Buku ini dibagi menjadi tiga bab: Bab I tentang Korupsi dan Perburuan Rente di Sektor Jalan, Daging Sapi dan Properti. Bab II tentang Ketimpangan dan Kesejahteraan sebagai dampak Desentralisasi Fiskal, Ketimpangan antar Provinsi di Pulau Jawa sebelum dan sesudah Otonomi Daerah dan Dampak Pembangunan Wilayah DKI Jakarta terhadap Disparitas DKI Jakarta dengan Luar DKI Jakarta sebelum dan sesudah Otonomi Daerah. Bab III tentang Kelembagaan Ekonomi; Gerakan Koperasi (Perbandingan antara Swedia, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Indonesia), Kelas Menengah dan Liberalisasi Sektor Migas di Indonesia.
Buku Strategi Belajar-Mengajar ini hadir tidak lain adalah untuk memberikan bekal kepada mahasiswa dan para guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, buku ini menyajikan pokok persoalan berkenaan dengan belajar dan pembelajaran, sumber belajar bahasa Indonesia, pengelolaan kelas Bahasa Indonesia, model-model mengajar, pendekatan dalam pembelajaran bahasa, metode-metode pembelajaran bahasa, media dalam pembelajaran bahasa, dan evaluasi dalam pembelajaran bahasa. Kesemua pokokpersoalan yang dibahas dalam setiap bab disajikan konsep yang diikuti ole hpenerapannya. Pembaca dapat mengikuti paparan konsep yang diperjelas dengan implementasi di kelas, terutama materi berkenaan dengan metode dan evaluasi.
Buku Strategi Belajar-Mengajar ini hadir tidak lain adalah untuk memberikan bekal kepada mahasiswa dan para guru dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Para ahli mengemukakan berbagai pandangan berkenaan dengan belajar. Akibatnya, muncullah sejumlah teori tentang belajar. Perbedaan pandangan para ahli tentang hakikat belajar dan proses belajar semata-mata dipengaruhi oleh perbedaan pandangan teori ilmu jiwa yang dianutnya. Dalam perkembangan teori tentang belajar kita kenal Thorndike dan Pavlov yang mencetuskan tentang teori belajar asosiasi, Edwin Guthrie, Wadson, dan B.F. Skinner mengembangkan teori behavior, dan Robert M. Gagne, Jean Piaget, dan Ausubel mengembangkan teori belajar kognitif.