Sebanyak 107 item atau buku ditemukan

Desain Instruksional di Jenjang SD (Teori dan Praktik)

Dalam buku ini diuraikan suatu proses sistematik dalam pembangunan sistem pembelajaran (instructional systems) yang kreatif, efektif, efisien. Dengan proses yang seperti itu dosen, guru, widyaiswara, dan pelatih, yang selanjutnya disebut mengajar atau tenaga yang bekerja khusus sebagai pendesain pembelajaran (instructional designer) akan mampu menghasilkan sistem secara kreatif dan inovatif. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan setting pembelajaran di tempat kerja masing-masing. Isi buku ini terdiri dari dua belas bab. Kedua belas bab tersebut dimulai dari asumsi dasar dan definisi desain pembelajaran SD, model-model desain instruksional, identifikasi kebutuhan pembelajaran, tujuan instruksional umum, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik, tujuan instruksional khusus, menyusun alat penilaian hasil belajar, Menyusun alat penilaian hasil belajar, mengembangkan bahan instruksional, Menyusun desain dan melaksanakan evaluasi formatif, dan difusi inovatif.

Kedua belas bab tersebut dimulai dari asumsi dasar dan definisi desain pembelajaran SD, model-model desain instruksional, identifikasi kebutuhan pembelajaran, tujuan instruksional umum, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal ...

Desain Instruksional SD (Teori dan Praktik)

Desain Pembelajaran adalah suatu rancangan pembelajaraan yang dikembangkan secara sistematik dan struktur yang berdasarkan tujuan dan strategi pembelajaran. Di buku ini diuraikan suatu proses sistematik pembelajaran dalam membangun sistem yang kreatif, efektif, dan efisien serta untuk menghasilkan sistem pembelajaran secara kreatif dan inovatif, sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan peraturan pembelajaran di tempat kerja masing- masing.

Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai kriteria penyusunan perencanaan : 1. Signifikansi Signifikan dapat diartikan sebagai kebermaknaan. Nilai signifikansi artinya, adalah bahwa perencanaan pembela ...

Kajian Ekonomi Politik Media: Komodifikasi Pekerja dan Fetisisme Komoditas dalam Industri Media

Tidak banyak buku yang membahas tentang ekonomi politik media di Indonesia. Padahal banyak Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta yang menjadikannya sebagai mata kuliah yang diajarkan di kelas. Akibatnya mahasiswa sangat tergantung pada bacaan-bacaan asing dan mempelajari kasus-kasus yang terjadi di luar negeri yang kadang kala berbeda dengan yang terjadi di sekitar kita. Buku ini hadir untuk menjawab kelangkaan sumber bacaan terkait kajian ekonomi politik media di Indonesia dengan menghadirkan pandangan beberapa tokoh-tokoh dalam kajian ekonomi politik media dan menyajikan kasus-kasus yang relevan di Indonesia. Fokus utama dalam buku ini adalah mengungkap praktik eksploitasi dan komodifikasi yang terjadi dalam industri televisi Indonesia. Bagaimana kapitalisme menanamkan credo-credo dalam diri pekerja sehingga eksploitasi dan komodifikasi tersebut tersamar dan tidak dirasakan sebagai beban. Selain menjelaskan tentang cara berfikir Marxis dalam melihat struktur masyarakat kapitalis dan dua perspektif besar dalam kajian ekonomi politik media (Golding-Murdock dan Vincent Mosco), penulis juga menampilkan persoalan ekonomi politik media di Indonesia terutama terkait dengan praktik komodifikasi pekerja yang marak terjadi di industri televisi tanah air. Pada bagian akhir, penulis mengaitkannya dengan gejala globalisasi yang menciptakan homogenisasi wacana tentang bekerja di industri televisi. Melalui buku ini pembaca (baik dosen maupun mahasiswa ilmu komunikasi) semakin ter cerdaskan dan memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang persoalan-persoalan komunikasi, khususnya tentang media masa. Setidaknya, kehadiran buku ini bisa memberikan cara pandang baru tentang dunia komunikasi. Buku ini bisa menjadi referensi mengajar beberapa dosen dan sarana belajar bagi mahasiswa yang ingin mempelajari seluk beluk media.

Tidak banyak buku yang membahas tentang ekonomi politik media di Indonesia.

Implementasi SKUA (Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlakul Karimah) untuk Menunjang Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah

Modernisasi pada ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang dan makmur. Modernisasi sendiri merupakan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang saat ini. Teknologi dianggap sebagai puncak dari ilmu pengetahuan, Teknologi informasi merupakan produk dari pembangunan (development) telah berimplikasi terhadap munculnya perubahan dan pergeseran sosial masyarakat Indonesia dari segala lapisan. Mulai dari kualitas pendidikan, sampai terbukanya akses informasi adalah salah satu implikasi signifikan dari pembangunan. Kendati demikian sejumlah persoalan kritis sebagai produk dari fenomena yang sama senantiasa hadir mengiringinya, salah satunya ialah problem dalam dunia pendidikan agama Islam, menurunnya moralitas dan kualitas generasi bangsa adalah kenyataan yang terus menyelimuti pelaksanaan pembangunan bangsa ini sendiri. Program SKUA diluncurkan Kementerian Agama wilayah Jawa Timur bertujuan untuk memperbaiki kekurangan dalam pendidikan agama Islam dan implikasi logis dari adanya modernisasi, adapun dalam kasus perencanaan SKUA ini tidak membuat RPP dan silabus, melainkan hanya menetapkan pembimbing SKUA, pembagian jam mengajar serta menentukan materi ajar SKUA. Pelaksanaan SKUA ini membahas mengenai materi dan metode, adapun Materi dalam SKUA meliputi kecakapan Al-Qur’an-Hadith, akidah-akhlak, fiqh, dzikir dan doa, sementara itu metode yang digunakan adalah metode hafalan, latihan dan demonstrasi, sedangkan evaluasi dilakukan dengan melihat 3 aspek, efektif, kognitif dan psikomotorik.

Modernisasi pada ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang dan makmur.

Ragam tulis evaluasi pembelajaran SD

Buku Ragam Tulis Evaluasi Pembelajaran SD ini kami susun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Evaluasi Pembelajaran SD dengan dosen pengampu Dr. Ina Magdalena, M.Pd yang juga bertindak sebagai ketua tim penulis. Semoga dengan adanya buku ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan juga kami sebagai penulis dan penyusun buku ini. KONTRIBUTOR: 1 Ina Magdalena, M.Pd 2 Adinda Sifa Nurcahyani 3 Alifa Hasna Al-Fiqriah Jarkasi 4 Aminullah Khaeroni 5 Aulia Eka Saputri 6 Awalia Hapsa Delvia 7 Devi Meliana Sari 8 Dhea Auliya 9 Dwi Astuti 10 Dwi Nur Faridah 11 Elvia Azimahtur Rachma 12 Eva Alanda Rasid 13 Fatikah Mulyani 14 Maydanul Hifziyah 15 Mutia 16 Nadia Tasya Diasty 17 Nindya Refiana Sari 18 Nur Azizah Hilmaniyah 19 Nur Fajriati Islami 20 Nuri Fitriani 21 Prismawinda Avida Nutqie E 22 Reni Putri Rahayu 23 Revita Septiani 24 Rina Ariani 25 Siti Nurul Ilmah 26 Suci Dia Dara 27Vira Nastita Aeni

Buku Ragam Tulis Evaluasi Pembelajaran SD ini kami susun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester mata kuliah Evaluasi Pembelajaran SD dengan dosen pengampu Dr. Ina Magdalena, M.Pd yang juga bertindak sebagai ketua tim penulis.

PLURALITAS DALAM BINGKAI NASIONALISME “Telaah atas Pemikiran & Perjuangan KH. Abdul Wahab Hasbullah”

Nasionalisme atau paham cinta tanah air adalah suatu rasa ingin mempertahankan negaranya, nasionalisme merupakan sebuah tema diskusi yang tak pernah habis dibahas di dalam berbagai kalangan masyarakat. Ada istilah juga di negara kita bahwa nasionalisme merupakan kesadaran kebangsaan yang sepertinya akan terus-menerus diperbincangkan selama Indonesia memiliki penghuni. Sejak awal sejarah Islam hubungan agama-negara merupakan fenomena yang menarik, dan pada dewasa ni isu yang membenturkan Islam dan nasionalisme sangat sporadis padahal pada masa pra dan pasca kemerdekaan bangsa kita sudah punya gagasan hubbul wathan minal iman dari tokoh besar sekaliber KH. Abdul Wahab Hasbullah. Maka dari itu pentingnya menghentikan konflik ideologi bangsa dengan pemikiran besar tentang Islam dan cinta tanah air yang dahulu pernah ditawarkan Kiai Abdul Wahab Hasbullah kembali menjadi rujukan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dewasa ini. Perdebatan mengenai ideologi bangsa sangat membuang energi dan pikiran, karena sudah jelas bahwa Indonesia bukan negara Islam Kiai Abdul Wahab Hasbullah dengan pemikiran Islam dan cinta tanah air yang menghasilkan slogan hubbul wathon minal iman menjadi salah satu tokoh yang berhasil mempersatukan dan menemukan titik temu antara Islam dan nasionalisme yang secara eksplisit pertemuan itu juga menjadi landasan besar bagi terciptanya kesadaran nasionalisme dan kerukunan. Selanjutnya dalam pemikiran Islam dan cinta tanah air Kiai Abdul Wahab Hasbullah juga harus digaris bawahi bahwa sangat terkandung di dalamnya Nila-nilai toleransi pluralitas yang terbingkai ke dalam semangat nasionalisme Kiai Wahab yang kemudian juga menjadi argumen kuat beliau bahwa Islam dan nasionalisme tidak selalu bertentangan bahkan dapat berjalan beriringan dengan mencintai tanah air dan segenap yang ada di dalamnya dan menghiasi kemerdekaan yang diperoleh dengan menerima keberagaman. Kiai Abdul Wahab Hasbullah adalah seorang yang berkarya di atas tanah dengan memperjuangkan negara yang harmonis hal itu di buktikan dengan gelar Pahlawan Nasional yang diperoleh beliau. Ia adalah sosok ulama dan kiai yang berpikir moderat, pragmatis, dan terbuka. Dari Kiai Wahab inilah kita akhirnya mengetahui pemikiran dan perjuangan dari sosok kiai tradisional tersebut, atau Nahdlatul Ulama.

Sejak awal sejarah Islam hubungan agama-negara merupakan fenomena yang menarik, dan pada dewasa ni isu yang membenturkan Islam dan nasionalisme sangat sporadis padahal pada masa pra dan pasca kemerdekaan bangsa kita sudah punya gagasan ...

Pintar Belajar Fikih dengan TTS

Buku yang berjudul “Pintar Belajar Fikih dengan TTS” ini mencoba untuk membuat sebuah karya inovasi pembelajaran berupa teka-teki silang. Bertujuan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam melakukan pembelajaran dengan berbagai macam bentuk media yang kreatif dan inovatif. Hadirnya buku ini dapat menambah rujukan berbagai bentuk inovasi pembelajaran terutama pada mata pelajaran Fikih. Selama ini mungkin guru mengalami kesulitan dalam mencari berbagai bentuk inovasi untuk menarik minat siswa dalam belajar. Salah satu solusinya adalah dengan mempergunakan TTS. Buku ini berisikan beragam pertanyaan yang disesuaikan dengan materi kurikulum 2013. Susunan Kompetensi Dasarnya disesuaikan dengan yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa. Materi yang dihadirkan adalah materi Fikih kelas VIII Madrasah Tsanawiyah semester satu dan dua, serta dilengkapi dengan kunci jawaban dan rangkuman materi. Buku ini sangat membantu guru dalam menyampaikan materi Fikih sekaligus menarik minat dan semangat siswa dalam belajar. Bagi para siswa memiliki buku ini akan menambah semangat dalam membahas materi-materi Fikih. Belajar yang menyenangkan dan menarik Insya Allah akan terwujud dengan mempergunakan media TTS yang terdapat dalam buku ini.

Buku yang berjudul “Pintar Belajar Fikih dengan TTS” ini mencoba untuk membuat sebuah karya inovasi pembelajaran berupa teka-teki silang.

Psikologi Pendidikan Sekolah Dasar

Psikologi Anak berkaitan dengan pertumbuhan mental atau, yang artinya sama, perkembangan pola perilaku (termasuk kesadaran) hingga remaja, fase transisi menandai masuknya individu ke dalam masyarakat dewasa. Pertumbuhan mental tidak terlepas dari pertumbuhan fisik: pematangan sistem saraf dan endokrin, khususnya, berlanjut hingga usia enam belas tahun. Ini menyiratkan bahwa untuk mencapai pertumbuhan pemahaman, tidaklah cukup untuk memulai dengan kelahiran yang berhubungan dengan gerakan dan respons janin, dan perilaku pra-persepsi janin. Dari sudut pandang teoritis, hal ini juga mengimplikasikan bahwa psikologi anak harus dipandang sebagai ilmu yang mempelajari salah satu aspek permulaan keadaan keseimbangan relatif yang merupakan tingkat dewasa.

Psikologi Anak berkaitan dengan pertumbuhan mental atau, yang artinya sama, perkembangan pola perilaku (termasuk kesadaran) hingga remaja, fase transisi menandai masuknya individu ke dalam masyarakat dewasa.

ParenTeam : Bersinergi Mendidik Anak

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia. Tanpa pendidikan kehidupan akan berjalan dengan penuh ketidak teraturan. “Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu.” (HR. Ahmad) Anak merupakan tonggak peradaban, karena darinya akan lahir pemimpin-pemimpin besar. Maka diperlukan pendidik yang menguasai ilmu, terutama ilmu dalam pendidikan anak. Madrasah pertama bagi anak adalah ibunya, menjadi kewajiban seorang ibu untuk terus belajar dan mencari ilmu agar dapat diwariskan kepada anak. ” Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang mendidik manudia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak.” (HR. Bukhari) “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kemudian kedua orang tunyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?” (HR. Bukhari) Dalam mendidik anak, tentunya ada aturan-aturan yang dijalankan. Karena mendidik anak bukanlah sebuah proses yang asal bongkar sana tempel sini lalu jadi. Mendidik anak adalah proses seumur hidup yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya menurut aturan Islam. Mendidik anak juga sangat membutuhkan sinergi dari kedua orang tua dan lingkungan sekitar. Tanpa sinergi antara semuanya, anak hanya akan tumbuh menjadi pribadi yang buruk dan tidak berkarakter. Buku ini hadir untuk para orang tua dan juga calon orang tua untuk menjadi pedoman dalam mendidik anak. Bahwa mendidik anak tidak bisa dengan cara mendadak. Diperlukan persiapan yang matang agar anak tumbuh menjadi pribadi yang baik dan Bahagia.

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan manusia.

Pendidikan karakter

implementasi oleh guru, kurikulum, pemerintah dan sumber daya pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan terciptanya manusia yang beradab, bermartabat, dan sejahtera. Pendidikan mampu mengubah manusia dari sifat jahiliyah menjadi manusia yang beradab. Manusia yang bodoh menjadi manusia yang melek pengetahuan. Manusia yang tertindas menjadi manusia yang bermartabat. Manusia yang sengsara menjadi manusia yang sejahtera. Namun, pendidikan tidak akan berjalan optimal tanpa ada dukungan dari berbagai pihak. Pendidikan akan terseok-seok ketika berjalan pincang jika tidak terkonsep dengan matang. Pemerintah tidak mampu berjalan sendiri dalam menyelenggarakan pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu harus ada dukungan penuh dari berbagai komponen pendidikan itu sendiri. Beberapa komponen pendidikan minimal mencakup aspek guru, kurikulum, dukungan sarana dan prasarana, pemerintah sebagai pembuat keputusan dan pengambil kebijakan, serta tujuan pendidikan itu sendiri. Nah, buku ini mengulas secara implikatif komponen pendidikan di atas. Buku ini memberikan ide-ide kreatif untuk mencapai tujuan pendidikan seutuhnya, yaitu pembentukan manusia yang bermartabat. Pendidikan berkarakter dalam bahasa zaman now.

Pendidikan merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan terciptanya manusia yang beradab, bermartabat, dan sejahtera.