Kerja sama multilateral agaknya bukan sebuah tema yang populer di Indonesia. Tak banyak literatur yang tersedia untuk membahas tema ini dari perspektif peran Indonesia. Di tengah kelangkaan ini, buku Kebijakan Multilateral dan Pembangunan Ekonomi Indonesia yang disusun oleh para peneliti dari Badan Kebijakan Fiskal muncul sebagai sebuah jawaban. Buku ini membahas berbagai topik yang amat luas, seperti stagnasi perekonomian dunia, peran Indonesia dalam G-20, dan berbagai topik lainnya. Sebuah dokumentasi yang sangat baik dan sebuah buku yang mencatat studi kasus peran Indonesia dalam kerja sama multilateral. Sebuah buku yang memperkaya pemahaman kita tentang peran Indonesia di kancah global. —Muhamad Chatib Basri Menteri Keuangan Republik Indonesia, 2013-2014 Buku ini menjawab kegundahan banyak orang yang meragukan kemampuan pemerintah Indonesia untuk terlibat langsung dalam perhelatan multilateral global yang penuh tantangan dan risiko. Diracik langsung dari dapur kebijakan keuangan Indonesia serta disuguhkan dalam rangkaian narasi yang lugas, runut, dan sistematis, buku ini menjadi bacaan wajib bagi mereka yang ingin mendalami bagaimana Indonesia berupaya untuk tidak tenggelam dalam arus multilateralisme yang ekslusif dan hegemonik dan dalam tren neopopulisme yang state-centric. Pemikiran analitis yang cermat, seperti yang dituangkan dalam buku ini, menunjukkan bahwa Indonesia sudah sepatutnya memetik manfaat dari kerja sama ekonomi global demi terwujudnya kesejahteraan seluruh masyarakatnya. —Dr. Yulius P. Hermawan Dosen Hubungan Internasional, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Parahyangan Bandung, dan Peneliti G20 dan Tata Kelola Ekonomi Global
Di tengah kelangkaan ini, buku Kebijakan Multilateral dan Pembangunan Ekonomi Indonesia yang disusun oleh para peneliti dari Badan Kebijakan Fiskal muncul sebagai sebuah jawaban.
Penulisan buku ini dimaksudkan sebagai semacam kenangan semangat kepada ayahanda penulis yang banyak memberikan dorongan contoh-contoh kehidupan ketika seseorang harus memilih dunia jurnalistik dan komunikasi sebagai bagian kehidupan akan pengabdiannya.
Penulisan buku ini dimaksudkan sebagai semacam kenangan semangat kepada ayahanda penulis yang banyak memberikan dorongan contoh-contoh kehidupan ketika seseorang harus memilih dunia jurnalistik dan komunikasi sebagai bagian kehidupan akan ...
Buku ini menjelaskan penyaluran pembiayaan pada perbankan syariah yang menggunakan transaksi (jual beli) murabahah, dapat berakibat menjadi transaksi yang batal demi hukum karena terbelenggu oleh intermediasi keuangan, beban jaminan, beban pajak, dan pelaksanaan wakalah. Kepatuhan terhadap prinsip syariah seharusnya tetap dijalankan karena: intermediasi keuangan tidak menolak adanya jual beli, jaminan dapat dipergunakan untuk menjamin pelunasan kewajiban pembayaran nasabah yang belum lunas, beban pajak dan beban lainnya dapat dikenakan tarif 0% atau Rp.0,- khusus untuk kegiatan usaha bank syariah, dan pelaksanaan wakalah seharusnya tetap mencatatkan kedudukan bank syariah sebagai pembeli.
Buku ini menjelaskan penyaluran pembiayaan pada perbankan syariah yang menggunakan transaksi (jual beli) murabahah, dapat berakibat menjadi transaksi yang batal demi hukum karena terbelenggu oleh intermediasi keuangan, beban jaminan, beban ...
Tipe perkembangan ekonomi yang telah dicapai negara-negara di dunia tidak dapat begitu saja ditiru oleh negara-negara sedang berkembang. Walaupun ada beberapa aspek yang bersamaan, tetapi pada dasarnya berbeda, baik keadaan maupun tujuanya. Oleh karena itu, timbul suatu permasalahan bagaimana negara-negara berkembang mampu menyaingi perkembangan ekonomi di negara-negara maju. Masalah yang dihadapi oleh negara yang sedang berkembang sebenarnya telah dipersoalkan sejak selesainya perang dunia II. Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka diharuskan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya masalah tersebut kemudian diselidiki perspektif sejarah bagaimana masalah itu dipersoalkan. Ekonomi dualistis ialah salah satu sifat pokok dari perekonomian di negara sedang berkembang. Ekonomi dualistis adalah industri ekspor yang terpadu dengan perekonomian dunia yang sudah menggunakan sistem modern dan disamping itu ada kegiatan-kegiatan yang masih mempunyai tingkat subsitem biasanya sektor ini memproduksi barang-barang untuk pasar lokal dan terpisah dari perekonomian pasar modern. Terjadinya hal ini diawali dengan pada akhir abad 19 negara-negara industri seperti Jepang, meluaskan kekuasaannya sampai ke seluruh dunia khususnya kenegara yang sedang berkembang. Awalnya bertujuan untuk berdagang tetapi kemudian memperoleh kekuasaan oleh karena itu Jepang dapat memperoleh lebih banyak bahan-bahan yang mereka butuhkan. Dengan cara memaksa petani setempat untuk menanam tanaman tertentu yang mereka butuh. Gambaran negara berkembang pada saat itu semua negara tersebut memproduksi serta ekspor terutama pada produksi primer. Kegiatan perekonomian dalam negeri hanya ditujukan oleh ekspor dan kepentingan pendududk setempat tidak diperhatikan. Karena makin lama ekspor semakin surplus bagi penjajah maka keadaan ini akan mengganggu kestabilan perekonomian karena berpengaruh oleh fluktuasi harga pasar dunia. Karena perekonomian negara berkembang sangat tergantung dengan perekonomian dunia yang dikuasai negara-negara barat, maka investasi negara berkembang diluar negeri atau ekspor lebih tinggi dibandingkan investasi yang ditujukan untuk pasar dalam negeri.
Sedangkan penganut faham teori Marxis melihat kemiskinan yang berlanjut ini sebagai eksploitasi dari kapitalis. Lebih lanjut dari kedua pemikiran di atas, muncullah satu pemikiran baru yang dikenal dengan Teori Sistem Dunia (World ...
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum Strata-1 Program Studi Akuntansi dan Manajemen, dengan tujuan membantu mahasiswa memahami materi praktikum mata kuliah Teknologi Informasi untuk Akuntansi dan Bisnis. Tantangan perusahaan saat ini adalah bagaimana menjalankan bisnis dalam perekonomian digital di mana setiap keputusan harus diambil setiap saat dengan dukungan informasi yang cepat dan akurat. Salah satu informasi yang akan dibahas pada buku ini adalah stok barang. Ada 2 perangkat lunak yang digunakan dalam buku ini, yaitu Microsoft Access dan MySQL. Microsoft Access merupakan aplikasi desktop, di mana otomasi informasi dilakukan pada satu lokasi. Otomasi stok barang adalah suatu proses di mana setiap pembelian barang otomatis akan menambah stok barang sedangkan setiap penjualan otomatis akan mengurangi stok barang. Dengan otomasi tersebut maka monitoring stok barang tidak perlu dilakukan dengan perhitungan fisik di gudang. MySQL merupakan aplikasi database yang dapat di-update melalui WEB, materi yang digunakan sama dengan Microsoft Access yaitu stok barang, namun apabila pihak manajemen berada di lokasi yang berbeda dapat memonitor ataupun apabila perlu melakukan perubahan atas database stok barang.
Buku ini disusun berdasarkan kurikulum Strata-1 Program Studi Akuntansi dan Manajemen, dengan tujuan membantu mahasiswa memahami materi praktikum mata kuliah Teknologi Informasi untuk Akuntansi dan Bisnis.
Psikologi positif mengkaji mengenai pengalaman subjektif manusia yang bersifat positif di masa lampau, saat ini dan masa depan. Pada tingkat individual, psikologi positif mengkaji mengenai sifat-sifat positif manusia yang bersifat personal seperti kapasitas untuk mencintai, keberanian, kemampuan membangun hubungan interpersonal, sensitivitas terhadap estetika, sifat pantang menyerah, memaafkan, orisinalitas, dan optimisme untuk masa depan. Sedangkan pada kelompok, psikologi positif mengkaji mengenai nilai-nilai kebenaran dan institusi-institusi yang menggerakkan manusia untuk menjadi manusia beradab yang lebih baik dengan menerapkan prinsip-prinsip seperti bertanggung jawab, kepedulian, altruisme, toleransi, dan etos kerja.
Buku yang ada di tangan pembaca berisi mengenai sejarah hukum Islam di beberapa daerah yang pernah memiliki kesultanan di Nusantara ini. Pasti ada yang bertanya mengapa hanya beberapa kesultanan yang dibahas di dalam buku ini? Jawabannya sederhana bagi sejarawan seperti saya: karena ketiadaan sumber untuk mendedahkan hukum Islam di beberapa kesultanan yang ada di Nusantara. Dengan demikian, apa yang terdapat di dalam buku ini, semata-mata keberadaan sumber untuk menuliskannya. Tanpa sumber dan historiografi, adalah hal yang mustahil menuliskan satu kesultanan tertentu. Buku tentang sejarah hukum Islam Nusantara ini dapat mengisi kekosongan buku daras tentangætarikh tasyriæNusantara, di lingkungan Fakultas Syariah atau Fakultas Hukum, baik di lingkungan perguruan tinggi Islam (UIN/IAIN/STAIN) maupun perguruan tinggi umum. Buku ini juga dapat menjadi bacaan umum bagi mereka yang ingin mengetahui keberadaan hukum Islam di Nusantara pada masa lampau. --- Buku persembahan penerbit Kencana (Prenadamedia)
Buku tentang sejarah hukum Islam Nusantara ini dapat mengisi kekosongan buku daras tentangætarikh tasyriæNusantara, di lingkungan Fakultas Syariah atau Fakultas Hukum, baik di lingkungan perguruan tinggi Islam (UIN/IAIN/STAIN) maupun ...
"Setiap penyakit ada penawarnya, setiap masalah pasti ada jalan penyelesaiannya, dan setiap persoalan pasti ada jawapannya." Tanpa terikat dengan silibus yang ada dalam buku agama, Syeikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menjawab persoalan semasa yang mencabar praktik ajaran Islam dalam dunia moden, khususnya berkaitan ibadah, wanita, dan keluarga. Antara persoalan menarik dalam buku Fatwa Kontemporari Jilid Dua, Siri Dua ini adalah: Adakah Islam membenarkan isu politik dibicarakan di dalam masjid?Apakah hukum penggunaan wang zakat bagi mendirikan masjid?Apakah hukum membelanjakan wang derma untuk urusan pentadbiran?Adakah petroleum perlu dizakatkan?Apakah hukum lelaki berjabat tangan dengan wanita?Apakah pemakaian purdah itu wajib?Adakah cucu-cucu berhak mendapat harta peninggalan datuknya?Perbincangan fatwa tentang pengharaman hak berpolitik untuk golongan wanita
" Tanpa terikat dengan silibus yang ada dalam buku agama, Syeikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menjawab persoalan semasa yang mencabar praktik ajaran Islam dalam dunia moden, khususnya berkaitan ibadah, wanita, dan keluarga.
Tradisi dan Modernisasi di tengah Tantangan Milenium III
Tradisi pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panjang, setua Islam itu sendiri. Dalam perkembangannya, tradisi pendidikan Islam, baik di Timur Tengah maupun di Indonesia, telah mengalami masa-masa pasang surut yang kerap terkait dengan situasi dan kondisi sosial, budaya, politik, ekonomi, dan bahkan ortodoksi Islam. Dalam menapaki perubahan zaman yang terus bergerak ini, tradisi pendidikan Islam telah memberikan berbagai respons pembaruan (modernisasi). Namun memasuki alaf baru di Milenium III ini, pendidikan Islam kembali menghadapi tantangan yang tidak sederhana. Padahal, pada saat yang sama, ia masih merupakan institusi strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia, yang diharap memiliki keunggulan kompetitif untuk bertahan (survive) dan memenangi tantangan atau persaingan untuk kemudian menjadi hamba yang kamil. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
Buku ini diberi judul Islam Moderat dan Isu-isu Kontemporer karena artikel-artikel yang terdapat di buku ini menggambarkan pandangan penulis yang berada di tengahtengah, wasatiyyah, di dalam melihat persoalan-persoalan tersebut.Buku yang terdiri dari 8 bab ini adalah kumpulan dari tulisan saya yang pernah terbit, tetapi berserakan di berbagai tempat. Tujuh tulisan panjang berasal dari berbagai jurnal dan dua bab buku, serta 1 bab lagi berasal dari perdebatan di koran. Penerbitan buku ini didorong dari banyaknya orang yang berminat membaca artikel-artikel kami yang berserakan tersebut. Ini terlihat dari banyaknya orang yang mengunduh dan membaca artikel-artikel yang terdapat di dalam buku ini dari berbagai portal ilmiah. Dari sini, kami merasa berkepentingan menerbitkan artikel-artikel itu di dalam satu buku. Penerbitan buku ini juga dimaksudkan untuk mempermudah melihat pandangan-pandangan saya mengenai persoalan-persoalan ke-Islaman di kekinian waktu. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup
Akan tetapi, Hasan Hudaybi38 (18911973) dan Umar alTilmisani39 (19041986) menentukan kebijakan baru dengan mengambil jalan moderat. Mereka menolak penggunaan kekerasan di dalam jalan dakwah dan menghadapi keadaan politik Mesir saat itu.