Sebanyak 969 item atau buku ditemukan

Resource Sharing - Blended Project Based Learning (RS-BPBL©)

Sistem Operasi Android, Linux, dan Mac OS

Penelitian pengembangan model Resource Sharing-Blended Project Based Learning (RS-BPBL©) menghasilkan website e-learning dan e-book materi ajar. Konsep resource sharing telah teruji dapat mengatasi keterbatasan ketersediaan fasilitas e-learning yang dimiliki institusi, dosen, dan mahasiswa di perguruan tinggi. Model paperless ini juga berkonsep pemakaian bersama sumber daya yang dimiliki mahasiswa dalam satu kelompok untuk pembelajaran berbasis proyek secara blended learning. Di antara hasil penelitian adalah buku “Resource Sharing-Blended Project Based Learning (RS-BPBL©): Sistem Operasi Android, Linux, dan Mac OS” ini. Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumber daya sistem komputer. Sistem operasi komputer adalah software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia. Sistem operasi dalam bahasa Inggris disebut operating system atau biasa di singkat dengan OS. Semoga buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk pengembangan penelitian blended learning maupun project based learning khususnya materi sistem operasi Android, Linux, dan Mac OS.

Penelitian pengembangan model Resource Sharing-Blended Project Based Learning (RS-BPBL©) menghasilkan website e-learning dan e-book materi ajar.

Blended Learning Sebagai Strategi Transfer Pengetahuan Di Daerah Tertinggal

Buku ini berisikan mengenai strategi pembelajaran campuran atau blended learning yang memerhatikan faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan metode ini di daerah tertinggal. Blended Learning Sebagai Strategi Transfer Pengetahuan Di Daerah Tertinggal ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Blended Learning Sebagai Strategi Transfer Pengetahuan Di Daerah Tertinggal ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Model Pembelajaran Matematika Situation-Based Learning di Sekolah Dasar

Isi buku ini menjelaskan serta memaparkan bagaimana proses/gambaran pembelajaran matematika di sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran SBL. Buku ini dilengkapi dengan contoh RPP dan LKS (bahan ajar) pada kelas 4 dan kelas 5, untuk materi geometri yang di desain berdasarkan karakteristik SBL. Selain itu, dalam buku ini juga dilampirkan lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa terkait pelaksanaan proses pembalajaran SBL. Hal ini bertujuan, supaya guru dan siswa memiliki rambu-rambu kegiatan apa saja yang harus dilakukan ketika diterapkannya pembelajaran SBL.

Isi buku ini menjelaskan serta memaparkan bagaimana proses/gambaran pembelajaran matematika di sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran SBL.

MODEL PEMBELAJARAN Inovatif dan Efektif

Judul : MODEL PEMBELAJARAN Inovatif dan Efektif Penulis : Ponidi, Novi Ayu Kristiana Dewi, Trisnawati, Dian Puspita, Erliza Septia Nagara, Marilin Kristin, Dwi Puastuti, Widi Andewi, Leni Anggraeni, Bernadhita H. S. Utami. Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 210 Halaman ISBN : 978-623-6233-08-5 Buku “Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif” ini merupakan buku yang dapat dijadikan sebagai referensi, pegangan atau pedoman bagi pendidik baik guru maupun Dosen dalam melaksanakan Pembelajaran di kelas. Penulis memaparkan berbagai model dan metode pembelajaran yang inovatif dan efektif sebagai alternatif pembelajaran yang dilakukan di sekolah maupun di Perguruan Tinggi. Pemaparan dalam buku ini memberikan gambaran yang komprehensif bagaimana guru atau Dosen menggunakan model pembelajaran sehingga mudah dipahami. Buku ini membahas Konsep Pembelajaran Karakter, Model Pembelajaran Contextual Teaching & Learning, Model Pembelajaran Kooperatif, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Model Pembelajaran PAKEM, Model Pembelajaran Inkuiri, Model Pembelajaran Simulasi, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Model Pembelajaran Value Clarification Technique, dan Model Pembelajaran E-Learning. Pada setiap bab buku ini dilengkapi dengan pengertian setiap model pembelajaran, hakikat model dan metode pembelajaran, lingkup model pembelajaran hingga membahas mengenai langkah-langkah setiap model pembelajaran. Dengan demikian buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dari kalangan pendidikan untuk dapat menjadikan buku ini sebagai acuan dalam meningkatkan kompetensi guru maupun dosen dikelas dan pencapaian pembelajaran yang efektif.

Judul : MODEL PEMBELAJARAN Inovatif dan Efektif Penulis : Ponidi, Novi Ayu Kristiana Dewi, Trisnawati, Dian Puspita, Erliza Septia Nagara, Marilin Kristin, Dwi Puastuti, Widi Andewi, Leni Anggraeni, Bernadhita H. S. Utami.

MODEL PEMBELAJARAN PME

(PLANNING - MONITORING – EVALUATING) Peningkatan Kinerja Metakognitif, Pemecahan Masalah, dan Karakter

Kita sepakat bahwa kegiatan pembelajaran merupakan salah satu komponen penting tercapainya tujuan pendidikan dan efektivitas kegiatan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran. Seyogyanya implementasi suatu model pembelajaran dapat menjadikan peserta didik menjadi pribadi pembelajar yang handal. Implementasi model pembelajaran PME dapat menjadi jawaban untuk tantangan tersebut.

Seyogyanya implementasi suatu model pembelajaran dapat menjadikan peserta didik menjadi pribadi pembelajar yang handal. Implementasi model pembelajaran PME dapat menjadi jawaban untuk tantangan tersebut.

MODEL PEMBELAJARAN ISC (INQUIRY SOCIAL COMPLEXITY)

Untuk Memberdayakan Critical And Creative Thinking (CCT) Skills

Buku Model pembelajaran inquiry social complexity (ISC) untuk memberdayakan critical and creative thinking (CCT) skills disusun sebagai inovasi serta bahan masukan kepada guru dan juga calon guru bahwa model pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan paradigm kebutuhan dalam pembelajaran. Terutama dalam pembelajaran MIPA, agar peserta didik dapat memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Model pembelajaran inquiry social complexity (ISC) sebagai terobosan baru dalam memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. Model yang dipadukan ini dapat membantu peserta didik dalam memahami pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi, serta mencapai hasil belajar yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di rancang oleh guru/dosen. Model pembelajaran inquiry social complexity (ISC) ini juga sebagai bahan masukan bagi pemerintah tentang penemuan alternative dalam memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. model pembelajaran inquiry social complexity (ISC) sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan, terutama pendidikan tingkat MA/SMA dan perguruan tinggi agar dapat memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan kreatif peserta didik. Karena keterampilan CCT merupakan keterampilan yang harus dimiliki pada abad 21.

Buku Model pembelajaran inquiry social complexity (ISC) untuk memberdayakan critical and creative thinking (CCT) skills disusun sebagai inovasi serta bahan masukan kepada guru dan juga calon guru bahwa model pembelajaran harus dikembangkan ...

BUKU AJAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PANDUAN KULIAH DI PERGURUAN TINGGI

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan buku ajar yang berjudul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini dapat diselesaikan dengan baik. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak yang mengharapkan adanya buku ajar ini sebagai panduan pembelajaran mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Sembilanbelas November Kolaka. Buku yang tengah ada dihadapan pembaca saat ini adalah kumpulan materi-materi ajar, baik itu mata kuliah Pancasila maupun mata kuliah Kewarganegaraan. Disusunnya bahan ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini diharapkan dapat menjadi opsi referensi bagi para dosen/pendidik dan mahasiswa dan civitas academica yang ada di Universitas Sembilanbelas November Kolaka pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini. Akhirnya, harapan penulis sejak lama dapat terwujud dengan hadirnya buku ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini sebagai panduan perkuliahan mata kuliah PPKn. Sebagaimana penyusunan buku ajar yang lain, penulis menyadari bahwa buku ini belumlah sempurna baik dari materi dan susunannya. Dengan lapang dada dan kerendahan hati, penyusun bersedia untuk diberi saran dan kritik yang bersifat membangun guna memperbaiki buku ini agar lebih baik lagi.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan buku ajar yang berjudul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini dapat diselesaikan dengan baik.

MODUL PEMBELAJARAN TEMATIK ENERGI ALTERNATIF UNTUK KELAS IV SD/MI

Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan kualifikasi merangkum semua materi Energi Alternatif Kelas 4 SD/MI, dengan judul "Modul Pembelajaran Tematik: Energi Alternatif". Teknik penyajiannya dilakukan secara terpadu, hal ini dilakukan untuk menghindari pengulangan sebuah topik hanya karena penyajian yang disajikan tidak sistematik. Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan dimulai dengan menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan disertai dengan soal yang mengukur tingkat penguasaan materi pada setiap topik yang dibahas. Dengan demikian penggunaan modul ini secara mandiri dapat mengukur atau mengevaluasi tingkat ketuntasan yang dicapai.

Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan kualifikasi merangkum semua materi Energi Alternatif Kelas 4 SD/MI, dengan judul "Modul Pembelajaran Tematik: Energi Alternatif".

KOTAK KOSONG PILWALI KOTA MAKASSAR

Perspektif Demokrasi, Konstitusi, Kelembagaan Politik dan Hukum

Semenjak abad ke-19 muncul dua alternatif dalam hal organisasi kekuasaan (Lubis, 1983); apakah kekuasaan itu di-concentrated atau dispersed. Apapun pilihannya, dasar pertimbangannya didasarkan pada minimal dua hal; maksudnya dan manfaatnya. Tetapi pada buku ini, pertimbangan berikutnya adalah segi politis, ditulis biasanya untuk menghindar dari tirani atau diktatur.Dari sini ahli menyamakan desentralisasi sebagai democtratiseering, memberi kesempatan “orang daerah” terlibat, minimal pada hal-hal yang berhubungan daerahnya. Dari demokrasi, desentralisasi masuk wilayah pemerintahan,untuk efisiensi pemerintahan. Dalam pelatihan-pelatihan pemerintahan sering diajarkan aspek doelmating dan aspek mattersuntuk mencapai effect positive. Rasionalisasi mengenai pandangan ini adalah bahwa rakyat di daerah berkewajiban memajukan daerahnya, lebih erat hubungannya dan lebih kenal dengan kepentingan-kepentingannya. Penyelesaian masalah dapat dilakukan melalui pendekatan local wisdom. The Liang Gie (1986), lima puluh tahun yang lalu sudah menulis bahwa secara politik, desentralisasi adalah permainan kekuasaan. Dalam hal ini adalah pendemokrasian, yang dari segi pemerintahan adalah pertimbangan efisiensi. Karya Huntington yang terbaru mengenai demokrasi, sebagai salah satu karya ilmu politik positivistis merupakan contoh yang tepat untuk dibahas.Dalam buku Teori-Teori Politik Dewasa Ini (disunting Miriam Budiardjo dan Tri Nuke Pudjiastuti, Huntington berpendapat bahwasetidaknya terdapat tiga jenis pemahaman mengenai demokrasi sebagai bentuk pemerintahan, yaitu sumber kewenangan bagi pemerintah (the will of the people), tujuan-tujun yang hendak dicapai oleh pemerintah (commongood), dan ketiga, sebagaimana Schumpeter, Huntington menggunakan jenis pemahaman procedural, yaitu seleksi para pemimpin pemerintahan melalui pemilihan umum yang kompetitif oleh rakyat yang diperintah.Namun, dalam hal ini bukan hal mudah karena pemilihan bisa sangat manulatif. Misalnya, luput mempromosikantujuan- tujun yang hendak dicapai oleh pemerintah (commongood). Berbagai kepentingan bermain di dalamnya, sehingga tak pelak lagi hukum harus mengintervensi. Soal ini sangat pelit bagi politik dan demokrasi.

Semenjak abad ke-19 muncul dua alternatif dalam hal organisasi kekuasaan (Lubis, 1983); apakah kekuasaan itu di-concentrated atau dispersed.