Sebanyak 50 item atau buku ditemukan

Buku Pedoman Dosen Pembelajaran Pendidikan Antikorupsi Untuk Perguruan Tinggi

Pembentukan Karakter Dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum pendidikan senantiasa berubah dikarenakan harus selalu ditingkatkan menjadi lebih baik dari terdahulunya dan disesuaikan dengan kebutuhan di jamannya. Sebagaimana hadits riwayat Ali bin Abi Thalib, Rasulullah SAW bersabda: “Didiklah anakanakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu”.1 Di Indonesia sendiri, pendidikan sudah mengalami pergantian kurikulum beberapa kali, dimulai dari tahun 1947 dengan kurikulum rentjana, 1952 dengan kurikulum rentjana pelajaran terurai, 1964 dengan kurikulum rentjana pendidikan, 1968 dengan kurikulum 1968, 1975 dengan kurikulum 1975, 1984 dengan kurikulum 1984, 1994 dengan kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum 1999, 2004 dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), 2006 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), 2013 dengan Kurikulum 2013 (K-13) dan 2022 dengan kurikulum merdeka.2 Setelah diciptakannya kurikulum merdeka oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbud Ristek RI) Nadiem Makarim di mana kurikulum tersebut memberikan kebebasan pada peserta didik untuk mengeksplorasi kemampuan (passion) dan minatnya.3 Kurikulum merdeka merupakan suatu gebrakan yang menawarkan konsep pendidikan yang lebih sederhana dan ideal di mana guru maupun peserta didik berperan sebagai subjek dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang mana keduanya dapat saling bersinergi satu sama lain.

Kurikulum pendidikan senantiasa berubah dikarenakan harus selalu ditingkatkan menjadi lebih baik dari terdahulunya dan disesuaikan dengan kebutuhan di jamannya.

Studi Kelayakan Pariwisata Di Sulawesi Utara

Sektor pariwisata berperan penting dalam meningkatkan kesempatan berusaha bagi penduduk atau masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata. Selain itu, kehadiran wisatawan ke wilayah wisata alam memberi peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan penghasilan alternatif, mulai dengan menjadi pemandu wisatawan, menyediakan warung, penginapan/homestay, sehingga dapat mensejahterakan atau meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, studi kelayakan pariwisata di perguruan tinggi menjadi sangat penting untuk membantu meningkatkan pariwisata di Indonesia. Sayangnya buku-buku Studi Kelayakan Pariwisata masihlah kurang dibandingkan buku-buku mata kuliah lain. Untuk mengisi kekurangan tersebut, buku ini hadir sebagai pengantar untuk lebih memahami konsep pariwisata dan bagaimana studi kelayakan pariwisata dilaksanakan dan bisa berdampak pada peningkatkan kualitas pariwisata di Indonesia secara umum dan Sulawesi utara secara khusus.

... bisnis bukan wisata tetapi perjalanan wisatanakan dilakukannya setelah tujuan utama selesai. Studi Kelayakan a. Studi Kelayakan Studi kelayakan (Feasibility Study) merupakan kajian yang bersifat praktis atas berbagai keunggulan dan ...

Unconventional Monetary Policy in Practice. A Comparison of 'Quantitative Easing' in Japan and the USA

Diploma Thesis from the year 2009 in the subject Economics - Finance, grade: 1, University of Vienna, language: English, abstract: In the current economic and financial crisis, many western central banks introduced “unconventional” monetary policy measures, commonly referred to as “Quantitative Easing (QE)”. However, the Bank of Japan (BoJ) already applied QE between 2001 and 2006. This lead many commentators to make oversimplifying comparisons between the BoJ’s QE approach (2001-2006) and current implementations of QE by other central banks. In particular, this diploma thesis tries to examine the differences between BoJ-type QE and Fedtype QE. It turns out that both approaches differ fundamentally from each other on various grounds: The primary aim of QE in Japan was fighting deflation, whereas the American central bank addresses mostly strains in the banking system. Concerning the concrete measures, one can say that QE by the BoJ consisted to a good deal of active QE in terms of outright purchases of Japanese government securities (JGBs), whereas the Fed currently follows a somewhat broader approach: Since interbank markets are not functioning as desired, it tries to engage with as many market participants as direct as possible. Therefore the Fed has introduced a much broader range of new instruments than its Japanese counterpart did between 2001 and 2006. As a result, the Fed’s balance sheet expansion was considerably larger than the one in Japan.

Diploma Thesis from the year 2009 in the subject Economics - Finance, grade: 1, University of Vienna, language: English, abstract: In the current economic and financial crisis, many western central banks introduced “unconventional” ...

Human Relations (Konsep dan Teori)

human relation telah melalui proses perjuangan dan pengujian yang sangat panjang, disertai pembuktian gejala hubungan manusia dalam proses produksi, baik produksi jasa maupun barang. Gerakan human relation di sekitar tahun 1850 dirintis oleh Jack Hallowan, ketika perhatian banyak tertuju kepada kebutuhan para pekerja mempengaruhi produktivitas kerja. Sebelumnya para manajer memandang para pekerja sebagai komoditi yang dapat diperjual belikan, bekerja dengan waktu yang teramat lama dengan upah yang rendah, serta kondisi kerja yang menyedihkan (gerakan kaum buruh).

Dalam komunikasi persuasif efeknya harus merupakan dampak dalam bentuk perubahan sikap, opini, dan tindakan atau tingkah laku yang timbul dari kesadaran komunikan, sebab komunikasi persuasif lain dengan komunikasi informatif dan beda ...

The Problem with Banks

Banks of all sorts are troubled institutions. The cost of public bail-outs associated with the subprime crisis in the United States alone may be as high as US$5 trillion. What is the problem with banks? Why do they seem to be at the centre of economic and financial turmoil down through the ages? In this provocative and timely book, Rethel and Sinclair seek answers to these questions, arguing that banks suffer from perennial problems, and that developments in the financial markets and government in recent decades have simply exacerbated these issues. The book examines banking activity in America, Asia and Europe, and how specific historical circumstances have transformed banks' behaviour and attitude to risk. While many see government as a constraint on banks, Sinclair and Rethel argue that what governments do in terms of regulation shapes banks and their motivations, as can be seen in the shortcomings of current reform proposals. Instead, more far-reaching, alternative ways of regulating and shaping banks are needed. A concise, essential overview of a pressing global issue.

The book examines banking activity in America, Asia and Europe, and how specific historical circumstances have transformed banks' behaviour and attitude to risk.

PENGARUH PENGETAHUAN AUDIT, KOMPLEKSITAS DOKUMEN AUDIT, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGEMENT PADA KANTOR INSPEKTORAT KABUPATEN ACEH BARAT

Audit merupakan salah satu bagian dari pengawasan, pada praktisnya terdiri dari tindakan mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu instansi yang diperiksa, membandingkan hasil dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyetujui atau menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan (Sukriah, 2009). Laporan keuangan auditan merupakan salah satu alat yang digunakan manajemen puncak dalam berkomunikasi dengan pihak eksternal seperti pemegang saham, investor, kreditor, maupun pihak yang berkepentingan (stakeholder) lainnya seperti pemerintah, lembaga keuangan, masyarakat dan pihak-pihak lain. Pihak-pihak tersebut menggunakan laporan keuangan untuk menentukan kepentingan mereka terhadap perusahaan (Alim et al. 2007).

... memberikan bahan ajar bagi Program Studi Magister Akuntansi pada Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh. Kami menyadari bahwa dalam buku ini masih banyak kekurangan meski hampir mendekati kesempurnaan.

Transformasi Pendidikan Karakter pada Sekolah Boarding di Era Disruptif

Pendidikan karakter adalah sebuah sistem internalisasi nilai-nilai karakter yang meliputi komponen moral knowing, moral feeling, dan moral action untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun bangsa dan negara. Pengembangan karakter bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial, budaya, tak lepas juga dari era disruptif pada teknologi, era society tertentu, maka perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial, budaya serta era di mana yang bersangkutan berada. Artinya, pembangunan karakter serta budaya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial, budaya masyarakat, serta kemajuan teknologi di era disruptif ini. Dalam membangun karakter bangsa ada dua karakter yang penulis temukan sebagai substansi dari pendidikan karakter pada peserta didik yaitu karakter “Peduli” dan “Tanggung Jawab”, mesti 18 karakter lainnya juga penting tetapi di era disruptif ini dua karakter tersebut adalah core value yang mesti dibangun pada diri setiap peserta didik. Buku ini akan membahas berbagai konseptual teoritis dan implementasi praktis penguatan pendidikan karakter pada sekolah boarding di era disruptif yang dipaparkan secara jelas dan rinci. Harapannya, hal yang demikian itu dapat menambah pengetahuan, inspirasi kepada para pembaca sebagai basic paradigmatic dalam membangun karakter bangsa.

Pendidikan karakter adalah sebuah sistem internalisasi nilai-nilai karakter yang meliputi komponen moral knowing, moral feeling, dan moral action untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, ...