Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang

Tipe perkembangan ekonomi yang telah dicapai negara-negara di dunia tidak dapat begitu saja ditiru oleh negara-negara sedang berkembang. Walaupun ada beberapa aspek yang bersamaan, tetapi pada dasarnya berbeda, baik keadaan maupun tujuanya. Oleh karena itu, timbul suatu permasalahan bagaimana negara-negara berkembang mampu menyaingi perkembangan ekonomi di negara-negara maju. Masalah yang dihadapi oleh negara yang sedang berkembang sebenarnya telah dipersoalkan sejak selesainya perang dunia II. Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka diharuskan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya masalah tersebut kemudian diselidiki perspektif sejarah bagaimana masalah itu dipersoalkan. Ekonomi dualistis ialah salah satu sifat pokok dari perekonomian di negara sedang berkembang. Ekonomi dualistis adalah industri ekspor yang terpadu dengan perekonomian dunia yang sudah menggunakan sistem modern dan disamping itu ada kegiatan-kegiatan yang masih mempunyai tingkat subsitem biasanya sektor ini memproduksi barang-barang untuk pasar lokal dan terpisah dari perekonomian pasar modern. Terjadinya hal ini diawali dengan pada akhir abad 19 negara-negara industri seperti Jepang, meluaskan kekuasaannya sampai ke seluruh dunia khususnya kenegara yang sedang berkembang. Awalnya bertujuan untuk berdagang tetapi kemudian memperoleh kekuasaan oleh karena itu Jepang dapat memperoleh lebih banyak bahan-bahan yang mereka butuhkan. Dengan cara memaksa petani setempat untuk menanam tanaman tertentu yang mereka butuh. Gambaran negara berkembang pada saat itu semua negara tersebut memproduksi serta ekspor terutama pada produksi primer. Kegiatan perekonomian dalam negeri hanya ditujukan oleh ekspor dan kepentingan pendududk setempat tidak diperhatikan. Karena makin lama ekspor semakin surplus bagi penjajah maka keadaan ini akan mengganggu kestabilan perekonomian karena berpengaruh oleh fluktuasi harga pasar dunia. Karena perekonomian negara berkembang sangat tergantung dengan perekonomian dunia yang dikuasai negara-negara barat, maka investasi negara berkembang diluar negeri atau ekspor lebih tinggi dibandingkan investasi yang ditujukan untuk pasar dalam negeri.

Sedangkan penganut faham teori Marxis melihat kemiskinan yang berlanjut ini sebagai eksploitasi dari kapitalis. Lebih lanjut dari kedua pemikiran di atas, muncullah satu pemikiran baru yang dikenal dengan Teori Sistem Dunia (World ...