Sebanyak 15342 item atau buku ditemukan

Adjudicating Family Law in Muslim Courts

While there are many books on Islamic family law, the literature on its enforcement is scarce. This book focuses on how Islamic family law is interpreted and applied by judges in a range of Muslim countries – Sunni and Shi'a, as well as Arab and non-Arab. It thereby aids the understanding of shari'a law in practice in a number of different cultural and political settings. It shows how the existence of differing views of what shari'a is, as well as the presence of a vast body of legal material which judges can refer to, make it possible for courts to interpret Islamic law in creative and innovative ways.

... Islamic family law : a socio - legal evaluation of recent trends in Bangladesh ' , Islamic Law and Society , 14 ( 2 ) : 204–39 . Johansen , B. ( 1993 ) ' Legal literature and the problem of change : The case of the land rent , in C ...

Muslim Family Law in Sub-Saharan Africa

Colonial Legacies and Post-colonial Challenges

Offers comparative historical, anthropological and legal perspectives on the ways in which French and British colonial administrations interacted with the diversity of Islamic legal schools, scholars, and practices in Africa.

... Islamic law. Concepts of Gender in the Study of Islamic Law Approaches to Gender, Law, and Islam More often than not, popular representations of Islamic law leave the impression that women are disadvantaged by the principles embedded in ...

Mengajari Anak Shalat (Teori dan Praktek)

Sebagaimana kita tahu shalat merupakan tiang agama, yang dengannya seluruh bangunan akan kokoh dan berdiri tegak. Shalat dengan seluruh kegiatan yang mengiringinya, dari berwudhu’, perjalanan ke masjid, berjama‘ah, dan seluruh faidah, keutamaan, dan pahala yang dijanjikan di dalamnya, sungguh akan membukakan peluang dan pintu bagi kita untuk meraih kesenangan, ketenangan, dan kebahagiaan abadi. Dia merupakan penghapus dosa, pelenyap keburukan, dan tiket masuk surga. Allah akan bangga kepada hamba-Nya karena shalat dan Dia akan memberi perlindungan kepadanya, baik di dunia, apalagi di akhirat. Karena itu, sangatlah merugi jika kita sebagai orang tua menutup peluang dan pintu ini bagi kita dan putra-putri kita untuk meraih hal tersebut.

Mushthafa Abul Mu'athi. KATA PENGANTAR Rumah tangga muslim ahli ibadah : Tanggung jawab siapa ? ( Oleh Syaikh Sayyid Quthb ) enyusun Kitab Tafsir fii Zhilaalil Qur'aan . Semoga Allah mencurahkan kasih - Nya kepadanya dan menjadi- kannya ...

Membumikan Rukun Islam (Teori dan Praktek)

Buku yang berjudul “Membumikan Rukun Islam (Teori dan Praktek)” ini ditulis karena kegelisahan penulis terhadap fenomena yang terjadi saat ini. Islam merupakan sebuah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, di dalamnya memuat ajaran yang bersifat umum dan mencakup seluruh bidang kehidupan manusia. Agama Islam diwahyukan dalam rangka untuk menjawab persoalan manusia mengenai ketuhanan yang berupa persoalan hidup manusia dari yang terkecil sampai yang besar. Manusia sebagai wakil Allah di bumi menggunakan ajaran Agama untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang tentram, aman dan damai sesuai tuntunan Allah. Idealnya, ajaran agama yang telah disampaikan harus dilaksanakan dalam segala aspek kehidupan manusia. Namun pada kenyataannya, ajaran Agama hanya sebagai pesan-pesan langit yang masih memerlukan pemahaman, penerjemahan dan penafsiran. Persoalan utama ajaran Agama adalah bagaimana membumikan ajaran langit, sehingga dapat menjadi tata kehidupan sosial, ekonomi yang menyejahterakan, politik berkeadilan dan budaya masyarakat yang berakhlak. Sehingga Agama tidak hanya berada dalam tataran ketentuan yang diyakini tetapi harus diamalkan pula. Karena Islam adalah agama amal, maka pemahannya pun seharusnya dimulai dari sisi normative menuju teoritis keilmuan yang berdasar pada fakta yang terjadi.

... ibadah puasa . Selain itu zakat fitrah juga dapat menggembirakan hati para fakir miskin di hari raya idul fitri . Zakat fitrah juga di maksudkan untuk membersihkan dosa yang mungkin ada ketika seseorang melakukan puasa ramadhan . 2 ...

Metode Pemahaman Hadis

Inti ajaran Islam dibangun di atas dua pondasi utama yaitu al-Qur’an dan Hadis. Keduanya memiliki kaitan yang sangat erat. Banyak ayat-ayat al-Qur’an yang tidak bisa pahami dengan benar dan tepat tanpa bantuan keterangan dari Hadis Nabi SAW. Salah satu contoh adalah tentang tata cara shalat yang tidak mungkin diraktekan tanpa bantuan dari Sunnah Nabi. Karena al-Qur’an sendiri tidak menyebutkan tata cara shalat itu dan al-Qur’an hanya menegaskan hanya wajibnya shalat lima waktu itu saja. Karena pentingnya pengetahuan tentang hadist ini, Imam Abu Hanifah pernah berujar: ”Tanpa Sunnah tak seorangpun dari kita yang dapat memahami al-Qur’an”.

Inti ajaran Islam dibangun di atas dua pondasi utama yaitu al-Qur’an dan Hadis.

Takhrîj dan Metode Memahami Hadis

Masalah yang dihadapi para pembelajar hadis cukup beragam, seperti banyak hadis yang tidak disebutkan sanad dan periwayatnya, penyebutan matan tanpa dijelaskan kualitasnya, atau kandungan makna yang secara lahiriah tampak kontradiktif. Oleh sebab itu, buku ini hadir untuk menjawab berbagai permasalahan tersebut. Sementara itu, ada dua subjek dalam pembahasan buku ini, yaitu kajian hadis secara internal dan eksternal. kajian internal adalah kajian matan, sedangkan kajian eksternal adalah kajian sanad. Kajian internal bertujuan mengamalkan sunnah, sedangkan kajian eksternal bertujuan menjaga orisinilitas hadis. Buku ini akan mengantarkan para pelajar, santri, dan mahasiswa memahami hadis secara benar sebagaimana yang ditunjukan ulama. Hal itu penting karena disiplin ilmu hadis memerlukan para pemikir baru untuk menggali produk-produk hukum yang sesuai dengan perkembangan zaman dan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.

Masalah yang dihadapi para pembelajar hadis cukup beragam, seperti banyak hadis yang tidak disebutkan sanad dan periwayatnya, penyebutan matan tanpa dijelaskan kualitasnya, atau kandungan makna yang secara lahiriah tampak kontradiktif.

Menyingkap Khazanah Ilmu Hadis

Begitu pentingnya al-Quran dan Hadis, hingga umat Islam mengekspresikannya dengan berbagai bentuk sepanjang Quran. Kita seringkali mendengar orang mengatakan, “Mari kita kembali kepada Quran dan Hadis!”, “Mari kita kembali kepada Quran dan Sunnah!”, dan ungkapan-ungkapan lainnya. Shahih al-Bukhari, salah satu kompilasi riwayat-riwayat hadis yang dikumpulkan oleh Imam al-Bukhari, diekspresikan sangat vital oleh para ulama sehingga muncul ungkapan “Ashahhu al-kutub ba’da al-Qur’an shahih al-Bukhari” (kitab yang paling sahih setelah Quran adalah shahih Bukhari). Sebelum memahami apa makna yang terkandung di dalam hadis, kita perlu memahami apa yang disebut sebagai istilah-istilah dalam hadis, atau disebut ‘ilm mushthalah al-hadits. Isi ilmu ini adalah seluruh penamaan yang terkait dengan kondisi hadis, baik dari aspek sanad (jalur riwayat) sampai aspek matan (konten hadis). Di sinilah kita tahuistilah shahih, dha’if, mutawatir, dan istilah lainnya. Setelah tahu ilmu istilah, kita perlu belajar bagaimana memahami sebuah hadis, apakah hadis tersebut bisa diamalkan, apakah hadis tersebut memiliki hadis lain yang menguatkan, apakah hadis tersebut ternyata maknanya bertentangan dengan Quran, dan masih banyak pertanyaan lain terkait dengan pemahaman hadis. Maka, ilmu ini kemudian disebut sebagai kritik hadis atau pemahaman hadis. Kedua ilmu itulah yang berupaya dirangkum dalam buku ini.

Begitu pentingnya al-Quran dan Hadis, hingga umat Islam mengekspresikannya dengan berbagai bentuk sepanjang Quran.

Ilmu Matan Hadis

Hadis tidak hanya penting sebagai sumber otoritas Islam kedua setelah Quran, tetapi juga mengandung pesan pesan yg harus difahami secara kontekstual. Kontekstualisasi pemaknaan hadis mengharuskan pemahaman luas mendalam tentang matan hadis. Matan hadis berpotensi berkonotasi temporal, lokal dan atau universal. Kapan sebuah hadis bermakna universal yang mengikat semanjang waktu dan tempat, kapan bersifat sementara dan tidak mengikat sepanjang masa, kapan bermakna lokal dan tidak mengikat untuk seluruh daerah membutuhkan kajian mendalam dan ektensif tentang teks dan konteks hadis untuk dapat merekonstruksinya sampai kepada sebuah kesimpulan. Buku ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk kepentingan tersebut. (Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. Direktur Jenderal Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI). Ilmu matan hadis adalah ilmu yang utama dalam kajian hadis. Cabang-cabang ilmunya digagas oleh para Nasir al-Sunnah, seperti Al-Syafi'i (w. 204 H.). Buku ini sangat membantu pecinta sunnah untuk lebih memahami hadis-hadis Nabi SAW. (Rifqi Muhammad Fatkhi, MA Ketua Prodi Ilmu Hadis UIN Jakarta)

Buku ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk kepentingan tersebut. (Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A. Direktur Jenderal Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI). Ilmu matan hadis adalah ilmu yang utama dalam kajian hadis.