Sebanyak 513 item atau buku ditemukan

PERILAKU KONSUMEN

SEBAGAI DASAR UNTUK MERANCANG STRATEGI PEMASARAN

Perilaku konsumen merupakan aktivitas yang dilakukan oleh konsumen dalam bagaimana memperoleh barang dan jasa, menggunakannya dan tidak memakainya lagi sebagai hasil dari pengaruh faktor-faktor pribadi dan lingkungan, serta kegiatan pemasaran. Perilaku konsumen berpusat pada proses keputusan pembelian. Proses keputusan pembelian yang kompleks terdiri atas lima langkah, yaitu (1) munculnya kebutuhan, (2) mencari informasi, (3) mengevaluasi berbagai alternatif merek produk, (4) memutuskan pembelian, dan (5) evaluasi pascapembelian. Munculnya kebutuhan bisa didorong oleh kebutuhan dan keinginan yang bersifat biogenis (kebutuhan fisik dasar) dan psikogenis (kebutuhan psikologis). Proses pencarian informasibisa sangat banyak dan memakan waktu karena produk yang akan dibelimemilikirisiko psikologis, keuangan, dan sosial (high involvement product). Selain pencarian informasi yang banyak dan lengkap, ada juga pembelian yang memerlukan informasi yang cukup banyak, ada juga yang hampir tidak memerlukan informasi seperti pembelian convenience goods (ow involvement product). Pada tahap evaluasi alternatif merek, konsumen akan menggunakan kriteria sebagai dasar untuk menentukan merek produk apa yang akan dibeli. Semakin mahal dan penting produk bagi konsumen, semakin banyak kriteria yang dibuat. Sebaliknya, semakin terjangkau harga produk dan semakin kurang penting produk itu, maka akan semakin sedikit kriteria yang dibuat. Ketika mengevaluasi merek produk, konsumen akan berusaha rasional, walaupun pada dasarnya selalu melibatkan aspek emosional. Jadi, tidak ada konsumen yang benar-benar rasional ketika membeli produk. Setelah berbagai merek dievaluasi, konsumen akan memilih merek yang akan dibelisekaligus memutuskan akan dibeli di toko ofline atau online. Pemilihan toko inijuga dipengaruhi oleh banyak variabel, seperti citra toko, lokasi toko, atmosfer toko, pelayanan, dan lain-lain. Pemilihan toko juga akan dipengaruhi oleh motif berbelanja, baik belanja offline maupun online. Tahap terakhir dari proses keputusan pembelian adalah mengevaluasi pascapembelian. Konsumen akan menilai apakah pembelian yang dilakukannya bisa memuaskan kebutuhan dan keinginannya atau sebaliknya. Proses keputusan pembelian dipengaruhi faktor internal konsumen, seperti motivasi, persepsi, sikap, kepribadian, nilai, dan gaya hidup. Semua faktor internal tersebut, baik secara parsial maupun secara simultan memengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian. Motivasi pembelian berupa pemenuhan harga diri akan menilai bahwa produk-produk yang bisa memuaskan harga dirinya sebagai produk yang baik, oleh karena itu akan disukai dan menimbulkan maksud untuk membeli. Selain faktor internal konsumen, faktor eksternal berupa faktor situasional, kelompok rujukan, komunikasi antarkelompok, keluarga, dan budaya memengaruhikeputusan pembelian konsumen. Analisis faktor-faktor yang memengaruhi proses keputusan pembelian konsumen akan sangat berguna dalam merancang strategi pemasaran. Pemasar bisa merancang strategi pemasaran berupa segmentasi, penentuan target pasar, brand positioning, serta merancang program pemasaran berupa produk, harga, distribusi, promosi, manajemen pegawai, mendesain toko atau tampilan fisik dari produk, serta proses dengan terlebih dahulu memahami perilaku konsumen secara komprehensif. Pada akhirnya, sebagaimana tujuan umum dari didirikannya sebuah bisnis, yaitu menyejahterakan stakeholders akan tercapai dan berkelanjutan.

Perilaku konsumen merupakan aktivitas yang dilakukan oleh konsumen dalam bagaimana memperoleh barang dan jasa, menggunakannya dan tidak memakainya lagi sebagai hasil dari pengaruh faktor-faktor pribadi dan lingkungan, serta kegiatan ...

MADU HUTAN SUMBAWA Analisis Manajemen Pemasaran dan Rantai Pasok

Indonesia memiliki hutan alam dengan luas sekitar 133 juta hektar yang tumbuh beraneka ragam jenis tanaman yang berbunga secara bergantian sepanjang tahun. Salah satu hasil hutan non kayu yang ada di Indonesia, adalah madu, (Kementrian Kehutanan, 2014). Alam Indonesia mempunyai peluang yang sangat besar bagi ternak lebah madu, (Setiawan, 2016). Banyaknya keanekaragaman flora di Indonesia menjadi peluang yang besar,dikarenakan sumber pakan lebah berasal dari tanaman yang mengandung nektar dan tepung sari seperti tanaman buah, tanaman sayur, tanaman hias, tanaman pangan dan tanaman perkebunan (Pusat Perlebahan Apiari Pramuka, 2002). Hasil kinerja manajemen rantai pasok madu hutan Sumbawa dari JMHS yaitukinerja pengolahan dan kinerja penjualan berpengaruh secara langsung terhadap kinerja rantai pasok dengan koefien positif. Kinerja pengadaan dan kinerja lembaga penunjang berpengaruh secara langsung terhadap rantai pasok, namun dengan nilai koefisien negatif. Pengemasan madu hutan secara higienis dan menarik, mempertahankan kualitas dan kemurnian madu hutan, serta bermitra dengan lembaga perkreditan merupakan tiga prioritas alternatif strategi yang utama pada strategi pemasaran madu hutan Sumbawa baik dari JMHS maupun non JMHS. Pengembangan dan pemasaran madu hutan menjadi lilin hias dan lilin aromateraphy pada JMHS, serta menjadi sabun kecantikan pada non JMHS merupakan alternatif strategi berikutnya untuk dilaksanakan

Indonesia memiliki hutan alam dengan luas sekitar 133 juta hektar yang tumbuh beraneka ragam jenis tanaman yang berbunga secara bergantian sepanjang tahun.

MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA DAN INDIKATOR PENGUKURAN

Buku Manajemen Pemasaran Pariwisata dan Indikator Pengukuran ini memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan dalam pengelolaan dan manajemen pemasaran pada sektor pariwisata. Pemaparan yang terdapat dalam buku ini berguna untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan berpihak kepada pelaku industri pariwisata terkait dengan strategi untuk pemulihan di era kebiasaan baru. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan menggiatkan wisata “berisiko rendah” pada era kebiasaan baru. Diperlukan kedisiplinan sebagai upaya untuk menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan pariwisata seperti yang ada di Bali, Toba, Bintan, Belitung, Labuan Bajo, Banyuwangi, dan lainnya. Pemberian insentif sektor wisata (pemberian keringanan PPh 21 dan PPh 25, restrukturisasi pinjaman, subsidi listrik, BLT untuk karyawan sektor pariwisata).

Buku Manajemen Pemasaran Pariwisata dan Indikator Pengukuran ini memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan dalam pengelolaan dan manajemen pemasaran pada sektor pariwisata.

KAPITA SELEKTA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Buku “Kapita Selekta Manajemen Pendidikan Islam” ini merupakan kumpulan tulisan para dosen di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, ditulis berdasarkan kepakaran spesialisasi masing-masing dosen.

Buku “Kapita Selekta Manajemen Pendidikan Islam” ini merupakan kumpulan tulisan para dosen di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, ditulis berdasarkan kepakaran spesialisasi masing-masing dosen.

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Menuju Pendidikan Unggul dan Kompetitif

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulisan bahan ajar ”Sosiologi Pendidikan” ini dapat terbit dan hadir ke hadapan para pembaca. Bahan ajar yang hadir di hadapan sidang pembaca ini. Dengan harapan memudahkan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan mata kuliah ini di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat digunakan bagi kepentingan yang lain, karena terbatasnya buku-buku tentang Sosilogi Pendidikan di tanah air. Sosiologi pendidikan adalah studi mengenai bagaimana institusi publik dan pengalaman individu memengaruhi pendidikan dan hasilnya. Studi ini lebih mempelajari sistem pendidikan umum di masyarakat industri modern, termasuk perluasan pendidikan tinggi, lanjut, dewasa, dan berkelanjutan. Pendidikan dibutuhkan dalam upaya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Pola perilaku manusia atau peserta didik untuk memperoleh pendidikan juga mempengaruhi sejauh mana nilai-nilai tersebut diperoleh. Hal ini juga berkaitan dengan nilai-nilai yang terdapat dalam manusia itu sendiri, yakni nilai logika, nilai etika, dan nilai estetika. Untuk itu sosiologi pendidikan dapat melihat proses sosialisasi tersebut serta juga dapat menganalisanya. Sebagai kumpulan bahan kuliah, buku ini masih lebih banyak sebagai rangkuman dari pendapat banyak para penulis lain sebelumnya daripada sebagai pendapat pribadi penulis sendiri, yang kemudian disajikan menjadi 8 bab dari isi buku, yaitu: pemaparannya dimulai, dari pendahuluan, kemudian secara berturut-turut membahas tentang, masyakat dalam pandangan antropologi, kebudayaan dalam pandangan antropologi, pergeseran masyarakat dan kebudayaan, pendidikan dalam pendekatan antropologi budaya, kerangka teori tindakan dan kerangka etnografi, pendekatan kebudayaan (entografi) dalam penelitian pendidikan. Penulis berharap, kehadiran buku Revisi ke IV, ini dapat memberikan inspirasi dan urun rembuk, pada pemecahan, mencerdaskan, dan menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan sosiologi pendidikan. Semoga buku ini bermanfaat bagi kepentingan umat dan mendapat ridlo Allah SWT., Amin. Bandung, 11 Maret 2021 Penulis Revisi IV, Dr. H. Aep Saepulloh, M.Si. Dr. H. A. Rusdiana, Drs. MM

pendidikan yang hadir di seluruh dunia, yakni: a. Pertama jenis pendidikan keterampilan dan praktis, yakni pen- didikan yang dilaksanakan untuk memberikan bekal keteram- pilan maupun kemampuan teknis tertentu agar dapat diaplika- sikan ...

EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN BIDANG TEKNOLOGI

Terminologi, Prosedur dan Pengembangan Program dan Instrumen

Evaluasi Program Pembelajaran Bidang Teknologi: Terminologi, Prosedur Pengembangan Program dan Instrumen ini merupakan buku edisi pertama. Alhamdulillahirobbil-‘alamin, penulis panjatkan puji syukur ke hadlirat Alloh SWT atas segala limpahan rahmat-Nya, sehingga buku ini dapat dipersembahkan kepada para pembaca. Paparan teoretik yang terkait dengan konteks dan ranah bidang teknologi beserta pembelajarannya, serta berbagai terminologi terkait dengan evaluasi yang dilengkapi dengan kiat-kiat dalam prosedur pengembangan program dan instrumen evaluasi menjadi isi utama dalam buku ini. Tampilan dan bentuk kemasan paparan buku ini lebih berdasarkan pada karakteristik isi bidang kajian, penggunaan bahasa dan kerangka pikir yang mudah dipahami oleh pembaca. Berbagai contoh kiat pengembangan program dan instrumen evaluasi diangkat dari pengalaman penulis, antara lain sebagai konsultan pengembangan bidang pembelajaran, evaluator berbagai program hibah perguruan tinggi, evaluator proposal dan laporan penelitian, serta akreditasi jurnal perguruan tinggi di Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DP2M), tim pengembang instrumen seleksi untuk masuk perguruan tinggi, tim Pengembangan instrumen sertifikasi guru dalam jabatan dan pra-jabatan di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, peneliti dalam bidang pembelajaran, pembimbing dosen muda dan mahasiswa program S1, S2, dan S3, dan fasilitator berbagai kegiatan seminar dan pelatihan yang terkait dengan pengembangan pembelajaran dan evaluasi yang relevan dengan rumpun bidang keahlian guru besar penulis yaitu Teknologi Pembelajaran Kejuruan Teknik.

Evaluasi Program Pembelajaran Bidang Teknologi: Terminologi, Prosedur Pengembangan Program dan Instrumen ini merupakan buku edisi pertama.

Industrial Economics

Monopoly is one of the topics under market structure in microeconomic theory. Comparatively, based on conventional economics, monopoly is the third best solution in economics because under its operational theories it can create Dead Weight Loss (DWL) to the society in term of increasing price and reduce quantity of product in order to increase monopoly profit and reduce the consumer surplus. However in my book of Industrial Economics: Monopoly in Islamic Perspective shown that monopoly power under control of Islamic man it will create more social benefit rather DWL. For example ZAM-ZAM water in Mecca Saudi Arabia is a natural monopoly the only one in the world, but King of Saudi Arabia he is an Islamic Man in this regard he can freely supply ZAM-ZAM water to the people all over the world. Nonetheless, if he is an economic man (Characters of selfish and opportunist and main motive of profit maximization) he can put the price of the only natural monopoly to the people based on his own greediness and monopoly power. To see the Islamic Ethic, Morality and Altruism as well as characters of Islamic Man, under monopoly power, although he/she is a monopolist it still could give benefit to society at large. In this regard, please refer to the above book for your additional knowledge in the field of discipline.

In this regard, please refer to the above book for your additional knowledge in the field of discipline.

DESAIN PEMBELAJARAN BERORIENTASI LITERASI NUMERASI SEKOLAH DASAR

Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)-Numerasi Sekolah Dasar (SD) menjadi Langkah awal pembaharuan program Pendidikan di Indonesia. AKM – numerasi merupakan penilaian kemampuan minimum tentang numerasi yang dilakukan untuk siswa SD. Kemampuan minimum numerasi yang dimaksud yakni kemampuan menghitung paling dasar yang harus dimiliki oleh siswa pada jenjang Sekolah Dasar. Kemampuan numerasi ini sesuai dengan kecakapan abad ke-21 yang menuntut siswa untuk dapat mengikuti perkembangan zaman yang penuh dengan tantangan. Dengan menguasai kecakapan abad ke-21, siswa akan memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan dan memanfaatkan teknologi/media informasi, serta dapat bekerja dan bertahan dengan menggunakan kecakapan hidup (life skill).

A. Perencanaan Pembelajaran Numerasi Dalam perencanaan pembelajaran versi lama guru disibukkan dengan aktivitas membuat rencana pembelajaran yang rumit dan bersifat administratif. Perangkat pembelajaran yang banyak akan menyita waktu ...

Bunga Rampai Desain Besar Olahraga Nasional menuju Indonesia Emas

Terdapat 4 topik besar dalam buku Bunga Rampai ini yaitu, (1) Olahraga Pendidikan, (2) Olahraga Prestasi, (3) Olahraga Masyarakat dan Rekreasi serta (4) Pariwisata Olahraga dan Industri Olahrga. Semua topik besar ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk mendukung terlaksananya DBON. Penulis dalam buku ini memiliki latar belakang keolahragaan seperti Dosen-dosen Olahraga dari berbagai universitas di Indonesia, Guru-guru Pendidikan Jasmani, Pelatih dan juga mantan atlet, peneliti dibidang keolahragaan dan pengurus organisasi keolahragaan baik organisasi pemerintah dan non pemerintah.

Dalam pembelajaran keterampilan olahraga hendaknya dapat tercermin misalnya, sebagai pemimpin di lingkungan kelas, ia harus bertindak ... Kemampuan menyusun rencana pembelajaran yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari kurikulum.

Menyemai Benih Teknologi Pendidikan

Buku ini merupakan kumpulan tulisan pilihan dari 600 karya ilmiah sepanjang pengbdian hidup Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc. Buku ini menghadirkan berbagai aspek teknologi pendidikan sebagai sebuah disiplin keilmuan yang independen, mulai dari teori hingga aplikasi, danÑyang paling pentingÑproses pensinergian teori pendidikan murni dengan kecanggihan teknologi dalam aplikasinya di dunia nyata. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)

Pengembangan Kelembagaan Teknologi Pendidikan undangan yang berlaku pada pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan luar sekolah, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, dan pendidikan berkelanjutan.