Sebanyak 17975 item atau buku ditemukan

HUKUMAN DALAM MENDIDIK PERSPEKTIF HADIS

Sebagai pembuka saya ucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur hanya milik Allah SWT karena atas rahmat dan petunjuk dari-Nya lah penulis dapat menyelesaikan buku ini. Shalawat dan salam semoga tercurah selalu kepada Nabi Muhammad SAW., uswatun hasanah yang di utus oleh Allah SWT bagi umat manusia yang telah mengeluarkan manusia dari kejahiliyahan menuju cahaya ilahiah. Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua (emak dan bapak), karib kerabat, para dosen dan teman-teman yang telah memberikan doa dan dukungan moral maupun material sehingga buku ini dapat penulis selesaikan. Semoga Allah memberikan balasan kepada mereka. Buku ini merupakan skripsi penulis ketika menyelesaikan studi S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Pengengembangan Ilmu Al-Qur’an Sumatera Barat (STAI-PIQ SUMBAR) pada tahun 2019. Untuk isi tidak ada yang berubah dari apa yang telah di sarankan oleh dosen pembimbing dan tim penguji sidang munaqasyah. Namun untuk letaknya memang banyak mengalami perubahan, yang semula dari format skripsi menjadi format buku. Selain itu bagian-bagian yang penulis anggap kurang penting tidak penulis muat dalam buku ini. Buku ini sangat tepat untuk para akademisi ataupun pembaca yang ingin mengetahui tentang hukuman dalam mendidik yang pelaksanaannya menuai diskusi yang cukup menarik dari para ahli maupun dari kalangan orang awam sendiri. Penulis mencoba mengkaji dari perspektif hadis Nabi, karena ada sepotong hadis nabi yang mengisyaratkan untuk memberikan hukuman. Hadis tersebutlah yang v dijadikan dalil sebagian kalangan untuk memberlakukan sanksi hukuman termasuk fisik. Namun sebagian yang lain membantah dan menganggap bahwa hadis tersebut dengan tafsiran yang berbeda dari redaksinya. Untuk memperjelas duduk persoalan tersebutlah penulis tertarik untuk mengkajinya. Dengan segenap kemampuan yang penulis miliki dan upayakan, akhirnya penulis dapat menarik benang merah dari persoalan tersebut. Namun mengatakan pepatah tak ada gading yang tak retak, oleh karena itu penulis menyadari walaupun penulis sudah mengupayakan semaksimal mungkin untuk yang terbaik, penulis menyadari banyak kelemahan penulis terutama dalam mengumpulkan hadis, menuliskannya dan menganalisisnya. Penulis mengharapkan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan akademik keilmuan terutama bagi ilmu pendidikan Islam.

Shalawat dan salam semoga tercurah selalu kepada Nabi Muhammad SAW., uswatun hasanah yang di utus oleh Allah SWT bagi umat manusia yang telah mengeluarkan manusia dari kejahiliyahan menuju cahaya ilahiah.

STRATEGI DAN METODE KAUM SUFI DALAM MENDIDIK JIWA

Sebuah Proses untuk Menata dan Mensucikan Ruhani agar Mendapatkan Pancaran Nur Illahi

Kaum sufi erat kaitannya dengan istilah tasawuf. Di mana Ilmu Tasawuf sendiri merupakan mata kuliah yang banyak diajarkan di Perguruan Tinggi Islam baik Negeri maupun Swasta. Namun, tasawuf juga bisa dipelajari bagi semua eleman masyarakat, mengingat tasawuf sebagai ilmu untuk ‘menata’ aspek ruhani manusia menjadi bersih dan lebih baik dengan menyandang gelar muhsinin wal muttaqin. Untuk itu, dalam dunia tasawuf terdapat beberapa strategi dan metode yang bisa digunakan untuk mendidik jiwa dalam rangka menata dan mensucikannya agar ia bisa berada sedekat mungkin dengan Allah Swt, dan akhirnya ia bisa mendapatkan secercah cahaya Ilahi. Strategi dan metode yang diajarkan dalam dunia tasawuf dan dipraktikkan oleh para kaum sufi, menjadi landasan bahwa seseorang memerlukan sebuah cara dan alat untuk bisa dekat dengan Allah, untuk bisa kenal dengan-Nya dan untuk bisa mendapatkan cinta-Nya. Mana mungkin bisa dekat, kenal, dan mendapat cinta-Nya, jika manusia tidak mengerti cara dan alat untuk menggapai hal tersebut. Sama seperti, ketika manusia ingin pergi ke suatu tempat, di mana ia tidak mempunyai peta, kompas, dan arah penunjuk jalan. Ia dengan percaya diri terus berjalan menuju tempat yang ia kehendaki. Akibatnya, ia akan tersesat. Sekalipun kepercayaannya itu benar, maka ia akan membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa sampai ke tempat tersebut. Oleh karenanya, manusia dalam menata dan mensucikan jiwanya (ruhani) diperlukan sebuah strategi dan metode yang bersifat spiritual, mengingat aspek yang dikaji adalah aspek ruhani (batin). Sehingga, akan berhasil dalam melewati proses tersebut. Akhirnya, jiwanya ‘layak’ mendapatkan pancaran cahaya Ilahi disebabkan kesuciannya, yang dalam al Qur'an diabadikan dengan predikat 'an Nafsu al Muthmainnah’ dan ‘Qalbun Salim’. Untuk itu, karya ini: "Strategi dan Metode Kaum Sufi dalam Mendidik Jiwa: Sebuah Proses untuk Menata dan Mensucikan Ruhani agar Mendapatkan Pancaran Nur Ilahi” disuguhkan sebagai referensi bagi para mahasiswa, kaum millenial, dan masyarakat post modern pada umumnya untuk lebih mengetahui cara menata dan mensucikan ruhani sebagaimana yang dicontohkan oleh para kaum sufi. Ketika ruhani sudah tertata dengan baik, bersih dan suci inilah manusia akan mengalami suatu keadaan berupa ketenangan, kedamaian, dan kekusyukan dalam beribadah kepada Allah Swt, akhirnya cahaya Allah diturunkan kepadanya. Yang mana hal tersebut menjadi suatu yang sangat penting bagi masyarakat modern dalam menghadapi pengaruh zaman global abad ini. Selamat membaca.

Untuk itu, karya ini: "Strategi dan Metode Kaum Sufi dalam Mendidik Jiwa: Sebuah Proses untuk Menata dan Mensucikan Ruhani agar Mendapatkan Pancaran Nur Ilahi” disuguhkan sebagai referensi bagi para mahasiswa, kaum millenial, dan ...

Antigalau Mendidik Anak

Langit Andromeda Lulusan Universitas Indonesia ini begitu menyukai kegiatan riset, membaca, dan menulis. Dia membaca apa saja, terutama bidang sejarah, futurologi, content marketing, dunia digital, spiritualitas, dan parenting. Dunia internet pun cukup antusias ia geluti sebagai alatnya menjelajahi dunia. Ibrahim Imran Setelah lulus dari ITB (Institut Teknologi Bandung), dia mendalami dunia anak, bakat, dan parenting. Baginya, dunia itu adalah kekuatan yang perlu disiapkan untuk masa depan. Dia kemudian belajar dari banyak praktisi, membaca banyak buku, dan melakukan banyak perjalanan untuk meriset hal tersebut. Demi berkontribusi lebih banyak, dia kemudian mengeluarkan buku yang berjudul KejarAURORA: Belajar Bermain Berimajinasi Berkarya Berbahagia Bersama-sama. Saat ini, dia tengah menulis buku berikutnya dan berkolaborasi dengan seorang ilustrator. Taqin Selian Lulusan dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Saat ini, selain menjadi seorang penulis lepas, dia tergabung dalam tim konten Afrakids. Dia menaruh perhatian begitu besar pada dunia anak dan parenting Islami. Setiap harinya, dia ikut terlibat dalam melahirkan konten-konten menarik yang membantu para orangtua agar dapat lebih mudah mengajarkan nilai-nilai Islam kepada buah hatinya dengan cara yang menyenangkan. Najlahuddin Abbas (@nabas03) Lulusan dari Politeknik Negeri Media Kreatif Makassar ini sudah menyukai dunia ilustrasi sejak masih kecil. Prinsipnya adalah “mari menciptakan sesuatu yang bukan hanya keren, tapi juga penting”. Sekarang dia bekerja sebagai desainer grafis dan ilustrator. Ariesty Harlan (Ares) Lulusan Politeknik Negeri Jakarta, program studi desain grafis tahun 2016. Saat ini berprofesi sebagai desainer grafis. Tertarik dengan ilustrasi cat air, memasak, kopi, komik dengan genre komedi, dan drama romantis. Ares merupakan seseorang yang serius, tetapi mudah tertawa. Putri Rahayu A. (Pute) Lulusan Politeknik Negeri Jakarta tahun 2016 dengan program studi desain grafis. Pute adalah pribadi yang menyenangkan dan aktif di beberapa komunitas. Dia menyukai hal-hal yang lucu dan menyegarkan. Buku Persembahan VisiMedia #AntigalauMendidikAnak #AGMA #Parenting #ParentingIslami #Islami #Bayi #Anak #Batita #Balita #Anakanak #AnakPraSekolah #AnakUsiaSekolah #AnakKecil #Orangtua #Ibu #Bunda #Ayah #Keluarga #Perkembangan #PerkembanganAnak #Pendidikan #PendidikanAnak #Pengasuhan #PengasuhanAnak #Mengasuh #Mendidik #Belajar #MendidikAnakSecaraIslami #PendidikanIslami #Ketauhidan #MasaBalig #UsiaBalig #ParentingKekinian #AkhlakMulia #IbadahSejakDini

Saat Berharga untuk Anak Kita. ... Al-Ghazali, Al-Imam Abu Hamid dan R. Abdullah bin Nuh (Pengalih bahasa). (2014). ... Mencetak Generasi Muslim Teladan; Hak dan Perlindungan Anak dalam Perspektif Pendidikan Islam.

Seni Mendidik Islami

Akidah Islam harus menjadi dalam pandangan Islam - sumber dari kedalaman perasaan pada jiwa seorang Muslim , seperti ... Dan menjadi mudah karenanya berbagai hubungan : hubungan kebapakan , hubungan dengan anak , hubungan persaudaraan ...

Mendidik Anak Secara Islam

PENGANTAR PENERBIT ANAK dalam perspektif Islam merupakan amanah dari Allah SWT . Dengan demikian , semua orangtua berkewajiban untuk mendidik anaknya agar dapat menjadi insan yang shaleh , berilmu dan bertakwa .

Menyusun RPP Kurikulum 2013 (Strategi Peningkatan Keterampilan Guru SMP Menyusun RPP Melalui In House Training)

Buku ini merupakan hasil riset yang bertajuk “Peningkatan Kemampuan Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Melalui In House Training Bagi Guru SMP di Wilayah Binaan Tahun 2018”. Penulis memanjatkan segala puji kepada Tuhan Yang Mahakuasa, karena atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya, akhirnya buku hasil riset ini dapat diselesaikan. Buku hasil penelitian tindakan sekolah ini berangkat dari penelitian bertajuk “Peningkatan Kemampuan Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013 Melalui In House Training Bagi Guru SMP di Wilayah Binaan Tahun 2018” yang dilaksanakan dalam rangka mengembangkan kemampuan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, yang mewajibkan tenaga pendidik menyusun perangkat pembelajaran. Tujuan penelitian yang termuat dalam buku ini untuk meningkatkan kemampuan menyusun RPP melalui kegiatan In House Training bagi guru pada SMP di wilayah binaan tahun 2018. Penelitian dilaksanakan terhadap guru PKn SMP wilayah binaan dengan mengambil tempat pertemuan di SMP Negeri 1 Kaloran. Waktu penelitian pada semester 2 tahun pelajaran 2017/2018. Sumber datanya berasal dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Dalam pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, tes dan observasi. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan melakukan dua tindakan dalam dua siklus. Hasil kegiatan guru dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif yang dilanjutkan dengan refleksi, sedangkan aktivitas dalam kegiatan dianalisis dengan deskriptif kualitatif yang dilanjutkan dengan refleksi.

Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem. Semarang:Rasail Media Group. Khaeruddin .2007. KTSP Konsep dan Implementasinya di Madrasah. Semarang:Pilar Media. Kusmianto.1997. Panduan Pembinaan Guru Oleh Pengawas. Jakarta.

MENUMBUHKAN KARAKTER KONTROL DIRI ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL

Era globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam setiap sisi kehidupan, salah satunya perubahan kehidupan perilaku sosial yang menuntut orang untuk memiliki pengendalian diri. Akhir-akhir ini, permasalahan karakter kontrol diri seperti maraknya kasus bullying, kenakalan anak, dan remaja serta kekerasan di sekolah semakin menyita perhatian dan semakin mengkhawatirkan. Hasil survei yang dilakukan oleh UNESCO (2019: 17) menyampaikan sebanyak 32% siswa pernah mengalami kasus bullying oleh teman sekolah paling tidak satu kali. Masalah-masalah karakter di atas dikarenakan kurang dipupuknya karakter kontrol diri pada anak. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan karakter kontrol diri dengan tetap memperhatikan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, salah satunya dengan permainan tradisional yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan mengandung nilai-nilai luhur. Permainan tradisional tersebut seperti permainan Jethungan, Merkerang, Matembing Gandongan, Bagimpar, dan Gunung. Selain mengandung nilai-nilai luhur, permainan tradisional selaras dengan karakteristik pembelajaran yang efektif, yaitu kaya variasi, kaya stimulasi, menyenangkan, operasional konkret, berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi, dan memuat nilai-nilai karakter terutama karakter kontrol diri. Permainan tradisional tersebut dikemas dalam sebuah modul sebagai upaya untuk menumbuhkan karakter kontrol diri dengan permainan-permainan tradisional. Modul ini tepat bagi Anda sebagai pendidik atau fasilitator yang ingin merancang sendiri model pembelajaran tersebut

Belajar pada anak usia dini. Jakarta: Indeks. Borba, M. (2008). Membangun kecerdasan moral: Tujuh kebajikan utama untuk membentuk anak bermoral tinggi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Field, A. (2009). Discovering statistiks using ...

MEMBACA, YUUUK.....! “Strategi Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak Sejak Usia Dini”

Membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan sekaligus menyenangkan. Dengan membaca kita dapat melanglang buana menikmati berbagai hal yang menarik, berbagai hal yang imajinatif. Dengan membaca, dunia akan terbuka lebar. Segala informasi dapat kita serap melalui kegiatan membaca. Orang bijak mengatakan, “buku adalah jendela dunia”. Tapi sangat disayangkan, tidak banyak orang yang dapat menikmati kegiatan tersebut. Kita mungkin sudah membaca, tetapi setiap kali selesai membaca, kita tidak mendapatkan atau merasakan manfaat dari kegiatan membaca. Atau, mungkin kegiatan tersebut justru menyiksa kita, sehingga kita tidak dapat merasakan manfaat membaca secara langsung. Alhasil, hanya sedikit orang yang menjadikan kegiatan membaca buku sebagai hobbinya. Oleh karena itu, kita perlu mencari faktor penyebab “kegagalan” memperoleh manfaat dari kegiatan membaca, lalu mencari solusi, sehingga kegiatan membaca menjadi kegiatan yang menyenangkan dan pada akhirnya, membaca menjadi kegemaran masyarakat kita. Tentunya dengan harapan, masyarakat menjadi lebih cerdas, lebih maju dan lebih kritis yang dilandasi pada pemikiran yang arif dan bijaksana. Sehingga pada gilirannya akan mampu membangun bangsa yang berperadaban yang mampu bersaing secara global dengan masyarakat internasional. Dalam buku ini akan dipaparkan pentingnya membaca dan upaya-upaya yang mesti dilakukan untuk membangun budaya gemar membaca di kalangan masyarakat Indonesia, sejak usia dini.

mengajrkan prilaku baik, serta mendidik anak untuk lebih mudah menyerap tutur kata yang sopan. 3. ... tidak kalah pentingnya disbanding kecerdasan lainnya, biasanya anak-anak sulit mengerti terhadap nilai-nilai moral dalam kehidupannya.