Sebanyak 17979 item atau buku ditemukan

Peran Guru dalam Membentuk Karakter Siswa (Antologi Esai Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar)

Antologi Esai ini disusun oleh mahasiswa praktikan berdasarkan hasil kegiatan PLP I atas bimbingan dosen pembimbing lapangan. Kegiatan PLP I ini dirancang dalam dua capaian, yaitu (1) membangun Jati diri pendidik dengan mengenal kultur sekolah, struktur organisasi sekolah dan tata kelola sekolah, peraturan dan tata tertib sekolah, dan kegiatan-kegiatan di sekolah. (2) Membangun jati diri pendidik dengan mengetahui praktik proses pembelajaran dan karakteristik siswa. Berdasarkan kegiatan tersebutlah mahasiswa praktikan menyusun esai sebagai respon dan kemampuan memberikan pendapat terhadap dunia pendidikan. Antologi ini diharapkan dapat menjadi motivasi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi diri dalam berlatih melatih menulis karya tulis ilmiah sebagai calon seorang pendidik.

pembentukan karakter peserta didik. Ketika di lingkungan sekolah, guru merupakan orang tua bagi peserta didik. Oleh karena itu, sebagai orang tua di sekolah, guru juga harus dapat mengubah dan membentuk karakter peserta didiknya.

MEMAHAMI PENDIDIKAN MULTILEVEL MULTIDIMENSIONAL

Interpretasi untuk Aksi Restorasi Pendidikan

Prinsip kedua dalam Pendidikan Holistik adalah prinsip the Wholeness yaitu prinsip Keutuhan. Keseluruhan (wholeness) bukan sekedar penjumlahan dari setiap bagiannya. Sistem wholeness bersifat dinamis sehingga tidak bisa dideduksi hanya dengan mempelajari setiap komponennya. Setiap bagian dari sistem mutlak menjadi suatu kesatuan yang integrative. Prinsip keutuhan atau Keseluruhan ini, juga memberi makna bahwa tidaklah mungkin mencerap realitas hanya sebagaian dari keseluruhan entitas realitas itu. Prinsip ini sangat bertolak belakang dengan falsafah Newtonian yang fragmented, reduktif dan mekanistik. Berdasarkan falsafah Newtonian, sebuah system dapat dipelajari dari bagian-bagian system tersebut. Prinsip Keutuhan dalam pendidikan holistik adalah konsekuensi dari prinsip pertama yakni kesalingterhubungan. Artinya, jika realitas saling terkoneksi satu sama lain, maka dengan sendirinya ia membentuk sebuah sistem yang utuh. Sebuah sistem yang tidak dapat dipandang parsial dari perspektif tertentu saja. Ini mengajarkan pada kita bahwa entitas pendidikan adalah sebuah sistem yang utuh yang mustahil dapat dibangun dengan perspektif reduksionis dan parsial. Pendidikan terbentuk oleh subsistem integrative yang saling terhubung/terkoneksi serta simbiotik. Prinsip keutuhan dalam pendidikan holistik juga dapat dielaborasi dari sudut padang setiap individu sebagai makrokosmos. Dalam pendidikan setiap individu memiliki sejarah peradaban individu yang secara continue, utuh dan dinamis parallel dengan ruang waktu peradaban yang dilewatinya. Ini artinya setiap individu sebagai pembelajar memiliki keutuhan peradaban dirinya yang meliputi perspektif individual, komunitas, sosial, lingkungan global dan bahkan dalam perpsektive universal. Setiap individu akan memiliki sejarah peradabannya masing- masing. Ia akan menjadi utuh atas anugrah diri dan lingkungannya dalam membentuk peradaban dirinya secara dinamis. Sesungguhnya, keutuhan atas pribadi, komunitas serta sosial merupakan keniscayaan alamiah yang manusiawi. Artinya, ia bukan saja kebutuhan tetapi juga syarat mesti bagi kebermartabatan peradaban manusia.

Waldorf dan Pendekatan lainnya Pendekatan Waldorf pada pendidikan anak usia dini tampaknya memiliki daya tarik ... Waldorf bisa belajar bahasa asing, tarian ekspresif yang dikembangkan oleh Steiner, dan suasana seni pertunjukan lainnya.

BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR (Teori dan Aplikasinya)

Edisi 1

Salah satu bidang dalam Bimbingan dan Konseling adalah bidang belajar. Secara umum buku ini membahas mengenai hakikat bimbingan belajar, tujuan, fungsi, pendekatan dan prosedurnya. Bimbingan dan Konseling belajar berpijak pada prinsip-prinsip belajar dan konsep-konsep kunci mengenai faktor penentu keberhasilan belajar. Mengingat paradigma BK komprehensif yang mengedepankan upaya pengembangan dan preventif, maka kajian mengenai keterampilan untuk mencapai keberhasilan belajar seperti memahami gaya belajar, peningkatan efikasi diri akademik, motivasi belajar, dan regulasi diri dalam belajar menjadi bahasan penting. Disamping itu pemahaman pembaca baik akademisi, praktisi, maupun para calon Guru BK/ Konselor akan berbagai kesulitan dan masalah belajar serta diagnosa dan manajemen masalah belajar siswa menjadi bahasan penting dalam buku ini.

Salah satu bidang dalam Bimbingan dan Konseling adalah bidang belajar.

PANDUAN UNTUK KONSELOR TEKNIK SELF MANAGEMENT DALAM BINGKAI KONSELING COGNITIVE BEHAVIOR UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP

Buku panduan untuk konselor ini mengajarkan kepada siswa mengenai ketrampilan mengelola diri melalui Teknik Self Management. Buku panduan ini terdiri atas dua bagian yaitu pendahuluan dan pelaksanaan konseling. Bagian pelaksanaan konseling terdiri dari tiga tahapan. Tahapan 1 assesment, tahapan 2 implementasi teknik khususnya teknik self management , tahapan 3 evaluasi.

Buku panduan untuk konselor ini mengajarkan kepada siswa mengenai ketrampilan mengelola diri melalui Teknik Self Management.

Reorientasi Implementasi Kurikulum Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat Dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Reorientasi Implementasi Kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini disusun dimaksudkan sebagai rambu-rambu yang digunakan untuk memandu Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka pada tataran Program Studi Bimbingan dan Konseling, terutama kepada Dosen Pembimbing Akademik (DPA), dosen pengampu perkuliahan, dan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan. Penyusunan Reorientasi Implementasi Kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat Dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka melibatkan unsur Pimpinan Program Studi dan Tenaga Pendidik Program Studi Bimbingan dan Konseling yang kemudian bekerja sama merumuskan dan menurunkan ketentuan dan panduan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pihak Universitas Lambung Mangkurat kemudian disesuaikan dengan visi dan misi yang disusun oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling. Reorientasi Implementasi Kurikulum Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat Dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Reorientasi Implementasi Kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Lambung Mangkurat dalam Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini disusun dimaksudkan sebagai rambu-rambu yang digunakan untuk memandu Program Merdeka ...

Pelayanan Konseling Melalui Telepon

Pelayanan konseling adalah salah satu jawaban paling nyata untuk manusia yang hidup dalam keputusasaan, kerapuhan, tekanan, dan ketidakberdayaan. Sayangnya. pelayanan ini kadang-kadang tidak efektif karena klien harus membuat janji dan menunggu berhari-hari sebelum menceritakan pergumulannya padahal ia ingin segera membagi beban penderitaannya. Di samping itu, kendala budaya mulai menghambat. Klien lebih suka memilih untuk menekan perasaan dan menyimpan persoalan dalam hati mereka sendiri daripada menceritakannya secara blak-blakan. Di tengah kondisi ini, pelayanan konseling melalui telepon menjadi alternatif terbaik. Pelayanan konseling melalui telepon bukan sekadar pelayanan yang non-threatening ("tidak menakutkan') bagi siapa saja, tetapi juga dapat menembus batas ruang dan waktu. Pelayanan ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Klien tak perlu membuat janji, menunggu berhari-hari, dan merasa takut rahasia kehidupan pribadinya diketahui oleh lingkungan tertentu. la bahkan dengan bebas dapat mengutarakan apa saja tanpa perlu menyebutkan nama dan identitas pribadinya. Buku ini tepat bagi Anda -konselor yang melakukan pelayanan konseling melalui telepon maupun formal (tatap muka). Dijamin pelayanan Anda akan menjadi lebih efektif dan banyak orang menderita ditolong.

Klien lebih suka memilih untuk menekan perasaan dan menyimpan persoalan dalam hati mereka sendiri daripada menceritakannya secara blak-blakan. Di tengah kondisi ini, pelayanan konseling melalui telepon menjadi alternatif terbaik.

BIMBINGAN KONSELING DI ERA PANDEMI COVID-19 Sekumpulan Sejarah dan Perkembangan Konseling hingga Pandemi Melanda Dunia dan Permasalahnya

Buku Bimbingan Konseling di Era Pandemi Covid-19 ini merupakan susunan sejarah bimbingan konseling, permasalahan, dan penanganannya. Yang mana sebagai orang yang terlibat di dalam dunia pendidikan tentu merasa terpanggil untuk melaksanakan bimbingan dan konseling. Begitu juga dalam memandang “masah muri”. Jangan sampai ini diucapkan terbalik menjadi “murid Bermasalah”. Ini sekedar salah ucap tetapi sekaligus memiliki implikasi berbeda. Guru BK harus benar-benar dibebaskan untuk mengurus masalah ini karena mereka mempunyai otoritas ilmu dan teknik untuk menanganinya. Jangan sampai guru BK tenggelam atau ditenggelamkan pusaran konservatisme yang biasanya sangat getol menghardik murid atas nama menegakkan aturan, strength dalam pembelajaran atas nama mempercepat pemahaman murid, dan lain sebagainya. Meskipun bukan sebagai guru Bimbingan dan Konseling pun akan merasa terpanggil untuk memperbaiki keadaan terlebih di era Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini. Buku ini bisa dijadikan inspirasi dan referensi bimbingan konseling kapanpun dan dimanapun kita berada, baik guru BK maupun bukan guru BK, bahkan orangtua murid dan pemerhati pendidikan. Kita harus siap memberikan yang berharga kepada sesama, demi meraih kemuliaan di sisi-Nya dan berharap diridhai Allah subhanahu wa ta’ala.

Buku Bimbingan Konseling di Era Pandemi Covid-19 ini merupakan susunan sejarah bimbingan konseling, permasalahan, dan penanganannya.

Bimbingan Konseling

Kelas 7 untuk SMP/MTs Semester Genap

Buku pendamping yang berjudul “Bimbingan Konseling Kelas 7 untuk SMP/MTs Semester Genap” ini berisi 8 (delapan) bab pembahasan, yang meliputi Perubahan Fisik dan Psikis pada Remaja; Etika Pergaulan Teman Sebaya; Mengenal Minat dan Bakat; Membangun Pribadi yang Bertanggung Jawab; Menjadi Pribadi yang Mandiri; Bijak dalam Menggunakan Media Sosial; Pandai dalam Mengatur Waktu; dan Bullying dan Cara Mengatasinya. Buku pendamping ini diharapkan menjadi pendorong utama bagaimana aspek afektif dan psikomotorik peserta didik diolah sesuai dengan karakter dan budaya bangsa sesuai dengan Standar Kompetensi Kemandirian (SKK) peserta didik pada Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs). Sehingga buku ini dapat dimanfaatkan sebagai panduan untuk membentuk diri sesuai dengan karakter dan budaya bangsa.

Buku pendamping yang berjudul “Bimbingan Konseling Kelas 7 untuk SMP/MTs Semester Genap” ini berisi 8 (delapan) bab pembahasan, yang meliputi Perubahan Fisik dan Psikis pada Remaja; Etika Pergaulan Teman Sebaya; Mengenal Minat dan Bakat ...

KETERAMPILAN KONSELING BERBASIS METAKOGNISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Buku ini mendeskripsikan sosok utuh kompetensi konselor mencakup kompetensi akademik dan kompetensi profesional sebagai satu keutuhan. Kompetensi akademik merupakan landasan ilmiah dari kiat pelaksanaan pelayanan profesional konseling dan merupakan landasan bagi pengembangan kompetensi profesional. Unjuk kerja konselor sangat ditentukan oleh kualitas penguasaan keempat kompetensi tersebut yang tentu juga dilandasi oleh nilai, sikap, dan kualifikasi pribadi yang mendukung (displin, sabar, tepat, waktu, dapat dipercaya dan lain-lain). Untuk bidang pendidikan profesional konselor, salah satu unsur utama program kurikuler adalah latihan pembentukkan metakognisi konselor (Jones, 2001)

Buku ini mendeskripsikan sosok utuh kompetensi konselor mencakup kompetensi akademik dan kompetensi profesional sebagai satu keutuhan.