Sebanyak 1500 item atau buku ditemukan

Desain Pendidikan Karakter

Buku ini membahas makna dan urgensi pendidikan karakter , ruang lingkup pendidikan karakter, format pembelajaran pendidikan karakter, pendidikan karakter dengan pola integralistik, dan implementasi praktis pendidikan budi pekerti secara integralistik di sekolah. Dengan demikian, siswa didik bisa menghadapi fenomena dan dilema kehidupan itu secara benar. Buku persembahan penerbit PrenadaMedia

Dalam tahap ini, guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Rencana Pembelajaran (RP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Langkah 2. Pembentukan kelompok.

Pendidikan Karakter

Konsep dan implementasinya

Pentingnya pendidikan karakter telah menjadi kesadaran masyarakat luas, akan tetapi, pelaksanaannya kerap kali mengalami hambatan yang disebabkan keterbatasan berbagai keterampilan dan kemampuan satuan pendidikan yang menerapkannya. Di samping itu, tingkat pemahaman satuan pendidikan yang beragam juga menjadi hambatan yang tak terhindarkan. Permasalahan di atas, serta pengalaman bertahun-tahun menjadi pendidik, mendorong penulis menyajikan sebuah analisis tajam yang membongkar akar permasalahan serta menawarkan solusi alternatif dalam pengembangan program pendidikan karakter pada satuan pendidikan. Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasinya tidak hanya menelaah pendapat beberapa ahli yang didasarkan pada kebijakan pemerintah dalam pembangunan dan pengembangan pendidikan di Indonesia. Poin yang sangat menarik lainnya adalah tawaran penulis mengenai peer group model (keteladanan teman sebaya) dalam rangka membangun keteladanan di lingkungan sekolah. Di tengah urgensi membangun dan membenahi pendidikan karakter di satuan pendidikan, buku ini kelak dipercaya sebagai satu referensi dan panduan bagi kepala satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengimplementasikan pendidikan karakter pada satuan pendidikan Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain.7 Adapun menurut Kamus Ilmiah Populer Bahasa Indonesia karakter diartikan sebagai watak, tabiat, pembawaan, kebiasaan.8 Sementara itu, ...

MEMBANGUN KARAKTER ANAK USIA DINI

Menggunakan Metode Cerita, Contoh, Biasakan, dan Apresiasi (CCBA)

Buku Membangun Karakter Anak Usia Dini ini menjelaskan tentang konsep membangun karakter anak usia dini menggunakan metode cerita, contoh, biasakan dan apresiasi (CCBA). Uraian detail tentang pengertian dan prinsip pendidikan karakter, metode dan prinsip CCBA mengantar pembaca untuk dapat membedakannya dengan metode pendidikan yang lain. Kekhasan buku ini terletak pada uraian menarik tentang langkah-langkah metode CCBA dan prosedur penerapannya dalam pembelajaran, yang mudah diikuti. Buku ini bermanfaat tidak hanya bagi calon guru dan guru, tetapi juga bagi para orang tua dan pemangku kebijakan bidang pendidikan. Kelugasan bahasa dalam menjelaskan konsep pendidikan karakter dan metode CCBA sangat membantu para pemerhati pendidikan dalam memahami pengertian, sasaran, startegi, metode dan kecermatan dalam melaksanakan pendidikan karakter, khususnya untuk anak usia dini. Contoh cerita-cerita bermuatan karakter memberikan panduan bagi orang tua, guru atau pemerhati pendidikan dalam mengimplementasikan CCBA pada pendidikan karakter anak usia dini. Tentunya keteladanan dari orang tua dan guru juga sangat berperan dalam membentuk karakter anak. Terbitnya buku Membangun Karakter Anak Usia Dini menggunakan metode CCBA ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas anak dan pendidikan di Indonesia terutama yang terkait dengan karakter. Semoga buku ini membawa manfaat bagi kita semua, dan segera disusul dengan karya-karya tentang pendidikan anak usia dini berikutnya. Aamiin.

Buku Membangun Karakter Anak Usia Dini ini menjelaskan tentang konsep membangun karakter anak usia dini menggunakan metode cerita, contoh, biasakan dan apresiasi (CCBA).

REKONSEPSI PENDIDIKAN KARAKTER ERA KONTEMPORER

Konstruk Epistemologis Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Indonesia Melalui Evaluasi Model CIPP

Konsep pendidikan karakter yang diperbincangkan saat ini, sebenarnya telah mengemuka jauh sebelum negara ini terbentuk. Namun diakui atau tidak, keberadaan pendidikan karakter kita masih berjalan selimpangan. Kenyataan di lapangan terlihat jelas dimana penguatan intelektual “berlari kencang” meninggalkan jauh aspek emosional dan spiritual sebagai rona karakter luhur anak bangsa. Kondisi ini memantik lahirnya program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), sebuah gerakan di bawah naungan satuan pendidikan khusus, yang terfokus dalam bidang pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik, melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga. Untuk mengawal program tersebut, perlu diterapkan suatu model evaluasi yang bersifat holistik. Evaluasi model CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam merupakan salah satu alternatif untuk mengukur efektivitas pelaksanaan program penguatan pendidikan, karena model tersebut tersebut terbilang bersifat holistik. Buku ini sengaja dihadirkan dalam konsep yang sempurna. Sempurna dalam artian memadukan antara teori dengan implementasi di lapangan. Penulis bukan hanya menelaah berbagai literatur nasional dan internasional, tapi juga melakukan penelitian di lapangan sebagai tanggung jawab akademis. Tujuannya tentu saja untuk memberikan tawaran konsepsi sekaligus bahan evaluasi dalam pengembangan karakter peserta didik, sehingga menjadi generasi cerdas dan berbudi luhur.

Konsep pendidikan karakter yang diperbincangkan saat ini, sebenarnya telah mengemuka jauh sebelum negara ini terbentuk.

Membangun Karakter Anak dengan Alquran

Buku ini merupakan hasil penelitian penulis dari tesis yang berjudul “Manajemen Pembentukan Karakter Anak dalam Perspektif Alquran” yang menguraikan sudut pandang/pandangan Alquran tentang manajemen dalam pembentukan karakter anak, di mana Alquran menguraikan bagaimana mengatur pembentukan karakter anak mulai dari lingkungan keluarga sampai dengan lingkungan masyarakat. Paparan Alquran tentang pembentukan karakter anak dalam hal pendidikan meliputi ruang lingkup pendidikan anak, dalam hal ini ada tiga, yaitu: pendidikan informal, formal dan nonformal. Periodesasi pendidikan anak dalam perspektif Alquran bisa dikategorikan lengkap. Hal ini bisa dilihat dari periodesasi pendidikan anak mulai dari prakonsepsi, pranatal, pascanatal dan remaja. Di sinilah peran orang tua untuk membentuk karakter anaknya sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Alquran. Jika orang tua dapat untuk mengaplikasikan dan memosisikan diri sesuai dengan yang ada dalam Alquran, maka akan terbentuk generasi-generasi berkarakter Qurani. Metode yang digunakan dalam penelitian buku ini adalah metode library research yaitu suatu metode untuk dapat memperoleh data dengan mempelajari buku-buku dari literatur/perpustakaan. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Buku ini merupakan hasil penelitian penulis dari tesis yang berjudul “Manajemen Pembentukan Karakter Anak dalam Perspektif Alquran” yang menguraikan sudut pandang/pandangan Alquran tentang manajemen dalam pembentukan karakter anak, di ...

Pendidikan Karakter

Mencermati potret dualisme pendidikan di Indonesia saat ini antara pendidikan karakter sesungguhnya seumur dengan sejarah pendidikan itu sendiri. Hanya saja menyangkut peristilahan yang dipakai, istilah pendidikan karakter baru muncul pada dekade terakhir di Amerika Serikat, termasuk yang dipakai di Indonesia dalam dua tahun terakhir ini. Pendidikan berbasis karakter dapat mengintegrasikan informasi yang diperolehnya selama dalam pendidikan untuk dijadikan pandangan hidup yang berguna bagi upaya penanggulangan persoalan hidupnya Pendidikan berbasis karakter akan menunjukkan jati dirinya sebagai manusia yang sadar diri sebagai makhluk, manusia, warga negara, dan pria atau wanita. Pendidikan Karakter ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

Pendidikan Karakter ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

PENDIDIKAN PROFETIK

Aktualisasi & Internalisasi dalam Pembentukan Karakter

Pendidikan dan moral merupakan dua aspek yang memiliki relasi secara kausalitas. Ketika terjadi peningkatan kasus dekadensi moral, maka di sisi lain dapat dipastikan telah terjadi penurunan capaian kualitas dalam pendidikan. Sebagaimana yang terjadi di beberapa tahun terakhir ini. Kasus kriminalitas, pelanggaran hak asasi, kekerasan di kalangan pelajar hingga kasus pelecehan seksual sudah menjadi headline dalam beberapa media yang tidak ada habis- nya. Realitas semacam itu tentu memiliki gap kontradiktif dengan idealisme tentang tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk itu, perlu kembali menengok ke belakang, di mana terdapat praktik pendidikan yang mencakup isi serta esensi pendidikan yang sebenarnya, yaitu pendidikan pada masa Rasulullah SAW. Pendidikan yang tidak hanya sekadar proses transfer of knowledge semata, namun juga memperhatikan penanaman nilai yang tentu akan menyentuh moral peserta didik secara langsung. Untuk itu, pendidikan profetik ini dinilai menjadi konsep solutif yang diharapkan mampu mengentaskan keadaan pendidikan yang saat ini sedang dibalut problematika kasus dekadensi moral. Mengapa buku ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi krisis moral pendidikan? Buku pendidikan profetik ini hadir sebagai gambaran proses pendidikan yang ideal. Dalam buku ini diulas keseluruhan komponen pendidikan serta ditambah dengan proses kepemimpinan dengan paradigma profetik. Di mana kualitas dijadikan sebagai acuan, bukan hanya sekedar omong kosong formalitas sebagaimana percontohan implementasi pendidikan pada umumnya. Selain itu, dalam buku ini juga diulas tuntas bagaimana pendidikan profetik dijadikan sebagai fondasi fundamental dalam membangun karakter peserta didik. Tidak hanya sekadar paparan teori, buku ini juga menyuguhkan best practice dalam implementasi pendidikan profetik sebagai fondasi fundamental dalam membangun karakter.

Buku pendidikan profetik ini hadir sebagai gambaran proses pendidikan yang ideal. Dalam buku ini diulas keseluruhan komponen pendidikan serta ditambah dengan proses kepemimpinan dengan paradigma profetik.

Loyalitas dan Kepuasan Konsumen: Tinjauan Teoritik

Dari seluruh proses kegiatan pemberian jasa kepada konsumen oleh sebuah perusahaan, pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh konsumen mengenai kepuasan yang dirasakan. Pentingnya kepuasan konsumen berkaitan dengan persaingan yang makin ketat, serta tingkat kerugian dan keuntungan perusahaan. Khusus alasan yang terakhir, keuntungan, memang tidak selalu ditentukan oleh faktor kepuasan konsumen, tetapi juga oleh kepercayaan dan kesetiaan konsumen terhadap suatu produk dan perusahaan. Bebarapa faktor itu jelas saling mempengaruhi karena di tengah ketatnya persaingan, kesetiaan konsumen menjadi hal yang sangat sulit dipertahankan. Kepuasan Konsumen pada akhirnya akan membentuk Loyalitas terhadap pembelian produk. Bagaimanapun juga, Konsumen merupakan aset penunjang perusahaan, tanpa konsumen yang loyal dapat dipastikan pertumbuhan usaha sebuah perusahaan tidak akan berjalan dengan baik, tersendat-sendat dan butuh suntikan dana berkelanjutan agar tetap survive. Loyalitas konsumen memiliki peran penting untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja kelangsungan hidup perusahaan. Griffin, (2012:31) mendefinisikan bahwa “Konsumen yang loyal adalah orang yang melakukan pembelian berulang secara teratur/antar lin produk, mereferensikan kepada orang lain yang menunjukkan kekebalan terhadap produk pesaing”.

Dari seluruh proses kegiatan pemberian jasa kepada konsumen oleh sebuah perusahaan, pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh konsumen mengenai kepuasan yang dirasakan.