Sebanyak 2006 item atau buku ditemukan

Gender dan Kehutanan Masyarakat (Kajian Implementasi Pengarusutamaan Gender di Hutan Rakyat dan Hutan Kemasyarakatan)

Wacana Gender dan Kehutanan Masyarakat secara umum sudah dikenal di masing-masing disiplin ilmu induknya, yakni Ilmu Sosial dan Kehutanan. Bahkan secara tersirat, program-program terkait hal tersebut telah menjadi program pembangunan di masing-masing sektor dengan dukungan wacana pembangunan global (MDGs). melalui buku ini, penulis mencoba mencari benang merah dua wacana tersebut yang notabene keduanya sama-sama sebagai wacana pinggiran di masing-masing sektor. Seperti disiratkan penulis, wacana gender selama ini hanya berkutat di masyarakat (urban maupun pedesaan) dan segala problematika, dari masalah ekonomi, KDRT, trafficking, hingga ke hal pribadi, yakni kesehatan reproduksi. Simak dalam buku ini, |Penerbit Deepublish, Deepublish, |

Wacana Gender dan Kehutanan Masyarakat secara umum sudah dikenal di masing-masing disiplin ilmu induknya, yakni Ilmu Sosial dan Kehutanan.

Percikan sains dalam Al Quran

menggali inspirasi ilmiah

Hal yang sama terjadi juga dalam Islam . Penafsiran ulang secara ilmiah
dilakukan terhadap ayat Al Quran tentang enam hari waktu penciptaan langit dan
bumi . Sejiwa dengan pendekatan integrasi , Sayyid Hossein Nasr menyarankan
 ...

Pendidikan Islam

Tradisi dan Modernisasi di tengah Tantangan Milenium III

Tradisi pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panjang, setua Islam itu sendiri. Dalam perkembangannya, tradisi pendidikan Islam, baik di Timur Tengah maupun di Indonesia, telah mengalami masa-masa pasang surut yang kerap terkait dengan situasi dan kondisi sosial, budaya, politik, ekonomi, dan bahkan ortodoksi Islam. Dalam menapaki perubahan zaman yang terus bergerak ini, tradisi pendidikan Islam telah memberikan berbagai respons pembaruan (modernisasi). Namun memasuki alaf baru di Milenium III ini, pendidikan Islam kembali menghadapi tantangan yang tidak sederhana. Padahal, pada saat yang sama, ia masih merupakan institusi strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia, yang diharap memiliki keunggulan kompetitif untuk bertahan (survive) dan memenangi tantangan atau persaingan untuk kemudian menjadi hamba yang kamil. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Tradisi pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panjang, setua Islam itu sendiri.

pendidikan, Inspirasi dan Kreasi

Hai pembaca inspiratif, selamat bertemu dengan salah satu buku terbitan omera pustaka. Buku yang anda pegang ini adalah sebuah buku antologi dari proyek NuBar (Nulis Bareng) bertema Muridku Inspiratif. Proyek ini diikuti oleh kurang lebih 220 kontributor, yang mayoritas berprofesi sebagai guru pendidikan formal, sisanya ada juga dari ka- langan guru TPA, Dosen, Guru Bimbel dan Guru Kursus. Selanjutnya, karena jumlah kontributor yang banyak dan agar pembuatan buku menjadi efisien, penerbit membuat 6 edisi buku untuk tema muridku inspiratif ini. buku yang anda pegang ini adalah edisi kelima , berjudul “Pendidikan, Inspirasi, dan Kreasi”, dengan 34 penulis didalamnya. Setiap penulis telah berkontribusi menceritakan pengalamannya bersama salah satu anak didiknya yang inspiratif.

Hai pembaca inspiratif, selamat bertemu dengan salah satu buku terbitan omera pustaka.

Strategi Implementasi Pendidikan Karakter

Para ahli sepakat menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-nilai tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral, (Zuchdi, 2009). Pendidikan karakter selama ini baru dilaksanakan pada jenjang pendidikan pra-sekolah. Sementara pada jenjang sekolah dasar dan seterusnya di Indonesia masih belum optimal dalam menyentuh aspek karakter ini, meskipun sudah ada materi Pancasila dan Kewarganegaraan. Padahal jika Indonesia ingin memperbaiki mutu sumber daya manusia dan segera bangkit dari ketertinggalannya, maka Indonesia harus merombak sistem pendidikan yang ada, antara lain memperkuat pendidikan karakter. Strategi pembelajaraan berkenaan dengan moral knowing akan lebih banyak belajar melalui sumber belajar dan narasumber. Pembelajaran moral knowing akan terjadi pola saling membelajarkan secara seimbang di antara siswa. Sedangkan pembelajaran moral doing akan lebih banyak menggunakan pendekatan individual melalui pendampingan pemanfaatan potensi dan peluang yang sesuai dengan kondisi lingkungan siswa. Ketiga strategi pembelajaran tersebut sebaiknya dirancang secara sistematis agar para siswa dan guru dapat memanfaatkan segenap nilai-nilai dan moral yang sesuai dengan potensi dan peluang yang tersedia di lingkungannya.

Para ahli sepakat menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-nilai tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab.

DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM PASCA ORDE BARU

Pendidikan

Ikhtiar pembangunan manusia Indonesia dari masa ke masa selalu dihadapkan pada banyak hambatan dan tantangan, salah satunya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hambatan ini menurut buku yang ada di tangan pembaca, dapat dilakukan melalui pembenahan dan peningkatan sistem pendidikan nasional, yang tidak sekadar berorientasi pada aspek kognitif semata, tetapi yang lebih penting adalah pembentukan karakter dan budi pekerti peserta didik. Buku ini menyoroti dinamika pendidikan Islam pasca Orde Baru. Ia diharapkan dapat turut serta memberikan sumbangsih pada upaya peningkatan SDM dalam bidang pendidikan Islam.

Buku ini menyoroti dinamika pendidikan Islam pasca Orde Baru. Ia diharapkan dapat turut serta memberikan sumbangsih pada upaya peningkatan SDM dalam bidang pendidikan Islam.

SUPERIORITAS PESANTREN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER

Suatu tradisi yang mengilhami cara cerdas dakwah Rasulullah yang pada awal perjuangan dakwahnya memusatkan pada masjid sebagai sentral ibadah dan kegiatan Islam. Disadari atau tidak lembaga pendidikan pondok pesantren merupakan transformasi lebih lanjut media dakwah Islam ini yang terwariskan dari satu generasi ulama’ pada generasi berikutnya tersambung sampai dengan detik ini. Dalam pondok pesantren juga mempunyai kebiasaan belajar yang baik serta strategi-strategi yang biasa dilaksanakan santri di dalam pesantren untuk mencetak generasi yang cerdas. Atas tersedianya bentuk regenerasi ini, maka kita perlu terpanggil untuk turut menjadi bagian yang kalaupun tidak bisa meningkatkan pesantren dari dalam–menghidupkan ghirah pesantren sebagai media pendidikan solutif menghadapi persoalan kebangsaan yang semakin akut, walaupun hanya mengangkat perannya yang semakin terlupakan melalui penelitian.

Suatu tradisi yang mengilhami cara cerdas dakwah Rasulullah yang pada awal perjuangan dakwahnya memusatkan pada masjid sebagai sentral ibadah dan kegiatan Islam.