Sebanyak 2257 item atau buku ditemukan

Manajemen Keuangan

Buku ini terdiri dari beberapa bahasan yang cukup lengkap, mulai dari bahasan tentang Konsep Dasar Manajemen Keuangan, Laporan Keuangan dan Arus Kas, hingga bahasan tentang Manajemen Keuangan Internasional. Dengan bahasan yang sangat lengkap tersebut, kehadiran buku ini diharapkan bisa menjadi salah satu rujukan dan referensi bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

diterima dari penerbitan ssaham (sekuritas modal) atau obligasi (sekuritas utang), pembayaran untuk membeli kembali saham biasa (sebagai treasury stock), atau untuk menebus kembali utang obligasi dan pembayaran dividen tunai.

Manajemen Keuangan Anggaran Transfer ke Daerah pada Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara

Pembangunan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) – yang akan menjadi sistem manajemen keuangan dalam pengelolaan APBN di tahun 2012 – akan membawa implikasi pada perubahan proses bisnis pengelolaan anggaran. Meski desain utama pembangunan SPAN berada pada Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN) dan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), perubahan yang diusung akan berpengaruh pada proses bisnis di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) selaku Kuasa Pengguna Anggaran Transfer ke Daerah. Hal tersebut adalah suatu yang wajar mengingat bahwa nantinya seluruh mekanisme penganggaran dan penyaluran APBN akan melalui sistem dan prosedur yang terdapat pada SPAN. Di dalam kajian ini, poin-poin penting terkait perubahan proses bisnis pengelolaan Transfer ke Daerah adalah (i) pemberian akses langsung ke dalam SPAN secara real time dan online bagi pejabat/petugas pengelola anggaran Transfer ke Daerah pada DJPK, (ii) penggunaan kode satker dengan kode lokasi provinsi/kabupaten/kota penerima dana sehingga halaman II DIPA sudah terperinci per propinsi/kabupaten/kota, (iii) kode lokasi sebagaimana disebut pada butir (ii) adalah mengacu pada kode daerah yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik, (iv) reklasifikasi akun untuk tiap jenis anggaran Transfer ke Daerah dari satu akun menjadi beberapa akun dan (v) penyaluran dana bagi hasil didasarkan atas realisasi penerimaan. Kajian ini dibatasi pada cakupan pengelolaan transfer ke daerah yang saat ini menjadi tugas DJPK. Namun demikian, sebagai bagian dari Bagian Anggaran 999, anggaran Transfer ke Daerah mengambil porsi yang signifikan terhadap anggaran belanja negara. Dengan demikian, integrasi proses bisnis dan informasi pengelolaan Anggaran Transfer ke Daerah ke dalam SPAN diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara dan pelayanan kepada seluruh pemangku kepentingan yang terkait. Keberhasilan pembangunan interkoneksi proses bisnis antara DJPK selaku satker dan SPAN, ke depannya, akan menjadi cikal bakal integrasi pengelolaan keuangan negara secara nasional.

Financial Management Service, (2002), Cash Management Made Easy, US Department of Treasury. Goldstein, M. and Turner, P. (1994). Controlling Currency Mismatch in Emerging Markets, Washington: Institute for International Economics.

Manajemen Keuangan: Dasar-Dasar Pengelolaan Keuangan

Buku ini berisi mengenai dasar-dasar pengelolaan keuangan dengan menggunakan instrumen keuangan sebagai objek penilaian investasi/ likuiditas

Buku ini berisi mengenai dasar-dasar pengelolaan keuangan dengan menggunakan instrumen keuangan sebagai objek penilaian investasi/ likuiditas

Manajemen Investasi dan Portofolio

Karya ini membahas mengenai pengambilan keputusan investasi dengan mempetimbangkan berbagai faktor eksternal dan faktor internal dan bagaimana cara menyusun, menilai, menganalisis resiko dan menghitung keuntungan dari portofolio tersebut. Harapannya pembaca khususnya mahasiswa mampu mengambilan keputusan investasi dengan mempetimbangkan berbagai faktor eksternal dan faktor internal dan menyusun, menilai, menganalisis resiko dan menghitung keuntungan dari portofolio investasi

Di Amerika Serikat, SPN ini dikenal dengan sebutan Treasury Bills (T-Bills). ➢ Obligasi negara (ON), yaitu SUN berjangka waktu lebih dari 12 bulan. Di Amerika Serikat, obligasi negara ini dikenal dengan sebutan Treasury Bonds (T-Bonds) ...

MANAJEMEN INVESTASI DAN TEORI PORTOFOLIO

Pembelajaran manajemen investasi dimulai dari pengenalan terhadap pasar modal sebagai tahap awal mengenai tempat kita melakukan transaksi jual dan beli sekuritas. Selanjutnya, diperkenalkan mengenai pergerakan harga saham dan obligasi (volatilitas) yang terjadi di pasar modal. Naik turunnya harga saham ini menunjukkan nilai perekonomian dan membentuk suatu peta tertentu yang membentuk nilai indeks harga saham. Untuk memulai pengelolaan sekuritas, siswa perlu mengenal konsep risk and return. Berdasarkan teori value of the firm maka siswa kemudian diperkenalkan cara perhitungan nilai saham. Selanjutnya, siswa mempelajari juga cara perhitungan nilai obligasi. Secara singkat, buku ini juga membahas cara perhitungan right dan waran untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa mengenai bentuk-bentuk sekuritas. Bagian berikutnya dari buku ini juga menjelaskan cara membentuk portofolio dengan single index modal dan dengan constant correlation modal. Pembahasan selanjutnya dari buku ini tentang cara menilai kinerja portofolio yang ada dengan berbagai alat ukur. Ketiga bab ini menguraikan perhitungan penyusunan portofolio yang efektif. Bagian terakhir dari pembelajaran ini membahas mengenai perhitungan efisiensi pasar dan abnormal return. Kemudian akan diperkenalkan sedikit mengenai bentuk-bentuk derivatif saham, seperti option. Sebagai penutup, tersedia pembahasan mengenai perkembangan terkini ilmu manajemen investasi. Tentunya, buku ini dapat menjadi acuan bagi setiap mahasiswa S-2 Jurusan Manajemen Keuangan untuk memahami manajemen investasi dan teori-teori portofolio.

Investor memiliki unit kerja treasury yang ditugaskan ke penempatan pada instrumen keuangan yang memberikan tingkat risiko. Dalam melakukan aktivitasnya divisi treasury seharusnya sudah memiliki Standar Operasi dan Prosedur (SOP) yang ...

Manajemen Pelaporan pada Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara

Sejalan dengan pelaksanaan reformasi pengelolaan keuangan negara di Indonesia melalui paket Undang‐undang bidang Keuangan Negara, reformasi di bidang perbendaharaan dilakukan melalui pengembangan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN). Salah satu aspek dalam pengembangan SPAN adalah aspek pengembangan proses bisnis (Business Process Improvement). Pengembangan proses bisnis dalam SPAN meliputi beberapa modul mulai dari penganggaran sampai dengan pelaporan. Pelaporan (Reporting) merupakan salah satu proses bisnis dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan keuangan oleh entitas akuntansi dan pelaporan. Penyempurnaan proses bisnis Pelaporan pada dasarnya dilakukan dalam rangka mewujudkan terciptanya transparansi, efektivitas dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan pemerintah. Penyempurnaan ini juga dimaksudkan untuk mendukung tercapainya salah satu target pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara yaitu untuk memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang diaudit oleh Bada Pemeriksa Keuangan (BPK). Business Process Improvement dalam Modul Pelaporan meliputi penyempurnaan mekanisme pelaporan melalui penggunaan SPAN single database. Database yang terintegrasi dalam lingkup Kementerian Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara (BUN) ini akan menghindarkan adanya information discrepancy yang dihasilkan oleh entitas‐entitas yang berbeda dalam lingkup BUN sebagaimana yang sering terjadi saat ini. Selain itu, konsep ini akan mempercepat alur pelaporan karena entitas yang lebih tinggi tidak lagi harus menunggu dari entitas di bawahnya untuk menerima laporan, melainkan entitas tersebut bisa memenuhi sendiri laporan yang dibutuhkan dengan langsung mengakses ke database. Dampak positif lainnya dari penggunaan single database adalah adanya simplifikasi dalam proses rekonsiliasi laporan keuangan (penyederhanaan level rekoniliasi). Namun demikian, konsekuensinya adalah perlunya penyempurnaan prosedur rekonsiliasi di level terendah (KPPN‐Satker) yakni perlunya dilakukan reformulasi prosedur rekonsiliasi. Pengembangan lainnya dalam Modul Pelaporan adalah penyempurnaan laporan keuangan itu sendiri. Dalam konteks pengembangan SPAN, akan dihasilkan laporan keuangan yang lebih lengkap. Di samping laporan keuangan berbasis kas yang merupakan statutory report yaitu Laporan Realisasi Anggaran, juga akan dihasilkan laporan keuangan berbasis akrual yang akan memberikan informasi keuangan yang lebih komprehensif sehingga lebih relevan dan lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Disamping itu, Modul Pelaporan juga akan menfasilitasi disusunnya sebuah laporan keuangan pemerintah yang dapat menghasilkan statistik keuangan yang mengacu kepada manual Statistik Keuangan Pemerintah (Government Finance Statistics atau GFS). Laporan keuangan berbasis Sistem GFS ini dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan analisis kebijakan dan kondisi fiskal, pengelolaan dan analisis perbandingan antarnegara (cross country studies), kegiatan pemerintahan, dan penyajian statistik keuangan pemerintah. Sebuah terobosan dalam penyusunan laporan internal juga menjadi concern dan pemikiran dalam pengembangan proses bisnis Pelaporan. Laporan internal yang bersifat manajerial (managerial report) yang dihasilkan Kementerian Keuangan (Ditjen Perbendaharaan) begitu banyak jumlahnya. Disamping kajian untuk melakukan penyederhanaan, juga dilakukan kajian terhadap prosedur penyajian dan penyusunannya yang bisa memenuhi prinsip‐prinsip kemudahan, kecepatan dan ketepatan. Konsep “User Defined Reporting” merupakan sebuah gagasan yang layak dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan ini . Konsep ini memungkinkan setiap user (pengguna) dari laporan keuangan untuk bisa mendesain dan mencetak sendiri kebutuhan laporannya dengan cara mengakses database secara langsung. Last but not least, Modul Reporting juga merancang pengintegrasian Laporan Keuangan dengan Laporan Kinerja. Rancangan ini tidak lepas dari konsep “Performance Based Budgeting” yang mengarahkan pengguna anggaran untuk menyusun anggarannya dengan berbasis kinerja. Laporan Kinerja yang selama ini dihasilkan dari sistem yang terpisah akan dipadukan dengan Laporan Keuangan dalam satu sistem SPAN. Modul ini akan menjadi bahan diskusi dan pijakan awal bagi pengkajian dan pengembangan proses bisnis Pelaporan berikutnya, sehingga apa yang menjadi harapan bagi peningkatan kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dapat terwujud.

... APBN DG Treasury Pemeriksaan Audited LKPP dan RUU Pertanggungja waban APBN President Audited LKPP dan RUU Pertanggungja waban APBN UU Parliament LAMPIRAN 2 Deskripsi Pengembangan Proses Bisnis Pelaporan Process ID Process.

Strategi Pengelolaan Manajemen Resiko Perusahaan

Buku ini merupakan simbol semangat intelektual dalam mengakaji ilmu manajemen yang terbit pada tahun 2021. Kontributor dari buku ini adalah para peneliti dan dosen dari berbagai kampus di Indonesia. Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Penulisan buku ini dilandasi atas pentingnya update penelitian terbaru tentang kajian ilmu manajemen dengan tema strategi manajemen pengelolaan resiko perusahaan yang menjadi isu dan problematika saat ini. Buku ini terdiri dari 10 artikel yang dimasukan ke dalam 10 bab di dalam buku ini. Upaya penyusunan buku ini dilakukan untuk mendokumentasikan karya-karya yang dihasilkan para penulis sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca secara lebih luas. Penulisan buku juga mengandung konsekuensi untuk membangun budaya pendidikan yang lebih bermartabat dan berintegritas.

Penulisan buku ini dilandasi atas pentingnya update penelitian terbaru tentang kajian ilmu manajemen dengan tema strategi manajemen pengelolaan resiko perusahaan yang menjadi isu dan problematika saat ini.

MANAJEMEN KEUANGAN

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga Buku Ajar yang berjudul Manajemen Keuangan ini bisa tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak terutama Tim Penulis Buku, Penerbit Buku dan pihak lainnya yang tidak bisa kami sebut satu persatu yang tentunya sudah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik berupa pikiran maupun materinya sehingga buku ajar ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan bersama. Kami berharap semoga Buku Ajar Manajemen Keuangan ini bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembacanya terutama bagi dosen dan mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi agar Buku Ajar Manajemen Kauangan ini si pembaca mempraktekkannya dalam kehidupan sehari – hari serta dalam dunia Kampus. Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan Buku Ajar Manajemen Keuangan ini, karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami sebagai penulis. Untuk itu kami begitu mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Buku ajar yang berjudul Manajemen Keuangan ini. Terimakasih.

Akuntabilitas Horizontal (Horizontal Accountability) Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada pihak masyarakat luas atas pengelolaan dana. Meskipun demikian, informasi ... Hubungan masyarakat (public relation) 6.

Manajemen Kas: Integrasi dan Interkoneksi Proses Bisnis dengan Satker

Berkaitan dengan penyempurnaan koneksitas proses bisnis manajemen kas di Satker, maka peran Satker dalam hal perencanaan kas sangatlah penting. Dalam Modernizing Cash Management, disebutkan bahwa manajemen kas yang efektif memerlukan perencanaan arus kas jangka pendek yang akurat dan tepat waktu. Aktifitas perencanaan dan proyeksi kas ini, di antaranya meliputi pertukaran informasi antara Kementerian Keuangan dengan kementrian teknis di tingkat operasional. Institusi treasury idealnya dapat memperoleh informasi dari agency (Satker) selaku entitas yang melakukan transaksi termasuk di dalamnya perikatan/komitmen serta proyeksi kas yang dibutuhkan untuk melunasinya. Peran dan tanggung jawab Satker dalam manajemen kas di antaranya dipengaruhi oleh model sistem perbendaharaan dan mekanisme pembayaran dalam rangka pelaksanaan anggaran di suatu negara. Sedangkan mekanisme yang ditempuh institusi perbendaharaan untuk menjamin ketersediaan kas pada saat pembayaran jatuh tempo dipengaruhi pula oleh struktur rekening pemerintah di mana uang negara ditempatkan.

Institusi treasury di tingkat pusat (Commonwealth treasury) bertanggungjawab akan ketersediaan kas pada saat dibutuhkan melalui aktivitas terkait dengan pengelolaan hutang dan pinjaman. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya tersebut, ...

Manajemen Pembayaran: Integrasi dan Interkoneksi Proses Bisnis dengan Satker

Dalam Treasury Diagnostic Toolkit, terdapat 2 (dua) model terkait dalam Pencairan Anggaran, yaitu: (1) sentralisasi manajemen pembayaran dan (2) desentralisasi manajemen pembayaran. Sentralisasi pembayaran melalui Treasury memungkinkan dilakukannya pengecekan oleh Treasury untuk memastikan bahwa pembayaran yang dilakukan telah sesuai dengan alokasi anggaran (budget appropriations). Konsolidasi rekening Satker ke dalam TSA di bawah kendali treasury, memungkinkan manajemen kas yang efisien dan menghindarkan suatu situasi di mana di satu sisi terdapat banyak idle cash di rekening Satker dan di sisi lain rekening BUN mengalami deficit. Struktur organisasi yang diperlukan dalam rangka sentralisasi pelaksanaan pencairan anggaran terdiri dari main treasury office di kantor pusat, second tier treasury offices di tingkat propinsi dan (kemungkinan) third tier offices yang berada di setiap kabupaten/district. K/L memproses transaksi pembayaran mereka di central level treasury office, sedangkan Satker memproses transaksi pembayarannya di kantor treasury propinsi/kabupaten terdekat. Satker mengirimkan transaksi pengeluarannya kepada kantor treasury terdekat untuk pemrosesan pembayarannya. Treasury akan mengirimkan transaksi pengeluaran yang telah disetujui kepada kantor cabang Central Bank terdekat di mana TSA berada, untuk melakukan pembayaran kepada vendor.

Struktur organisasi yang diperlukan dalam rangka sentralisasi pelaksanaan pencairan anggaran terdiri dari main treasury office di kantor pusat, second tier treasury offices di tingkat propinsi dan (kemungkinan) third tier offices yang ...