Sebanyak 19112 item atau buku ditemukan

Pendidikan karakter ACPI

Model Pendidikan Karakter Bangsa untuk Kemandirian Pangan Melalui Gerakan Aku Cinta Produk Indonesia

Buku ini lahir diilhami oleh pemikiran perlunya menanamkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air (WANGSA CITA) pada generasi muda. Konten dan kajian buku ini berdasarkan hasil telaah teoretis dan penelitian di lapangan dalam kerangka Pengembangan Model Pendidikan Karakter Bangsa untuk mendukung Kemandirian Pangan dan Cinta Produk Indonesia di perguruan tinggi. Lebih lanjut kajian ini difokuskan pada persoalan konsep, masalah, solusi, dan aksi. Pada akhirnya, ini dapat dijadikan sebagai landasan praktik pendidikan karakter sebagai model dan paradigma baru pendidikan karakter di perguruan tinggi dan penyiapan pendidikan guru yang profesional di lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK). Rumusan AKU CINTA PRODUK INDONESIA DEMI KEMANDIRIAN BANGSA merupakan SLOGAN dan FORMULA untuk menjadi WARGA NEGARA DAN BANGSA YANG BERMARTABAT DAN BERDAYA SAING.

Buku ini lahir diilhami oleh pemikiran perlunya menanamkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air (WANGSA CITA) pada generasi muda.

Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Kewirausahaan Terintegrasi Tridarma Perguruan Tinggi Swasta

Urgensi pengembangan perguruan tinggi yang berorientasi pembentukan perilaku wirausaha bagi lulusannya, selama ini telah menjadi komitmen sebagian besar Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di lingkungan Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah. Adapun sikap wirausaha sebagai salah satu elemen kompetensi lulusan perguruan tinggi, bukanlah suatu kondisi atau ukuran hasil yang berdiri sendiri terlepas dari prosesnya. Hal itu merupakan kualitas keluaran atau hasil pendidikan yang akan bergantung pada kualitas proses pendidikan. Buku ini dimaksudkan sebagai referensi pengembangan model manajemen pendidikan kewirausahaan terintegrasi tridarma bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta Jawa Tengah, dengan uji coba di Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pancasakti Tegal dan IKIP Veteran Semarang.

Buku ini dimaksudkan sebagai referensi pengembangan model manajemen pendidikan kewirausahaan terintegrasi tridarma bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi Swasta Jawa Tengah, dengan uji coba di Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas ...

Model Pendidikan Agama Islam Berbasis Lingkungan

Sekolah alam adalah sekolah impian yang menjadi kenyataan bagi mereka yang mengangankan dan menginginkan perubahan dalam dunia pendidikan secara menyeluruh yang pada akhirnya mengarah pada perbaikan mutu dan hasil akhir dari proses pendidikan itu sendiri. Pada sekolah alam, anak-anak dibebaskan bereksplorasi, bereksperimen dan berekspresi tanpa dibatasi sekat-sekat diniding dan berbagai aturan, yang mengekang rasa ingin tahu mereka, yang membatasi interaksi mereka dengan kehidupan yang sebenarnya, yang membuat mereka berjarak dan tak akrab dengan alam lingkungan mereka. Anak dibebaskan menjadi diri mereka, dan mengembangkan potensi dirinya untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter, berakhlak mulia, berwawasan ilmu pengetahuan dan siap menjadi pemimpin di muka bumi (khalifatu fil ardh). Anak dibebaskan dari tekanan ‘mengejar’ nilai dan rangking, tapi didorong untuk menumbuhkan tradisi ilmiah. Prestasi tidak dilihat dalam perbandingan dengan anak lain, tapi dari upaya mereka memaksimalkan potensi diri dan menjadi lebih baik. Belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, tidak membebani. Belajar jadi kebutuhan, bukan keharusan. Sekolah tidak menjadi penjara yang membosankan. Di sekolah alam, guru dibebaskan berkreasi dalam mengajar. Kreatifitas guru tidak dibatasi oleh buku paket dan target nilai. Guru tak sekadar mengajar, tapi mendidik. Guru tak hanya menjadi panutan, tapi teman. Guru adalah fasilitator. Guru-guru yang beridealisme tinggi dan penuh dedikasi di sekolah ini membantu anak didik mengenali kelebihan dan kekurangannya dan menjadikan mereka tidak sekedar mandiri, tapi bias membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dikerjakan. Berdasarkan riset yang penulis lakukan, ada guru berpendapat bahwasanya semua anak itu adalah juara. Menurut penulis, berdasarkan teori the multiple of inteleg, dalam artian kemampuan yang berbeda, dalam fenomena penulis temukan di lapangan, satu orang guru sekolah alam mengajarkan seluruh bidang studi termasuk materi agama, hal ini akan menimbulkan kesenjangan desain. Apakah mampu seorang guru mengetahui potensi 20 orang siswa deangan 2 fasilitator, sedangkan dia bukan ahli di bidang agama. Oleh karena itu perlu ada kesimbangan yang terangkum dalam sebuah model. Buku ini menawarakan sebuah model yang teruji melalui sebuah penelitian yang panjang berkenaan dengan model pendidikan agama Islam berbasis Lingkungan

5) Kelebihan dan kekurangan Tafakkur dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Lingkungan Adapun kelebihan dan kekurangan Tafakkur dalam Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan yaitu: a) Kelebihan Tafakkur dalam Pembelajaran ...

CALL FOR BOOK TEMA 4 (MODEL & METODE PEMBELAJARAN)

Buku ini merupakan hasil karya yang dapat dijadikan sumber belajar dan referensi sebagai dasar dalam melakukan pembelajaran. Buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di bidang akademisi sehingga menjadi buku yang signifikan. Untuk memudahkan pembaca dalam memahaminya, penulis menyusun buku ini dalam beberapa bagian bab. Dengan adanya buku ini diharapkan dapat membantu dalam memperluas dan memperdalam pengetahuan mereka untuk melakukan pengkajian pada bidang ilmu yang diperlukan.

Pembahasan Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif yang dipaparkan yakni TGT, STAD, Jigsaw dan TPS. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif ...

DEGUNG KAWIH WANDA ANYAR

Alternatif Model dan Materi Pembelajaran Seni Tradisional Sunda

Buku ini merupakan pengembangan dari penelitian penulis dengan judul ”PENERAPAN MODEL Pembelajaran Gamelan Degung dengan Menggunakan Sistem TABUHAN Jatuhan DENGAN Teknik Dicaruk: Penelitian Quasi Eksperimen Proses Belajar Mengajar Gamelan Degung di SLTP Negeri 26 Bandung”. Hasil penelitian ini kemudian disempurnakan melalui penerapan langsung di SMP Negeri 2 Sukaraja serta SMK Bina Bangsa Kab. Tasikmalaya dalam kurun waktu tahun 2006 sampai 2017. Oleh sebab itu, proses penyusunan buku ini telah melewati beberapa implementasi kurikulum yaitu: kurikulum 94, kurikulum berbasis kompetensi (KBK), kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dan terakhir Kurikulum 2013, sehingga materi dalam buku ini diharapkan bersifat fleksibel dan relevan dengan situasi serta kondisi kekinian dengan beberapa penyesuaian tentunya. Buku ini tidak dianjurkan dipergunakan langsung oleh siswa, melainkan diperuntukan bagi guru-guru baik SD, SLTP, SLTA, maupun mahasiswa terutama mahasiswa PGSD dan Pendidikan Seni. Bagi guru-guru dapat dijadikan salah satu rujukan model pembelajaran seni sekaligus sumber materi pelajaran dan pengembangan model. Sedangkan bagi mahasiswa selain bisa dijadikan sebagai referensi, juga dapat dipergunakan sebagai bahan kajian dalam rangka pengembangan model pembelajaran lainnya. Buku memuat konsep-konsep realitas dan harapan dalam pembelajaran seni, model-model pembelajaran seni secara umum dan mengerucut pada penggunaan salah satu model pembelajaran seni degung, serta implementasi model pembelajarannya dengan kajian analisis beberapa karya seni genre seni degung kawih wanda anyar. Contoh-contoh partitur disajikan dalam dua bentuk notasi yaitu notasi da-mi-na dan notasi balok musik Barat untuk membantu pembaca yang kurang memahami penulisan musik tradisi Sunda atau sebaliknya. Meskipun demikian, tidak dimaksudkan sebagai penyamaan antara dua budaya musik karena memang secara bunyi tidak sama antara keduanya. Tetapi, diharapkan dapat menjadi jembatan dalam mengasosiasikan bunyi nada agar lebih mudah dipahami. Harapan yang diusung melalui buku ini adalah para guru dapat kembali mengaktualisasikan kembali seni tradisional Sunda yang memang saat ini terasa mulai pudar eksistensinya di masyarakat. Hal ini seiring dengan salah satu fungsi pendidikan seni yang mengemban misi sebagai pengembang dan pelestari seni tradisi budaya Sunda. Kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan-perbaikan isi buku ini, serta dengan segala kerendahan hati ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya buku ini, yang tidak bisa dirinci di sini.

Buku memuat konsep-konsep realitas dan harapan dalam pembelajaran seni, model-model pembelajaran seni secara umum dan mengerucut pada penggunaan salah satu model pembelajaran seni degung, serta implementasi model pembelajarannya dengan ...

MODEL PENDIDIKAN PESANTREN SALAFI

Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia, pendidikan Islam dimulai dari kontak pribadi maupun kolektif antara mubaligh (pendidik) dengan peserta didik. Setelah komunitas muslim terbentuk di suatu daerah, maka mulailah mereka membangun masjid. Masjid difungsikan selain tempat ibadah juga tempat pendidikan. Masjid merupakan lembaga pendidikan Islam yang pertama muncul disamping tempat kediaman ulama atau mubaligh. Kemudian muncullah lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya seperti pesantren, dayah, dan surau. Nama-nama tersebut walaupun berbeda, tetapipada hakikatnya sama yakni sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan agama. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang ada di pulau Jawa, diperkenalkan sekitar 500 tahun yang lalu. Merupakan model pendidikan Islam pertama dan tertua di Indonesia. Keberada- annya mengilhami model dan sistem pendidikan yang ditemukan saat ini. Pondok pesantren di Jawa itu membentuk banyak macam jenis. Perbedaan jenis tersebut dapat dilihat dari segi kurikulum dan sistem pembelajaran yang diterapkan. Banyak keunggulan yang dimiliki oleh pesantren, baik kurikulum maupun sistem pendidin yang diterapkan, yang dapat membuat beberapa lembaga pendidikan merujuk dan mengadopsinya. Suatu hal yang menarik dalam kontek ini adanya pondok atau asrama, sistem pembelajaran ala sorogan dan bandongan yang sangat indentik di kalangan pesantren.

Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia, pendidikan Islam dimulai dari kontak pribadi maupun kolektif antara mubaligh (pendidik) dengan peserta didik.

Pengembangan model kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada sekolah & madrasah

Development of the single level education curriculum in public school and Islamic education in Indonesia.

Development of the single level education curriculum in public school and Islamic education in Indonesia.

Pengembangan media pembelajaran SD/MI

Dalam konteks komunikasi, seorang pendidik atau guru memerlukan media sebagai alat bantu untuk memudahkan seorang guru mengomunikasikan pesan berupa materi pelajaran kepada siswa dengan harapan proses komunikasi dapat berjalan baik dan sempurna sehingga siswa dapat menerima pesan yang benar tanpa ada kesalahan. Oleh karena itu, peran media sangat penting dalam proses pembelajaran karena penggunaan media dapat memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan oleh seorang guru. Namun, seorang guru juga harus mampu memilih, mendesain, dan menampilkan media sesuai dengan perkembangan seorang anak dan dapat membuat anak merasa nyaman ketika mengikuti proses pembelajaran.

Dalam tahapan ini, pemilihan kurikulum, menjadi gerak awal dari serangkaian proses berikutnya. Bagian mana dari kurikulum tersebut yang berpeluang untuk ...

Pengembangan Pembelajaran IPS di SD

Proses pembelajaran pendidikan IPS di jenjang persekolahan selama ini, sebagian besar, masih bersifat konvensional, belum banyak yang melakukan pembelajaran dengan menerapkan model-model pembelajaran yang bersifat kontekstual. Model pembelajaran kontekstual ditandai dengan adanya orientasi pada kebutuhan dan minat anak, memperhatikan masalah-masalah sosial, lebih mengedepankan keterampilan berpikir dari pada ingatan atau hafalan, keterampilan inkuiri atau menyelidiki, meneliti dan menyelesaikan masalah, pembelajaran kooperatif, serta pembelajaran yang berbasis pemanfaatan lingkungan alam sekitar atau sains teknologi dan masyarakat. Guru masih banyak menggunakan model pembelajaran konvensional, kurang mengikutsertakan peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru tidak mengembangkan berbagai pendekatan modern yang mampu mengembangkan wawasan berpikir dan penyelesaian masalah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih aktif, giat, dan menyenangkan. Atas dasar itulah penulis dalam buku ini berusaha menyajikan model-model pembelajaran IPS di Sekolah Dasar yang dimaksudkan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi para guru, mulai dari model pembelajaran simulasi, pendekatan berbasis masalah, model pembelajaran kooperatif, pendekatan pembelajaran kontekstual, model inkuiri, sampai model pembelajaran terpadu. Semuanya disajikan secara detail berikut contoh dan implementasinya. Oleh karena itu, buku ini sangat penting dan bermanfaat bagi para guru, mahasiswa, serta para pemerhati dan praktisi pendidikan, terutama pendidikan di jenjang Sekolah Dasar. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Proses pembelajaran pendidikan IPS di jenjang persekolahan selama ini, sebagian besar, masih bersifat konvensional, belum banyak yang melakukan pembelajaran dengan menerapkan model-model pembelajaran yang bersifat kontekstual.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PPKn di SD

Buku ini berisi BAB I MATA PELAJARAN PPKn BERDASARKAN KURIKULUM 2013, BAB II RASIONALITAS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PPKn DI SEKOLAH DASAR (SD), BAB III WAWASAN GURU PROFESIONAL DAN KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIKNYA, BAB IV SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA, BAB V DASAR NEGARA PANCASILA, BAB VI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM HIDUP BERMASYARAKAT, BAB VII IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM HIDUP BERBANGSA DAN BERNEGARA, BAB VIII PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA, BAB IX PEMAHAMAN PANCASILA DASAR NEGARA, BAB X PEMAHAMAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA RI TAHUN 1945, BAB XI PEMAHAMAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI, BAB XII PEMAHAMAN BHINNEKA TUNGGAL IKA, BAB XIII NORMA, HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, BAB XIV DEMOKRASI DI INDONESIA, BAB XV SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA, BAB XVI NASIONALISME INDONESIA, BAB XVII POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA, BAB XVIII GLOBALISASI.

Buku ini berisi BAB I MATA PELAJARAN PPKn BERDASARKAN KURIKULUM 2013, BAB II RASIONALITAS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PPKn DI SEKOLAH DASAR (SD), BAB III WAWASAN GURU PROFESIONAL DAN KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIKNYA, BAB IV SEJARAH LAHIRNYA ...