Sebanyak 120 item atau buku ditemukan

Perilaku Organisasi

Perilaku Organisasi dibutuhkan jika kita ingin menjalin komunikasi yang baik dan memahami perilaku individu di dalam sebuah organisasi. Buku ini ditulis dengan tujuan agar para mahasiswa dan para pembaca mampu memahami tentang perilaku individu di dalam organisasi yang meliputi perilaku individu dalam organisasi, perilaku kelompok dalam organisasi, proses di dalam organisasi, serta keanekaragaman, budaya, desain, dan pengembangan organisasi.

Perilaku Organisasi dibutuhkan jika kita ingin menjalin komunikasi yang baik dan memahami perilaku individu di dalam sebuah organisasi.

Teknik Menulis Artikel Memikat

Anda akan menemukan teknik menulis artikel memikat yang belum pernah disampaikan guru menulis manapun. Teknik yang disampaikan dalam buku ini berdasarkan hasil pengalaman panjang penulis berdasarkan teori dan praktik jurnalistik serta pengalaman penulisan buku populer. Kaya akan trik dan tips menulis serta kreativitas. Artikel adalah salah satu bentuk tulisan yang paling membutuhkan kreativitas, di luar bentuk tulisan fiksi (novel, cerpen, puisi). Teknik dalam buku ini cocok untuk artikel populer, media massa, media sosial, website, dan juga buku.

Anda akan menemukan teknik menulis artikel memikat yang belum pernah disampaikan guru menulis manapun.

Klarifikasi Al-Quran Atas Berita Hoaks

Hoaks adalah informasi yang tidak berdasarkan fakta atau data, melainkan tipuan dengan tujuan memperdaya masyarakat dengan model penyebaran yang masif. Penyebaran berita palsu atau hoaks, bagaimanapun bentuk, cara, dan alasannya tidaklah dapat dibenarkan. Fenomena sosial perilaku penyebaran berita hoaks banyak direkam dalam Al-Quran; bermula pada kisah Nabi Adam dan Hawa yang teperdaya oleh berita hoaks yang disampaikan iblis tentang ‘pohon keabadian’ hingga mengakibatkan terusirnya Nabi Adam dan Hawa dari surga. Juga pada kisah Fir’aun, sang penguasa yang membuat berita hoaks dan membentuk opini publik tentang Nabi Musa yang katanya ingin mengkudeta sang penguasa dan mengusir rakyatnya. Selanjutnya, ternyata pada tubuh umat Islam pun tak terhindar dari bentuk penyebaran berita hoaks yang dilakukan oleh orang-orang munafik, contoh yang sangat viral dan menjadi trending topic pada masanya dengan hashtag hadits al-ifk, yakni kisah istri Nabi Muhammad saw., ‘Aisyah r.a. Beliau di tuduh dengan tuduhan yang sangat keji tanpa ada kesempatan untuk mengklarifikasi berita hoaks tersebut, hingga Allah SWT membersihkan namanya dan menerangkan siapa sang penyebar berita hoaks tersebut. Bahkan orang mukmin pun tak luput dari penyebaran berita hoaks, yakni al-Walid bin Uqbah, karena keterburu-buruannya dalam menyimpulkan apa yang dilihatnya dan hampir saja menimbulkan peperangan. Dalam konteks saat ini, fenomena prilaku penyebaran hoaks, umat Islam tentunya mesti merujuk kembali kepada sistem nilai yang dimiliki, yaitu Al-Quran yang kaya akan khazanah historis dan tentunya sarat dengan pesan moral di dalamnya. Buku ini mencoba mengulas secara rinci wawasan Al-Quran terkait berita hoaks, selain mengungkap term atau istilah berita hoaks, memaparkan secara historis sederet kronologi fenomena sosial perilaku berita hoaks; motif serta dampak dan ancaman perilaku hoaks, tentunya Al-Quran pun menawarkan solusi––fungsinya sebagai huda li al-nas, yakni petunjuk bagi manusia; kompas dalam berkehidupan––menyikapi berita hoaks.

Hoaks adalah informasi yang tidak berdasarkan fakta atau data, melainkan tipuan dengan tujuan memperdaya masyarakat dengan model penyebaran yang masif.

Modal Sosial dalam Manajemen Bencana

Buku ini terdiri dari lima bab yang masing-masing membahas mengenai pemulihan kondisi pasca bencana dilihat dari aspek sosial ekonomi. Secara geografis, Indonesia terletak pada wilayah yang rentan terhadap ancaman bencana alam, mulai dari letusan gunungapi, banjir, gempa bumi, hingga tsunami. Keadaan ini membuat masyarakat harus dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut mengingat dampak dari bencana tersebut sangat luas, baik dari segi fisik maupun sosial ekonomi. Buku Modal Sosial dalam Manajemen Bencana berisi tentang kumpulan penelitian berupa studi kasus yang telah dilakukan dengan memfokuskan pada perilaku dan cara masyarakat dalam beradapatasi terhadap dampak bencana. Secara detil buku ini menjelaskan bagaimana masyarakat pesisir maupun yang tinggal di gunung melakukan manajemen sosial untuk memulihkan penghidupan ekonomi kembali. Aspek sosial ekonomi merupakan faktor yang penting dalam kajian manajemen kebencanaan, disamping aspek fisik. Manusia memegang peranan penting untuk terciptanya kembali kondisi penghidupan seperti sediakala sebelum terjadi bencana (disaster resilience). Manusia sebagai pelaku objek dalam kajian kebencanaan serta pemulihan perekonomian pasca bencana yang dilakukan manusia, menjadi topik utama dalam buku ini. Nilai-nilai kebersamaan dan saling tolong-menolong antar masyarakat, khususnya masyarakat terdampak bencana, tercermin dari masih mengakarnya budaya gotong royong di kawasan pedesaan. Belajar dari bencana gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006, erupsi Gunungapi Merapi 2010, serta banjir rob yang yang rutin terjadi di Demak., gotong royong menjadi senjata yang ampuh dalam komunitas masyarakat menanggulangi akibat yang ditimbulkan suatu bencana karena gotong royong merupakan kombinsi antara solidaritas dan kerjasama antar sesama. Kajian bencana tidak dapat terlepas dari pemulihan kondisi ekonomi. Dalam proses pemulihan kondisi ekonomi ,modal sosial dalam masyarakat merupakan salah satu summberdaya yang penting untuk dimaksimalkan efektifitasnya. Modal sosial bagi masyarakat di kawasan rawan bencana merupakan jenis strategi adaptasi untuk bertahan hidup. Sumberdaya lokal dan kearifan lokal menjadi dasar dan bentuk dari modal sosial. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa modal sosial menjadi faktor yang penting dalam penanggulangan bencana. [UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]

Beberapa sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan, dan tempat ibadah mengalami kerusakan fisik dan tidak dapat dipergunakan. Sebuah Puskesmas pembantu ...

Akuntansi Perbankan dan Keuangan Mikro SMK/MAK Kelas XII

Buku ini disusun dengan memperhatikan Struktur Kurikulum SMK berdasarkan Kurikulum 2013 edisi revisi spektrum PMK 2018 dan jangkauan materi sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk kelompok C3 Kompetensi Keahlian. Buku ini diharapkan memiliki presisi yang baik dalam pembelajaran dan menekankan pada pembentukan aspek penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Materi pembelajaran disajikan secara praktis, disertai soal-soal berupa tugas mandiri, tugas kelompok, uji kompetensi, dan penilaian akhir semester gasal dan genap. Buku ini disusun berdasarkan Pemendikbud No 34 tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK, pada lampiran II tentang standar Isi, lampiran III tentang Standar Proses dan lampiran IV tentang Standar Penilaian. Acuan KI dan KD mengacu pada Peraturan Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan No: 464/D.D5/Kr/2018 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar. Berdasarkan hasil telaah ilmiah, buku ini sangat sistematis, bermakna, mudah dipelajari, dan mudah diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Ditinjau dari aspek isi, buku ini cukup membantu siswa dalam memperkaya dan mendalami materi. Pemakaian buku ini juga dapat menantang guru untuk berinovasi dalam pembelajaran sesuai konteks di kelas masing-masing.

Buku ini disusun dengan memperhatikan Struktur Kurikulum SMK berdasarkan Kurikulum 2013 edisi revisi spektrum PMK 2018 dan jangkauan materi sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk kelompok C3 Kompetensi Keahlian.

Hukum Pemerintahan Daerah dalam Perspektif Otonomi Khusus

Kajian otonomi daerah diadakan bukan sekedar menjamin efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Bukan pula sekedar menampung kenyataan negara yang luas, penduduk banyak dan beribu-ribu pulau. Akan tetapi otonomi daerah merupakan dasar memperluas pelaksanaan demokrasi dan instrumen dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Otonomi daerah merupakan salah satu sendi sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

Kajian otonomi daerah diadakan bukan sekedar menjamin efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan.