Sebanyak 21387 item atau buku ditemukan

Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Di Kelas Rendah

Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Rendah merupakan jenis bacaan cerita anak-anak yang bentuk karya sastra yang ditulis untuk konsumsi anak-anak. Sebagaimana karya sastra pada umumnya. Bacaan sastra anak-anak merupakan hasil kreasi imajinatif yang mampu menggambarkan dunia rekaan, menghadirkan pemahaman dan pengalaman keindahan tertentu. Anak usia SD pada jenjang kelas menengah dan akhir sebagai pembaca sastra telah mampu menghubungkan dunia pengalamannya dengan dunia rekaan yang tergambarkan dalam cerita. Hubungan interaktif antara pengalaman dengan pengetahuan kebahasaan merupakan kunci awal dalam memahami dan menikmati bacaan cerita anak-anak. Bacaan tersebut ditinjau dari cara penulisan, bahasa, dan isinya juga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan readiness anak. Sastra yang terwujud untuk anak-anak selain ditujukan untuk mengembangkan imajinasi, fantasi dan daya kognisi yang akan mengarahkan anak pada pemunculan daya kreativitas juga bertujuan mengarahkan anak pada pemahaman yang baik tentang alam dan lingkungan serta pengenalan pada perasaan dan pikiran tentang diri sendiri maupun orang lain. Karena itu kehadiran buku ini diharapkan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sebagai calon guru maupun guru sekolah dasar/madrasah sekalipun dapat mempraktikkan pengajaran berbahasa Indonesia sekaligus bersastra yang menyenangkan bagi murid-murid sekolah dasar kelas rendah melalui berbagai metode yang dapat mempermudah pembelajaran yang sudah terangkum dalam buku ini.

Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Rendah merupakan jenis bacaan cerita anak-anak yang bentuk karya sastra yang ditulis untuk konsumsi anak-anak.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Puji Syukur Penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku Ajar ini dengan baik dan tepat waktu. Dengan dibuatnya Buku Ajar ini penulis berharap agar dapat bermanfaat dan membantu dalam memahami materi Bahasa Indonesia.Selanjutnya rasa terimakasih yang penulis ucapkan kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian buku ajar ini. Penulis sangat menyadari sekali bahwa buku ajar ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan Buku Ajar ini kedepannya.Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.Mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.

Puji Syukur Penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku Ajar ini dengan baik dan tepat waktu.

Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar

Konsep pendidikan holistik menjadi karakter dari pendidikan Muhammadiyah. Perspektif yang berangkat dari asumsi bahwa manusia itu dapat menemukan makna kehidupannya melalui jalinan interaksi dengan orang lain dan juga perkembangan akal budinya. Teknologi seharusnya tidak menjadi kekuatan determinan yang menjadikan manusia sebagai korban. Dasar akal budinya menjadi tumpul ketika teknologi jadi kekuatan determinan. Bukan kita yang mengendalikan alat, tetapi alat ini yang mengendalikan kita. Kehadiran referensi berwujud buku tentang belajar dan pembelajaran di sekolah dasar, apalagi isinya mengupas hal-hal kekinian tentang belajar dan pembelajaran akan makin menambah kepercayaan diri bagi pembaca buku jenis ini saat mereka harus bersimbah peluh mengajar siswa di sekolah dasar, atau bersiap diri menjadi calon guru sekolah dasar, atau sekedar pemerhati pembelajaran di sekolah dasar. Belajar dan pembelajaran di sekolah dasar, ada yang memandang tidak serumit belajar dan pembelajaran di sekolah menengah bahkan di perguruan tinggi. Ada pula yang berpikir sebaliknya, mengingat yang dihadapi adalah usia generasi emas yang belajarnya tidak cukup disediakan buku tapi perlu didampingi guru saat membaca buku, agar mereka terjaga dari miskonsepsi. Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Pembelajaran Cerpen

Buku Pembelajaran Cerpen ini secara umum memuat konsep dasar, desain, hingga panduan teknis pembelajaran cerpen. Gagasan tersebut diharapkan dapat diterapkan di tingkat pendidikan dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi. Contoh, materi cerpen dibagi menjadi tiga, yakni cerpen denotatif, cerpen konotatif, dan cerpen simbolik. Pembagian itu didasari pemikiran tentang pemilihan materi yang tepat dan teknik yang tepat bagi peserta didik. Sistem pembelajaran disesuaikan dengan produk peraturan perundang-undangan yang mutakhir. Jadi, buku ini bukan hanya buku mata pelajaran tertentu di kelas tertentu, melainkan buku yang secara khusus membahas materi cerpen di tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Buku ini sangat dibutuhkan di tengah langkanya teori cerpen di tengah-tengah kita. Untuk memahami isinya, buku ini dibagi menjadi lima bagian. Bagian pertama, pendahuluan berisi pemahaman cerpen, sejarah, jenis-jenis cerpen, dan target pembelajaran. Bagian kedua, memuat dasar-dasar desain pembelajaran. Bagian ketiga, berisi pembelajaran cerpen denotatif. Bagian keempat, membahas pembelajaran cerpen konotatif. Bagian kelima, membahas pembelajaran cerpen simbolik. Dalam bagian penutup, disajikan tantangan pembelajaran cerpen pada masa datang. Hal itu terkait dengan materi, teknik pembelajaran, hingga situasi-situasi yang berpengaruh terhadap perubahan pembelajaran cerpen. Tak syak lagi, buku ini sangat penting bagi para pembelajar, khususnya di bidang bahasa dan sastra. Ketika terjadi perubahan kurikulum, pembelajaran, serta pencarian model yang tepat untuk pendidikan karakter, selama itu pula belum ada buku panduan yang menyeluruh tentang cara pembelajaran karya sastra secara konseptual, teknis, dan analitis. Buku ini memberi jawabannya.

Hal itu hanya dapat dimengerti dari bahasa asalnya, yakni Sunda, yang berarti 'larangan'. Frasa yang tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengindikasikan bahwa frasa tersebut menggunakan gaya bahasa perumpamaan.

LINGUISTIK TERAPAN Konsep Pembelajaran dan Penelitian Linguistik Mutakhir

Melalui tulisan ini, kami pengampu matakuliah Linguistik Terapan pada Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berupaya untuk menginpirasi para mahasiswa untuk senantiasa merenungkan berbagai fenomena bahasa pada berbagai bidang. Alhamdulillah hasilnya sangat bagus, mahasiswa sangat berantusias untuk menuliskan fenomena bahasa bahkan menerbitkannya sekala nasional. Tim penulis mengawali tuisan ini dengan memberikan ulasan singkat mengenai konsep dasar Linguistik Terapan. Pada bagian awal ini, kita akan disuguhkan dengan pandangan umum linguistik General Ferdinand de Saussure. Saussure yang melihat linguistik sebagai fenomena sosial, termasuk menghubungkan bahasa dengan fenomena budaya. Kajian etnolinguistik Franz Boas ini mengantarkan kita pada sebuah pemahaman multidisiplin linguistik terkait dengan apakah bahasa yang mempengaruhi bahasa ataukah sebaliknya budaya yang mempengaruhi bahasa. Selain itu, pada bagian awal ini, kita akan mengetahui secara komprehensip terkait dengan hakikat linguistik terapan, sejarah linguistik terapan, dan objek linguistik terapan. Sebagai kajian pelengkap pada butir ini, penulis telah menambahkan dengan kajian yang lain seperti hubungan linguistik dengan pembelajaran. Bagian kedua, penulis memberikan ilustrasi terkait dengan pendalaman linguistik terapan dari berbagai pandangan linguis modern. Hartman, Stork, Spolsky (1972) bahwa istilah educational linguistic (linguistik Pendidikan) dengan alasan bahwa lingkup linguistik terapan lebih luas daripada linguistik pendidikan. Dalam linguistik terapan mempelajari penerjemahan, leksikografi, perencanaan bahasa, dan lain-lain. Definisi tersebut menjelaskan bahwa linguistik terapan mengacu pada penggunaan oleh guru bahasa mengenai hasil temuan ahli bahasa. Definisi ini juga menjelaskan bahwa ada perbedaan antara guru bahasa dan ahli bahasa, yaitu ahli bahasa menghasilkan perian dan teori bahasa sedangkan guru bahasa menggunakan hasil temuan tersebut dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakannya. Bagian ketiga Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua di Sekolah Dasar Berdasarkan Pandangan Nativisme. Dalam hal ini kredibilitas Guru sebagai tenaga pendidik untuk lebih jeli dalam menggali dan memaksimalkan potensi yang terdapat pada peserta didiknya. Potensi tersebut kemudian dipadukan dengan konsep metode dan strategi pembelajaran yang efektif. LAD juga memiliki komponen penting untuk mengolah masukan data linguistik yang diterimanya menjadi kompetensi gramatikal yang dikerjakan secara bawah sadar. Dalam hal ini, si pembelajar bahasa berupaya mengoperasikan LAD yang dimilikinya untuk membentuk hipotesis tentang kaidah bahasa yang dipelajari dan memperbaikinya. Bagian Keempat, Penerapan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Menulis Teks Puisi Rakyat (Pantun). Perubahan pengetahuan dalam taksonomi Bloom menjadi dimensi tersendiri yaitu dimensi pengetahuan dalam taksonomi revisi. Pengetahuan tetap dipertahankan dalam taksonomi revisi namun berubah menjadi dimensi tersendiri karena diasumsikan bahwa setiap kategorikategori dalam taksonomi membutuhkan pengetahuan sebagai apa yang harus dipelajari oleh siswa. Taksonomi revisi memiliki dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif proses. Bagian kelima, Penerapan Metode Produktif dalam Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Kelas XI SMA Islam Almaarif Singosari. Metode mencakup pemilihan dan penentuan bahan ajar, penyusunan serta kemungkinan pengadaan remedi dan pengembangan bahan ajar tersebut. Dalam hal ini, setelah guru menetapkan tujuan yang hendak dicapai kemudian ia mulai memilih bahan ajar yang sesuai dengan bahan ajar tersebut. Sesudah itu, guru menentukan hahan ajar yang telah dipilih itu, yang sesuai dengan tingkat usia, tingkat kemampuan, kebutuhan serta latar belakang lingkungan siswa. Kemudian, bahan ajar tersebut disusun menurut urutan tingkat kesukaran, yakni dari yang mudah berlanjut pada yang lebih sukar. Di samping itu, guru merencanakan pula cara mengevaluasi, mengadakan remedi serta mengembangkan bahan ajar tersebut. Bagian keenam, Penerapan Metode Bermain Peran pada Pembelajaran Pemeranan Drama. Model ini mengacu pada pengertianlangkah-langkah dalam mengolah kegiatan belajar mengajar bahasa yang dimulai dari merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran. Model bukanlah cara menyampaikan pembelajaran sebab model sifatnya lebih kompleks dari sekedar cara penyampaian materi. Jadi SQ3R merupakan suatu pembelajaran yang sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan relasional. Model pembelajaran ini merupakan salah satu metode membaca yang makin lama makin dikenal orang dan makin banyak digunakan. Bagian ketujuh, Penerapan Metode Hypnoteaching untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa SMA Negeri 1 Woha Kabupaten Bima. Metode yang tepat untuk meningkatkan kempuan menulis puisi peserta didik yang guru harus terapkan salah satunya yaitu metode hypnotaching. Hypnoteaching adalah sebuah metode pembelajaran dengan menggunakan teknik-teknik yang berlaku dalam hipnotis. Ini artinya guru yang mempraktekan hipnoteaching sama seperti para pelaku hipnotis yang menghipnotis subjek dengan tujuantujuan yang mengarah pada pencapaian tujuan belajar. Metode hypnoteaching merupakan gabungan dari lima metode yaitu quantum learning, accelerated learning, power teaching, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan hypnosis yang menjadikan pembelajaran menjadi unik, imajinatif dan merangsang kreatifitas siswa. hypnoteaching menyajikan pembelajaran aktif yang didukung media audio-visual sebagai salah satu sarana untuk membuat siswa menuju kondisi trance. Metode ini tentu sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis. Bagian kedelapan Peran Guru Bahasa Indonesia dalam Penerapan Teori Konstruktivisme dalam Penulisan Teks Narasi. Dalam penulisan teks narasi, guru bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat besar dalam mendesin keberhasilan pembelajaran, dengan memperhatikan hal-hal berikut ini: (1) guru harus dapat memberi pemahaman kepada siswa, bahwa bahasa merupakan sarana berpikir. Keterampilan berbahasa siswa menjadi tolak ukur kemampun berpikir siswa. (2) Guru perlu memperhatikan kreatifitas siswa, (3) pembelajaran harus menyenangkan bagi siswa, maka guru harus bisa memangkitkan keingintahun, minat, dan semangat belajar siswa perlu mendapat perhatian, (4) guru harus pintar memilih model pembelajaran, pendekatan, strategi, dan teknik yang cocok , sehingga peserta didik tidak jenuh karena cara mengajar guru yang monoton, dan (5) guru harus memberi perhatian pada apa yang disampaikan siswa, setelah itu siswa itu sendiri yang lebih berperan. Bagian kesembilan Penggunaan Metode Discovery Learning pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Materi Menulis Teks Puisi Rakyat. Discovery learning adalah strategi pembelajaran yang cenderung meminta siswa untuk melakukan observasi, eksperimen, atau tindakan ilmiah hingga mendapatkan kesimpulan dari hasil tindakan ilmiah tersebut (Saifuddin, 2014:108). Melalui model ini peserta didik diajak untuk menemukan sendiri apa yang dipelajari kemudian mengkonstruk pengetahuan itu dengan memahami maknanya. Dalam model ini guru hanya sebagai fasilitator. Melalui buku ini, semua pembaca diharap dapat memperoleh intisari dari berbagai hal topik Linguistik Terapan dalam berbagai disiplin ilmu dan implementasinya. Selamat membaca.

Penelitian Pendidikan Dalam Gamintan Pendidikan Dasar Arifin, Z.2009.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Aunurrahman.2011.Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta. dan PAUD.Bandung:Rizqi Press. Hasanuddin. 1996.

Pembelajaran Puisi Untuk Mahasiswa : Buku untuk mahasiswa

Buku ajar yang sebenarnya sudah disiapkan sejak tahun 2009 ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar Mata Kuliah Puisi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unsyiah. Sesuai dengan judulnya, buku ajar ini memuat hal-hal yang berkenaan dengan puisi. Dalam Bab I diulas materi yang berkenaan dengan pengertian puisi, sejarah puisi, fungsi puisi, jenis-jenis puisi. Dalam Bab II diuraikan struktur fisik puisi yang terkait dengan diksi, imaji, kata konkret, bahasa figuratif, versifikasi, tipografi. Dalam Bab III diuraikan struktur batin puisi, meliputi tema, nada, perasaan, amanat. Bab V diuraikan penampilan puisi, yang meliputi kiat membaca puisi, musikalisasi puisi, dan dramatisasi puisi. Semua materi dalam empat bab tersebut disertai dengan rangkuman dan latihan pada masing-masing bagian akhir. Sebagian latihan dikemas dalam bentuk diskusi kelas dan bersifat interaktif. Latihan ini dimaksudkan agar pada gilirannya mahasiswa memahami secara komprehensif unsur-unsur puisi dan kemudian dapat menampilkannya di depan khalayak sebagai suatu keterampilan seni (skill art).

Buku ajar yang sebenarnya sudah disiapkan sejak tahun 2009 ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar Mata Kuliah Puisi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Unsyiah.

Modul Pembelajaran Ilmu Perlindungan Hutan : Penyebaran Hama Hutan

Judul : Modul Pembelajaran Ilmu Perlindungan Hutan : Penyebaran Hama Hutan Penulis : Dr. Ir. Fransina.S. Latumahina.S.Hut.MP.IPP Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 100 Halaman Cover : Soft Cover ISBN : 978-623-68728-8-8 SINOPSIS Modul pembelajaran dibuat sebagai pegangan tambahan selain buku ajar yang disiapkan kepada mahasiswa untuk lebih memahami mengenai perlindungan hutan secara umum dan hama hutan secara khusus. Kesadaran tentang pentingnya perlindungan dalam pengelolaan hutan baru muncul ketika pembangunan hutan tanaman dilakukan dalam skala besar. Di Amerika pada pertengahan abad 20, ketika hutan tanaman dibangun secara luas, kerusakan hutan mulai dirasakan merupakan salah satu masalah yang terpenting, karena banyak di antaranya yang menyebabkan kematian tanaman hutan. Kondisi yang sama terjadi di Indonesia pada tahun 1980an yaitu pada saat dimulainya program pembangunan hutan tanaman industri (HTI). Perkembangan pembangunan HTI menunjukkan bahwa masing-masing daerah pengembangan HTI mempunyai masalah kerusakan hutan yang berbeda-beda, walaupun secara umum mulai dapat dikenali penyebab-penyebab kerusakan potensial, yaitu kebakaran, hama dan penyakit serta cekaman faktor Iingkungan tempat tumbuh.

Hama boktor dikenal dengan beberapa nama daerah, antara lain wowolan, oleng-oleng/olan-olan, nggik-nggikan (Jawa), uter-uter (Sunda). Namun, nama boktor sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa Belanda. Serangan hama boktor pada tanaman ...

ADAPTASI DAN TRANSFORMASI PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Indonesia merupakan Negara yang sedang mengalami perkembangan di berbagai sektor mulai dari sistem politik, sistem pertahanan keamanan, sistem kebudayaan, sistem sosial, sistem pendidikan, dan masih banyak lagi. Namun dalam pembangunan nasional tetap sistem pendidikan menjadi garda terdepan dalam mengubah stagnasi pemikiran bahkan problematika kenegaraan. Meskipun saat ini, pandemi covid-19 telah melanda semua negara-negara di dunia, pendidikan harus tetap tampil kepermukaan dengan model pembelajaran baru. Adapun beberapa media atau platform yang dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran di rumah antara lain WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya. Dimana pendidik dapat memastikan peserta didik mengi-kuti pembelajaran dalam waktu bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda. Dengan tujuan atau tekat “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Buku ini diharapkan dapat membantu para Guru dan Dosen yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Para penulis dalam buku ini berasal dari berbagai kalangan: Dosen, Guru, akademisi dan praktisi pendidikan, sehingga menjadikan buku renyah untuk dibaca. Selamat membaca!

Right of Sunda Wiwitan Followers in Cigugur Kuningan) (2018), Jurnal Hukum Perlindungan Konsumen Dalam Penyelesaian Sengketa ... Saat ini dia mengajar Bahasa Inggris sebagai matakuliah umum di fakultas Psikologi dan berkiprah di dunia ...

Menumbuhkan Pendidikan Multikultural pada Peserta Didik Melalui Pembelajaran di Kelas

Keragaman Indonesia di berbagai aspek kehidupan memiliki sejumlah potensi baik positif dan negatif. Positifnya merupakan potensi besar yang dimiliki masyarakat Indonesia berupa keberagaman potensi sumber daya alam, suku, adat istiadat, bahasa, dan lainnya. Sedangkan negatifnya adalah timbulnya konflik yang dihasilkan karena sikap intoleransi terhadap keberagaman yang ada. Pendidikan berbasis multikulturalisme merupakan upaya untuk dapat meminimalisir timbulnya dampak negatif dari keberagaman tersebut. Pendidikan multikultural sebagai pendidikan untuk people of color, yang berarti pendidikan multikultural ingin mengeksplorasi perbedaan yang ada sebagai kekayaan dan anugerah Tuhan yang patut disyukuri. Pada hakikatnya pendidikan multikutural membuat seseorang untuk belajar menerima perbedaan dengan penuh rasa toleransi. Hakikatnya pendidikan multikultural mencakup dalam tiga hal yaitu gagasan atau konsep, gerakan reformasi pendidikan dan proses. Sekolah sebagai tempat untuk memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didik untuk belajar tanpa memandang perbedaaan jenis kelamin dan kelas sosial serta karakteristik suku, agama, ras, budaya. Pendidikan ini menentang dan menolak segala bentuk rasisme dan bentuk lain dari diskriminasi di sekolah dan masyarakat dan menerima dan mengakui pluralisme (etnik, ras, bahasa, agama, ekonomi, gender, dan lainnya. Semoga kehadiran buku ini dapat membantu kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah dalam menanggulangi problematika keberagaman yang ada. Selamat membaca.

Keragaman Indonesia di berbagai aspek kehidupan memiliki sejumlah potensi baik positif dan negatif.

PENGANTAR PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

buku ini berisi tentang dasar-dasar pendidikan dan pembelajaran di sekolah dasar yang terdiri dari Sembilan chapter, setiap chapter buku memuat pendidikan dan pembelajaran di sekolah dasar dari berbagai bidang keilmuan, buku ini diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi kemajuan pendidikan di Indonesia khususnya pada jenjang sekolah dasar, selain itu buku ini juga diharapkan dapat menjadi bekal mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar sebelum terjun ke duni kerja di masa depan.

Mata kuliah yang diampu penulis diantaranya Tari Pendidikan, Gerak Dasar Tari, Tari Klasik dan Lenyepan, Tari Sunda Kreasi, Sejarah Tari, Seni Tari dan Drama di Sekolah Dasar (di prodi PGSD), dan Seni Tari untuk Anak Usia Dini (di prodi ...