Untuk menjadi guru tentunya diperlukan berbagai kompetensi. Kompetensi guru umumnya terdapat empat hal, yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Kompetensi-kompetensi ini tentunya dapat menjadikan guru semakin profesional. Hal itu karena guru tidak hanya sebatas melakukan pengajaran pada ruang-ruang kelas, namun juga implementasi dari kompetensi yang dimilikinya di ranah publik secara luas. Dengan demikian, profesionalisme guru harus selalu ditingkatkan agar kompetensi peserta didik dapat memenuhi standar kompetensi yang ditentukan. Buku ini tentunya dapat mewujudkan hal tersebut, karena selain membahas mengenai berbagai pendekatan dan model pembelajaran; bahan ajar dan sumber belajar; kurikulum; silabus dan RPP, namun juga membahas keterampilan dasar mengajar yang begitu diperlukan guru ketika mengajar.
Untuk menjadi guru tentunya diperlukan berbagai kompetensi. Kompetensi guru umumnya terdapat empat hal, yaitu kompetensi pedagogis, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian.
Kompetensi guru dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan hal yang paling mendasar dalam pelaksanaan pembelajaran. Upaya yang dilakukan pengawas pembina dalam meningkatkan kompetensi tersebut melalui supervisi akademik dengan teknik pertemuan secara individual dengan guru binaan. Guru yang mampu menyusun KKM yang benar adalah guru yang memperhatikan langkah-langkah penentuan nilai pada aspek utama KKM, terutama penentuan nilai “Intake”, banyak guru masih keliru dalam menentukan nilai intake tersebut. Nilai intake adalah nilai yang diambil dari rata-rata pembelajaran sebelumnya, oleh karena itu nilai intake selalu sama untuk semua kompetensi dasar dalam mata pelajaran tertentu sesuai dengan jenjangnya masing-masing. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan administrasi yang wajib dibuat oleh guru, oleh karenanya harus disupervisi secara berkala pada awal semester ganjil dan genap oleh kepala madrasah atau pengawas pembina.
Hakikatnya, Guru merupakan agen pembelajaran dan bertanggungjawab penuh dalam mendidik, mengarahkan, membimbing, melatih dan mengevaluasi siswa. Berbicara mengenai guru tentu tidak akan ada habisnya. Betapa tidak, tugas dan tanggung jawab yang besar berada dipundak seorang guru.Bisa dikatakan keberhasilan kurikulum dalam satuan pembelajaranpun ada di tangan guru. Di lingkungan sekolah, guru pasti akan berhadapan dengan para siswa yang memiliki karakteristik yang beragam. Untuk mengembangkan kemampuan dan kualifikasinya, guru perlu menguasai empat kompetensi dasar seperti yang telah dicantumkan dalam UU No. 14 Tahun 2005 pasal 10 ayat (1) dimana kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kpribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang semuanya diperoleh melalui pendidikan profesi.
Kemampuan melakukan penelitian khususnya penelitian tindakan kelas merupakan bekal keilmuan dan kemampuan yang harus dimiliki guru dan calon guru dalam rangka meningkatkan keberhasilan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik dan sekaligus untuk meningkatkan kompetensi seorang pendidik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut maka tujuan penulisan buku ini adalah diperuntukkan bagi mahasiswa sebagai calon guru khususnya dan tenaga pengajar umumnya yang konsen dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Melalui buku Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat melengkapi buku-buku penelitian yang sudah ada, sekaligus sebagai baahan bacaan dan penambahan wawasan bagi tenaga pendidik, mahasiswa dan pemerhati pendidik yang ingin mendalami penelitian khususnya penelitian tindakan kelas.
menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang guru dan siswa lakukan. 2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi bertindak hanya sebagai seorang praktisi saja yang sudah merasa puas terhadap ...
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Sedangkan kinerja adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang guru dalam melaksanakan tugasnya selama periode waktu tertentu sesuai dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Kedua hal tersebut sangat erat kaitannya, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan ke arah yang lebih maju, kreatif dan inovatif, penulis mencoba untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Lingkungan Kota Lhokseumawe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru, motivasi guru dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK di lingkungan Kota Lhokseumawe. Sampel dalam penelitian adalah 81 guru. Teknik pengumpulan data dengan angket. Teknik analisis menggunakan regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik. Berdasarkan hasil analisis data secara parsial dan simultan diperoleh pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi guru, motivasi dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SMK di lingkungan Kota Lhokseumawe.
Upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru yang diberikan melalui program Guru Pembelajar, cenderung tidak menghasilkan seperti yang diharapkan. Setelah memperoleh pelatihan pun guru tidak memperlihatkan perubahan yang signifikan, sehingga diprediksi tidak akan terjadi perubahan pula terhadap kinerja dan hasil pembelajaran yang dicapai siswa. Dengan sikap optimistik, penyelenggaraan pelatihan tetap diberikan guru oleh Ditjen GTK dengan berganti nama menjadi program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Pelatihan memang perlu diberikan kepada guru, namun perhatian pun perlu di arahkan kepada faktor eksternal lain. Guru yang telah memperoleh ilmu dalam pelatihan, tidak akan mengalami perubahan perilaku pembelajaran, apabila tidak didukung oleh kondisi dan situasi lingkungan yang kondusif. Oleh karena itu pengembangan pengelolaan sekolah untuk menciptakan kondusifitas lingkungan sekolah pun menjadi penting diperhatikan, sehingga dapat memotivasi, menstimulir, dan mendorong pihak-pihak di sekolah untuk mewujudkan kinerja secara baik dan terarah. Dalam koteks guru, kondusivitas lingkungan sekolah menjadi masukan bagi guru dalam mengembangkan pengelolaan pola pembelajarannya. Untuk yang terakhir itu diajukan pemikiran tentang konsep siklus pengelolaan pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi pedoman, acuan, dan penuntun bagi guru.
Upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru yang diberikan melalui program Guru Pembelajar, cenderung tidak menghasilkan seperti yang diharapkan.
Kehadiran buku ini selain untuk berpartisipasi dalam pengembangan kompetensi guru dan menyediakan referensi bahan kuliah yang dibutuhkan oleh mahasiswa sarjana, magister, dan doktor, juga memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan SDM guru yang berada di institusi pendidikan Indonesia. Sebagai proses yang berlangsung cepat dan dinamis, pengembangan SDM guru termasuk yang paling banyak menghadapi problematika. Berbagai aspek yang terkait dengan pengembangan pendidikan Islam, mulai dari visi, misi, tujuan, dasar, landasan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan kompetensi guru yang secara keseluruhan mengandung persoalan rumit yang hingga kini masih belum dipecahkan secara tuntas.
Kehadiran buku ini selain untuk berpartisipasi dalam pengembangan kompetensi guru dan menyediakan referensi bahan kuliah yang dibutuhkan oleh mahasiswa sarjana, magister, dan doktor, juga memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan ...
Buku ini mengkaji tentang kompetensi guru dalam kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Saat ini persoalan kompetensi guru menjadi topik diskusi yang cukup hangat. Kompetensi guru merupakan salah satu entry point yang menjadi bagian dari desain besar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang masih terpuruk. Lahirnya UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah wujud pengakuan guru sebagai profesi. Hal ini membawa implikasi berupa peningkatan kesejahteraan guru yang sangat signifikan di satu sisi, namun dibarengi tuntutan peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru di sisi lain.
Pendidikan adalah proses merubah manusia menjadi lebih baik, lebih mahir dan lebih terampil. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya dibutuhkan strategi yang disebut dengan strategi pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran terkandung tiga hal pokok yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan program berfungsi untuk memberikan arah pelaksanaan pembelajaran sehingga menjadi terarah dan efisien. Salah satu bagian dari perencanaan pembelajaran yang sangat penting dibuat oleh guru sebagai pengarah pembelajaran adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).