Sebanyak 69 item atau buku ditemukan

Evaluasi Pada Pembelajaran Era Society 5.0

Buku ini merupakan refleksi dari berbagai pemikiran oleh para praktisi pendidikan, akademisi dan peneliti yang bekecimpung di dunia pendidikan. Dunia pendidikan yang begitu dinamis menuntut kita agar selalu meng-upgrade skill dan wawasan terhadap perubahan yang terjadi. Demikian halnya dalam dalam pembelajaran, berawal dari kegiatan input, proses, dan outputnya harus di desain sedemikian rupa agar menyesuaikan dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Gambaran umum tentang evaluasi pembelajaran dan bagaimana melakukan evaluasi di era society 5.0 merupakan isi yang dibahas dalam buku ini. Buku ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan dan atau pembanding dalam melakukan dan menyusun evaluasi pada pembelajaran era society 5.0.

Pembelajaran harus menghasilkan belajar pada peserta didik dan harus dilakukan suatu perencanaan yang sistematis, sedangkan mengajar hanya salah satu penerapan strategi pembelajaran di antara strategistrategi pembelajaran yang lain ...

Truth in Fiction

Rethinking its Logic

This monograph examines truth in fiction by applying the techniques of a naturalized logic of human cognitive practices. The author structures his project around two focal questions. What would it take to write a book about truth in literary discourse with reasonable promise of getting it right? What would it take to write a book about truth in fiction as true to the facts of lived literary experience as objectivity allows? It is argued that the most semantically distinctive feature of the sentences of fiction is that they areunambiguously true and false together. It is true that Sherlock Holmes lived at 221B Baker Street and also concurrently false that he did. A second distinctive feature of fiction is that the reader at large knows of this inconsistency and isn’t in the least cognitively molested by it. Why, it is asked, would this be so? What would explain it? Two answers are developed. According to the no-contradiction thesis, the semantically tangled sentences of fiction are indeed logically inconsistent but not logically contradictory. According to the no-bother thesis, if the inconsistencies of fiction were contradictory, a properly contrived logic for the rational management of inconsistency would explain why readers at large are not thrown off cognitive stride by their embrace of those contradictions. As developed here, the account of fiction suggests the presence of an underlying three - or four-valued dialethic logic. The author shows this to be a mistaken impression. There are only two truth-values in his logic of fiction. The naturalized logic of Truth in Fiction jettisons some of the standard assumptions and analytical tools of contemporary philosophy, chiefly because the neurotypical linguistic and cognitive behaviour of humanity at large is at variance with them. Using the resources of a causal response epistemology in tandem with the naturalized logic, the theory produced here is data-driven, empirically sensitive, and open to a circumspect collaboration with the empirical sciences of language and cognition.

Using the resources of a causal response epistemology in tandem with the naturalized logic, the theory produced here is data-driven, empirically sensitive, and open to a circumspect collaboration with the empirical sciences of language and ...

Memacu Kreativitas Melalui Bermain

Setiap orang dewasa memerlukan berbagai aktivitas seperti bekerja, belajar, dan sejenisnya untuk terus meningkatkan kemampuannya. Berbeda dengan anak usia dini yang meningkatkan kemampuannya dengan cara bermain dan berkreativitas. Oleh karena itu, kreativitas anak usia dini harus ditingkatkan dengan berbagai cara. Akan tetapi, sebagian besar orangtua masih ada yang menganggap bahwa kemampuan kognitif atau hasil nilai lebih penting daripada kreativitas. Padahal, kemampuan kreativitas anak yang dimunculkan dan dirangsang sejak dini dapat menimbulkan berbagai kemampuan baru dari seorang anak. Contohnya seperti meningkatkan keuletan, kesabaran, kemampuan dalam memecahkan masalah, kemampuan untuk menghargai perbedaan, kemampuan untuk menerima perasaan diri sendiri dan orang lain, dan masih banyak hal penting lainnya. Buku Memacu Kreativitas Melalui Bermain: Pembelajaran Anak Usia Dini hadir untuk memaparkan cara pendidik dalam memunculkan dan meningkatkan kreativitas anak, memahami bagaimana cara memotivasi diri (pendidik) dan anak, serta mengondisikan lingkungan pembelajaran agar merangsang kreativitas anak.

Buku Memacu Kreativitas Melalui Bermain: Pembelajaran Anak Usia Dini hadir untuk memaparkan cara pendidik dalam memunculkan dan meningkatkan kreativitas anak, memahami bagaimana cara memotivasi diri (pendidik) dan anak, serta mengondisikan ...

Constitutional Law, Sixth Edition

2021 Case Supplement

Constitutional Law 2021 Case Supplement

Constitutional Law 2021 Case Supplement

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI

Kajian Konsep, Kebijakan dan Implementasi

Masalah yang paling krusial dalam kebijakan adalah tahap implementasi, karena selalu ada kesenjangan antara isi kebijakan (policy content) dan lingkungan dimana kebijakan diimplementasikan (policy context). Faktor-faktor yang menentukan besar kecilnya tingkat kesenjangan tersebut, yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi. Oleh kerena itu, fokus masalah penelitian ini adalah bagaimana implementasi kebijakan EMIS-PTKIS. Untuk menjelaskan masalah tersebut, digunakan kerangka berpikir analisis kebijakan publik terutama dari perspektif implementasinya (George Edward III). Dari perspektif ini, kebijakan EMIS di PTKIS, hanya akan dapat diimplementasikan, jika didukung oleh adanya komunikasi, sumberdaya, kesiapan, dan struktur birokrasi yang tepat dan memadai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Unit analisis penelitian ini ditentukan secara purposive, yaitu 15 PTKIS di wilayah II Jawa Barat dan Banten, yang dianggap mewakili keseluruhan wilayah Propinsi Jawa Barat dan Banten. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi terkait masalah penelitian. Analisis dilakukan secara kualitatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi kebijakan EMIS kurang efektif, sehingga para pelaksana kebijakan menganggap bahwa; Peran komunikasi belum sepenuhnya tepat waktu, lengkap, relevan, dan komprehensif; Sumber daya, manusia, perangkat keras, perangkat lunak, dan informasi belun bersinergi antara satu dengan yang lainnya, dalam membantu proses manajemen; disposisi belun mendukung, struktur birokrasi, belum mampu meningkatkan kualitas pengelolaan informasi, yang faktual, memberikan timbal balik yang positif terhadap pelayanan mutu terstandarisasi, serta menjadi media komunikasi efektif. Maka penelitian ini merekomendasikan kepada; Pimpinan PTKIS, diharapkan selalu pro aktif melakukan komunikasi internal dan ekternal, Para pelaksana EMIS, sejatinya selalu meningkatkan keahlian; Pemerintah, (Dijen Pendis/Kopertais), untuk merubah paradigma, pola fikir sumber daya manusia agar lebih professional, Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini, dapat dijadikan acuan untk penelitian selanjutnya dalam rangka perbaikan kedepan. Apabila metodologi dan temuan penelitian ini dinilai kredibel dan relevan, maka dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam meneliti kasus sejenis pada lembaga lainya.

Masalah yang paling krusial dalam kebijakan adalah tahap implementasi, karena selalu ada kesenjangan antara isi kebijakan (policy content) dan lingkungan dimana kebijakan diimplementasikan (policy context).

Sosialisme Indonesia

perkembangan tjita2nja, ketegasannja, sosialisme utopia, sosialisme ilmijah, oleh Roeslan Abdulgani