Sebanyak 3607 item atau buku ditemukan

Evaluasi Dan Penilaian Dalam Pembelajaran

Secara umum manusia yang tidak mengevaluasi diri maka akan kebablasan hidup dan kehidupannya. Demikian juga pendidikan harus mempunyai arah dan tujuan serta menuju arah dan tujuan itu perlu perbaikan dan peningkatan, itulah makna evaluasi. Kata lain bagi masyarakat Indonesia evaluasi adalah introspeksi, tujuan introspeksi adalah perbaikan dan peningkatan. Itulah semangat yang mendasari bahasan Evaluasi dan Penilaian dalam Pembelajaran sebagaimana judul buku ini. Oleh karena evaluasi adalah introspeksi maka demikian pun tulisan yang ada dibuka ini harus diintrospeksi dan dikoreksi oleh pembaca dalam rangka perbaikan dan peningkatan. Sebagai manusia yang “Dhoif” atau lemah banyak keterbatasan yang dimiliki, oleh karenanya sebagai ikhtiar kesempurnaan buku ini, dengan senang hati menerimanya untuk perbaikan dan peningkatan. Evaluasi Dan Penilaian Dalam Pembelajaran ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Evaluasi Dan Penilaian Dalam Pembelajaran ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Evaluasi Pembelajaran Bahasa Asing pada Pendidikan Tinggi

Evaluasi Pembelajaran Bahasa Asing pada Pendidikan Tinggi ini adalah buku teks yang bisa menjadi referensi untuk para dosen bahasa asing di tingkat perguruan tinggi. Buku ini diawali dengan bentuk pembelajaran bahasa asing di Indonesia, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pentingnya evaluasi pembelajaran bahasa asing ini perlu dipaparkan dengan jelas karena terdapat beberapa kesalahan umum para dosen bahasa asing yang ditemui sehingga evaluasi pembelajaran bahasa asing tersebut menjadi kurang tepat. Buku ini akan menyajikan beberapa informasi dan contoh yang berguna untuk mengevaluasi pembelajaran bahasa serta strategi yang digunakan dalam mengimplementasikannya di kelas pada tingkat pendidikan tinggi. Penulis juga menyediakan beberapa contoh cara penilaian yang dapat digunakan dosen bahasa asing untuk mengukur tingkat keberhasilan proses belajar mengajar yang telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

Evaluasi Pembelajaran Bahasa Asing pada Pendidikan Tinggi ini adalah buku teks yang bisa menjadi referensi untuk para dosen bahasa asing di tingkat perguruan tinggi.

Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Evaluasi Pendidikan perspektif Islam merupakan suatu proses dan tindakan yang terencana berbasis Islam untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan (peserta didik) terhadap tujuan (pendidikan), sehingga dapat disusun penilaiannya yang dapat dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Prinsip-prinsip evaluasi pendidikan perspektif Islam meliputi mengacu pada tujuan, dilaksanakan secara obyektif, bersifat komprehensif atau menyeluruh dan dilaksanakan secara terus menerus atau kontinu (istiqomah). Secara umum tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan perspektif Islam untuk: menguji, mengetahui, mengklasifikasi, mengukur, perbaikan, memberikan tabsyir (berita gembira) dan ‘iqab/nadir (siksa/kabar buruk). Dalam al-Qur’an istilah evaluasi tidak dijumpai persamaan kata yang pasti, tetapi ada kata-kata tertentu yang mengarah kepada arti evaluasi, seeperti al-balā’, al-ḥisāb, al-ḥukm, dan al-qaḍā. Prinsip-prinsip evaluasi dalam al-Qur’an mengacu pada tujuan, kontinuitas, totalitas, dan objektifi tas. Artinya, evaluasi harus dilakukan secara sistematis, berkesinambungan, dan terencana. Evaluasi merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah sistem pendidikan Islam. Sebab, ia dijadikan sebagai instumen untuk menilai serta mengukur keberhasilan proses pendidikan tersebut. Kesuksesan suatu pendidikan dapat dilihat dari model evaluasi hasil belajar yang telah ditentukan sesuai standar kurikulum yang berlaku. Dengan demikian, ketepatan memilih model evaluasi hasil belajar mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.

Evaluasi Pendidikan perspektif Islam merupakan suatu proses dan tindakan yang terencana berbasis Islam untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan, pertumbuhan dan perkembangan (peserta didik) terhadap tujuan (pendidikan), sehingga dapat ...

Evaluasi pembelajaran

prinsip, teknik, prosedur : standar penilaian menurut BSNP, model evaluasi, instrumen evaluasi, penilaian berbasis kelas, penilaian portofolio, analisis kualitas tes refleksi pelaksanaan evaluasi

Evaluasi Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada hakikatnya dipandang sebagai proses, produk dan aplikasi. Oleh karena itu, pembelajaran IPA baik dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya harus sesuai dengan hakikat IPA. Buku Evaluasi Pembelajaran IPA ini menyajikan tentang strategi dalam merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran IPA berserta tindak lanjutnya. Buku ini menjelaskan tentang proses perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut evaluasi pembelajaran IPA dan cocok dibaca oleh berbagai kalangan seperti guru, dosen, mahasiswa dan pihak lain.

Buku Evaluasi Pembelajaran IPA ini menyajikan tentang strategi dalam merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran IPA berserta tindak lanjutnya.

Evaluasi Pembelajaran SD Berdasarkan Kurikulum 2013 Suatu Pengantar

Evaluasi adalah bagian penting dari suatu rangkaian pembelajaran. Hadirnya Kurikulum 2013 di Indonesia membawa perubahan yang cukup siginifikan dalam pembelajaran di setiap tingkat pendidikan, termasuk di tingkat sekolah dasar. Pembelajaran tematik yang dilaksanakan dalam kurikulum 2013 di sekolah dasar juga membawa implikasi perubahan dalam evaluasi pembelajarannya. Buku ini mencoba mengantarkan pembaca kepada hakikat evaluasi pembelajaran secara umum, mengenalkan pembaca kepada Kurikulum 2013 di sekolah dasar, dan memberikan gambaran tentang teknik-teknik evaluasi berdasarkan Kurikulum 2013 di sekolah dasar.

Evaluasi adalah bagian penting dari suatu rangkaian pembelajaran.

Manajemen Peningkatan Kinerja Guru Konsep, Strategi, dan Implementasinya

Salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah guru. Peran guru sangatlah penting, sebab di dalamnya terdapat upaya dan aktivitas guru itu sendiri dalam menciptakan proses pembelajaran yang baik dan terarah kepada sasaran. Guru harus sadar bahwa dalam melaksanakan tugasnya, mereka selalu dituntut untuk bersunggung-sungguh dan tanggap terhadap perubahan-perubahan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan. Hal tersebut dimaksudkan agar wawasan mereka bertambah, serta kemampuan atau kompetensinya di bidang pendidikan semakin meningkat, tidak hanya kemampuan mengajar di kelas tetapi juga mampu tampil di tengah-tengah masyarakat dalam rangka membimbing dan memberikan pandangan-pandangan yang bermanfaat dari segi moral maupun spiritual. Tuntutan yang paling mendesak saat ini adalah akan diberlakukannya era perdagangan bebas ASEAN (AFTA) tahun 2016. Suatu era persaingan pasar bebas, bukan hanya dari aspek ekonomi dan perdagangan saja tetapi dari dunia pendidikan yang menawarkan institusi serta tenaga sumber daya pendidik yang bersaing dan andal dari kawasan ASEAN, yang relatif kualitas pendidikannya lebih tinggi. Untuk itu kompetensi guru dituntut lebih baik lagi. Kompetensi guru berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Dengan guru mempunyai kompetensi, maka kinerja guru pun cenderung akan meningkat ke arah yang lebih baik. Keunggulan sumber daya manusia merupakan kunci daya saing, karena inilah yang akan menentukan siapa yang mampu menjaga kelangsungan, perkembangan dan kemenangan dalam persaingan. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana upaya peningkatan kinerja guru, sebagai salah satu upaya menjaga kelangsungan dan kemenangan dalam persaingan tersebut, yang ditinjau dari tataran konsep, strategi dan implementasinya, sehingga bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, terutama kepala sekolah, sangat penting untuk memiliki buku ini guna dijadikan rujukan dalam peningkatan kinerja guru tersebut. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah adalah guru.

Konsep Ideal Labschool

Di Indonesia, problem Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) tidak hanya pada bahan ajar, penelitian, dan juga sistemnya, namun juga adanya Labschool yang kurang ideal. Labschool yang dikelola LPTK, selama ini masih sekadar menyesuaikan selera pasar dan belum sepenuhnya menjawabbasic need (kebutuhan dasar) serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kita. Apalagi saat ini kita dihadapkan dengan tantangan disruption yang terjadi pada ketercerabutan dalam berbagai hal. Ada tiga elemen yang akan dibangun jika Labschool yang dikelola di LPTK berjalan ideal. Pertama, dosen dan pengelola atau guru di Labschool itu sendiri. Dosen di LPTK yang menaungi Labschooltersebut bisa melakukan sebuah penelitian, ekperimen, dan bersinergi untuk mendesain sebuah program untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan uji coba program dalam Labschool itu sendiri. Selama ini yang dimaksud Labschool hanya peran gurunya, padahal kelebihan Labschool itu bisa diteliti dosen atau peneliti dari dalam LPTK maupun dari luar yang berkepentingan. Kedua, bagi mahasiswa di LPTK yang mengelola Labschool bisa melakukan penelitian dalam menunjang kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tidak hanya saat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), namun peneitian itu bisa dilakukan dalam menunjang perkuliahan metode penelitian pendidikan, penelitian kolaborasi dengan dosen, dan peneliti, atau melakukan penelitian pengembangan di Labschool yang terdiri atas banyak variabel. Bisa model, metode, media pembelajaran di Labschool atau berkaitan dengan kurikulum yang dikembangkan di sana. Ketiga, bagi orang tua dan pihak berkepentingan. Selain dosen dan guru Labschool serta mahasiswa di LPTK yang mengelola Labschool itu, juga bisa dimanfaatkan semua pihak yang berkepentingan termasuk orang tua peserta didik di Labschool itu sendiri. Banyak sekali proyek-proyek penelitian yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Sebab, semua harus berbasis riset dan tidak bisa sekadar deskripsi tanpa pembuktikan dan pendekatan ilmiah. Bisa dari unsur Dinas Pendidikan, LPTK lain, organisasi PGRI, IGI, HIMPAUDI, atau dari USAID Prioritas, dan lainnya. Semua itu harus disinergikan dalam rangka bisa mendongkrak Labschool yang dikelola LPTK untuk selalu menggenjot akselerasi dan inovasi. Buku ini merupakan hasil penelitian, dan gagasan ilmiah dari beberapa buku dan jurnal serta hasil penelitian lain yang terdiri atas beberapa bab. Pada BAB I menjelaskan “Konsep Labschool dalam Pendidikan Indonesia”. Kemudian pada BAB II mengkaji tentang “Labschool sebagai Fondasi LPTK Berkualitas”. Bab III mengkaji tentang “Konsep Ideal Labschool” yang di dalamnya ada desain ideal Labschool, inovasi Labschool menjawab tantangan zaman, integrasi E-learning di Labschool, penguatan Literasi diLabschool, dan program akselerasi Labschool. Terbitnya buku ini menjadi sejarah perkembangan Labschool dengan hasil sebuah gagasan dan tawaran konsep pengelolaan, manajemen, dan juga kurikulum, metode, model, dan strategi pembelajaran Labschool yang selalu update dalam menyesuaikan zaman. Labschool memang bukan segalanya, namun penguatan kualitas LPTK sebagai pencetak guru profesional berawal dari sana. (*)

Ada beberapa dasar Kemendikbud mengimplementasikan K13. Pertama, UUD 1945, UU Sisdiknas (20/2003), ... Pertama, peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal.