Sebanyak 722 item atau buku ditemukan

Etika & Moralitas Pendidikan

Peluang dan Tantangan

Pembahasan dalam buku ini erat sekali kaitannya dengan etika dan moralitas hubungan antarmanusia dalam sistem administrasi pendidikan sebagai suatu sistem nilai dalam diri seseorang atau organisasi. Buku ini dapat dipersembahkan kepada sidang pembaca setelah melalui perjalannan panjang. Penulisan buku mengenai etika pendidikan ini tela dimulai sejak tahun 2004 yang dilatarbelakangi adanya keresahan di kalangan masyarakat yang merasakan adanya penurunan kualitas moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari dan menguatnya isu dekadensi moral. Di lain pihak, kualitas penyelenggaraan pendidikan baik formal, informal maupun nonformal tentu saja dapat memengaruhi penurunan kualitas moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Buku Persembahan Penerbit PrenadaMedia -Kencana-

Pembahasan dalam buku ini erat sekali kaitannya dengan etika dan moralitas hubungan antarmanusia dalam sistem administrasi pendidikan sebagai suatu sistem nilai dalam diri seseorang atau organisasi.

Filosofi, Metodologi Penelitian, dan Komunikasi Ilmiah

Tulisan ini, karenanya, dibagi menjadi beberapa bagian dengan tiap bagian dalam suatu bab. Bab-bab tersebut ialah: 1. Pendahuluan ialah bagian yang menguraikan pokok-pokok bahasan, 2. Filosofi ialah bab yang menguraikan tentang filiosofi khususnya untuk mendasari tulisan ilmiah. Misalnya: arti dari filosofi yang khususnya untuk keperluan tulisan ilmiah (scientific writing). Filosofi, dalam hal ini, ialah sebuah studi kritis dari sebuah prinsip dasar dan konsep. Konsep ialah unsur dasar dari sebuah penalaran, 3. Filosofi penalaran induksi dan deduksi; penalaran induksi ialah urutan penalaran dari yang khusus menuju ke yang umum yang dikembangkan oleh Francis Bacon. Filosofi penalaran deduksi ialah urutan penalaran dari yang umum menuju ke yang khusus yang dikembangkan oleh Aristoleteles. Gabungan dari kedua penalaran tersebut dikenal sebagai indukto-dedukto verifikatif yang dikembangkan oleh John Dewey. Penalaran tersebut tentang pendekatan ilmiah, 4. Ilmu dan teori. Ilmu terdiri dari deskripsi dan preskripsi, terdapat hubungan antar ilmuwan peneliti dan penulis untuk mengungkapkan suatu fenomena secara fakta dengan kritis dan masuk akal. Ilmu ialah metode penalaran sebagai penyusun informasi untuk memperoleh hubungan antara faktor-faktor secara sistematis hasil telaah yang kritis dan mendalam, 5. Metodologi penelitian ilmiah, ialah berdasarkan kesederhanaan dengan tahapan perancangan, observasi, koleksi data hasil dan menuangkan dalam bentuk tabel, kurva, histogram, gambar dan foto, yang masing-masing mempunyai skala dan notasi yang dikendalikan signifikansi hasil dari analisis statistik. Bab 6. Masalah, ialah sebuah pertanyaan yang harus dijawab dengan sebuah keputusan yang masuk akal, sehingga masalah dapat diteliti, diamati, diuji yang akan memberikan suatu solusi yang masuk akal, 7. Hipotesis, ialah sebuah usulan yang diusulkan sebagai titik awal yang kuat bagi suatu penalaran (reasoning). pengertian ini digali dari Webster tahun 1956 yang menghasilkan penegertian yang sederhana dan mudah untuk dususun bagi yang memerlukannya., 8. Peubah atau variabel ialah faktor tidak tetap yang berperan dalam pemberian pengaruh pada suatu peneltian. Peubah ada dua jenis utama ialah peubah [variabel] bebas dan peubah [variabel] tidak bebas [peubah tergantung]. Misalnya peubah tergantung (bobot kering), ialah peubah yang tergantung pada faktor lain, peubah bebas, ialah peubah yang tidak tergantung faktor lain tetapi dapat dikendalikan (olah tanah), [peubah rambang, ialah peubah yang dapat diabaikan (proses tumbuh) dan peubah interveining, ialah peubah yang tidak pernah diamati (proses produksi) namun dapat diamati melalui peubah lain]. Parameter ialah sebuah konstanta dalam sebuah fungsi yang menentukan bentuk khas dari fungsi dan faktor, ialah variabel bebas, variabelnya mempunyai nilai bebas, 9. Komunikasi ilmiah, ialah tulisan ilmiah berdasar pada hasil penelitian yang disusun secara ilmiah dengan kaidah-kaidah yang baku secara internasional, 10. Bagian-bagian dari tulisan ilmiah ialah: Kata Pengantar, Abstrak atau Ringkasan, Judul, Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Bahan dan Metode, Hasil, Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka, Lampiran, Ucapan terima kasih, Pernyataan tentang originalitas tulisan, 11. Contoh-contoh tulisan ilmiah, ialah Proposal, Artikel Ilmiah, Skripsi, Thesis, Disertasi dan Buku teks ilmiah dll. 12. Penutup.

Tulisan ini dibagi menjadi beberapa bagian dengan tiap bagian dalam suatu bab.

Filsafat Ilmu Lanjutan

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia; terutama dalam memberantas kemiskinan, kelaparan, penyakit, dan berbagai potret duka dalam kehidupan umat manusia dan alam raya ini. Tradisi keilmuan dan teknologi yang berkembang sekarang merupakan tradisi yang tumbuh dari sistem logikaÑdari Yunani, dilanjutkan dengan logika renaissance Arab, diteruskan dengan logika renaissance EropaÑmenjadi ilmu dan teknologi mutakhir. Unsur utama dalam tradisi sistem logika adalah rasionalitas dan empiri. Rasionalitas menjadi unsur pertama dalam berilmupengetahuan, dan empiri menjadi unsur keduanya. Penting dimiliki oleh para calon ilmuwan muda, mahasiswa filsafat, cendekiawan, dosen/pengajar/ pendidik, periset, dan mereka yang menggemari filsafat ilmu untuk menggali lebih banyak ilmu pengetahuan melalui apa yang disebut Òintelectual exerciseÓ; dengan mengungkapkan pikiran dan pengetahuan secara teratur dan sistematik. ------- Penerbit Kencana (Prenadamedia Group)

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia; terutama dalam memberantas kemiskinan, kelaparan, penyakit, dan berbagai potret duka dalam kehidupan umat manusia dan alam raya ini.

MENYINGKAP RAHASIA IBADAH DALAM ISLAM

Dikisahkan oleh Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Ikatlah kantong airmu (yang terbuat dari bahan dasar kulit), tutup semua perkakas yang berisi makananmu serta sebutlah nama Allah SWT. Dan bila kamu tidak memiliki penutupnya, maka tutuplah dengan apa saja, kayu misalnya.” Pun begitu hadits yang berbunyi, “Tutuplah semua perkakas makananmu dan ikatlah kantong airmu (dari kulit). Ketahuilah bahwa satu malam dalam setahun akan ada wabah (epidemi) yang akan turun mengisi perkakas makananmu yang tidak kamu tutup atau kantong airmu (dari kulit) yang tidak kamu ikat. Ingatlah bahwa wabah akan mencemarinya.” (HR Imam Muslim). Dari hadits-hadits tersebut, dapat ditarik benang merah bahwa aturan agama Islam –mulai dari perkara yang paling sederhana sampai yang paling rinci– telah mengajarkan kepada kita pola hidup yang sehat dan bersih. Tentu saja ajaran ini tidak semata-mata ingin menjaga makanan dan air agar tetap terbebas dari wabah bakteri namun sekaligus ditujukan buat menjaga kesehatan manusia itu sendiri. Setiap aspek ajaran Islam (melalui ilmu fikih) selalu berupaya meramu antara ajaran moral dan nilai kesehatan menjadi satu kesatuan yang utuh. Ini menyiratkan bahwa, dalam pandangan Islam, aspek moral berkaitan erat dengan aspek kesehatan, baik fisik maupun psikis. Buku yang aslinya berjudul Asrâr al-Ibâdât fi al-Islâm ini mengajak kita menyelami bahwa setiap ajaran dan ibadah dalam Islam memiliki kedalaman makna yang sungguh bermanfaat. Misalkan ketika kita rajin bersedekah, maka kita akan memperoleh banyak manfaatyang terkadang di luar akal sehat manusia. Dengan menyelami makna terdalam sebuah ritual ibadah, kita tentu akan semakin khusyuk, itiqamah dan ikhlas menunaikannya. Semoga

Dikisahkan oleh Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Ikatlah kantong airmu (yang terbuat dari bahan dasar kulit), tutup semua perkakas yang berisi makananmu serta sebutlah nama Allah SWT.

Etika Hakim Dalam Penyelenggaraan Peradilan Suatu Kajian Dalam Sistem Peradilan Islam

Buku ini mengetengahkan paparan mendalam tentang etika seorang hakim dalam menyelenggarakan peradilan. Tematema inti yang dibahas dalam buku ini antara lain: konsep al-Qadha dalam Islam; prinsip-prinsip umum al-Qadha dalam Islam; kedudukan dan kewenangan hakim Peradilan Agama visi dan misi hakim Peradilan Agama.. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Abdul Manan, SH., S.IP., M.Hum. e. f. g. h. reksa dana syariah; ... Salah satu upaya merealisasikan nilai-nilai ekonomi Islam dalam aktivitas yang nyata adalah mendirikan lembaga-lem- baga perekonomian berdasarkan syariat Islam. b.

Islam, Ilmu & Kebudayaan

Agama Islam adalah salah satu agama dunia yang besar jumlah penganutnya saat ini. Diperkirakan hampir seperempat penduduk dunia sekarang ini adalah Muslim dari berbagai kelompok etnis dan suku bangsa. Namun demikian, sebagaimana dikatakan Al Farugi (w. 1327/1986), umat Islam mewakili kelompok masyarakat yang paling tidak beruntung (the most unhappy). Meskipun memiliki jumlah penganut paling banyak, sumber daya alam paling kaya, dan warisan sejarah paling besar, masyarakat Muslim merupakan bagian dari masyarakat dunia paling goyah dan paling lemah dilihat dari segi sosial-budaya, ekonomi, politik dan iptek. Umat Islam tidak mampu memproduksi apa yang mereka butuhkan atau apa yang mereka konsumsi. Mereka tidak mampu mengolah sumber daya alamnya yang kaya karena kekurangan penguasaan ilmu dan teknologi. Islam dalam sejarahnya pernah menjadi obor terutama dalam perkembangan ilmu. Untuk itu umat islam perlu menggali kembali makna agama islam itu sendiri sebagai agama pembebasan dan etos pokok yang dahulu pernah menjadi faktor perkembangan dan kemajuannya yang cepat dan belajar dari kesalahan-kesalahan yang menyebabkan keterbelakangan pada zaman ini.

Agama Islam adalah salah satu agama dunia yang besar jumlah penganutnya saat ini.

Pendidikan Islam

Tradisi dan Modernisasi di tengah Tantangan Milenium III

Tradisi pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panjang, setua Islam itu sendiri. Dalam perkembangannya, tradisi pendidikan Islam, baik di Timur Tengah maupun di Indonesia, telah mengalami masa-masa pasang surut yang kerap terkait dengan situasi dan kondisi sosial, budaya, politik, ekonomi, dan bahkan ortodoksi Islam. Dalam menapaki perubahan zaman yang terus bergerak ini, tradisi pendidikan Islam telah memberikan berbagai respons pembaruan (modernisasi). Namun memasuki alaf baru di Milenium III ini, pendidikan Islam kembali menghadapi tantangan yang tidak sederhana. Padahal, pada saat yang sama, ia masih merupakan institusi strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia, yang diharap memiliki keunggulan kompetitif untuk bertahan (survive) dan memenangi tantangan atau persaingan untuk kemudian menjadi hamba yang kamil. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Tradisi pendidikan Islam mempunyai sejarah yang panjang, setua Islam itu sendiri.

Strategi Implementasi Pendidikan Karakter

Para ahli sepakat menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-nilai tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral, (Zuchdi, 2009). Pendidikan karakter selama ini baru dilaksanakan pada jenjang pendidikan pra-sekolah. Sementara pada jenjang sekolah dasar dan seterusnya di Indonesia masih belum optimal dalam menyentuh aspek karakter ini, meskipun sudah ada materi Pancasila dan Kewarganegaraan. Padahal jika Indonesia ingin memperbaiki mutu sumber daya manusia dan segera bangkit dari ketertinggalannya, maka Indonesia harus merombak sistem pendidikan yang ada, antara lain memperkuat pendidikan karakter. Strategi pembelajaraan berkenaan dengan moral knowing akan lebih banyak belajar melalui sumber belajar dan narasumber. Pembelajaran moral knowing akan terjadi pola saling membelajarkan secara seimbang di antara siswa. Sedangkan pembelajaran moral doing akan lebih banyak menggunakan pendekatan individual melalui pendampingan pemanfaatan potensi dan peluang yang sesuai dengan kondisi lingkungan siswa. Ketiga strategi pembelajaran tersebut sebaiknya dirancang secara sistematis agar para siswa dan guru dapat memanfaatkan segenap nilai-nilai dan moral yang sesuai dengan potensi dan peluang yang tersedia di lingkungannya.

Para ahli sepakat menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-nilai tradisional tertentu, nilai-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan perilaku yang baik dan bertanggung jawab.

Pendidikan Islam di Era Peradaban Modern

Sejarah mencatat bahwa pendidikan Islann telah mampu melahirkan para alumni kaliber dunia dalam berbagai bidang keilmuan; filsafat, sejarah, sosiologi, hukum, teologi, pendidikan, psikologi, kedokteran, matematika, kimia, astronomi, dan sederetan ilmu lainnya. Mereka membangun dengan kukuh pilar-pilar peradaban Islam yang terbentang dari Timur hingga Barat. Bukan hanya ilmu nakliyah ataupun akliyah saja, namun keduanya berkembang saling melengkapi dalam rangka membangun kemakmuran manusia. Manusia yang berperan sebagai hamba sekaligus khalifah Allah di muka bumi. Seiring perubahan zaman, tantangan yang dihadapi umat Islam semakin kompleks. Modernisasi dan globalisasi memaksa pendidikan Islam untuk merekonstruksi ulang agar SDM yang dihasilkan tetap survive dalam kehidupan global. Lebih dari sekadar pendidikan Islam dalam pengertian normatif, buku ini mencakup sejumlah gagasan tentang isu-isu kontemporer yang dihadapi umat Islam di era global. Beberapa tema buku ini, yaitu: pendidikan profetik, interkoneksitas sistem pendidikan, internalisasi Al-Quran-Hadis dalam disiplin ilmu pendidikan, transformasi pendidikan Islam, pendidikan Islam dalam membangun daya saing bangsa, pendidikan Islam dalam menghadapi gelombang peradaban modern, pendidikan Islam negaholic, pendidikan Islam berorientasi pada kualitas lulusan, dan tema-tema menarik lainnya. Bersumber dari pengalaman dua penulis yang menjadi pemikir sekaligus praktisi pendidikan Islam, buku ini menawarkan ide-ide baru yang orisinal dan membumi. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup

Sejarah mencatat bahwa pendidikan Islann telah mampu melahirkan para alumni kaliber dunia dalam berbagai bidang keilmuan; filsafat, sejarah, sosiologi, hukum, teologi, pendidikan, psikologi, kedokteran, matematika, kimia, astronomi, dan ...