Sebanyak 7 item atau buku ditemukan

Apa peran pemerintah subnasional dalam Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional?

Antara retorika dan praktik di negara-negara REDD+

Poin-poin kunci Penelitian dan praktik banyak memberikan penekanan pada peran transformatif yang dimainkan pemerintah subnasional (sub-national governments/SNGs) dalam aksi perubahan iklim. Kontribusi yang ditetapkan secara nasional (Nationally Determined Contributions/NDCs) bukan merupakan cetak biru untuk implementasi, namun ini memberikan gambaran tentang sejumlah prioritas yang berpotensi. Saat ini, peran SNGs kebanyakan masih terbatas: dari 60 negara REDD+, hanya 14 yang secara eksplisit menyebutkan peran SNGs dalam mitigasi, dan hanya 4 yang memberikan SNGs peran terkait pembuatan keputusan. Kegagalan memberikan peran yang lebih spesifik kepada SNGs bisa terbukti menjadi sesuatu yang tidak berpandangan jauh ke depan mengingat perubahan iklim adalah permasalahan global, namun solusi-solusi seperti REDD+ perlu diimplementasikan secara lokal dan yurisdiksional, dan oleh karenanya membutuhkan masukan lokal. Faktor-faktor yang akan mempengaruhi realisasi peran yang ditugaskan kepada SNGs dalam NDCs termasuk: niat politik terkait desentralisasi; dana yang dibutuhkan oleh para para pihak untuk mencapai target mereka; kapasitas SNGs; dan kebutuhan untuk menyelaraskan prioritas pembangunan subnasional dengan nasional.

Poin-poin kunci Penelitian dan praktik banyak memberikan penekanan pada peran transformatif yang dimainkan pemerintah subnasional (sub-national governments/SNGs) dalam aksi perubahan iklim.

Pembelajaran sosial dalam pengelolaan hutan komunitas

social learning in community forests

How can different interest groups engage together in learning processes that enable them to better manage community forests? In this volume, practitioners from eight countries document their experience with the aim of identifying how to characterize social learning, as well as how to improve upon current practice. Analysis of current approaches to facilitation and the circumstances or platforms of learning indicate the need for more attention to the different avenues and styles of learning and the potential benefits of using multiple avenues. Learning styles and approaches need to be responsive to stakeholders’ preferences, culture, and changes in management needs. Multiple approaches are likely if the goal is to reach all the necessary parties and to be relevant to changing conditions over time. In documenting these experiences, the authors link their observations to concepts, labels and the theory of social learning to further advance our general understanding of multi-stakeholder processes in forest management.

... Pembelajaran Sosial Dalam Pengelolaan Hutan Komunitas Editor Eva
Wollenberg David Edmunds Louise Buck Jeff Fox Sonja Brodt DAFTAR ISI
Pengantar -Edisi Bahasa Indonesia....................................................... iii -Edisi
Bahasa Inggris.

Pembelajaran bagi REDD+ dari berbagai tindakan untuk mengendalikan pembalakan liar di Indonesia

Laporan Ringkas

... tidak serta merta mencerminkan pandangan United Nations Office on Drugs
and Crime dan Kedutaan Besar Norwegia di Jakarta. Untuk mengunduh laporan
lengkap dalam bahasa Inggris silakan kunjungi http://www.cifor.org/online-library
/ ...

Belajar sambil mengajar : menghadapi perubahan sosial untuk pengelolaan sumberdaya alam

Selain itu, penekanan pada pembelajaran bersama juga membantu para pihak
untuk terus beradaptasi terhadap dinamika perubahan sosial dan lingkungan.
Program pembelajaran bersama bukanlah hal baru. Sekolah lapang dan inisiatif
 ...

Pedoman Umum Penyusunan Peraturan Daerah Pengelolaan Hutan

Abstrak. Sejak diberlakukannya kebijakan otonomi daerah, tata pemerintahan
Indonesia telah mengalami perubahan yang amat cepat. Kewenangan
pengelolaan daerah sekarang berada di tangan sekitar 420 Pemerintah Daerah
(Pemda) ...