Sebanyak 115 item atau buku ditemukan

Power and Principle

Memoirs of the National Security Advisor 1977-1981

Details an account of his experiences between 1977 and 1981, and an analysis of the achievements and consequences of United States foreign policy during those years

Details an account of his experiences between 1977 and 1981, and an analysis of the achievements and consequences of United States foreign policy during those years

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi: Bintang Pustaka

Analisa dan perancangan sistem informasi adalah proses penguraian suatu pokok dan menyelidiki keadaan yang sebenarnya dalam sebuah entitas atau guna mencari indikasi komponen dan usur-unsur penting dalam membangun sistem informasi. Dalam menganalisa rancangan sistem informasi diperlakukan survey proyek sistem guna mengumpulkan data awal kemudian diolah menjadi kesimpulan informasi rencana, menganalisa informasi yang sedang berjalan guna mencari indikasi dan potensi subsistem.

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembat-asan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.

FEISAL TAMIN, BENTENG NETRALITAS APARATUR NEGARA: Pendobrak Keterbukaan Informasi, Legenda Juru Bicara

Feisal Tamin selalu mengatakan pada diri sendiri untuk bekerja dengan tekun, maksimal, bertanggung jawab, dan bertekad bila kelak berada pada posisi yang bisa mengambil kebijakan, akan melakukan perubahan menuju pengabdian ideal. Ketika dipercaya sebagai menteri yang mengurusi aparatur negara, di depan Presiden, ia menguatkan komitmennya. Birokrasi harus dibenahi. Netralitas harus dipertahankan. Selain TNI dan Polri, sesungguhnya, birokrasi adalah pilar penjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ketiganya berfungsi sebagai pelayan masyarakat. Integritas, kemandirian, dan netralitas birokrasi menjadi prasyarat kokoh tegaknya NKRI. Ia teringat ketika banyak hal harus dipertaruhkan untuk menjadi benteng netralitas birokrasi. Ia tidak menyesal sekalipun harus meninggalkan jabatan struktural sebagai Sekjen Depdagri, orang nomor dua di Kementerian Dalam Negeri. *** ÒMenurut pandangan saya, Pak Feisal Tamin adalah seorang birokrat tulen yang sukses. Beliau meniti karier yang gemilang mulai dari tingkat bawah di daerah, melalui jenjang demi jenjang sampai akhirnya ke tingkat nasional, sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri dan kemudian menjadi sejawat saya pada Kabinet Gotong Royong 2001-2004 sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Suatu masa yang penuh tantangan sebagai buntut panjang dari krisis multidimensi yang menerpa bangsa kita pada tahun 1997/1998. Pada akhir masa tugasnya, Kabinet Gotong Royong, alhamdulillah, dapat menyerahkan negeri ini dalam kondisi yang makin baik kepada pemerintahan berikutnya.Ó ÑProf. Dr. H. Boediono, B.Sc., M.Ec., Wakil Presiden RI periode 2009-2014 ÒBapak Feisal Tamin sangat mumpuni dalam administrasi, termasuk dalam menorehkan kata-kata yang santun baik dalam surat maupun dalam interaksi birokrasi. Beliau juga sangat correct dan kritis atas hasil-hasil kerja staf. Saya menemukan keteladanan dari beliau bahwa bekerja dalam format completely staff working adalah yang terbaik karena segala curah pendapat ada di situ dan dapat memperkaya pertimbangan untuk keputusan yang akan diambil. Aktualisasi peran sebagai birokrat, tertanam pada diri saya dari keteladanan Bapak Feisal Tamin. Birokrasi memiliki fungsi administrasi, artikulasi kepentingan politik, stabilitas pemerintah, dan mendorong demokrasi yang harus secara lengkap dimiliki untuk menjadi birokrasi profesional, abdi negara, dan abdi masyarakat.Ó ÑDr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc., Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabinet Indonesia Maju 2019Ğ2024 dan 2019-2024

Feisal Tamin selalu mengatakan pada diri sendiri untuk bekerja dengan tekun, maksimal, bertanggung jawab, dan bertekad bila kelak berada pada posisi yang bisa mengambil kebijakan, akan melakukan perubahan menuju pengabdian ideal.

Kumpulan Wawancara Presiden Republik Indonesia dalam Tempo

TURUN dari kursi kepresidenan pada Oktober 1999, nama B.J. Habibie tibatiba raib dari peredaran.

TURUN dari kursi kepresidenan pada Oktober 1999, nama B.J. Habibie tibatiba raib dari peredaran.

Megawati dalam Catatan Wartawan: Bukan "Media Darling" Biasa

Merujuk pada terminologi media darling, istilah itu bisa diartikan secara kata per kata sebagai kekasih media. Namanya seorang kekasih, apa pun yang dilakukan akan menjadi berita utama di media, paling tidak memperoleh porsi pemberitaan yang cukup luas. Bahkan secara ekstrem, entah benar atau salah yang dilakukan seorang tokoh, bila ia sudah berada di radar media dan dijadikan darling, tone pemberitaan akan cenderung positif. Media memaklumi apa yang dilakukannya. Dalam teori komunikasi, istilah media darling berkaitan dengan agenda setting, yaitu media memiliki kemampuan untuk membuat sebuah isu atau menjadikan seorang tokoh yang dinilai memiliki kelebihan untuk dipublikasikan terusmenerus. Ada hubungan timbal balik antara agenda yang dimiliki media dan perilaku audience. Bisa jadi seorang yang menjadi media darling berasal dari publik yang memang menghendaki munculnya calon alternatif. Namun tidak tertutup kemungkinan apa yang diagendakan oleh media, bila sudah diberitakan secara intensif, menjadi darling bagi media sekaligus darling bagi audience. Ketika menabur benih demokrasi di Indonesia pada era 1990-an, Ibu Megawati Soekarnoputri dijadikan darling oleh media. Dan kini, ia membuktikan bahwa dirinya bukan media darling biasa. Kalau sampai saat ini Ibu Megawati masih menjadi target media untuk mencari tahu keputusan apa yang akan diambil terkait dengan peristiwa politik, itu bukan karena ia seseorang yang mudah menceritakan sebuah rencana, tetapi karena Ibu Megawati bisa membuktikan konsistensinya dalam memperjuangkan Indonesia Raya.

Merujuk pada terminologi media darling, istilah itu bisa diartikan secara kata per kata sebagai kekasih media.

Pemikiran Politik Syekh Al-Banjari (1710-1812)

Dalam Pembinaan Politik Hukum

Buku yang berasal dari disertasi yang ditulis oleh Dr. Abd. Rochim Al-Audah ini memberikan gambaran yang utuh dan komprehensif tentang pemikiran politik hukum Syaikh Al-Banjari, dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip hukum Islam di masyarakat secara kontekstual. Negosiasi yang dibangun dalam relasi agama dan kekuasaan secara substantif mengalami proses titik temu yang baik. Praksis ini didominasi oleh pengaruh politik kekuasaan dan respons masyarakat terhadap nilai-nilai tauhid, keadilan dan kemaslahatan yang sejalan dengan hukum positif. Pada prinsipnya setiap syariat Islam yang dilegislasi dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia secara hukum sah dan dapat diterapkan, bahkan transformasi hukum Islam ke dalam undang-undang dapat diintegrasikan.

Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya pemerintahan yang adil dan beretika dalam membangun perekonomian negaranya sebagaimana nasihat Abu Yusuf kepada ... Usyur belum sempat dikenal di masa Nabi SAW dan di masa Abu Bakar Siddiq RA.

Hamka

Retorika Sang Buya

Hamka menulis dengan melakukan perantauan. Melalui perantauan, ia mendapatkan banyak kontak pemikiran dan kebudayaan. Sebagai seorang nasionalis, peran sertanya dalam menjadi ketua MUI tidak dapat dipungkiri, ia berani memberikan kritik kepada presiden Soekarno, meski setelah itu ia dipenjara. Tidak ada dendam yang dilahirkan oleh Hamka. Ia tetap menulis meskipun di dalam penjara. Ia menuntaskan tafsir Al-Azhar di dalam selnya. Dan, ketika ia bebas, ia sama sekali tidak merasa benci kepada Soekarno. Bahkan, pada kematian Soekarno, Hamka-lah yang menyalatinya. Perjalanan yang menjadikannya penulis sekaligus Ulama’, dan lebih dari itu sebagai penjaga adat Minangkabau, telah menjadikan Hamka sebagai Hamka yang dikenal saat ini. Tulisan dan pemuikirannya abadi meskipun raganya telah mendekam di liang lahat.

Bahkan, pada kematian Soekarno, Hamka-lah yang menyalatinya. Perjalanan yang menjadikannya penulis sekaligus Ulama’, dan lebih dari itu sebagai penjaga adat Minangkabau, telah menjadikan Hamka sebagai Hamka yang dikenal saat ini.

Posisi Perempuan Dalam Sistem Kekerabatan Patriarkhi

Sejatinya, perbedaan gender (gender diffrentiation) tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities). Namun, faktanya perbedaan jenis kelamin seringkali berujung ketidakadilan yang umumnya dialami oleh kaum perempuan terutama dalam hal kedudukan, fungsi, peran dan tanggungjawab mereka. Kondisi ini rentan terjadi terutama pada masyarakat yang menganut sistem kekerabatan patriarkhi, di mana kaum laki-laki dominan atas kaum perempuan. Kaum perempuan Kabupaten Padang Lawas Utara Provinsi Sumatera Utara saat ini sedang berjuang meruntuhkan”tembok kokoh” yang mengurung mereka dalam kurungan ”sistem patriarkhi”. Perjuangan yang mereka lakukan nampaknya mulai memperoleh momentum meskipun belum pada semua aspek. Pada hari ini, mereka telah memiliki akses pendidikan yang setara dan bahkan melebihi kaum lak-laki; terutama dengan kesadaran anak do boru, boru do anak (anak laki-laki sama dengan anak perempuan). Mereka juga memiliki kebebasan dalam menentukan pasangan hidup mereka dalam pernikahan; tidak terikat lagi dengan adat manyunduti. Namun di sisi lain, mereka masih mengalami diskriminasi pada bidang warisan; memperoleh bagian yang kecil atau bahkan hanya pangalehenan (pemberian), dan mereka masih mengalami marginalisasi dalam bidang ekonomi. Buku persembahan penerbit ByPass

Seolah - olah Engels mengatakan bahwa keunggulan laki - laki atas perempuan adalah hasil keunggulan kaum kapitalis atas kaum pekerja . Penurunan status perempuan mempunyai korelasi dengan perkembangan produksi perdagangan .