Sebanyak 7 item atau buku ditemukan

Bank Dan Lembaga Keuangan

Buku ini mampu membantu masyarakat dalam memahami konsep dan proses atau ruang lingkup Bank dan Lembaga Keuangan, serta peran Bank dan Lembaga Keuangan dalam masyarakat. Penulis sadar bahwa buku pedoman perkuliahan Bank dan Lembaga Keuangan ini masih perlu disempurnakan lagi, sehingga saran dan kritik untuk penyajian serta isinya sangat diperlukan

Buku ini mampu membantu masyarakat dalam memahami konsep dan proses atau ruang lingkup Bank dan Lembaga Keuangan, serta peran Bank dan Lembaga Keuangan dalam masyarakat.

Apa peran pemerintah subnasional dalam Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional?

Antara retorika dan praktik di negara-negara REDD+

Poin-poin kunci Penelitian dan praktik banyak memberikan penekanan pada peran transformatif yang dimainkan pemerintah subnasional (sub-national governments/SNGs) dalam aksi perubahan iklim. Kontribusi yang ditetapkan secara nasional (Nationally Determined Contributions/NDCs) bukan merupakan cetak biru untuk implementasi, namun ini memberikan gambaran tentang sejumlah prioritas yang berpotensi. Saat ini, peran SNGs kebanyakan masih terbatas: dari 60 negara REDD+, hanya 14 yang secara eksplisit menyebutkan peran SNGs dalam mitigasi, dan hanya 4 yang memberikan SNGs peran terkait pembuatan keputusan. Kegagalan memberikan peran yang lebih spesifik kepada SNGs bisa terbukti menjadi sesuatu yang tidak berpandangan jauh ke depan mengingat perubahan iklim adalah permasalahan global, namun solusi-solusi seperti REDD+ perlu diimplementasikan secara lokal dan yurisdiksional, dan oleh karenanya membutuhkan masukan lokal. Faktor-faktor yang akan mempengaruhi realisasi peran yang ditugaskan kepada SNGs dalam NDCs termasuk: niat politik terkait desentralisasi; dana yang dibutuhkan oleh para para pihak untuk mencapai target mereka; kapasitas SNGs; dan kebutuhan untuk menyelaraskan prioritas pembangunan subnasional dengan nasional.

Poin-poin kunci Penelitian dan praktik banyak memberikan penekanan pada peran transformatif yang dimainkan pemerintah subnasional (sub-national governments/SNGs) dalam aksi perubahan iklim.

CEO Wisdom 3 - Strategi 25 Pemimpin Asli Indonesia dalam

"“Pakar perubahan John Kotter menyebut ada enam metode untuk menghadapi perubahan; (1) pendidikan dan komunikasi, (2) partisipasi dan keterlibatan, (3) fasilitas dan bantuan, (4) negosiasi dan persetujuan, (5) manipulasi dan kooptasi, (6) pemaksaan eksplisit dan implisit. Di PT KAI yang dikedepankan dua metode, yakni Pendidikan dan Komunikasi serta Partisipasi dan Keterlibatan.” —Ignasius Jonan, Menteri Perhubungan RI, Mantan CEO PT Kereta Api Indonesia “Salah satu dimensi kepemimpinan bernama commanding. Pengertian dari commanding tak lain mengambil alih tanggung jawab dan segera mengambil keputusan dengan cepat untuk pencapaian kinerja organisasi yang optimal.” —Dwi Soetjipto, CEO PT Pertamina ""Kepemimpinan yang dikembangkan di PT Astra International berbasis pada Tiga P, yakni Portfolio Roadmap, People Roadmap, dan Public Contribution Roadmap. Portfolio Roadmap berbicara tentang peta jalan bisnis Astra di masa depan. People Roadmap menyoal tentang pengembangan SDM dan Astra menjadi pusat pengetahuan bagi seluruh karyawan. Public Contribution Roadmap merupakan kontribusi Astra kepada masyarakat dan bangsa Indonesia.” —Prijono Sugiarto, CEO PT Astra International “Wardah tidak sekadar memberikan rangkaian kosmetik dan perawatan kulit untuk wanita Indonesia, tetapi sebuah keyakinan. Keyakinan bahwa seorang wanita merias diri untuk tampil berkarakter, cerdas, elegan, namun tetap nyaman. Itulah Wardah Way: Karakter, Cerdas, Elegan.” —Nurhayati Subakat, Pendiri dan CEO Wardah Kosmetik"

"_Pakar perubahan John Kotter menyebut ada enam metode untuk menghadapi perubahan; (1) pendidikan dan komunikasi, (2) partisipasi dan keterlibatan, (3) fasilitas dan bantuan, (4) negosiasi dan persetujuan, (5) manipulasi dan kooptasi, (6) ...

Model Pembelajaran Problem Posing & Solving : Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Paradigma pembelajaran di kelas saat ini masih menekankan pada pemahaman siswa tanpa melibatkan kemampuan berpikir, di mana siswa tidak diberi kesempatan menemukan jawaban ataupun cara yang berbeda dari yang telah diajarkan oleh guru. Guru tidak menginstruksikan siswa untuk mengonstruksi pendapat atau pemahamannya sendiri terhadap konsep materi pembelajaran. Hal ini berdampak pada aktivitas siswa yang hanya meniru penyelesaian masalah yang diperagakan oleh guru ketika membahas soal-soal. Jika hal ini terus berlanjut, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep-konsep untuk menyelesaikan permasalahan tidak rutin maupun permasalahan nyata berkaitan dengan konsep yang sudah dipelajari. Pada akhirnya akan berdampak pada rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah membutuhkan adanya inovasi dalam pembelajaran, salah satunya melalui pengembangan model pembelajaran. Pengembangan model pembelajaran yang direncanakan sebagai upaya solusi alternatif dalam mengatasi kemampuan siswa dalam pemecahan masalah yaitu pengembangan model pembelajaran problem posing and solving (PPS). Model pembelajaran ini akan menstimulasi ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran, meningkatkan kemampuan dalam mengajukan masalah dan pemecahan masalah serta meningkatkan kemampuan belajar dengan baik. Dalam penerapannya, model pembelajaran ini akan melibatkan aktivitas problem posing dan problem solving dengan mengajak siswa untuk lebih aktif, sehingga informasi tidak hanya dari guru tetapi siswa juga dituntut untuk mengonstruksi sendiri pengetahuan baru mereka dengan informasi atau pengetahuan mereka sebelumnya. Penerapan model pembelajaran yang tepat akan membawa siswa dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan dan memudahkan siswa menyerap materi yang diajarkan, serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

Paradigma pembelajaran di kelas saat ini masih menekankan pada pemahaman siswa tanpa melibatkan kemampuan berpikir, di mana siswa tidak diberi kesempatan menemukan jawaban ataupun cara yang berbeda dari yang telah diajarkan oleh guru.

Seri Jurnalistik Kompas; Kalimat Jurnalistik: Panduan Mencermati Penulisan Berita

Kalimat untuk menulis berita harus singkat padat karena spasi ( halaman ataupun waktu siar ) amat terbatas . Laporan kerja atau laporan ilmiah kebanyakan menggunakan kalimat - kalimat panjang yang boros katakata .