Sebanyak 969 item atau buku ditemukan

Buku Panduan Guru Biologi Terintegrasi Nilai-Nilai Islam Untuk SMA/MA Kelas X

Buku Panduan Guru Biologi Terintegrasi Nilai-Nilai Islam untuk SMA/MA Kelas X secara khusus ditulis untuk guru-guru Biologi di madrasah aliyah; meskipun tidak menutup kemungkinan untuk dipergunakan oleh guru Biologi pada sekolah umum jenjang SMA/MA Kelas X. Tujuan utama ditulisnya buku ini adalah untuk memberikan panduan bagi guru Biologi MA dalam merencanakan kegiatan pembelajaran Biologi yang bernuansa Islam. Hal ini dikarenakan pembelajaran Biologi yang berlangsung di MA selama ini masih bersifat umum, belum mencirikan karakteristik keislamannya. Buku panduan ini terdiri atas dua bagian utama, yaitu petunjuk umum dan petunjuk khusus. Petunjuk umum meliputi gambaran secara keseluruhan isi buku, landasan pengembangan buku, cakupan materi Biologi kelas X, strategi, proses, serta media pembelajaran secara umum. Pada petunjuk khusus, guru dapat menemukan secara detail terkait komponen-komponen perencanaan penyusunan proses pembelajaran Biologi yang bernuansa Islam. Komponen-komponen tersebut meliputi uraian Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi, Tujuan Pembelajaran, Tahap-Tahap Pembelajaran, serta Evaluasi Pembelajaran. Seluruh komponen tersebut disusun inklusif antara ilmu umum biologi dengan ilmu agama Islam. Buku Panduan Guru Biologi Terintegrasi Nilai-Nilai Islam Untuk SMA/MA Kelas X ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Menjelaskan keterkaitan antara ayat Al-Qur'an QS Al Mujadalah: 11, QS Ali Imran: 18, QS Thaaha: 114, QS Az Zumar: 9 dan Hadis Nabi yang menganjurkan manusia untuk menuntut ilmu dengan peran manusia dalam menyelesaikan permasalahan yang ...

GURU ABAD 21 “Perilaku dan Pesona Pribadi”

Dalam konteks kekinian, guru menjadi fokus utama dari kritik-kritik atas ketidakberesan sistem pendidikan, namun pada sisi lain guru juga menjadi sosok yang paling diharapkan dapat mereformasi tataran pendidikan. Guru menjadi mata rantai terpenting yang menghubungkan antara pengajaran dengan harapan akan masa depan pendidikan/sekolah yang lebih baik. Pesatnya persaingan pendidikan di tataran global, semua pihak perlu menyamakan sikap untuk mengedepankan peningkatan mutu pendidikan.“Today’s students are tomorrow’s Leaders”. Siapkah Anda menjadi guru yang mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan? Tuntutan profesionalisme guru tentu harus terkait dan dibangun melelui penguasaan kompetensi-kompetensi yang secara nyata dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas dan pekerjaannya sebagai guru. Kompetensi-kompetensi penting jabatan guru tersebut salah satunya adalah kompotensi profesional, yaitu kompetensi pada bidang substansi atau bidang studi (kurikulum), kompetensi bidang pembelajaran (menguasai materi pelajaran), teknik dan metode pembelajaran, sistem penilaian, pendidikan nilai dan bimbingan. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah dalam upaya untuk mengembangkan kepribadian dan meningkatkan kompetensi serta profesionalisme guru. Guru abad 21 harus menguasai banyak pengetahuan (akademik, pedagogik, sosial dan budaya), mampu berpikir kritis, tanggap terhadap setiap perubahan, dan mampu menyelesaikan masalah. Guru tidak boleh hanya datang ke sekolah melulu untuk mengajar saja. Kemampuan untuk mengelola kelas saja tidak cukup lagi. Guru diharapkan bisa menjadi pemimpin dan agen perubahan, yang mampu mempersiapkan anak didik untuk siap menghadapi tantangan global di luar sekolah.

Dalam konteks kekinian, guru menjadi fokus utama dari kritik-kritik atas ketidakberesan sistem pendidikan, namun pada sisi lain guru juga menjadi sosok yang paling diharapkan dapat mereformasi tataran pendidikan.

KOPERASI BMT

TEORI, APLIKASI DAN INOVASI

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SECARA umum lembaga keuangan mikro (LKM) diartikan sebagai lembaga keuangan yang melayani para pengusaha mikro. Menurut beberapa lembaga internasional seperti UNDP dan ILO dalam Hisyam (2014), lembaga keuangan mikro adalah lembaga yang melayani masyarakat yang tidak memiliki akses ke lembaga keuangan perbankan. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan teknis yang diajukan oleh perbankan. Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro, definisi LKM adalah: “lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan”.

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SECARA umum lembaga keuangan mikro (LKM) diartikan sebagai lembaga keuangan yang melayani para pengusaha mikro.

Model Perencanaan Vegetasi Hutan Kota

Buku Vegetasi Hutan Kota ini diharapkan bisa membantu mahasiswa, dosen, atau praktisi untuk memahami perencanaan yang digunakan dalam pengembangan hutan kota agar lebih produktif dalam peranannya sebagai paru-paru kota. Dalam pencapaian tujuantujuan tersebut, penulis mencoba memadukan berbagai pemikiran dari para ahli teori, praktisi, dan peneliti di bidang ilmu lingkungan dan tata kota. Penulis banyak memberikan contoh-contoh kasus hasil penelitian pada pemanfaatan dan pengembangan hutan kota. Tujuan yang kedua adalah membantu mereka para praktisi yang sedang melakukan perencanaan dan pengembangan mengenai hutan kota.

Buku Vegetasi Hutan Kota ini diharapkan bisa membantu mahasiswa, dosen, atau praktisi untuk memahami perencanaan yang digunakan dalam pengembangan hutan kota agar lebih produktif dalam peranannya sebagai paru-paru kota.

Urban Planning Education

Beginnings, Global Movement and Future Prospects

This book examines planning education provision and approaches globally, through a comparative and longitudinal perspective. It explores the emergence of planning education in the 20th century, with its rich variation and yet a remarkable degree of cross-fertilization. Each of the sections of the book is framed by an overview essay which has been prepared by the editors to provide the reader with a critical exposure to relevant scholarship drawing on the detailed case studies and exploratory essays on key issues in planning education. The first part of this volume focuses on the emergence of planning education programs in the twentieth century as a way to understand the current planning education environment. Then we explore how education in urban, regional and spatial planning has developed in different ways in different countries and continents. The final part of this volume aims to envision how planning can adapt and develop to remain relevant to the development of human environments in the 21st century. Urban planning education has become a pervasive practice throughout the world as urbanization and development pressures have increased over the past half century, and as demand increased for professional trained experts to guide those processes. The approaches vary widely, based in part upon the discipline from which the planning program developed as well as the context-specific challenges within the country or region where the program resides.

Consequently, this period has been labeled as systematic “non-planning era.” From 1995 onward, in the second phase, a stronger planning framework and regulation became apparent (e.g., Estonian Planning and Construction Act, 1995).

Transformasi Media Pembelajaran Sebagai Upaya Optimalisasi Perkuliahan

Adapun yang menjadi fokus dalam buku referensi ini adalah merupakan hasil penelitian yang berjudul “Transformasi Media Pembelajaran Sebagai Upaya Optimalisasi Perkuliahan Pada Mata Kuliah Inti Keilmuan Prodi Penerangan Agama Hindu Stah Negeri Mpu Kuturan Singaraja” penulis memilih topik ini guna mengetahui terkait trasformasi media pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen pengajar di prodi penerangan agama Hindu.

... program diploma empat. c) Pasal 10, ayat 1 tentang kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional melalui pendidikan profesi.

PROFESI KEPENDIDIKAN

Membangun Nilai Profesi, Keterampilan Pribadi, dan Strategi Kompetensi Profesi

Pendidik memegang peran kunci dalam pembangunan dan pengembangan profesi yang utuh dan berkesinambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi kependidikan harus dalam fondasi tiga aspek yang menyentuh kemampuan pendidik dalam membangun nilai profesi, kemampuan mengembangkan keterampilan pribadi, dan strategi membangun kompetensi profesi kependidikan. Buku Profesi Kependidikan: Membangun Nilai Profesi, Keterampilan Pribadi, dan Strategi Kompetensi Profesi dirancang sebagai sebuah nilai dan prinsip praktis, yang dapat dijadikan pedoman bagi para calon mahasiswa keguruan, para pendidik, dan para pengelola pendidikan ataupun pemerhati pendidikan. Buku ini dapat digunakan sebagai buku wajib yang memberi arah dan solusi terhadap kebutuhan pengembangan profesi guru secara berkelanjutan serta selaras dengan perkembangan peran dan tuntutan profesi guru dalam era teknologi informasi. Buku ini juga dapat dipahami dan diterapkan oleh semua yang berperan dalam dunia pendidikan untuk bertumbuh dan berkembang secara utuh, terpadu, dan menyeluruh. Pertumbuhan tersebut dengan menyentuh ketiga pilar esensial dalam profesi guru yang sarat dengan nilai profesi, keterampilan pribadi, dan strategi kompetensi profesi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi kependidikan harus dalam fondasi tiga aspek yang menyentuh kemampuan pendidik dalam membangun nilai profesi, kemampuan mengembangkan keterampilan pribadi, dan strategi membangun kompetensi profesi ...

Mendidik dengan Hati (Kepekaan Interkultural sebagai Kompetensi Afektif Calon Guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup untuk Menginternalisasikan Prinsip Pendidikan Multikultural)

Buku ini menjabarkan secara lebih detail berbagai faktor kontekstual yang mendasari tiap domain kepekaan interkultural, yang mana faktor-faktor kontekstual tersebut dikondifikasi secara empiris berdasarkan data penelitian terhadap mahasiswa calon guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup. Domain keterlibatan dalam interaksi lintas kultur didasari oleh 9 (sembilan) faktor, yaitu rasa ingin tahu tentang kultur lain, sikap hati-hati dalam memberi impresi, kebiasaan mengakses pengetahuan tentang budaya, usaha mempertahankan komunikasi lintas budaya, usaha memotivasi lawan bicara yang berbeda kultur, usaha mempertahankan identitas, usaha menunjukkan kesetaraan dalam identitas yang berbeda, dan pemahaman bahwa perbedaan melatih kemampuan berfikir mendalam dan bijak. Domain menghargai perbedaan kultur didasari oleh 4 (empat) faktor, yaitu sering mengikuti kegiatan dari kultur berbeda, hidup dalam lingkungan multikultural, pengalaman memiliki banyak teman dari berbagai etnis, dan pengalaman kolaborasi dengan orang berbeda kultur. Domain kepercayaan diri dalam interaksi lintas kultur didasari oleh 7 (tujuh) faktor, yaitu percaya diri terlibat dalam komunikasi, hidup dalam lingkungan multikultural, suka mempelajari kultur umum dari lawan bicara, suka mempraktekkan kemampuan investigasi saat komunikasi, pengalaman interaksi dengan orang dari berbagai etnis, pengetahuan terhadap kultur lawan bicara, dan rasa ingin tahu tentang kultur lain. Domain menikmati interaksi lintas kultur didasari oleh 5 (lima) faktor, yaitu pengetahuan tentang stereotip dalam interaksi, sikap menyadari bahwa kesalahpahaman itu biasa terjadi, rasa ingin tahu tentang kultur lain, rasa kekeluargaan dan pertemanan, dan hidup dalam lingkungan multikultural. Domain perhatian dalam interaksi lintas kultur didasari oleh 4 (empat) faktor, yaitu pengalaman belajar di mata kuliah Cross-Cultural Understanding, terbiasa praktik komunikasi dalam mata kuliah bahasa asing, rasa ingin tahu tentang kultur lain, dan pengalaman terbiasa terlibat dalam interaksi lintas kultur. Mendidik dengan Hati (Kepekaan Interkultural sebagai Kompetensi Afektif Calon Guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup untuk Menginternalisasikan Prinsip Pendidikan Multikultural) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Mendidik dengan Hati (Kepekaan Interkultural sebagai Kompetensi Afektif Calon Guru di UIN Raden Fatah Palembang dan IAIN Curup untuk Menginternalisasikan Prinsip Pendidikan Multikultural) ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan ...

MENJADI PENDIDIK PROFESIONAL DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Pendidik profesional merupakan salah satu elemen dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional di era Revolusi Industri 4.0. Di era RI 4.0 ini, setiap orang diharuskan untuk terampil dalam berbagai literasi dan bercirikan penggunaan teknologi di semua bidang. Pendidik profesioal dituntut untuk mampu menjawab tantangan tersebut dengan mengikutsertakan penggunaan teknologi di samping kemampuan pedagogi, content, dan knowledge dalam aktivitas mendidik secara profesional sehingga menghasilkan peserta didik yang kompeten dan siap bersaing secara nasional maupun internasional. Buku “Menjadi Pendidik Profesional di Era Revolusi Industri 4.0” hadir guna memberi tuntunan bagi pendidik dalam menjalankan profesinya secara profesional sesuai tuntutan RI 4.0 guna mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Pendidik profesional merupakan salah satu elemen dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional di era Revolusi Industri 4.0.

Improving Teacher Education

Resources and Recommendations

The first of these terms , professional development or growth , is a comprehensive con- struct . Conceptually , it ties together pre- and inservice teacher training as well as individual and staff development . All teacher education ...