Penerbitan ini menjadi dimulai sebagai program yang dicanangkan oleh Pusat Penjaminan Mutu, untuk mendorong peningkatan standar mutu penulisan skripsi mahasiswa. Pada tahap awal, dimaksudkan untuk keseragaman penulisan, tetapi pada tahap berikutnya setelah penggunaan selama setahun pedoman ini, mahasiswa dituntut untuk meningkatkan mutu karya skripsi. Mutu yang diinginkan dalam bentuk kaedah-kaedah penulisan yang menjadi standar akademik. Dengan standar tersebut, maka karya mahasiswa dapat sejajar dengan perguruan tinggi alam skala nasional dan juga dalam wilayah pendidikan tinggi internasional. Karya ilmiah dalam konteks perguruan tinggi bukan lagi kewajiban tetapi merupakan kebutuhan. Ini bermakna bahwa tanpa aktivitas ilmiah yang salah satu dalam bentuk penelitian, maka perguruan tinggi semata-mata hanya akan menjadi menara gading di tengah masyarakat. Padahal, semestinya lembaga pendidikan tinggi, harus menjadi pionir dalam pengembangan kapasitas masyarakat melalui penelitian yang dapat memberikan sumbangsih pemikiran kepada para praktisi. Buku Strategi dan teknik penulisan skripsi ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.
penulisan catatan kaki, penulisan daftar kepustakaan, dan transliterasi yang
digunakan. 5. Etika yang berlaku bagi penulis ilmiah yang baik tetap dijunjung
tinggi, antara lain: • Jujur, yakni skripsi yang dinyatakan sebagai karya tulisnya ...
Penulisan ini mengandungi perbincangan-perbincangan penting berkenaan ilmu Tauhid yang mudah untuk difahami. Soal dan jawab dalam penulisan ini berbentuk dwi bahasa Arab-Melayu. Antara Topik Menarik dalam buku ini: Penjelasan tentang sifat-sifat wajib dan mustahil untuk Allah, serta ayat-ayat mutasyabihat Keistimewaan Nabi Muhammad s.a.w. berbanding dengan nabi yang lain Balasan kepada Mukmin yang taat dan Mukmin yang berdosa, serta balasan kepada orang munafik dan kafir Persoalan membincangkan tentang zat Allah dengan menggunakan akal Bolehkah kita melihat Allah? Sampaikah pahala amalan kepada orang yang sudah meninggal dunia? Apakah keyakinan kita kepada kitab Injil yang kini berada pada tangan Ahli Kitab (Kristian)? Sekiranya sifat derhaka itu mustahil untuk para nabi, bagaimanakah pula dengan tindakan Nabi Adam a.s. yang memakan buah daripada pohon terlarang? Mengapakah dikatakan bahawa Nabi Muhammad s.a.w. adalah nabi terakhir, padahal Nabi Isa a.s. akan turun pada akhir zaman?
“Di antara yang harus dibersihkan dari Islam apa yang dinamakan oleh sebagian orang dengan ‘Filsafat Islam.’ Suatu istilah yang ditelan bulat-bulat oleh sebagian masyarakat Islam, diajarkan kepada pemudanya, dijadikan kurikulum pendidikan. Sehingga Islam dan semua cabangnya harus difilsafatkan, seakan-akan (dan begitulah kenyataannya) bahwa semua bidang ilmu tidak akan benar jika tidak ada filsafatnya. Yang lebih menyakitkan lagi akidah yang seharusnya diterima kaum Muslimin bersih dan asli dari wahyu langit tanpa ada yang mengotorinya dari pemahaman berhala dan akal yang rusak, telah menjadi sebuah akidah yang telah tercemar dengan telah masuknya filsafat ke dalamnya, itulah yang mereka sebut dengan ‘akidah filsafat’. Maka pembaca budiman akan mendapatkan di buku kecil ini: Benarkah penisbatan filsafat kepada Islam? Benarkah Islam mempunyai filosof? Siapa sebenarnya Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Kindi dan Ibnu Rusyd?”
“Di antara yang harus dibersihkan dari Islam apa yang dinamakan oleh sebagian orang dengan ‘Filsafat Islam.’ Suatu istilah yang ditelan bulat-bulat oleh sebagian masyarakat Islam, diajarkan kepada pemudanya, dijadikan kurikulum ...
Apakah pegangan Akidah Imam As-Syafi’i yang sebenarnya dan mengapa kita jarang mendengar masyarakat mengetengahkan tokoh ini dalam isu akidah? Jawapan yang sering kita dengar ialah kerana Imam As-Syafi’i tidak begitu menonjol dalam bidang akidah, beliau lebih dikenali dalam bidang Fiqh dan Usul Fiqh, tambahan pula beliau tidak meninggalkan hasil karya dalam bidang Akidah sebagaimana hasil tulisan beliau dalam bidang Fiqh yang sampai pada generasi kita pada hari ini. Walaubagaimanapun, beliau meninggalkan ramai anak-anak murid yang terus memperjuangkan Akidah Salaf, antara anak murid utamanya ialah Imam Isma’il bin Yahya Al-Muzani rahimahullah dan beliau meninggalkan sebuah risalah yang sangat berharga bagi menjelaskan pokok-pokok penting mengenai akidah Ahli Sunnah wal Jamaah mengikut fahaman Salafussoleh yang dikenali sebagai “Syarh As-Sunnah”. Daripada hasil tulisan murid utamanya inilah kita dapat mengetahui gambaran sebenar dan bagaimana pendirian akidah guru mereka iaitu Imam As-Syafi’i rahimahullah, sebagaimana pepatah Melayu ada menyebut, “Ke mana tumpahnya kuah, kalau tidak ke nasi”. Wallahu a’lam. Kandungan: => Pendahuluan Penterjemah => Metodologi Penterjemahan => Biografi Imam Al-Muzani => Sanad Kitab => Sebab Penulisan => Pendahuluan => Bab 1: Sifat ‘Uluw (Ketinggian) => Bab 2: Qada’ dan Qadar => Bab 3: Beriman Kepada Malaikat => Bab 4: Penciptaan Adam ‘Alaihis Salam dan Ujian Terhadapnya => Bab 5: Amalan Ahli Syurga dan Neraka => Bab 6: Amal => Bab 7: Al-Quran => Bab 8: Sifat-sifat Allah => Bab 9: Ajal => Bab 10: Kubur => Bab 11: Kebangkitan dan Hisab => Bab 12: Syurga => Bab 13: Ru’yah => Bab 14: Mentaati Imam dan Pemerintah dan Larangan Dari Keluar Memberontak => Bab 15: Menahan Diri daripada Mengkafirkan Ahli Kiblat => Bab 16: Sahabat Nabi => Bab 17: Solat di Belakang Imam dan Berjihad Bersama Mereka => Bab 18: Qasar Solat dan Memilih antara Berpuasa dan Berbuka Ketika Safar => Bab 19: Ijmak Imam-Imam Petunjuk di atas Akidah Ini => Bab 20: Menjaga Kewajipan Amalan Fardu, Sunat dan Menjauhi Perkara-Perkara Yang Haram => Penutup => Bibliografi => Biografi Penterjemah
dalam buku ini penulis melihat Islam dan praktik ketatanegaraan semestinya melibatkan pendekatan interdisipliner, karena Islam itu sendiri bersifat multi-dimensi. Islam tidak hanya bersemayam diranah doktrinal semata, tetapi juga didalam praktiknya ditengah-tengah masyarakat. Jelasnya Islam mencakup keseluruhan hidup sendiri. Karena itulah dalam buku ini penulis mencoba menggunakan berbagai pendekatan mulai dari pendekatan normatif yuridis, sosiologis, historis hingga komparatif, untuk melihat Islam dan praktik ketatanegaraan Negara Madinah, kemudian diperhadapkan dengan asas-asas negara hukum modern; Apakah benar Islam memiliki konsep ketatanegaraan Modern, baik secara konseptual maupun praktiknya di dalam masyarakat negara Madinah? Masalah inilah yang coba ditelusuri oleh penulis untuk meng-counter anggapan sebagian orientalis di atas. Menurut penelusuran penulis, Islam telah lebih dahulu mempraktikan asas-asas negara hukum modern jauh sebelum Barat cuap-cuap soal demokrasi, konstitusionalisme, HAM, pluralisme, kekuasaan kehakiman yang netral dan tak berpihak. Maka, negara Madinah sah disebut sebagai negara modern/negara kesejahteraan serta memiliki karakteristik untuk disebut sebagai negara republik.
dalam buku ini penulis melihat Islam dan praktik ketatanegaraan semestinya melibatkan pendekatan interdisipliner, karena Islam itu sendiri bersifat multi-dimensi.
Al-Quran merupakan sandaran Islam yang senantiasa dinamis dan mukjizat abadi, yang mampu mengalahkan dan senantiasa dapat mengalahkan kekuatan manusia manapun sepanjang sejarah kehidupan umat manusia. Ia merupakan aturan Islam yang mencakup seluruh aspek dasar kehidupan umat manusia yang sesuai dengan fitrah manusia dan bersumber dari kedalaman hati nurani manusia. Al-Quran sendiri memiliki kewibawaan yang tak tertandingi jika dibandingkan dengan kewibawaan umat manusia. Ia sama sekali tidak tunduk terhadap kekuatan yang batil, dan sebaliknya, mampu menjadikan mereka tunduk dan menerima kepemimpinan al-Quran yang adil dan bijaksana. Pada akhirnya, dengan mempelajari al-Quran, mereka dapat menerima al-Quran dengan rasa cinta, kerinduan, dan kesucian.
... hadis - hadis mereka , terdapat perkara yang muhkam dan yang mutasyâbih , seperti yang akan kami jelaskan pada pembahasan selanjutnya . 7. Hanya terfokus pada teks - teks ayat dan memisahkan antara satu dengan yang lainnya . 8 ...