Kata statistik berasal dari bahasa Latin status yang berarti negara atau untuk menyatakan hal-hal yang berhubungan dengan ketatanegaraan. Kata tersebut kemudian digunakan untuk mengatakan tentang pengumpulan dan penyajian keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh negara dan berguna bagi negara. Keterangan-keterangan tersebut umumnya dipergunakan untuk kepentingan penarikan pajak dan pengerahan penduduk untuk keperluan militer.
Buku digital ini berjudul "Analisis Kebijakan Naratif", merupakan buku yang berisi tentang "Analisis Kebijakan Publik" yang dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca. Semangat untuk berbagi terutama dalam literasi khazanah pengetahuan sosial dan politik yang mendasari penerbit menghadirkan konten-konten di buku digital ini. Penerbit berdoa semoga buku digital yang diterbitkan ini bisa bermanfaat dan menjadi bahan pembelajaran serta panduan bagi siapapun juga.
Buku digital ini berjudul "Analisis Kebijakan Naratif", merupakan buku yang berisi tentang "Analisis Kebijakan Publik" yang dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dan pencerahan bagi pembaca.
Dalam Masyumi juga terjadi pertikaian antara tokoh ' moderat seperti Natsir dengan Sukiman . Atau antara Natsir dengan K.H. Isa Anshari , tokoh radikal Masyumi Jawa Barat . Keduanya berselisih paham tentang metode menghadapi Komunisme ...
Islam menjadi agama untuk semua makhluk yang ada di alam semesta ini sebagaimana Islam diturunkan. Internalisasi ajaran islam yang penuh kedamaian, kelembutan, keharmonisaan dan juga "welas asih" harus ditanamkan dan disebarluaskan di tengah kehidupan masyrakat global. Adanya pengaruh luar, gaya hidaup, paradigma hedonisme, mateialisme yang ditambah dengan konsep liberlisme dan sekulerisme menambah problem bagi kehidupan masyarakat global yang tidak jaran sebagian besar mereka mengalami dekadensi moral, krisis spritual, sosial yang pada akhirnya menempatkan mereka pada posisi kehampaan dalam hidup.
uku ini merupakan buku ajar untuk melengkapi sarana dalam upaya memberikan informasi tentang Pendidikan Agama Islam pada perguruan tinggi dan khalayak umum, selain itu juga dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah “Pendidikan Agama Islam”. Penyusunan buku ini telah disesuaikan dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 84/E/KPT/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi, karena itu buku ini disusun sedemikian rupa supara para pembaca dapat mengikutinya tahap demi tahap dan dapat mengetahui informasi terbbaru seputar pendidikan dan menambah wawasan terkait pendidikan agama Islam
uku ini merupakan buku ajar untuk melengkapi sarana dalam upaya memberikan informasi tentang Pendidikan Agama Islam pada perguruan tinggi dan khalayak umum, selain itu juga dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti mata ...
Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi
Buku ini adalah refleksi dari upaya memperkuat pola pikit tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i'tidal (jalan tengah), dan tasamuh (toleran) dalam Islam. Islam selama ini dilekatkan dengan segenap aksi kekerasan dan anarkisme. Adalah sesuatu yang memprihatinkan bagi kita apabila ada sekelompok umat Islam yang mengangkat simbol-simbol Islam untuk membenarkan aksi kekerasan dan perusahaan terhadap sarana publik dan tempat ibadah. Buku ini menunjukkan sesuatu yang kurang diperhatikan dan bahkan diabaikan dalam perbincangan tentang Islam akhir-akhir ini di Indonesia. Maraknya sejumlah aksi intimidasi, pemaksaan, dan kekerasan yang membawa nama Islam, mengukuhkan kenyataan bahwa etika dan moralitas sudah terlepas jauh dari pengalaman keagamaan umat. [Mizan, Pustaka, Referensi, Agama, Islam]
Buku ini adalah refleksi dari upaya memperkuat pola pikit tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i'tidal (jalan tengah), dan tasamuh (toleran) dalam Islam.
Moderat Memiliki Makna yang Luas dalam Syariat NAMUN demikian, kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “moderat” yang hendak kita bicarakan ini. Tidak seperti yang dipahami dengan tergesa-gesa oleh pikiran banyak orang: bahwa moderat itu hanyalah sikap lunak, atau sikap proporsional dalam berinteraksi dengan kelompok-kelompok lain. Pengertian moderat lebih luas dan lebih besar dari sekadar hal itu. Mustahil bagi Allah, suatu ketika agama-Nya menjadi sasaran pikiran orang-orang yang hendak memonopolinya atau mengarahkannya sesuai keinginan dan tujuan mereka. Agama mendatangkan keluhuran bagi pikiran, pandangan, gambaran, perilaku, dan pemahaman manusia terhadap berbagai hal. Agama membawa manusia ke puncak kebaikan, keindahan, kesucian, kebeningan dan kemuliaan yang menjadi keistimewaan manusia apabila ia memahami dengan benar hikmah keberadaanya di alam ini serta keagungan Sang Pencipta yang telah mewujudkannya dari ketiadaan. Juga, apabila ia melaksanakan norma-norma hubungannya dengan Tuhan yang telah menciptakannya agar ia bisa menjalani kehidupan ini di bawah cahaya dan pengetahuan ilahi dari Sisi Tuhan yang mengetahui dan menghitung segala sesuatu satu persatu. Diupload oleh : Tim Baitul Quran Daarul Hijrah
Moderat Memiliki Makna yang Luas dalam Syariat NAMUN demikian, kita harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “moderat” yang hendak kita bicarakan ini.
Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama kurang lebih 5 bulan dengan mengambil setting lokasi di 4 (empat) PTKIN di Indonesia, yaitu UIN Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, UIN Mataram NTB, dan IAIN Madura. Mencakup konsep dan hakikat Islam moderat dan aktualisasinya di Indonesia. Strategi pengembangan dan implementasinya dalam konteks lingkungan akademik dan masyarakat secara umum di beberapa kota besar di Indonesia. Yang terpenting modal dasar yang menjadi kekuatan PTKIN di Indonesia untuk terus berkiprah dalam menyemai moderasi beragama (Islam). Dimana dengan modal dan kekuatan tersebut PTKIN mampu melewati tantangan dan rintangan yang pasti datang menghadang.
Buku ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama kurang lebih 5 bulan dengan mengambil setting lokasi di 4 (empat) PTKIN di Indonesia, yaitu UIN Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, UIN Mataram NTB, dan IAIN Madura.