Sebanyak 1617 item atau buku ditemukan

Komunikasi Dalam Pemberitaan Injil

Membangun dan Mengembangkan Komunikasi Injil Dalam Pelaksanaan Amanat Agung

Amanat Agung adalah panggilan dan tugas semua orang percaya. Namun, pemberitaan tidak menunjukkan respons positif, bahkan menolak. Di sisi lain, pendengar berita Injil bukannya mendengar kabar baik, tetapi justru merasa disudutkan dan disalahkan. Hal ini terjadi karena orang yang belum percaya memiliki kesiapan yang berbeda-beda dalam menerima berita Injil. Oleh karena itu, cara penginjilan harus memerhatikan sasaran yang hendak dijangkau. Hal yang tidak dapat disangkal pada masa kini adalah keberhasilan penginjilan disebabkan oleh usaha membangun komunikasi yang baik dan efektif dengan sasaran. Inilah yang disebut dengan Pra Penginjilan (Pre Evangelism). Tujuannya adalah mempersiapkan pendengar menerima Injil. Pra Penginjilan adalah usaha "membebaskan" pikiran seseorang dengan memunculkan ketidakpastian dalam kepercayaannya dan menumbuhkan hasrat untuk mengetahui kepastian. Pra Penginjilan menumbuhkan hasrat pendengar untuk lebih ingin lagi mendengar tentang Tuhan Yesus Kristus. Buku ini menolong Anda dalam Pra Penginjilan. Buku ini menunjukkan kepada Anda prinsip dan strategi membangun komunikasi yang baik dan efektif untuk pemberitaan Injil. Keberhasilan Anda membangun komunikasi yang baik akan menentukan keberhasilan pemberitaan Anda. Cara penginjilan yang lama harus ditinggalkan atau diperbaharui. Cara dan pola penginjilan pada masa kini harus berbeda dengan cara dan pola yang lama (membagi traktat, dll.). Bacalah buku ini sebelum Anda pergi memberitakan Injil. Namun, hal penting yang harus Anda ingat, prinsip dan strategi di sini samasekali tidak bermaksud menghilangkan peran dan kuasa Roh Kudus

Amanat Agung adalah panggilan dan tugas semua orang percaya.

Moslem Social Media 4.0

Buku Moslem Social Media 4.0: Argumen Islam Terhadap Fenomena Sosial Media di Era Industri 4.0, memberi penjelasan tentang topik yang sedang hangat diperbincangkan saat ini, yakni Revolusi Industri 4.0 yang merupakan proses digitalisasi dalam segala aspek kehidupan. Sehingga menimbulkan dampak perubahan bagi kondisi sosial masyarakat. Perubahan ini menimbulkan banyak fenomena baru yang mempunyai beberapa kepentingan dan menimbulkan beberapa konflik, di antaranya hoaks dan hate speech. Buku ini memberikan wawasan bagi para pembaca tentang kondisi dunia industri dewasa ini dalam kacamata Islam khususnya. Dibahas beberapa konsep tentang dampak revolusi industri terhadap masyarakat serta tantangan yang dihadapi muslim dalam sosial media, karena saat ini banyak sekali serangan-serangan yang meresahkan masyarakat dan beberapa solusi menurut ajaran Islam. *** Kemudahan untuk mendapatkan informasi, bahkan informasi yang tidak dikehendaki pun bisa tibatiba nyelonong ke perhatian kita. Bagi yang kagetan, informasi yang menghentak langsung menjadikan dalih kebenaran. Mentalitasnya mudah rapuh. Buku ini diharapkan dapat mengembalikan nalar kita. Sebuah bahan bacaan yang akan mengantarkan kita membentuk mentalitas tangguh di tengah keluasan informasi. (Mohammad Mahpur, alumnus Doktor Psikologi UGM Yogyakarta dan Founder kampusdesa.or.id) Bermedia sosial itu dibutuhkan sikap bijak. Sikap bijak yang seperti apa? Buku yang ditulis Mas Nawa ini hadir di hadapan pembaca untuk ÔmengulitinyaÕ sampai tuntas. (Thoriq Aziz Jayana, penulis buku-buku motivasi) Membaca buku ini seperti melihat diri kita sendiri. Akan selalu ada dampak positif dan negatif dalam setiap apa yang kita lakukan. Karya ini wajib dibaca oleh semua kalangan, terkhusus para pengguna sosial media aktif, tetapi masih pasif di dunia nyata. Mengutip salah satu maqolah Ôsalaamatul insan fii hifdzii lisanÕ. (Sayyidah Laila Rakhma Sulaiman (@Sydhirs))Ò

Buku Moslem Social Media 4.0: Argumen Islam Terhadap Fenomena Sosial Media di Era Industri 4.0, memberi penjelasan tentang topik yang sedang hangat diperbincangkan saat ini, yakni Revolusi Industri 4.0 yang merupakan proses digitalisasi ...

Daya Pikat dan Daya Ubah Cerita Alkitab

Pengantar Tafsir Naratif

Buku ini berisikan penjelasan tentang tahap-tahap menganalis cerita-cerita dalam Alkitab. Meskipun metode atau pendekatan naratif ini sudah cukup lama dikenal dalam dunia tafsir Alkitab, namun buku pengantar tentang pendekatan ini masih langka dalam bahasa Indonesia. Kehadiran buku ini diharapkan dapat mengisi kebutuhan itu. Di dalam buku ini, pendekatan naratif itu diberikan dalam langkah-langkah yang berfokus pada: alur-cerita (plot), pelaku-cerita (actor), latar-cerita (setting), si pencerita (narrator) dan pembaca (reader). Tujuannya agar: pembaca masa-kini dapat menikmati pesona dan daya pikat cerita-cerita Alkitab, sekaligus membiarkan dirinya dituntun dan diubah oleh para penceritanya, atau pun mencurigai dan mempertanyakan bias dan agenda mereka.

Buku ini berisikan penjelasan tentang tahap-tahap menganalis cerita-cerita dalam Alkitab.

Pemikiran Hukum Islam Jasser Auda

Buku tentang maqāşid al-sharī'ah belum banyak dipublikasikan di Indonesia. Meskipun ada beberapa buku yang membahas maqāşid al-sharī'ah, pembahasannya tidak terlalu lengkap dan belum menyatukan perkembangan mutakhir tinjauan maqāşid al-shari'ah. Sementara di luar negeri, kajian ini telah mulai berkembang dan banyak digunakan untuk merespons fenomena baru yang berkaitan dengan hukum Islam. Buku ini hadir untuk melengkapi kekurangan ini dan ingin mengenalkan kepada pengkaji hukum Islam Indonesia tentang diskusi mutakhir maqāşid al-sharī'ah. Diskursus ini penting dikenalkan kepada masyarakat agar hukum Islam tidak terlalu tekstual dan konfirmasi para ahli hukum, khusus pembuat fatwa, untuk memperhatikan tujuan syariat Islam kompilasi merumuskan hukum, mengambil hukum yang dirumuskan tidak bertentangan dengan misi dasimatan Islam. Dalam buku ini, diuraikan sejarah perkembangan tinjauan maqāşid al-sharī'ah, latar belakang kemunculan diskursus maqāşid kontemporer, dan tipologi kajian maqāşid al-sharī'ah. Penulis juga menjelaskan kesulitan maqāşid al-sharī'ah dan bagaimana cara menggunakan pertanyaan fikih. Bagian metode dan penerapannya penting karena ini sebagian akademisi beranggapan bahwa maqāşid tidak dapat disebut sebagai kesepakatan dan tidak dapat digunakan untuk perumusan hukum. Untuk menjelaskan tentang maqāşid dan menerapkannya dalam diskusi fikih, penulis menerapkan Jasser Auda sebagai objek kajian dalam buku ini. Jasser Auda dikenal luas sebagai pakar maqāşid al-sharī'ah kontemporer dan dia salah satu tokoh yang berhasil menjelaskan maqāsid secara metodologis dan terintegrasi melalui karya-karyanya.

... (HAM). David Johston, “Maqa>s}id al-Shari>'ah: Epistemology and Hermeneutics of Muslim Theologies of Human Rights ... Islamic Legal Theories: An Introduction to the Sunni Usul al-Fiqh, karya Wael. B. Hallaq, Journal of Law and Religion ...

ISLAM MENYEJUKKAN

Islam menjadi agama untuk semua makhluk yang ada di alam semesta ini sebagaimana Islam diturunkan. Internalisasi ajaran islam yang penuh kedamaian, kelembutan, keharmonisaan dan juga "welas asih" harus ditanamkan dan disebarluaskan di tengah kehidupan masyrakat global. Adanya pengaruh luar, gaya hidaup, paradigma hedonisme, mateialisme yang ditambah dengan konsep liberlisme dan sekulerisme menambah problem bagi kehidupan masyarakat global yang tidak jaran sebagian besar mereka mengalami dekadensi moral, krisis spritual, sosial yang pada akhirnya menempatkan mereka pada posisi kehampaan dalam hidup.

Islam menjadi agama untuk semua makhluk yang ada di alam semesta ini sebagaimana Islam diturunkan.

GUGUSAN IDE-IDE PENDIDIKAN ISLAM KH. HASYIM ASY’ARI

Penulis : Dr. Syamsu Nahar, M.Ag,Dr. Suhendri, M.A. Ukuran : 23 cm x 15,5 cm Tebal : 160 Halaman ISBN : 978-623-68720-4-8 blurb : Pendidikan Islam harus memiliki pijakan yang jelas. Pijakan yang paling kokoh adalah Alquran dan Hadis --- perkataan kata, sikap, perbuatan, dan pengakuan Nabi Saw. Kemudian daripada itu, pijakan pendidikan Islam lainnya adalah praktik pendidikan Islam itu sendiri sepanjang kehidupan kaum Muslimin dari masa ke masa hingga sekarang, dan praktik saat ini akan menjadi pijakan di kemudian hari. Itu berarti bahwa, yang paling utama tidak boleh dilupakan dalam membersamai perbaikan dan penyiapan formula pendidikan itu adalah praktik baik pendidikan sepanjang sejarah kehidupan umat Islam. Dengan demikian, pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang mampu menjadikan praktik pendidikan masa lalu --- dengan kelebihan dan kekurangannya sebagai pijakan lalu dijadikan potret untuk memformulasikan pendidikan masa depan. Buku Gugusan Ide Pendidikan Islam KH. Hasyim Asy’ari ini hadir di tangan pembaca sekalian untuk memberikan informasi, bukan saja tentang pemikiran KH. Hasyim Asy’ari tentang pendidikan Islam, tapi juga tentang praktik baik pendidikan Islam yang telah dilakukan beliau. Banyak pesan dan praktik baik pendidikan KH. Hasyim Asy’ari yang dikemas dengan apik dalam buku ini, yang dapat dijadikan alternatif panduan dalam pengelolaan pendidikan, antara lain: Pertama, antara ilmu dan agama tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seorang Muslim. Sebab, menuntut ilmu adalah perintah agama dan agama adalah bagian ilmu yang harus dituntut. Kedua, pendidikan harus berisi nilai-nilai adab-sufistik, yang didasari niat yang bersih dan lurus, yaitu lillahi ta’ala, karena Allah Swt. semata. Ketiga, dalam praktik pendidikan harus menjunjung nilai-nilai ahlussunnah wal jama’ah, yaitu nilai-nilai moderasi antara lain: tawazun (seimbang), tawasuth (moderat), ta’addul (lurus), dan tasamuh (toleransi). Buku ini penting dimiliki dan dibaca bagi pengelola lembaga pendidikan, pembuat kebijakan pendidikan, praktisi pendidikan (guru dan dosen), dan pegiat kajian pendidikan Islam (mahasiswa) serta masyarakat Islam secara umum. Apatah lagi di saat arah pendidikan sudah mulai menjauh dari tujuan. Wallahu a’lam.

Penulis : Dr. Syamsu Nahar, M.Ag,Dr. Suhendri, M.A. Ukuran : 23 cm x 15,5 cm Tebal : 160 Halaman ISBN : 978-623-68720-4-8 blurb : Pendidikan Islam harus memiliki pijakan yang jelas.

Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi

uku ini merupakan buku ajar untuk melengkapi sarana dalam upaya memberikan informasi tentang Pendidikan Agama Islam pada perguruan tinggi dan khalayak umum, selain itu juga dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah “Pendidikan Agama Islam”. Penyusunan buku ini telah disesuaikan dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang berdasarkan Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 84/E/KPT/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi, karena itu buku ini disusun sedemikian rupa supara para pembaca dapat mengikutinya tahap demi tahap dan dapat mengetahui informasi terbbaru seputar pendidikan dan menambah wawasan terkait pendidikan agama Islam

uku ini merupakan buku ajar untuk melengkapi sarana dalam upaya memberikan informasi tentang Pendidikan Agama Islam pada perguruan tinggi dan khalayak umum, selain itu juga dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti mata ...

Gerakan Keagamaan Islam Transnasional

Diskursus dan Kontestasi Wacana Islam Politik di Indonesia

Diskursus mengenai gerakan Salafisme sebagai sebuah terminologi yang pada saat ini dikaji oleh para sarjana, baik yang berasal dari non-Muslim atau Barat maupun dari kelompok sarjana Muslim memiliki hubungan yang erat dengan Wahhabisme. Kemunculan Salafisme pada era kontemporer saat ini tidak bisa dipisahkan dari persentuhan antara ideologi Islam politik, terutama Ikhwanul Muslimin dengan ideologi Wahhabi. Persentuhan antara ideologi Ikhwanul Muslimin dengan Wahhabisme mengalami puncak keharmonisan sejak era Raja Faisal memimpin kerajaan Arab Saudi. Raja Faisal pada saat itu sangat berjasa bagi kelompok Ikhwanul Muslimin karena telah memberikan tempat bagi mereka ketika dikejar oleh rezim Gamal Abdul Nasser di Mesir.

Diskursus mengenai gerakan Salafisme sebagai sebuah terminologi yang pada saat ini dikaji oleh para sarjana, baik yang berasal dari non-Muslim atau Barat maupun dari kelompok sarjana Muslim memiliki hubungan yang erat dengan Wahhabisme.