Sebanyak 4512 item atau buku ditemukan

Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah : Studi Etnografi Tarekat Sufi Di Indonesia

Islam adalah agama komprehensif yang mengaturseluruh aspek kehidupan manusia. Semua aktifitas manusia dimulai dari hal-hal yang bersifat dhahir seperti ibadah danmuamalah hingga masalah-masalah aqidah spiritual yang kasat mata telah diatur dan diajarkan oleh Islam. Apabila kitatelisik lebih mendalam maka nilai-nilai spiritual selalu ada dalam setiap ibadah dalam Islam. Sehingga tidaklah mengherankan jika Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terdiri dari raga dan sukma. Raga yang terikat oleh waktu dan tempat serta sukma yang memiliki dimensi spiritual tingkat tinggi.

Buku Tarekat Qadiriyah Naqsabandiyah : Studi Etnografi Tarekat Sufi Di Indonesia ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

BABY YOGA STIMULASI TUMBUH KEMBANG USIA 3-12 BULAN

Buku ini memuat gerakan tentang yoga bayi yang sudah disesuaikan dengan tahapan usia perkembangan bayi. Buku ini bisa dijadikan pedoman untuk ibu yang mempunyai bayi dan trainer baby yoga. Setiap gerakan yoga dalam buku ini bisa dikembangkan sesuai dengan kreatif trainer masingmasing.

Buku ini memuat gerakan tentang yoga bayi yang sudah disesuaikan dengan tahapan usia perkembangan bayi.

Konflik dan Perdamaian Etnis di Indonesia

SINOPSIS “Selama hampir dua dekade, Rizal Panggabean mempelajari konflik etnis dan menuliskannya. Namun, dia melakukan lebih dari sekadar itu: Dia juga memanfaatkan wawasan dari penelitian dan ilmu pengetahuan ini untuk mengakhiri konflik, seringkali dengan melibatkan para pihak dalam konflik yang dia pelajari dan berusaha mendapatkan wawasan dari mereka. Sebagai teman dan rekan penulis, bersamanya selalu menginspirasi saat menyaksikan upayanya yang tak kenal lelah dalam menyelesaikan konflik yang tiada hentinya.” —Benjamin Smith, University of Florida “Pertanyaan yang membingkai buku Rizal Panggabean ini sederhana: Mengapa kekerasan terjadi di sebuah tempat dan tidak di tempat lain. Kesederhanaan bingkai studinya menolak berbagai teori konspirasi dan analisis jalan pintas. Dia melihat dengan tajam kejadian di beberapa daerah, dan mencari jawab. Dia bahas juga yang tak terjadi–nirperistiwa–untuk menerangkan yang terjadi. Dari tulisan ini, kita mengerti lebih banyak apa dan siapa yang berkontribusi pada peristiwa kekerasan yang ditelitinya di Surakarta dan Ambon.” —Sandra Hamid, The Asia Foundation “Buku ini merupakan bacaan mutlak bagi semua orang yang ingin mencegah atau mengatasi konflik Pribumi-Tionghoa dan Islam-Kristen, jenis-jenis konflik yang hampir pasti akan mengguncang perdamaian politik di Indonesia pada masa depan. Data yang dikumpulkan Rizal Panggabean, ilmuwan politik ternama dari Universitas Gadjah Mada, bersifat orisinal, peka, lengkap, dan cermat. Oleh karena itu, argumen pokoknya, bahwa peran dan strategi aktor negara lebih penting ketimbang ciri dan pemilahan kelompok, amat meyakinkan.” —R. William Liddle, Profesor Emeritus Ohio State University “Buku ini menghadirkan paparan baru mengenai konflik komunal yang merusak proses transisi demokrasi Indonesia. Berbeda dari sebagian besar penjelasan yang hanya fokus pada wilayah-wilayah kekerasan, Rizal dengan cermat membandingkan kota-kota yang damai dan mengalami kekerasan lalu mengajukan penjelasan konflik yang baru: variasi preferensi politis dari aparat keamanan negara. Gagasan-gagasan yang didapat dari Indonesia ini tak ternilai harganya bagi para sarjana perbandingan demokratisasi di seluruh dunia, khususnya yang mempelajari pengaruh transisi rezim terhadap politik etnis.” —Sana Jaffrey, University of Chicago

SINOPSIS “Selama hampir dua dekade, Rizal Panggabean mempelajari konflik etnis dan menuliskannya.

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017

Revitalisasi Dakwah Pinggiran: Penguatan Profesionalitas Da’i dan Infrastruktur Dakwah

Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata.

Dengan semakin bertambahnya jumlah jamaah melalui proses ikrar Islam ... dan pembentukan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wa Tamwil(BMT) Al Muhajirin.

Manajemen dakwah dalam kehidupan pluralis Indonesia

upaya membumikan nilai-nilai kisah nabi Hud a.s. dalam alruran

On management of dawah in Indonesia.

Manajemen pesantren

teori dan praktek

Hal ini dapat terlihat dari perjalanan sejarah , di mana pesantren terbentuk atas
kesadaran akan kewajiban dakwah Islamiyah , yakni menyebarkan dan
mengembangkan ajaran Islam , sekaligus mencetak kaderkader ulama atau da
26 .

Komunikasi Akomodatif Untuk Mewujudkan Harmoni sosial

Buku ini merupakan pengembangan hasil Hibah Penelitian Kompetitif Nasional Strategis Nasional Tahun 2013 dan 2014. Buku ini diberi judul Komunikasi Akomodatif untuk Mewujudkan Harmoni Sosial. Di balik judul ini, tersirat makna penting yang ingin disampaikan oleh para penulis kepada pembaca, khususnya generasi muda, yakni pentingnya membangun komunikasi yang didasari oleh sikap saling percaya dan saling menerima, namun disertai dengan sikap kritis terhadap kenyataan sosial yang ada. Dengan modal sosial demikian, generasi muda diharapkan mampu merajut harmoni dalam masyarakat Indonesia yang majemuk. Karena sangat berhubungan langsung dengan upaya pembentukan karakter generasi muda bangsa, para pengampu mata kuliah pengembangan kepribadian pada umumnya, dan pendidikan pancasila, dan kewarganegaraan, serta Multikulturalisme, pada khususnya sangat tepat menjadikan buku ini sebagai referensi perkuliahan.

Buku ini merupakan pengembangan hasil Hibah Penelitian Kompetitif Nasional Strategis Nasional Tahun 2013 dan 2014. Buku ini diberi judul Komunikasi Akomodatif untuk Mewujudkan Harmoni Sosial.

Buku Ajar Teori-Teori Komunikasi

Buku ajar Teori-Teori Komunikasi ini berisi rangkuman berbagai teori-teori komunikasi dari para ahli ilmu komunikasi. Selain itu buku ajar ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan-bahan pembelajaran mahasiswa khusus di lingkungan Prodi. Ilmu Komunikasi Universitas Muhamadiyah Buton. Buku Ajar ini lebih awal melakukan pembahasan tentang Konsep Dasar Komunikasi yang berisi tentang Uraian konsep-konsep dasar komunikasi antarmanusia dipaparkan mengenai pengertian komunikasi dan pemahaman dasar mengenai komunikasi sebagai tindakan satu arah (linear), komunikasi interaksi, dan komunikasi transaksional, dan Tinjauan Dasar Dan Pemetaan Teori Komunikasi yang berisi tentang Tinjauan dasar untuk mengantarkan pemahaman mahasisiwa dalam penelitian objektif dan subjektif. Selanjutnya masuk pada bahasan tentang teori-teori dalam ilmu komunikasi, yaitu: Teori Penetrasi Sosial, Teori Pengurangan Ketidakpastian, Teori Pertukaran Sosial, Teori Penilaian Sosial, Model Kemungkinan Elaborasi, Teori Kultivasi, Teori Agenda Setting, Teori Spiral Kebisuan, Teori Uses And Gratifications, Teori Ekologi Media, Teori Pelanggaran Pengharapan, Teori Manajemen Kecemasan/Ketidakpastian Buku Ajar Teori-Teori Komunikasi ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak

Dalam proses komunikasi proses penyandian (encoding) dan penyandian-balik (decoding) bersifat spontan dan simultan di antara pihak yang terlibat proses komunikasi. Beberapa definisi yang dapat digunakan untuk memahami komunikasi sebagai ...