Buku ini mencoba mengulas bagaimana implementasi sudut pandang ekonomi dalam pendidikan dan pengaruh prinsip ekonomi dalam pembentukan serta pelaksanaan sebuah sistem pendidikan, menuju manajemen pendidikan dan efektif dan efisien. Oleh karena itu, rentang pembahasannya pun mencakup hubungan, urgensi, dan konsep investasi SDM; biaya pendidikan: pembiayaan dan strukturnya di Indonesia dan berbagai negara, peningkatan mutu pendidikan dan kesejahteraan pendidik (guru) dan hubungannya dengan manajemen pendidikan yang efisien. Buku persembahan #PrenadaMediaGroup
Buku ini mencoba mengulas bagaimana implementasi sudut pandang ekonomi dalam pendidikan dan pengaruh prinsip ekonomi dalam pembentukan serta pelaksanaan sebuah sistem pendidikan, menuju manajemen pendidikan dan efektif dan efisien.
Kualitas pemikiran di masa depan ditentukan oleh kualitas pendidikan saat ini. Proses pembelajaran formal anak didik menentukan arah masa depan mereka. Dalam konteks ini, Dr. M. Arfan Mu’ammar mengemukakan isu-isu penting dari pendidikan yang butuh untuk dikaji ulang. Robert John Pope, Direktur Equal Access International, Australia. Buku “Nalar-Kritis Pendidikan” karya Dr. M. Arfan Mu'ammar ini memberi kita banyak insight bagaimana memecahkan masalah pendidikan di Indonesia... Sebuah percikan pemikiran yang sangat aktual dan mencerahkan Dr. Budhy Munawar-Rachman, Aktivis di Yayasan The Asia Foundation dan Living Values Education. * Merebaknya anarkisme moral etis siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah mencerminkan terjadinya dekadensi nalar-etis, nalar-literasi dan nalar ilmiah dalam kehidupan bangsa. Situasi pendidikan kita seakan paradoksal. Secara konseptual, tujuan pendidikan begitu luhur, namun secara operasional terdapat jurang yang kian lebar antara idealitas pendidikan dan realitas pembumiannya. Buku ini mencoba mengurai berbagai persoalan pelik pendidikan, sekaligus menawarkan solusi alternatif yang bisa kita manfaatkan untuk kebaikan pendidikan di masa-masa yang akan datang. Selamat menikmati!
Proses pembelajaran formal anak didik menentukan arah masa depan mereka. Dalam konteks ini, Dr. M. Arfan Mu’ammar mengemukakan isu-isu penting dari pendidikan yang butuh untuk dikaji ulang.
Mempunyai asas pendidikan formal yang kukuh . 2 . Mempelajari cara belajar . 3
. Memiliki tabiat atau kebiasaan belajar sepanjang hayat . 4 . Menjadi pakar atau
mahir . 5 . Berkemampuan bekerja secara berpasukan . Kebolehan seseorang ...
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi: Untuk Institut Pendidikan Guru Dan Universiti "Berfikir adalah bauran antara perkara-perkara metafizikal, kimia, fizikal dan biologis" -Edward De Bono
Logik bersifat formal dan berstruktur. Maka itulah sebabnya proses logik dapat
dijalankan oleh komputer dengan lebih pantas dan tepat daripada keupayaan
otak manusia. D. Hume, 1888, mengemukakan pendapat unsur-unsur pertama
bagi ...
Weber (1947) pula menghuraikan, karisma sebagai satu bentuk pengaruh yang
bukan berbentuk kuasa tradisi atau formal tetapi lebih kepada persepsi pengikut
bahawa pemimpin dianugerahkan sifat-sifat luar biasa. Menurut Weber, karisma
...
Dalam masyarakat demokrasi, adakah wajar hubungan pertama seseorang
dengan institusi formal terlalu bersifat antidemokrasi? – Bowles dan Gintis (1976,
hlm. 250–251) Dalam bidang inovasi pendidikan, memang mengejutkan apabila
...
Pantun Melayu yang diperkenalkan dalam komponen sastera secara formal
dalam kurikulum pendidikan bahasa Melayu pada tahun 2001 , sedikit sebanyak
dapat membantu mempertingkatkan kualiti pengajaran dan pembelajaran di ...
Dalam kaitan pembentukan karakter yang diharapkan, maka baik kebudayaan maupun pendidikan saling mendukung. Kebudayaan memiliki nilai-nilai budaya yang berfungsi dan mampu membentuk karakter manusia pendukungnya. Yang diperlukan ialah para pendidik dan pemerintah harus berkemauan dan mampu menggali nilai-nilai kebudayaan yang dibutuhkan untuk membangun karakter yang dibutuhkan oleh bangsa. Namun yang paling utama ialah pendidikan harus mampu membentuk kepribadian yang memang berkeinginan keras untuk memiliki karakter yang baik dan berguna bagi bangsa. Moral yang diperoleh dari nilai-nilai budaya dan terutama mendapat dukungan dari ajaran agama dan kepercayaan yang dianut oleh setiap insan manusia Indonesia. Menurut penelitian penulis ada sejumlah 10 fungsi pendidikan asli milik bangsa Indonesia yang harus dilaksanakan di dalam pendidikan dan pengajaran di lembaga-lembaga sekolah dan universitas. Bila ditambah dengan 8 yang dikemukakan oleh Metta Spencer dan Alex Inkeles, maka kita memiliki 18 fungsi pendidikan yang sangat fungsional.