Sebanyak 2 item atau buku ditemukan

Tasawuf Sebagai Kritik Sosial

Mengedepankan Islam Sebagai Inspirasi, Bukan Aspirasi

Buku ini adalah refleksi dari upaya memperkuat pola pikit tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i'tidal (jalan tengah), dan tasamuh (toleran) dalam Islam. Islam selama ini dilekatkan dengan segenap aksi kekerasan dan anarkisme. Adalah sesuatu yang memprihatinkan bagi kita apabila ada sekelompok umat Islam yang mengangkat simbol-simbol Islam untuk membenarkan aksi kekerasan dan perusahaan terhadap sarana publik dan tempat ibadah. Buku ini menunjukkan sesuatu yang kurang diperhatikan dan bahkan diabaikan dalam perbincangan tentang Islam akhir-akhir ini di Indonesia. Maraknya sejumlah aksi intimidasi, pemaksaan, dan kekerasan yang membawa nama Islam, mengukuhkan kenyataan bahwa etika dan moralitas sudah terlepas jauh dari pengalaman keagamaan umat. [Mizan, Pustaka, Referensi, Agama, Islam]

Buku ini adalah refleksi dari upaya memperkuat pola pikit tawassuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i'tidal (jalan tengah), dan tasamuh (toleran) dalam Islam.

TASAWUF SEBAGAI KRITIK SOSIAL; MENGEDEPANKAN ISLAM SEBAGAI INSPIRASI BUKAN ASPIRASI

Buku ini ingin menunjukkan sesuatu yang kurang diperhatikan dan bahkan diabaikan dalam perbincangan tentang Islam belakangan ini di Indonesia. Maraknya sejumlah aksi intimidasi, pemaksaan, dan kekerasanyang membawa nama Islam, mengukuhkan kenyataan bahwa etika dan moralitas sudah terlepas jauh dari pengalaman keagamaan umat. Dalam konteks inilah pentingnya tasawuf ditinjau kembali dari dimensi partikularnya, yang hanya sebatas ritual dan asketisisme yang bersifat personal. Asumsi dasar yang melatarbelakangi buku ini adalahbahwa tasawuf merupakan sebuah misi kemanusiaan yang menggenapi misi Islam secara holistik. Mulai dari dimensi iman, Islam, hingga ihsan. Dan, tasawuf menempati posisinya sebagai aktualisasi dimensi ihsan dalam Islam ini. Dalam praktik umat Islam sehari-hari, dimensi ihsan ini diwujudkan dalam bentuk dan pola beragama yang tawasuth (moderat), tawazun (keseimbangan), i'tidal (jalan tengah), dan tasamuh (toleran). Ini sudah diamalkan di dunia Islam di mana-mana.

Buku ini ingin menunjukkan sesuatu yang kurang diperhatikan dan bahkan diabaikan dalam perbincangan tentang Islam belakangan ini di Indonesia.