Sebanyak 149 item atau buku ditemukan

Hadis Tarbawi

Hadis-hadis Pendidikan

Buku ini mencoba menggali konsep dan nilai pendidikan perspektif Islam yang diteladani dalam berbagai sabda Rasulullah SAW. Rangkaian perbincangannya dimulai dengan pandangan Rasulullah SAW terhadap materi ajar, karakteristik, dan standar yang harus dimiliki oleh pendidik. Kemudian diuraikan cara Rasulullah SAW menhadapi murid dan standar pendidikan yang harus dicapai. Kedua uraian ini dilengkapi dengan paparan berkaitan dengan penggunaan alat ajar dalam pendidikan Islam. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Buku ini mencoba menggali konsep dan nilai pendidikan perspektif Islam yang diteladani dalam berbagai sabda Rasulullah SAW.

Mempercepat Datangnya Rezeki Dengan Ibadah Ringan

Ada salah satu doa terfavorit bagi orang-orang yang sangat berharap mendapatkan keberkahan rezeki. Doanya sungguh indah dan lengkap. Sederhana, tapi sungguh mengena. Allah SWT telah menghamparkan rezeki bagi seluruh makhluk-Nya,di langit, di bumi, dan di lautan. Sejatinya setiap orang tidak perlu khawatir akan rezekinya, tapi mengapa selalu saja ada perasaan tidak yakin terhadap janji Allah yang satu ini? Mungkinkah karena usaha kita belum membuahkan hasil, sementara orang yang terlihat hanya ongkang-ongkang kaki saja rezekinya melimpah? Ada cara ampuh yang harus kita ketahui dan praktikkan agar rezeki semakin cepat menghampiri dan mengalir tiada henti. Caranya, ada di dalam buku ini. Selamat membaca. -Ruang Kata-

Ada salah satu doa terfavorit bagi orang-orang yang sangat berharap mendapatkan keberkahan rezeki.

Fiqih Ibadah Bagi Orang Sakit dan Bepergian

Hukum asal dalam persoalan ibadah merujuk kepada dua kaidah fikih sebagai berikut. Pertama, “Prinsip dasar dalam bidang ibadah adalah mengikuti apa yang telah ditetapkan”. Kedua, “Hukum asal dalam bidang ibadah adalah haram, sampai ada dalil yang membolehkannya.” Melalui kedua kaidah tersebut dalam pelaksanaan ibadah harus berpola pada ajaran yang telah ditetapkan dan prinsip kehati-hatian sangat ditekankan. Hal ini untuk menghindarkan dari perbuatan yang tergolong kepada bidah. Ibadah merupakan kewajiban setiap orang Islam yang telah balig dan berakal. Namun dalam menjalankannya, Allah Swt., selaku pembuat hukum (hakim) tidak membebaninya melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Inilah salah satu prinsip hukum Islam, yakni tidak tidak memberatkan (‘adamul haraj). Seandainya memberatkan, tentu terdapat pembebanan di luar kesanggupannya (taklîf mâ lâ yutâq). Dan hal ini tidak mungkin terjadi, karena Allah sifatnya Maha Bijaksana dan Maha Adil ketika menetapkan suatu hukum. Prinsip tersebut dapat dipraktikkan dalam kondisi tertentu yang memungkinkan seorang muslim tidak bisa melaksanakan ibadah secara sempurna. Misalnya dalam kondisi sakit, dan dalam perjalanan. Fikih Islam mengatur bagaimana cara seorang muslim melaksanakan ibadah dalam dua kondisi tersebut, baik terkait dengan bersuci, salat dan puasa. Buku ini menjadi solusi yang tepat sebagai panduannya. Di dalamnya memuat aturan-aturan berdasarkan tuntunan Alquran, hadis, dan pendapat para ulama. Tujuannya selain untuk menambah wawasan bahwa ibadah itu mudah dilakukan, juga memperkuat keyakinan bahwa fikih Islam tidak menghendaki kesulitan. Selamat membaca !

Hukum asal dalam persoalan ibadah merujuk kepada dua kaidah fikih sebagai berikut.

MAHFUDHAT FADLAILUL IMAN Cerdas Bersama Metode Tikrar

Kehadiran buku ini penulis ingin memberikan sumbangsih pemikiran, dalam rangka percepatan menghafal tanpa menghafal dengan metode tikrar dengan cara membaca di ulang-ulang sehingga proses membaca dan proses belajar dapat terukur kemampuannya dalam hitungan menit sebagai bukti nyata ketercapaian proses belajar, penulis yakin setiap orang ingin pintar dan cerdas dan inysaAllah pasti tercapai jika disampaikan dengan metode yang tepat dan efektif serta menyenangkan semoga Allah memberikan hidayah, keterbukaan hati dan intelektual sehingga mampu berfikir benar berkata yang benar serta bertindak secara benar. Harapan penulis sebelum buku ini dibaca agar bertawassul terlebih dahulu kepada Nabi, kepada pendiri Nahdlatul ulama’, serta pendiri Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong semoga melalui tawassul Allah semakin memberikan kecerdasan dan mampu menjadi identitas keislaman yang dapat menghiasi kehidupan sehari-hari menjadi anak bangsa pelopor khoiru ummat ditengah-tengah kehidupan generasi melenial dengan tetap menjaga identitas islam rahmatan lil’alamin dan menjaga budaya bangsa Indonesia sebagai bangsa santun dan ramah serta tolong menolong agar tetap mendapatkan pertolongan dari Allah Swt.

... B. Islam Dalam Hadits.....................................................18 C. Islam Dalam Qaulul
Ulama' ......................................19 Doa Islam.......................................................................
...............21 BAB 3 Ihsan......................................

ETIKA BISNIS ISLAM

Manusia hanya akan menjadi manusia bila mampu menyadari eksistensi dirinya sebagai makhluk Tuhan yang harus tunduk pada ajaran-Nya. Manusia sebagai khalifah fil ardl bertugas mengelola kehidupan di bumi untuk mencapai tujuan kehidupan yang mendasar yaitu kebahagiaan lahir batin, dunia sampai kelak di akhirat. Setelah menyadari hal tersebut maka manusia harus berusaha secara sistematis dengan mengerahkan seluruh potensi diri (spiritual, intelektual dan amal-fisikal) dan mengintegrasikannya dengan pemanfaatan sumber daya alam dan sosial yang ada. Dengan demikian perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup dengan berbisnis apapun, tidak bisa lepas dari relasi dirinya dengan Tuhan, manusia dan alam. Pola relasional antara komponen diri dan aspek-aspek kehidupan tersebut melahirkan suatu tata nilai yang harus dipahami dan dijalankan secara rasional dan penuh tanggung jawab untuk menjamin keberlangsungan hidup secara harmonis dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Itulah etika bisnis yang dalam ajaran Islam menjadi pedoman bagi terwujudnya kemanusiaan yang bermartabat dengan mengacu kepada prinsip kemashlahatan berbagai aspek. Setiap muslim wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip etis dalam berbisnis dan sebaliknya harus menghindari berbagai perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip etis. Buku ini membahas bangunan kesadaran etis dan tidak etis sehingga dengan memahaminya dapat mengantarkan kepada peningkatan perilaku dan tindakan yang bertanggung jawab, adil dan sejahtera secara personal maupun sosial.

Musa Asy'arie, Filsafat Ekonomi Islam, (Yogyakarta: LESFI, 2015), hlm. 55-56. 8
Secara detil, Musa Asy'arie menjelaskan bahwa dimensi ekonomi dalam Islam
pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari integralisme tauhid dalam realitas ...

DINAMIKA PENDIDIKAN ISLAM PASCA ORDE BARU

Pendidikan

Ikhtiar pembangunan manusia Indonesia dari masa ke masa selalu dihadapkan pada banyak hambatan dan tantangan, salah satunya adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hambatan ini menurut buku yang ada di tangan pembaca, dapat dilakukan melalui pembenahan dan peningkatan sistem pendidikan nasional, yang tidak sekadar berorientasi pada aspek kognitif semata, tetapi yang lebih penting adalah pembentukan karakter dan budi pekerti peserta didik. Buku ini menyoroti dinamika pendidikan Islam pasca Orde Baru. Ia diharapkan dapat turut serta memberikan sumbangsih pada upaya peningkatan SDM dalam bidang pendidikan Islam.

Buku ini menyoroti dinamika pendidikan Islam pasca Orde Baru. Ia diharapkan dapat turut serta memberikan sumbangsih pada upaya peningkatan SDM dalam bidang pendidikan Islam.

Pendidikan Islam di Era Peradaban Modern

Sejarah mencatat bahwa pendidikan Islann telah mampu melahirkan para alumni kaliber dunia dalam berbagai bidang keilmuan; filsafat, sejarah, sosiologi, hukum, teologi, pendidikan, psikologi, kedokteran, matematika, kimia, astronomi, dan sederetan ilmu lainnya. Mereka membangun dengan kukuh pilar-pilar peradaban Islam yang terbentang dari Timur hingga Barat. Bukan hanya ilmu nakliyah ataupun akliyah saja, namun keduanya berkembang saling melengkapi dalam rangka membangun kemakmuran manusia. Manusia yang berperan sebagai hamba sekaligus khalifah Allah di muka bumi. Seiring perubahan zaman, tantangan yang dihadapi umat Islam semakin kompleks. Modernisasi dan globalisasi memaksa pendidikan Islam untuk merekonstruksi ulang agar SDM yang dihasilkan tetap survive dalam kehidupan global. Lebih dari sekadar pendidikan Islam dalam pengertian normatif, buku ini mencakup sejumlah gagasan tentang isu-isu kontemporer yang dihadapi umat Islam di era global. Beberapa tema buku ini, yaitu: pendidikan profetik, interkoneksitas sistem pendidikan, internalisasi Al-Quran-Hadis dalam disiplin ilmu pendidikan, transformasi pendidikan Islam, pendidikan Islam dalam membangun daya saing bangsa, pendidikan Islam dalam menghadapi gelombang peradaban modern, pendidikan Islam negaholic, pendidikan Islam berorientasi pada kualitas lulusan, dan tema-tema menarik lainnya. Bersumber dari pengalaman dua penulis yang menjadi pemikir sekaligus praktisi pendidikan Islam, buku ini menawarkan ide-ide baru yang orisinal dan membumi. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Sejarah mencatat bahwa pendidikan Islann telah mampu melahirkan para alumni kaliber dunia dalam berbagai bidang keilmuan; filsafat, sejarah, sosiologi, hukum, teologi, pendidikan, psikologi, kedokteran, matematika, kimia, astronomi, dan ...

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017

Revitalisasi Dakwah Pinggiran: Penguatan Profesionalitas Da’i dan Infrastruktur Dakwah

Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata.

Dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah melalui proses ikrar Islam ... dan pembentukan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wa Tamwil(BMT) Al Muhajirin.

Problematika Autentitas Hadis Nabi Dari Klasik Hingga Kontemporer

Al-Qur’an dan Hadis, di samping sama-sama sebagai sumber ajaran Islam, keduanya mempunyai perbedaan yang sangat menonjol terutama dilihat dari segi keautentikannya. Seluruh ayat Al-Qur’an dipastikan berasal dari Allah berbeda dengan Hadis Nabi yang sebagiannya dipastikan berasal dari Nabi tetapi ada pula yang diragukan bahkan sebagian dipastikan tidak berasal darinya. Kepastian Al-Qur’an berasal dari Allah karena seluruh ayat-ayatnya telah ditulis semenjak diturunkannya kepada Nabi Muhammad, terjaga baik secara hafalan maupun catatan atau tulisan di kalangan para sahabat dan kemudian dibukukan dalam satu mushaf pada masa Abū Bakar al-Siddīq serta digandakan pada masa ‘Utsmān ibn ‘Affān dalam bentuk mushaf ‘Utsmānī. Adapun Hadis Nabi, pada masa Rasulullah hanya sebagian yang ditulis karena khawatir tercampur dengan Al-Qur’an. Mayoritas Hadis saat itu terekam dalam hafalan para sahabat Nabi yang diriwayatkan secara lisan dan hanya sedikit yang terekam dalam bentuk tulisan. Periwayatan Hadis secara lisan ini memakan waktu yang cukup lama sejak masa Rasulullah hingga masa-masa sesudahnya. Hadis-hadis baru dibukukan secara lengkap pada abad kedua dan ketiga Hijriyah. Karena itu, periwayatan Hadis memerlukan waktu ratusan tahun yang melibatkan beberapa generasi, yakni generasi sahabat, tābi’īn, tābi’ al-tābi’īn yang kemudian Hadis-hadis itu dibukukan oleh para mukharrij (kolektor) Hadis. Periwayatan Hadis dalam jangka waktu yang relatif panjang inilah antara lain yang menyebabkan terjadinya perbedaan kualitas Hadis; ada yang sahih, hasan, a’īf bahkan palsu. Dapat dikatakan bahwa tidak semua hadis benar-benar dari Rasulullah, berbeda dengan Al-Qur’an yang dipastikan berasal dari Allah Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Al-Qur’an dan Hadis, di samping sama-sama sebagai sumber ajaran Islam, keduanya mempunyai perbedaan yang sangat menonjol terutama dilihat dari segi keautentikannya.

MODERASI ISLAM NUSANTARA (STUDI KONSEP DAN METODOLOGI)

Buku ini membahas tentang moderenisasi islam yang ada din indonesia konsep-konsep dan penafsiran tentang islam nusantara. Serta membahas banyak hal yang berkaitan tantang islam nusantara.

Buku ini membahas tentang moderenisasi islam yang ada din indonesia konsep-konsep dan penafsiran tentang islam nusantara. Serta membahas banyak hal yang berkaitan tantang islam nusantara.