluh sosial masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketujuh kabupaten lokasi penelitian memiliki keunikannya masing-masing. Meski memiliki permasalahan yang hampir sama, tetapi tentu memiliki tingkatan darurat yang berbeda-beda, sehingga membutuhkan penanganan atau pendekatan yang berbeda. Namun yang terpenting para penyuluh sosial masyarakat telah mampu menunjukkan kapasitasnya dalam memahami kondisi di desa mereka masing-masing. Kesadaran mereka akan kondisi desa ini mampu menjadi dasar untuk menerima pelatihan kapasitas sebagai penyuluh sosial masyarakat. Mereka perlu dikembangkan, dibina, dan diperkuat kemampuannya agar dapat berperan besar bagi perubahan sosial yang lebih baik di desa mereka masing-masing.

Pekerja Sosial profesional c. Relawan Sosial d. Penyuluh Sosial Menurut pasal
14 dari Peraturan Menteri Sosial nomor 16 tahun 2017 tentang Standar Nasional
Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, disebutkan ...

Pengembangan Metode Diagnostik Cepat Laboratorium untuk Identifikasi Penyebab Difteri

Aplikasi PCR Multipleks untuk Identifikasi Cepat Penyebab Difteri

Buku ini berisi tentang gambaran uji coba PCR multipleks yang dikembangkan oleh peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan untuk identifikasi penyebab difteri secara cepat dan akurat. Hal ini penting disampaikan karena sampai dengan saat ini pemeriksaan laboratorium masih menjadi salah satu kendala dalam penatalaksanaan kasus dan pengendalian KLB difteri, khususnya di Indonesia. Jarangnya kasus difteri berimplikasi pada terbatasnya laboratorium klinik yang siap melakukan pemeriksaan sampel secara rutin. Selain itu, lamanya mendapatkan hasil pemeriksaan menggunakan metode konvensional sebagai gold standard seringkali menjadi kendala di lapangan. Oleh karena itu, buku ini mencoba menyajikan beberapa keunggulan dari pemeriksaan laboratorium difteri menggunakan teknik PCR multipleks dibandingkan dengan metode lain. Inti dari buku ini disajikan pada Bab IV dan V tentang hasil penelitian dan pembahasan. Sebagai tambahan, konsep umum atau tinjauan pustaka disajikan pada Bab II untuk memudahkan para pembaca memahami apa yang disampaikan pada Bab IV dan V.

Kelompok risiko terserang difteri adalah anak-anak dan orang lanjut usia, tapi
pada era vaksinasi seperti saat ini terjadi perubahan epidemiologi yang ditandai
dengan banyaknya kasus pada orang dewasa. Selain pada saluran napas atas ...

Filsafat Ilmu Kedokteran

Deskripsi : Filsafat Ilmu Kedokteran Editor : Suhartono Taat Putra, Harjanto JM Penerbit : Airlangga university press ISBN : 978-979-1330-78-7 Tahun terbit : 2010 Bahasa : Indonesia Sampul : Soft Cover Ukuran : 15,8 x 23 cm Jumlah halaman : xiv, 108 hlm Sinopsis Filsafat ilmu mempelajari apa sebenarnya hakekat dan dasar dari proses keilmuan. Yang dipentingkan di sini bukan apa yang dihasilkan oleh ilmu, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana proses dari keilmuan itu sendiri dalam menghasilkan ilmu pengetahuan. Dengan mengetahui dasar proses keilmuan, akan lebih mudah mengembangkan sesuatu ilmu serta penerapannya. Profesionalisme membutuhkan pula penghayatan filsafat ilmu, karena profesionalisme akan dapat berkembang dan mengikuti perkembangan ilmu apabila orang mengetahui dasar dari proses keilmuan. Filsafat ilmu erat pula kaitannya dengan etika kedokteran yang saat ini amat dibutuhkan dalam menghadapi masalah etika legal yang sering terjadi di rumah sakit. Materi buku ini disintesis dari berbagai sumber ilmiah. Buku ini meliputi 3 pokok permasalahan. Pertama adalah mengenai filsafat ilmu. Kedua adalah metode ilmiah dan konsep-konsepnya. Dan yang ketiga, mengajak kita untuk berpikir dan komunikasi ilmiah.

Deskripsi : Filsafat Ilmu Kedokteran Editor : Suhartono Taat Putra, Harjanto JM Penerbit : Airlangga university press ISBN : 978-979-1330-78-7 Tahun terbit : 2010 Bahasa : Indonesia Sampul : Soft Cover Ukuran : 15,8 x 23 cm Jumlah halaman : ...

101 Hari Menulis & Menerbitkan Novel Manual Bagi (Calon) Penulis

Inilah “how to book” yang memandu, siapa saja, untuk berani mulai menulis novel. Hanya butuh 101 hari saja. Ditanggung di hari ke-101, naskah novel Anda siap ditawarkan ke penerbit. Dengan catatan, Anda mengikuti dengan saksama petunjuk dalam buku ini, langkah demi langkah. Jika ada novel yang ingin Anda baca belum ditulis, Anda sendiri yang harus menulis novel itu! Setiap orang, pada galibnya, mempunyai satu kisahan novel yang belum ditulis, yakni kisah hidupnya. Sungguhkah Anda mau menjadi novelis?

Inilah “how to book” yang memandu, siapa saja, untuk berani mulai menulis novel.

Manajemen Kinerja dan Budaya Organisasi: Suatu Tinjauan Teoritis

Kinerja merupakan faktor penting dari fungsi manajemen dalam suatu perguruan tinggi. Menilai kinerja dosen merupakan proses untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi. Dalam manajemen kinerja, tentunya sangat memerlukan suatu budaya organisasi yang sehat dan berkeadilan, sehingga akan mampu menciptakan organisasi perguruan tinggi yang berkualitas. Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia berkualitas akan mampu berperan dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Begitu juga peran pimpinan terhadap yang dipimpin, akan menjadi daya dorong untuk menciptakan kinerja yang profesional. Perilaku pimpinan yang baik dan ikut memperhatikan kinerja akan berakibat pada organisasi perguruan tinggi itu sendiri. Permasalahan yang terjadi selama ini pada setiap organisasi manapun kurang perhatian dari aspek peningkatan mutu kinerja sehingga berdampak pada budaya organisasi yang belum disiplin. Informasi yang dikumpulkan besumber hasil kajian pustaka, diskusi dan wawancara dan bahkan dari berbagai hasil-hasil penelitian terdahulu. Buku ini terdiri dari 10 (sepuluh) bab, yaitu: Bab 1. Kinerja Organisasi Perguruan Tinggi Bab 2. Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Organisasi Bab 3. Performance dalam Organisasi Bab 4. Penilaian Kinerja Organisasi Bab 5. Wewenang dan Tanggung Jawab dalam Organisasi Bab 6. Kriteria Budaya dalam Organisasi Bab 7. Perilaku Kepemimpinan Bab 8. Motivasi Berprestasi Bab 9. Kepuasan Kinerja Organisasi Bab 10. Profesionalitas Kinerja sebagai Partner Strategic

Kinerja merupakan faktor penting dari fungsi manajemen dalam suatu perguruan tinggi.