Sebanyak 23795 item atau buku ditemukan

Etika Pendidikan Islam Perspektif Tafsir Manajemen Pendidikan

Islam Adalah agama yang syamil dan mutakammil. Ia tidak hanya berbicara tentang aspek yang berkaitan dengan ibadah dan akhlak, tapi juga berbicara tentang seluruh aspek yang ada dalam kehiduapn. Diantarnya adalah tentang pendidikan. Alquran sebagai Pedoman umat manusia sepanjang zaman hadir menjadi solusi atas segala permasalahan yang terjadi di tiap zaman tersebut. Sebagaimana Quran ini pula yang telah mengawal kebesaran islam disepanjang zaman. Diantara aspek yang disoroti di dalam Alquran dan menjadi tema penting yang hari ini membutuhkan solusi adalah pendidikan. Sebab dari aktivitas pendidikan, lahirlah manusia-manusia yang mana mereka adalah bahan baku baik/tidak nya suatu kaum. Pendidikan adalah asas bagi pembagunan peradaban, dan melalui pendidikan inilah, Nabi kita shalallahu ‘alaihi wasallam mulai melakukan perbaikan di bumi yang kala itu sedang dalam kondisi gelap gulita. Buku ini menyajikan sebuah perspektif tentang Etika pendidikan islam dari sudut pandang kajian Quran, dengan sebuah pengantar tentang bagaimana jenis-jenis tafsir kontemporer (tafsir ilmi, tematik dstny). Dengan pendekatan keilmuan para penulis di manajemen pendidikan islam, mudah-mudahan buku ini menjadi sebuah tambahan khazanah dalam dialektika perbaikan pendidikan islam khususunya di negeri kita tercinta.

Setelah membahas pengertian guru dalam perspektif Islam, kemudian akan dibahas mengenai profesionalisme itu sendiri. Profesionalisme berasal dari kata profesi. Kamus besar bahasa Indonesia menyebutkan bahwa profesi adalah bidang ...

Tafsir Al-Amîn—Bedah Surah Al-Fâtihah

Edisi Revisi

Tafsir Al-Amîn—Bedah Surah Al-Fâtihah dilakukan secara berkelanjutan (sustainable) dengan menggunakan banyak metode (multi method) penafsiran. Hal ini demi menghasilkan Tafsir Al-Qur’an yang lebih objektif, terbaik, utuh, dan menyeluruh (comprehensive). Langkah ini dipilih, terinspirasi oleh Al-Qur’an yang secara tekstual maupun kontekstual memiliki keragaman serta one book for all (satu buku untuk semua insan dan semua urusan). Cita ideal yang disuarakan Tafsir Al-Amîn, yakni dengan dinamika penafsirannya yang selalu berubah secara elastik sehingga bisa menjawab setiap tantangan dan semua persoalan. Pada edisi revisi ini tidak ada perbedaan yang bersifat mendasar dan dalam jumlah yang banyak dibandingkan dengan penerbitan perdananya. Namun demikian, terdapat penambahan materi terkait dengan subfasal dan bahkan bab tertentu dalam hal ini “Hubungan Antara Surah Al-Fâtihah dan Surah An-Nas” di samping subbab “Kesimpulan Hukum (istinbath al-ahkam)” dan “Catatan Penting Nilai Edukasi yang Diperoleh dari Surah Al-Fâtihah pada khususnya dan Al-Qur’an pada umumnya”.

... (1) tafsir falsafi, (2) tafsir ilmi/kauniyah, (3) tafsir tarbawi/pendidikan, (4) tafsir
akhlaqi, (5) tafsir ahkam/fiqhi, (6) tafsir iqtishadi/ekonomi, dan lain-lain sesuai
dengan perkembangan bidang/cabang ilmu pengetahuan yang selalu
berkembang.

KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Adalah benar, bahwa pendidikan dalam pengertian umum selalu diterjemahkan sebagai penyebaran dan internalisasi nilai dari berbagai pengalaman kumulatif, baik berupa keyakinan, sikap, pengetahuan maupun penerapannya yang dinilai positif dan bermanfaat oleh satu generasi ke generasi. Dalam perspektif ini, tidak ada perbedaan antara pendidikan Islam dengan pendidikan lainnya, karena pendidikan pada umumnya, sebagaimana banyak didefinisikan para pakar, merupakan upaya normatif untuk membantu orang lain berkembang ke tingkat yang lebih baik. Sifat yang sesungguhnya dari suatu sistem pendidikan dan perbedaannya dengan sistem-sistem lainnya, hanya dapat dipahami jika konsep dasar pendidikan itu dipelajari dengan seksama. Dalam hal ini, seperti nanti dapat dibaca pada uraian-uraian yang disajikan oleh para penulis pada buku ini, akan terlihat bahwa perbedaan antara pendidikan Islam dengan pendidikan Barat Modern umpamanya ialah, nilai tinggi yang diberikannya pada iman dan kesalehan hidup berdasarkan ajaran Islam sebagai salah satu dari tujuan fundamentalnya. Jika nampak terlihat adanya sebuah paradigma pendidikan yang memberdayakan peserta didik merupakan sebuah keniscayaan.

Adalah benar, bahwa pendidikan dalam pengertian umum selalu diterjemahkan sebagai penyebaran dan internalisasi nilai dari berbagai pengalaman kumulatif, baik berupa keyakinan, sikap, pengetahuan maupun penerapannya yang dinilai positif dan ...

KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM

Sebuah analisis Metode Qur’ani dalam mendidik Manusia

Pendidikan merupakan upaya strategis untuk membangun peradaban umat manusia. Karena itu, ia memerlukan kesungguhan dalam pelaksanaannya demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan yang dikehendaki. Eksplorasi terhadap kandungan Al-Qur’ân menghasilkan suatu teori yang disebut Pendidikan Qur’ani, yang di dalamnya termasuk konsep, landasan filosofis, metodis, dan aplikasi pendidikan Qur’ani. Di samping itu Al-Qur’an juga merupakan sumber materi pendidikan yang tak ada habis-habisnya untuk digali. Buku ini bertujuan untuk mengungkap permasalahan yang telah dipraktikkan dalam dunia pendidikan kita. Islam sebagai sebuah sistem hidup yang paripurna juga membawa ajaran-ajaran yang bermuatan pendidikan. Dalam hal ini, Al-Qur’an sebagai sumber ajaran Islam di dalamnya kaya dengan nilai-nilai pendidikan yang bisa dijadikan pegangan bagi para pendidik atau siapa pun yang berkepentingan dengan pendidikan. Dari sudut ilmiah, untuk mendapat corak khusus terhadap pelaksanaan pendidikan dengan perspektif Al-Qur’an. Banyaknya kajian-kajian tentang pendidikan yang masih bersifat umum. Dengan demikian, corak khusus yang berlabel perspektif Al-Qur’an ini, sangat perlu kehadirannya dengan maksud untuk menambah dan meramaikan khazanah intelektual Islam. Perlu diingat pula, bahwa terbangunnya konsep pendidikan menurut pandangan Islam dan termanifestasikannya secara benar, dimungkinkan akan dapat meminimalisir pelaksanaan pendidikan yang sekuler dan materialistik. Di sisi lain, buku ini dipandang sangat penting artinya bagi pengembangan pemikiran di Tanah Air. Sebab, secara umum masyarakat Indonesia sedang menghadapi masalah-masalah pendidikan yang sangat kompleks, termasuk di dalamnya krisis moralitas, yang salah satu penyebabnya adalah kurang memahami penerapan metode pendidikan yang Qur’ani.

Dekadensi moral saat ini terjadi karena lemahnya pendidikan keluarga. Di dalam pendidikan Islam ... Pendidikan iman merupakan pendidikan paling dasar yang harus diketahui oleh sang anak pada masa usia dini. Ketika sang ibu mengandung, ...

Pembelajaran Konsep Listrik dan Magnet

Buku ini berisi pokok-pokok materi listrik dan magnet yang semestinya dipelajari oleh mahasiswa, dosen, guru, dan para praktisi pendidikan lainnya yang terkait. Oleh karena itu, buku ini dimaksudkan sebagai rujukan utama bagi mahasiswa, dosen, guru dan praktisi terkait lainnya dalam belajar dan mengajar listrik dan magnet di perguruan tinggi, sekolah, dan masyarakat umum. Untuk memperkaya referensi, mahasiswa dan atau masyarakat umum juga diminta membaca buku-buku lainnya yang relevan sebagaimana tertera pada daftar pustaka buku ini. Buku ini berusaha menyajikan konsep secara mendetail supaya ilmu pengetahuan yang diserap dapat disimpan long time memory supaya konsep yang dipahamai menjadi lebih bermakna sehingga tidak mudah lupa.

Buku ini berisi pokok-pokok materi listrik dan magnet yang semestinya dipelajari oleh mahasiswa, dosen, guru, dan para praktisi pendidikan lainnya yang terkait.

Konsep Pendidikan Islam Perspektif H.O.S. Tjokroaminoto

Ide dan gagasan pemikiran pendidikan H.O.S. Tjokroaminoto berbeda dengan pemikiran pendidikan yang berlaku dan berkembang pada masanya. Hal ini menjadi sangat menarik perhatian penulis untuk mencoba mengupas Sistem Pendidikan Islam Menurut H.O.S. Tjokroaminoto (Konsep Muslim Nasional Onderwijs, Historis dan Globalisasi). Ide seorang tokoh pergerakan ditinjau dari segi konsep pendidikan yang menitikberatkan pada penguasaan intelektual dan ibadah keislaman, merupakan pemikiran yang tepat dalam konteks pendidikan nasional saat ini untuk terus dipelajari. Buku ini hadir dalam rangka menelaah ulang, mendeskripsikan, menganalisis, dan memetakan implementasi pemikiran pendidikan perspektif H.O.S. Tjokroaminoto, sehingga dapat menemukan corak pemikirannya dalam konteks pengembangan pendidikan Islam. Selamat membaca!

Ide dan gagasan pemikiran pendidikan H.O.S. Tjokroaminoto berbeda dengan pemikiran pendidikan yang berlaku dan berkembang pada masanya.

KONSEP TANGGUNG JAWAB PENDIDIK DALAM ISLAM

KONSEP TANGGUNG JAWAB PENDIDIK DALAM ISLAM PENULIS: Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., S.H., M.Sy., MH., M.Pd. dan MUHAMMAD IRHAMUDDIN HARAHAP, M.Pd. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-7570-26-4 Terbit : Januari 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Tanggung Jawab Guru dalam Pendidikan Islam menurut Pemikiran Buya HAMKA berdasarkan penjelasan dalam bukunya yakni mendidik: a). Pendidikan keimanan; b). Pendidikan moral (akhlak); c). Pendidikan fisik (jasmani dan rohani); d). Pendidikan sosial kemasyarakatan; e). Pendidikan intelektual. Sedangkan Tanggung jawab Guru dalam Pendidikan Islam menurut Pemikiran Hasan Langgulung setidaknya mencakup 7 hal, yakni: a). Pendidikan keagamaan yang meliputi pendidikan keimanan, aqidah dan ibadah; b). Pendidikan moral (akhlak); c). Pendidikan fisik yang mencakup pendidikan jasmani dan kesehatan; d). Pendidikan psikologis yang terdiri dari pendidikan kejiwaan dan perasaan; e). Pendidikan sosial kemasyarakatan; f). Pendidikan intelektual. Adapun Relevansi pemikiran Buya HAMKA dan Hasan Langgulung tentang Tanggung jawab Guru dalam Pendidikan Islam dapat diketahui bahwa Pendidikan pada dasarnya berkisar antara ilmu, amal, akhlak, dan keadilan. Ketiganya merupakan suatu konsep yang harus saling keterkaitan dalam proses pendidikan. Pendidikan bagi manusia bukan hanya untuk pemenuhan kepentingan internal sebagai makhluk yang dinamis, akan tetapi juga kepentingan eksternal, yaitu tertatanya peradaban umat manusia secara kaffah dan harmonis. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

KONSEP TANGGUNG JAWAB PENDIDIK DALAM ISLAM PENULIS: Dr. NURHADI, S.Pd.I., S.E.Sy., S.H., M.Sy., MH., M.Pd. dan MUHAMMAD IRHAMUDDIN HARAHAP, M.Pd. Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-7570-26-4 Terbit : Januari 2020 www.guepedia.com Sinopsis: ...

TAFSIR AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG KONSEP METODE PEMBELAJARAN (PANDUAN PENGEMBANGAN METODE PEMBELAJARAN)

Secara eksplisit maupun implisit, dalam al-Quran dan al-Hadits menggariskan bahwa metode pembelajaran setiap manusia tidak sama, terkadang manusia belajar dengan cara meniru, atau dengan cara praktis dan mencoba, atau belajar dengan cara pembiasaan dan pengkondisian, atau belajar dengan cara berpikir. Selain itu, belajar sebaiknya dimulai dari yang paling mudah dipahami. Kegiatan pembelajaran memerlukan metode yang tepat dan beragam, sehingga pembelajaran berlangsung secara lebih efektif dan efisien dan tidak membosankan. Pemilihan metode pembelajaran yang digunakan dilakukan berdasarkan tujuan dan bahan pelajaran, kondisi peserta didik, kemampuan pendidik, ketersediaan media dan sumber belajar, serta kondisi lingkungan. Dengan demikian, seyogyanya seorang pendidik yang baik akan selalu mencari sarana dan metode pendidikan yang dapat membantu peserta didik untuk mencapai potensi maksimalnya.

Konsep Teori Belajar Dalam Islam Perspektif Al-Quran Dan Hadits. Jurnal TA'DIB: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 212-223. doi: 10.29313/tjpi.v6i1.2319. Izzan, A. & Saehudin. (2016). Hadis Pendidikan: Konsep Pendidikan Berbasis Hadis.

Konsep Pemikiran Edward L. Thorndike Behavioristik

Penulis : Efendi,S.Pd.I Hal : 212 ISBN : 978-602-6481-01-6 Sinopsis : Adapun kajian tentang belajar itu sendiri, terdapat berbagai pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan, di antaranya ada yang mengkaji bagaimana belajar efektif, belajar aktif, belajar yang menyenangkan, teori belajar dan sebagainya. Ruang lingkup kajian tentang teori belajar, terjadi banyak perbedaan pendapat di kalangan para pakar Kita ambil contoh konsep tentang benar dan salah. Aliran behavioristik memandang benar dan salah itu bergantung pada reinforcement (penguat) positif maupun negatif. Artinya jika ada stimulus dan setelah direspon ternyata menimbulkan keenakan, maka tingkah laku itu dikatakan benar, dan jika respon tersebut menimbulkan reinforcement negatif, maka perbuatan tersebut salah. Analisis Komparatif Teori Belajar behavioristik Perspektif Edward L. Thorndike dan Al-Ghazali yang berusaha mengkaji tentang teori belajar behavioristik (tingkah laku). Baik yang klasik maupun kontemporer dengan tidak mengabaikan konsep yang telah ditawarkan oleh pemikir Edward L. Thorndike. Sehingga mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang konsepsi belajar menurut pemikir islam yaitu Al-Ghazali. Sebelum menganalisis lebih jauh tentang teori belajar dalam Islam maupun Barat, peneliti mencoba menganalisis konsep pengetahuan dan konsep manusia dalam pandangan Barat maupun Islam. Sebab kedua konsep tersebut memiliki implikasi yang besar terhadap teori belajar. Dengan kata lain, konsep dan teori belajar erat kaitannya dengan konsep pengetahuan dan manusia. Karena konsep dan teori tersebut berpijak pada asumsi dasar atau pandangan para ahli psikologi tentang konsep pengetahuan sebagai obyek belajar dan manusia sebagai subyek belajar.

Penulis : Efendi,S.Pd.I Hal : 212 ISBN : 978-602-6481-01-6 Sinopsis : Adapun kajian tentang belajar itu sendiri, terdapat berbagai pendekatan yang digunakan oleh para ahli pendidikan, di antaranya ada yang mengkaji bagaimana belajar efektif ...

Manajemen Pengetahuan

Konsep dan Praktik Berpengetahuan pada Organisasi Pembelajar

Konsep manajemen pengetahuan (knowledge management) menjadi populer karena usaha yang sangat kuat dalam memperoleh keunggulan bagi setiap organisasi. Terlebih di era globalisasi yang cenderung bercirikan kuatnya kompetensi, ketatnya kompetisi sekaligus menuntut kuatnya kolaborasi. Kondisi demikian menyadarkan kita bahwa dengan manajemen pengetahuan dapat menentukan keunggulan inovasi hingga memastikan bertahannya suatu organisasi. Manajemen pengetahuan tentunya bergantung dari cara organisasi menggunakan dan memanfaatkan aset yang cenderung “tidak terlihat” yang dimiliki oleh setiap komponen organisasi yaitu pengetahuan (knowledge). Manajemen pengetahuan dapat diartikan sebagai serangkaian pendekatan strategis dan sistematis untuk mengelola pengetahuan, mulai dari penciptaan, pengorganisasian atau pemetaan, pemanfaatan, transfer, diseminasi, preservasi, hingga evaluasi. Pengetahuan yang dimaksud terdiri dari jenis pengetahuan tasit dan eksplisit. Maka dari itu kita dapat melihat bila manajemen pengetahuan merupakan strategi untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi sehingga dapat menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan kompetitif berupa inovasi. Manajemen pengetahuan yang dibahas dalam buku ini menawarkan langkah awal untuk memperoleh nilai-nilai penting yang nantinya menjadi core kehidupan individu hingga core sebuah organisasi. Di dalamnya diberikan contoh praktik keberhasilan di beberapa organisasi sektor publik di ranah internasional yang menerapkan manajemen pengetahuan. Penulis berharap buku ini dapat menjawab kebutuhan berbagai pihak terkait dalam ranah manajemen pengetahuan serta dapat memenuhi standar nilai-nilai praktik berpengetahuan dalam ragam organisasi. Di samping itu buku ini diharapkan dapat menambah khazanah kelangkaan referensi terkait manajemen pengetahuan dalam bahasa Indonesia bagi para akademisi, mahasiswa dan praktisi dari ranah keilmuan yang terkait.

Konsep manajemen pengetahuan (knowledge management) menjadi populer karena usaha yang sangat kuat dalam memperoleh keunggulan bagi setiap organisasi.