Sebanyak 1500 item atau buku ditemukan

LINGUISTIK TERAPAN Konsep Pembelajaran dan Penelitian Linguistik Mutakhir

Melalui tulisan ini, kami pengampu matakuliah Linguistik Terapan pada Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia berupaya untuk menginpirasi para mahasiswa untuk senantiasa merenungkan berbagai fenomena bahasa pada berbagai bidang. Alhamdulillah hasilnya sangat bagus, mahasiswa sangat berantusias untuk menuliskan fenomena bahasa bahkan menerbitkannya sekala nasional. Tim penulis mengawali tuisan ini dengan memberikan ulasan singkat mengenai konsep dasar Linguistik Terapan. Pada bagian awal ini, kita akan disuguhkan dengan pandangan umum linguistik General Ferdinand de Saussure. Saussure yang melihat linguistik sebagai fenomena sosial, termasuk menghubungkan bahasa dengan fenomena budaya. Kajian etnolinguistik Franz Boas ini mengantarkan kita pada sebuah pemahaman multidisiplin linguistik terkait dengan apakah bahasa yang mempengaruhi bahasa ataukah sebaliknya budaya yang mempengaruhi bahasa. Selain itu, pada bagian awal ini, kita akan mengetahui secara komprehensip terkait dengan hakikat linguistik terapan, sejarah linguistik terapan, dan objek linguistik terapan. Sebagai kajian pelengkap pada butir ini, penulis telah menambahkan dengan kajian yang lain seperti hubungan linguistik dengan pembelajaran. Bagian kedua, penulis memberikan ilustrasi terkait dengan pendalaman linguistik terapan dari berbagai pandangan linguis modern. Hartman, Stork, Spolsky (1972) bahwa istilah educational linguistic (linguistik Pendidikan) dengan alasan bahwa lingkup linguistik terapan lebih luas daripada linguistik pendidikan. Dalam linguistik terapan mempelajari penerjemahan, leksikografi, perencanaan bahasa, dan lain-lain. Definisi tersebut menjelaskan bahwa linguistik terapan mengacu pada penggunaan oleh guru bahasa mengenai hasil temuan ahli bahasa. Definisi ini juga menjelaskan bahwa ada perbedaan antara guru bahasa dan ahli bahasa, yaitu ahli bahasa menghasilkan perian dan teori bahasa sedangkan guru bahasa menggunakan hasil temuan tersebut dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakannya. Bagian ketiga Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua di Sekolah Dasar Berdasarkan Pandangan Nativisme. Dalam hal ini kredibilitas Guru sebagai tenaga pendidik untuk lebih jeli dalam menggali dan memaksimalkan potensi yang terdapat pada peserta didiknya. Potensi tersebut kemudian dipadukan dengan konsep metode dan strategi pembelajaran yang efektif. LAD juga memiliki komponen penting untuk mengolah masukan data linguistik yang diterimanya menjadi kompetensi gramatikal yang dikerjakan secara bawah sadar. Dalam hal ini, si pembelajar bahasa berupaya mengoperasikan LAD yang dimilikinya untuk membentuk hipotesis tentang kaidah bahasa yang dipelajari dan memperbaikinya. Bagian Keempat, Penerapan Ranah Kognitif Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Menulis Teks Puisi Rakyat (Pantun). Perubahan pengetahuan dalam taksonomi Bloom menjadi dimensi tersendiri yaitu dimensi pengetahuan dalam taksonomi revisi. Pengetahuan tetap dipertahankan dalam taksonomi revisi namun berubah menjadi dimensi tersendiri karena diasumsikan bahwa setiap kategorikategori dalam taksonomi membutuhkan pengetahuan sebagai apa yang harus dipelajari oleh siswa. Taksonomi revisi memiliki dua dimensi yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif proses. Bagian kelima, Penerapan Metode Produktif dalam Keterampilan Menulis Teks Cerita Pendek Kelas XI SMA Islam Almaarif Singosari. Metode mencakup pemilihan dan penentuan bahan ajar, penyusunan serta kemungkinan pengadaan remedi dan pengembangan bahan ajar tersebut. Dalam hal ini, setelah guru menetapkan tujuan yang hendak dicapai kemudian ia mulai memilih bahan ajar yang sesuai dengan bahan ajar tersebut. Sesudah itu, guru menentukan hahan ajar yang telah dipilih itu, yang sesuai dengan tingkat usia, tingkat kemampuan, kebutuhan serta latar belakang lingkungan siswa. Kemudian, bahan ajar tersebut disusun menurut urutan tingkat kesukaran, yakni dari yang mudah berlanjut pada yang lebih sukar. Di samping itu, guru merencanakan pula cara mengevaluasi, mengadakan remedi serta mengembangkan bahan ajar tersebut. Bagian keenam, Penerapan Metode Bermain Peran pada Pembelajaran Pemeranan Drama. Model ini mengacu pada pengertianlangkah-langkah dalam mengolah kegiatan belajar mengajar bahasa yang dimulai dari merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran. Model bukanlah cara menyampaikan pembelajaran sebab model sifatnya lebih kompleks dari sekedar cara penyampaian materi. Jadi SQ3R merupakan suatu pembelajaran yang sangat baik untuk kepentingan membaca secara intensif dan relasional. Model pembelajaran ini merupakan salah satu metode membaca yang makin lama makin dikenal orang dan makin banyak digunakan. Bagian ketujuh, Penerapan Metode Hypnoteaching untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi pada Siswa SMA Negeri 1 Woha Kabupaten Bima. Metode yang tepat untuk meningkatkan kempuan menulis puisi peserta didik yang guru harus terapkan salah satunya yaitu metode hypnotaching. Hypnoteaching adalah sebuah metode pembelajaran dengan menggunakan teknik-teknik yang berlaku dalam hipnotis. Ini artinya guru yang mempraktekan hipnoteaching sama seperti para pelaku hipnotis yang menghipnotis subjek dengan tujuantujuan yang mengarah pada pencapaian tujuan belajar. Metode hypnoteaching merupakan gabungan dari lima metode yaitu quantum learning, accelerated learning, power teaching, Neuro Linguistic Programming (NLP) dan hypnosis yang menjadikan pembelajaran menjadi unik, imajinatif dan merangsang kreatifitas siswa. hypnoteaching menyajikan pembelajaran aktif yang didukung media audio-visual sebagai salah satu sarana untuk membuat siswa menuju kondisi trance. Metode ini tentu sangat tepat digunakan dalam pembelajaran menulis. Bagian kedelapan Peran Guru Bahasa Indonesia dalam Penerapan Teori Konstruktivisme dalam Penulisan Teks Narasi. Dalam penulisan teks narasi, guru bahasa Indonesia mempunyai peran yang sangat besar dalam mendesin keberhasilan pembelajaran, dengan memperhatikan hal-hal berikut ini: (1) guru harus dapat memberi pemahaman kepada siswa, bahwa bahasa merupakan sarana berpikir. Keterampilan berbahasa siswa menjadi tolak ukur kemampun berpikir siswa. (2) Guru perlu memperhatikan kreatifitas siswa, (3) pembelajaran harus menyenangkan bagi siswa, maka guru harus bisa memangkitkan keingintahun, minat, dan semangat belajar siswa perlu mendapat perhatian, (4) guru harus pintar memilih model pembelajaran, pendekatan, strategi, dan teknik yang cocok , sehingga peserta didik tidak jenuh karena cara mengajar guru yang monoton, dan (5) guru harus memberi perhatian pada apa yang disampaikan siswa, setelah itu siswa itu sendiri yang lebih berperan. Bagian kesembilan Penggunaan Metode Discovery Learning pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Materi Menulis Teks Puisi Rakyat. Discovery learning adalah strategi pembelajaran yang cenderung meminta siswa untuk melakukan observasi, eksperimen, atau tindakan ilmiah hingga mendapatkan kesimpulan dari hasil tindakan ilmiah tersebut (Saifuddin, 2014:108). Melalui model ini peserta didik diajak untuk menemukan sendiri apa yang dipelajari kemudian mengkonstruk pengetahuan itu dengan memahami maknanya. Dalam model ini guru hanya sebagai fasilitator. Melalui buku ini, semua pembaca diharap dapat memperoleh intisari dari berbagai hal topik Linguistik Terapan dalam berbagai disiplin ilmu dan implementasinya. Selamat membaca.

Penelitian Pendidikan Dalam Gamintan Pendidikan Dasar Arifin, Z.2009.Evaluasi Pembelajaran.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya. Aunurrahman.2011.Belajar dan Pembelajaran.Bandung: Alfabeta. dan PAUD.Bandung:Rizqi Press. Hasanuddin. 1996.

Classroom discourse : a model of classroom language research

First of all, I must praise to God, who has given me, as a human being, an ability to use and communicate using language, both spoken and written language. Because of His favour of giving us ‘Language Acquisition Device’, we human beings are able to acquire and learn languages.

2003b. PendekatanKontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Depdiknas. DePorter, Bobbi and Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning, MembiasakanBelajarNyaman dan Menyenangkan.Bandung: Kaifa (Perterjemah: AlwiyahAbdurrahman).

INOVASI MODEL PEMBELAJARAN

buku yang judul; “Inovasi Model Pembelajaran”. Ini dimaksudkan tidak lain hanya untuk memberikan “kontribusi pemikiran” dalam ikut memperbaiki kondisi bangsa. Buku referensi ini merupakan buku kolaborasi yang ditulis oleh beberapa dosen, praktisi pendidikan. Belajar dan pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Proses perubahan tingkah laku merupakan upaya yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalaman ketika berinteraksi dengan lingkungan. Pola tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik. Sehingga pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha memengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran akan terjadi proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas, dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran berbeda dengan mengajar yang pada prinsipnya menggambarkan aktivitas guru, sedangkan pembelajaran menggambarkan aktivitas peserta didik. Tingkah laku yang berubah sebagai hasil proses pembelajaran mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan sebagainya. Perubahan yang terjadi memiliki karakteristik: 1) perubahan terjadi secara sadar, 2) perubahan dalam belajar bersifat sinambung dan fungsional, 3) tidak bersifat sementara, 4) bersifat positif dan aktif, 5) memiliki arah dan tujuan, dan 6) mencakup seluruh aspek perubahan tingkah laku, yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatan.

buku yang judul; “Inovasi Model Pembelajaran”.

Manajemen Pembiayaan Pendidikan (Pendekatan Prinsip Efisiensi, Efektivitas, Transparansi Dan Akuntabilitas)

Buku pendidikan yang berjudul Manajemen Pembiayaan Pendidikan (Pendekatan Prinsip Efisiensi, Efektivitas, Transparansi Dan Akuntabilitas) merupakan buku karya Undang Ruslan Wahyudin. Buku ini bermanfaat bagi masyarakat umum yang ingin menambah pengetahuan tentang manajemen pembiayaan pendidikan, makna manajemen keuangan, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip serta faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan. Buku yang berjudul Manajemen Pembiayaan Pendidikan (Pendekatan Prinsip Efisiensi, Efektivitas, Transparansi dan Akuntabilitas), memiliki peran penting dan perlu dimaknai. Buku ini berisi 8 bab, dengan pokok bahasan, antara lain: Konsep manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan, manajemen keuangan pendidikan, anggaran pendidikan, pendanaan pendidikan, pembiayaan pendidikan, faktor-faktor pembentuk biaya pendidikan, operasionalisasi pembiayaan pendidikan, dan kebijakan alokasi anggaran untuk lembaga pendidikan di Indonesia. Daftar isi buku ini meliputi : Bab I Konsep Manajemen Keuangan Dan Pembiayaan Pendidikan Bab II Manajemen Keuangan Pendidikan Bab III Anggaran Pendidikan Bab IV Pendanaan Pendidikan Bab V Pembiayaan Pendidikan Bab VI Faktor-Faktor Pembentuk Biaya Pendidikan Bab VII Opersionalisasi Pembiayaan Pendidikan Bab VIII Kebijakan Alokasi Anggaran untuk Lembaga Pendidikan di Indonesia Spesifikasi buku ini meliputi : Kategori : Pendidikan Penulis : Undang Ruslan Wahyudin E-ISBN : 978-623-02-3178-0 Ukuran : 14x20 cm Halaman : 160 hlm Tahun Terbit : 2021 Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, terutama pendidikan tinggi (universitas dan sekolah tinggi). Buku ini tersedia juga dalam versi cetak. Dapatkan buku-buku berkualitas dengan pilihan terlengkap hanya di Toko Buku Online Deepublish : penerbitbukudeepublish.com

Buku pendidikan yang berjudul Manajemen Pembiayaan Pendidikan (Pendekatan Prinsip Efisiensi, Efektivitas, Transparansi Dan Akuntabilitas) merupakan buku karya Undang Ruslan Wahyudin.

Manajemen Pendidikan Islam

Manajemen yang baik adalah manajemen yang mempunyai konsep dan sesuai dengan objek serta tempat organisasinya. Proses manajemen merupakan aktivitas yang melingkar, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, sampai dengan pengawasan. Manajemen dalam pendidikan itu sangat penting, terutama dalam lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan Islam harus mampu menciptakan bagaimana pelaksanaan manajemen pendidikan yang efektif dan efisien. Pendidikan adalah salah satu segi penopang kehidupan yang penting. Perhatian terhadap pendidikan sangat diutamakan dalam kehidupan, dan ini bukanlah hal yang mudah bagi seseorang atau lembaga pendidikan untuk melaksanakan manajemen pendidikan yang baik dan berkualitas. Dunia pendidikan ini merupakan sebuah tempat yang penuh dengan permasalahan baik siswa mapun manajmen kepemimpinan, akan tetapi yang paling inti di dalamnya adalah bagaimana mengelola manajemen dengan baik sehingga mengahsilkan out put yang baik sesuai dengan harapan kita Bersama.

Manajemen dalam pendidikan itu sangat penting, terutama dalam lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan Islam harus mampu menciptakan bagaimana pelaksanaan manajemen pendidikan yang efektif dan efisien.

MONOGRAF IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH

Kalau dulu kepala sekolah diberi bantuan oleh pemerintah dalam bentuk sarana dan prasarana pendidikan yang sering dirasakan kurang bermanfaat bagi sekolah, ...

MANAJEMEN PENDIDIKAN

Manajemen pendidikan merupakan rangkaian dari fungsi manajemen yang berhubungan dengan bidang pendidikan. Sesuatu dapat dikatakan sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri menerapkan objek kajian yang jelas, berupa objek materi yang merupakan sasaran suatu penyelidikan, pemikirannya, atau penelitian ilmu, dan objek formal berupa keteraturan, pengaturan, dan keserasian dalam pelaksanaan pendidikan. Dalam ilmu manajemen pendidikan secara umum mengkaji tentang efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kinerja lembaga pendidikan dengan komponen dan tujuan-tujuan pendidikan, kegiatan pendidikan yang logis, jumlah sumber daya manusia atau staf yang memadai, disiplin kinerja, standarisasi pekerjaan yang sistematis, pertanggungjawaban dan pengembangan kemajuan lembaga pendidikan. Selain itu ada beberapa realita dan permasalahan yang menjadi trending topik dunia pendidikan terkini yang diharapkan menjadi sumber pengalaman untuk lembaga pendidikan supaya lebih antisipatif dan menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi itu semua. Hal ini akan menjadikan semua elemen pengelola lembaga pendidikan baik tenaga pendidik maupun kependidikan mampu berpijak pada kaidah dasar dan tujuan dari manajemen pendidikan yang stratejik dan tepat guna. Pendidikan bukan hanya berkaitan dengan manajemen pendidikan saja, namun juga berkaitan dengan out put dan out come lembaga pendidikan yang merupakan hasil produksi dari kajian para aktor yang terlibat dalam manajemen pendidikan. Perkembangan maupun kemajuan manajemen pendidikan yang mutakhir bukan hanya ditentukan oleh bagaimana promo yang dilakukan pengelola lembaga pendidikan terhadap minat peserta didik untuk menjadi bagian dari lembaga pendidikan tersebut. Tetapi yang lebih substansial adalah bagaimana lembaga pendidikan yang dimaksudkan sebagai salah satu produk dari manajemen pendidikan mampu melahirkan out put maupun out come sumber daya manusia yang handal serta berguna bagi manusia yang lain.

Manajemen pendidikan merupakan rangkaian dari fungsi manajemen yang berhubungan dengan bidang pendidikan.

Manajemen Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Buku kategori keguruan dan ilmu pendidikan yang berjudul Manajemen Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan karya dari Caswita. Penelitian ini dilatarbelakangi akan pentingnya implementasi suatu kebijakan pendidikan dalam meningkatkan mutu peserta didik lulusan dalam hal ini kebijakan USBN PAI. Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis implementasi kebijakan USBN PAI di sekolah dasar. Meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan kendala kebijakan USBN PAI di sekolah. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengetahui, mengidentifikasi dan menganalisis; perencanaan implementasi kebijakan, pelaksanaan implementasi; evaluasi implementasi dan faktor pendukung dan kendala implementasi kebijakan.

Buku kategori keguruan dan ilmu pendidikan yang berjudul Manajemen Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan karya dari Caswita.