Research gap merupakan celah yang muncul dari hasil penelitian yang menunjukkan arah yang tidak konsisten. Research gap merupakan dasar untuk mengembangkan model konseptual penelitian yang baru. Pengembangan model konseptual yang baru tentunya memiliki argumen bahwa model konseptual yang baru tersebut secara logika dapat diterima (masuk akal) dan tentunya didukung oleh hubungan – hubungan variabel yang berasal dari hasil kajian empiris. Buku ini berisi 15 kumpulan research gap yang dicari dari hasil penelitian sebelumnya dan dipikirkan serta dikembangkan menjadi model konseptual penelitian yang baru sebagai dasar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberi ide tentang arah riset pada masa yang akan datang.
Penulisan buku “Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan; Kajian Perilaku Pelanggan Hypermarket” didasari keinginan penulis untuk mempublikasikan hasil riset yang pernah penulis lakukan. Buku ini ditulis dalam format buku referensi berbasis riset. Di dalam buku ini, pembaca disajikan gambaran umum tentang kepuasan dan loyalitas pelanggan dikaji dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Secara berurut, isi buku ini mencakup; 1) problematika kepuasan dan loyalitas pelanggan; 2) pemasaran ritel; 3) strategi pemasaran dan perilaku konsumen; 4) loyalitas pelanggan; 5) kepuasan pelanggan; 6) nilai pelanggan, produk, dan citra; dan 7) perilaku konsumen hypermarket. Buku ini sangat tepat digunakan sebagai referensi dalam bahan perkuliahan maupun sebagai referensi untuk penelitian terkait dengan perilaku konsumen. Adanya penyajian contohcontoh maupun studi yang dilakukan oleh banyak peneliti menjadikan buku ini sangat praktis digunakan dalam berbagai keperluan perilaku. Bagaimana pengaruh sejumlah faktor terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan disajikan secara jelas di dalam buku ini. Buku ini disusun dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan para mahasiswa dan akademisi yang akan melakukan sebuah riset, khususnya di bidang pemasaran. Bagi para praktisi, buku ini tentu akan lebih meyakinkan para pengambil keputusan dalam melihat keterkaitan antara sejumlah dimensi terhadap perilaku knsumen sehingga dapat digunakan sebagai instrumen dalam menetapkan kebijakan-kebijakan institusi
Buku ini ditulis dalam format buku referensi berbasis riset. Di dalam buku ini, pembaca disajikan gambaran umum tentang kepuasan dan loyalitas pelanggan dikaji dari berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Buku disusun berdasarkan hasil penelitian untuk memberikan gambaran tentang perilaku konsumen pada waktu berbelanja di sektor retail, khususnya di butik yang khusus menawarkan busana wanita. Penelitian ini mengamati tentang peranan faktor situasional, yaitu merupakan lingkungan sementara berkaitan dengan kegiatan konsumen, yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Faktor situasional yang diamati dalam penelitian ini berupa atmosfir toko atau lingkungan fisik, waktu yang dimiliki oleh konsumen pada waktu berbelanja, lingkungan sosial yang berkaitan dengan teman berbelanja, dan suasana hati pada waktu berbelanja. Selain faktor situasional, pengamatan juga dilakukan terhadap reaksi impulsif dan nilai berbelanja hedonis. Buku ini menunjukkan bahwa faktor situasional yang berkaitan dengan atmosfir/lingkungan fisik toko dan perspektif waktu/waktu yang tersedia untuk berbelanja konsumen dapat mendorong terjadinya reaksi impulsif konsumen. Lingkungan sosial dalam hal ini berkaitan dengan teman berbelanja dan susana hati konsumen dapat menimbulkan nilai berbelanja hedonis. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa faktor situasional dapat mendorong perilaku pemebelian impulsif atau pembelian yang tidak direncanakan melalui reaksi impulsif konsumen.
Lebih lanjut jika dicermati pendapat konsumen pada Tabel 5.4.3.1. menunjukkan bahwa untuk melayani konsumen pengusaha butik perlu menciptakan nilai bagi konsumen (Dunne and Lusch, 2005). Konsumen bersedia menghabiskan waktu, ...
Tidaklah dimungkiri, ilmu manajemen diperlukan oleh hampir semua jenis profesi, baik yang bekerja di pemerintah, swasta, maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) Dalam keperluan inilah, buku Manajemen Sumber Daya Manusia ini sengaja penulis hadirkan untuk pembaca Tujuan buku Manajemen Sumber Daya Manusia ini adalah sebagai panduan bagi setiap orang yang ingin mempelajari dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang Manajemen Sumber Daya Manusia.
Tidaklah dimungkiri, ilmu manajemen diperlukan oleh hampir semua jenis profesi, baik yang bekerja di pemerintah, swasta, maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) Dalam keperluan inilah, buku Manajemen Sumber Daya Manusia ini sengaja penulis ...
Retorika Iklan dan Storytelling Teori dan Teknik Menulis Naskah Iklan
Buku ajar ini pada awalnya merupakan buku ajar mahasiswa Prodi Bahasa Prancis untuk sederet mata kuliah, seperti Bahasa Visual, Komposisi Bahasa Iklan, dan Copywriting. Pedagogi yang diinginkan ketika itu adalah pembelajaran bahasa kedua dalam pendekatan didaktik vokasional, yaitu bahasa asing dipahami melalui terminologi media periklanan. Pada pandangan pertama, mungkin tampak aneh untuk mencampur dua area ini dan orang mungkin berpikir bahwa didaktik bahasa kedua tidak diajarkan ketika bahasa periklanan diajarkan. Akan tetapi, di bidang periklanan, peningkatan penulisan paralel multipenandaan dalam kaitannya dengan kegiatan penulisan iklan mungkin menyarankan bahwa kedua subjek ini (bahasa asing komunikasi dan periklanan) kadang-kadang harus menyatu ke arah jenis didaktik yang sama. Dalam praktik selanjutnya, dalam bentuk yang lebih praktis, manfaat yang sama juga bisa dicapai ketika buku ini digunakan oleh mahasiswa Prodi Bahasa Inggris Sekolah Vokasi UGM.
Buku ajar ini pada awalnya merupakan buku ajar mahasiswa Prodi Bahasa Prancis untuk sederet mata kuliah, seperti Bahasa Visual, Komposisi Bahasa Iklan, dan Copywriting.
“Sinterklas” bukanlah artefak yang bersumber dari dogma atau doktrin Agama Kristen, melainkan produk bisnis yang merupakan bagian dari penyusupan ideologi kapitalisme; ideologi ini pun berhasil menunggangi tradisi lembaga agama demi kepentingan segelintir pemilik modal. Dominasi SINTERKLAS dalam perayaan Natal pun mengalahkan nilai Kelahiran Yesus sebagai tokoh sentral dalam perayaan Natal. Dengan demikian, Sinterklas serta segala atributnya bukan bagian dari Kristenisasi, melainkan murni aktivitas KAPITALISME. Inilah manifestasi pergeseran kesadaran keberagamaan manusia modern yang selalu dipentaskan di atas panggung kebudayaan populer dalam bentuk simbol-simbol religius, yang pada gilirannya dapat menjadi “perayaan hampa makna”, karena Natal digeser dengan hadiah, perayaan, hiburan keagamaan (religiotainment), serta Santa, bukan lagi Yesus, yang kelahirannya adalah untuk menyelamatkan manusia dari penderitaan.
Buku yang berjudul Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan SMK/MAK Kelas XI ini hadir sebagai penunjang pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Manajemen Perkantoran untuk Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran. Buku ini berisi materi pembelajaran yang membekali para siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam dunia perkantoran yang mengacu pada Kurikulum 2013 revisi tahun 2017. Materi yang dibahas dalam buku ini meliputi beberapa hal berikut. • Ruang lingkup kehumasan • Regulasi bidang kehumasan • Khalayak humas • Profesi humas • Pelayanan prima kepada pelanggan • Komunikasi efektif kehumasan • Menerapkan penyusunan pesan bidang kehumasan • Menganalisis media komunikasi humas • Menerapkan pembuatan profil organisasi • Menerapkan perencanaan program kehumasan Berdasarkan materi yang telah disajikan, para siswa diajak untuk melakukan aktivitas HOTS (Higher Order Thinking Skills) dengan cara menanya, mengeksplorasi, mengamati, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan. Buku ini dilengkapi dengan latihan soal berupa pilihan ganda dan esai. Hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi. Kebutuhan akan buku ini sejalan dengan tuntutan kompetensi SMK/MAK bidang perkantoran. Dengan demikian, kami berharap bahwa siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dan lulusan SMK/MAK dapat mempersiapkan diri dengan baik ketika memasuki dunia kerja.
Buku yang berjudul Otomatisasi Tata Kelola Humas dan Keprotokolan SMK/MAK Kelas XI ini hadir sebagai penunjang pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Manajemen Perkantoran untuk Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata ...
Manajemen Humas, Teknik Produksi Media Publisitas dan Public Relations Writing
Aktivitas kehumasan adalah aktivitas yang sudah muncul sejak diciptakannya manusia dan tidak bisa dilepaskan selama manusia itu berupaya memenuhi kebutuhannya. Aktivitas kehumasan ini pun makin berkembang seiring dan sama tuanya dengan perkembangan peradaban manusia. “public relations is as old as a civilization” (Newsom, Scott, & Turk, 2007). Mengapa disebut demikian? Karena prinsip-prinsip dasar humas otomatis dilakukan dan sangat diperlukan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pemenuhan kebutuhan hidup pasti membutuhkan orang lain, dan karenanya terkait dengan prinsip-prinsip aktivitas membangun relasi. Prinsip-prinsip dasar humas adalah tiga prinsip prinsip membangun relasi, yakni telling the truth (tidak berbohong), building trust (membangun kepercayaan), dan pada akhirnya bisa persuasi, yakni memengaruhi orang lain. Contoh: manusia butuh makan, butuh mencari pendamping hidup, butuh pakaian, dan kebutuhan hidup lain. Semuanya itu membutuhkan tiga prinsip membangun relasi/upaya kehumasan. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
Aktivitas kehumasan adalah aktivitas yang sudah muncul sejak diciptakannya manusia dan tidak bisa dilepaskan selama manusia itu berupaya memenuhi kebutuhannya.