Bahasa Betawi yang dikenal dengan berbagai nama: bahasa Betawi, dialek Jakarta, bahasa Melayu local yang hidup di bumi Nusantara ini. Untuk mengenal bahasa ini lebih baik diketengahkan di awal buku ini situasi kebahasan dan kedudukan bahasa ini di antara bahasa Melayu lokal lainnya. Sejalan dengan sejarahnya, bahasa Betawi memperlihatkan cirri-ciri khas bahasa Melayu Timur, di samping cirri-ciri umum bahasa Melayu lainnya. Kekhasannya yang tampak, baik dalam struktur fonologi, morfologi, maupun sintaksisnya merupakan bahasan pokok buku ini. Selain itu, buku ini bukan hanya membahas kehadirannya sebagai bahasa perhubungan antar penduduk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, melainkan secara sepintas dibahas juga tentang lahirnya sejumlah sastra naskah yang tampaknya luput dari perhatian para ahli dan para pemerhati lainnya. Selain kaya akan sastra lisan dan sastra naskah tersebut, sastra tulis Betawi juga diperkaya dengan berbagai karya kontemporer yang dimuat dalam surat kabar sejak awal abad ke-19. Perannya yang amat penting dalam perkembangna bahasa Indonesia dibahas dalam bab penutup buku ini yang disertai lampiran yang memperlihatkan betapa banyak kata-kata bahasa Betawi dalam Bahasa Indonesia yang oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia ditandai dengan JK.
Sekolah Dasar Islam Terpadu I’aanatuth Thalibiin (SDIT AITI) didirikan tahun 2002. Para perintis sekolah berbasis Islam ini merupakan para karyawan PT Indah Kiat yang sangat peduli akan pendidikan berbasis Islam. Para penggagas rela menyisihkan sebagian waktu dan pikirannya guna mewujudkan Sekolah Dasar Islam Terpadu pertama yang ada di Kabupaten Siak. Perintisan SDIT AITI benar-benar dimulai dari nol. Saat itu banyak pihak yang meragukan akan eksitensi sekolah SDIT ini ke depan. Tentunya dalam perjalanan mendirikan SDIT AITI ini, banyak romansa pahit manis yang telah dilalui dan ini menjadi kenangan tersendiri bagi para penggagas dan juga pendidik yang masih setia bertahan sampai sekarang. Tetaplah optimis walau kadang di depan itu banyak kendala dan hambatan. Kerja keras dan kesungguhan lah yang dapat merubah hambatan itu menjadi harapan. Alhamdulillah, atas pertolongan dari Allah SWT SDIT AITI sekarang menjelma menjadi salah satu sekolah dasar favorit bagi warga Perawang, sehingga SDIT AITI menjadi aset bagi masyarakat Perawang dalam menitipkan putra-putri untuk dididik dan dibina. Hal ini juga tidak lepas dari bantuan yang diberikan oleh Pemda kab. Siak dan peran serta juga kepercayaan dari masyarakat. SDIT AITI mengajarkan keterpaduan nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, maka konsep SDIT AITI memang full day school. Anak-anak berada di sekolah dalam waktu yang panjang, dari pagi hingga sore hari. Mereka tak hanya belajar dalam kelas, tapi juga melaksanakan solat wajib dan sunnah secara berjamaah serta diajarkan akhlak yang baik dalam berinteraksi. Saat belajar mengaji, ada guru khusus yang mengajarkannya. Bukan sekedar membaca tapi benar-benar diajarkan secara detail cara membaca yang benar sesuai tajwid dan tahsinnya. Anak-anak juga dilatih untuk menghafal Al-Quran. Nantinya ada buku laporan khusus soal seberapa banyak hafalan anak, dan menjadi nilai penting dalam sisi akademik. Buku ini ditulis dengan harapan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah dan juga para pendidik lainnya yang punya cita-cita mulia yakni mencerdaskan anak bangsa yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Semoga buku ini memberikan manfaat bagi kita bersama.
Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan bimbingan/konseling dan ekstra kurikuler. Secara umum pengembangan diri bertujuan memberikan ...