Sebanyak 390 item atau buku ditemukan

Manajemen Pendidikan Islam Kontemporer

Pertanyaan yang akan selalu aktual dikemukakan seiring dengan bergulirnya era disrupsi dan era industri 4.0 adalah apa yang harus dilakukan lembaga pendidikan Islam untuk menghadapi era tersebut? Pun, seperti apa peran dan peluang lembaga pendidikan Islam menghadapi era industri 4.0? Era disrupsi merupakan era terjadinya perubahan-perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat yang dimulai dengan digunakannya perangkat-perangkat digital menggantikan cara-cara manual. Era industri 4.0 merupakan nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Adanya revolusi ini ditandai dengan terjadinya perubahan secara besar-besaran di berbagai bidang melalui perpaduan teknologi, termasuk bidang pendidikan. Menghadapi situasi demikian, pendidikan Islam tentu harus merencanakan strategi tepat dalam pengelolaannya sehingga tidak mengalami ketertinggalan dan tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Nah, untuk tujuan itulah, buku ini hadir agar dapat memberikan sumbangsih bagi strategi pengelolaan dan pemasaran lembaga pendidikan Islam menghadapi era industri 4.0. Selamat membaca! *** Sinopsis Pertanyaan yang akan selalu aktual dikemukakan seiring dengan bergulirnya era disrupsi dan era industri 4.0 adalah apa yang harus dilakukan lembaga pendidikan Islam untuk menghadapi era tersebut? Pun, seperti apa peran dan peluang lembaga pendidikan Islam menghadapi era industri 4.0? Menghadapi situasi demikian, pendidikan Islam tentu harus merencanakan strategi tepat dalam pengelolaannya sehingga tidak mengalami ketertinggalan dan tidak ditinggalkan oleh masyarakat. Nah, untuk tujuan itulah, buku ini hadir agar dapat memberikan sumbangsih bagi strategi pengelolaan dan pemasaran lembaga pendidikan Islam menghadapi era industri 4.0.

Pertanyaan yang akan selalu aktual dikemukakan seiring dengan bergulirnya era disrupsi dan era industri 4.0 adalah apa yang harus dilakukan lembaga pendidikan Islam untuk menghadapi era tersebut?

Kebijakan pendidikan Islam dari ordonansi guru sampai UU Sisdiknas

Legal aspects of Islamic education in Indonesia.

Legal aspects of Islamic education in Indonesia.

Ontologi Pendidikan Islam

Mengupas Hakikat Pendidikan Islam dari Konsep Khalifah, Insan Kamil, Takwa, Akhlak, Ihsan, dan Khairu Al-Ummah

Jika kita putar jarum jam sejarah, permulaan Islam di Mekah tahun 610 M telah terjadi reformasi teologis dari paganisme menuju tauhid dan reformasi akhlak dari karakter jahiliyah menuju karakter humanis. Pada saat yang sama di Madinah telah banyak umat yang beragama Yahudi dan sebagian kecil beragama Nasrani. Kedua agama ini, sungguh pun pada saat ini dinilai menyimpang, tetapi agama itu pada dasarnya bukanlah paganisme sebagaimana di Mekah. Lebih jauh dari Madinah, di Syam, sekarang Syiria banyak umat menganut agama Nasrani yang notabene agama tauhid juga. Mekah dan secara keseluruhan Arab Utara menurut Philip K. Hitti tidak memiliki peran yang berarti dalam kancah internasional, kecuali setelah datangnya Islam.1 Dari sisi geneologi sebagaimana ditulis K. Hitti bahwa orang-orang Arab Hijaz tergolong Arab Musta`ribah (naturalisasi) keturunan dari `Adnan, sementara orang-orang Arab `Aribah (asli), termasuk Yaman dari keturunan Qohthan.2 Orang-orang yang mendukung nabi di Madinah adalah asli orang Arab `Aribah dari Yaman. Antara Arab Utara dan Arab Selatan ini ratusan tahun kata K. Hitti bermusuhan, termasuk pasca Islam berhasil menyatukan Arab. Buku Ontologi Pendidikan Islam: Mengupas Hakikat Pendidikan Islam dari Konsep Khalifah, Insan Kamil, Takwa, Akhlak, Ihsan, dan Khairu Al-Ummah ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Buku Ontologi Pendidikan Islam: Mengupas Hakikat Pendidikan Islam dari Konsep Khalifah, Insan Kamil, Takwa, Akhlak, Ihsan, dan Khairu Al-Ummah ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya.

Pendidikan Agama Islam

Agama adalah suatu kategori sosial, bahwa agama mempunyai dimensi empiris, sebab fenomena yang mempunyai dua ciri tersebut diatas (fenomena Agama) mengandung aspek sosiologis agama itu ditampilkan dalam sorotan metodologis agama itu ditampilkan dalam sorotan metodologis. [Penerbit Deepublish, Deepublish, Agama, Drs. H. Muslimin, SKM., M.M.Kes.]

Buku Pendidikan Agama Islam ini diterbitkan oleh penerbit deepublish dan tersedia juga versi cetaknya. [Penerbit Deepublish, Deepublish, Agama, Drs. H. Muslimin, SKM., M.M.Kes.]

Bulletin of the Institute of Islamic Studies

OUR CONTRIBUTORS Prof . Iqtidar Husain Siddiqui , ( Retired ) Centre of
Advanced Study . Deptt . of History , A . M . U . , Aligarh . 2 . Prof . Muhammad
Yasin Mazhar Siddiqui , Chairman & Director of the Institute & Deptt . of Islamic
Studies , A ...

Pendidikan Islam : Kaedah Pengajaran & Pembelajaran

Islam tidak pernah meminggirkan teknologi dan perkembangan terkini untuk menghasilkan kaedah pendidikan yang terbaik. Walau bagaimanapun, kaedah Pengajaran dan Pembelajaran (P&P) yang diamalkan oleh Rasulullah s.a.w. perlu dijadikan asas dan rujukan. Ini kerana Baginda s.a.w. merupakan model terbaik yang mengajak umat Islam mengamalkan ajaran Islam dan akhlak Islamiyyah. Tidak dinafikan kejayaan P&P Pendidikan Islam berkait rapat dengan kemahiran dan peranan guru yang berkesan. Kemahiran asas P&P yang perlu dikuasai meliputi penyediaan Bahan Bantu Mengajar (BBM), mengendalikan set induksi, penerapan Kemahiran Berfikir Secara Kreatif dan Kritis (KBKK), kemahiran menyoal dan pengendalian kelas untuk pengayaan dan pemulihan. Kepentingan Pendidikan Islam merangkumi aspek pembacaan, pemahaman, dan hafazan ayat al–Quran, akidah, ibadat, akhlak Islamiyyah, sirah, tokoh dan tamadun Islam. Penguasaan dan penghayatan keseluruhan aspek ini mampu membentuk pelajar menjadi insan soleh. Buku ini diharap dapat dijadikan bahan bacaan, panduan dan rujukan kepada guru Pendidikan Islam di sekolah, guru pelatih yang sedang mengikuti program Pendidikan Islam, para pensyarah di institut pengajian tinggi atau maktab, dan seluruh warga guru agama yang menjadikan pendidikan sebagai wahana menyampaikan mesej dan ajaran Islam di Alam Melayu.

Islam tidak pernah meminggirkan teknologi dan perkembangan terkini untuk menghasilkan kaedah pendidikan yang terbaik.

ASAS-ASAS NEGARA HUKUM MODERN dalam ISLAM ; Kajian Komprehensif Islam dan Ketatanegaraan

dalam buku ini penulis melihat Islam dan praktik ketatanegaraan semestinya melibatkan pendekatan interdisipliner, karena Islam itu sendiri bersifat multi-dimensi. Islam tidak hanya bersemayam diranah doktrinal semata, tetapi juga didalam praktiknya ditengah-tengah masyarakat. Jelasnya Islam mencakup keseluruhan hidup sendiri. Karena itulah dalam buku ini penulis mencoba menggunakan berbagai pendekatan mulai dari pendekatan normatif yuridis, sosiologis, historis hingga komparatif, untuk melihat Islam dan praktik ketatanegaraan Negara Madinah, kemudian diperhadapkan dengan asas-asas negara hukum modern; Apakah benar Islam memiliki konsep ketatanegaraan Modern, baik secara konseptual maupun praktiknya di dalam masyarakat negara Madinah? Masalah inilah yang coba ditelusuri oleh penulis untuk meng-counter anggapan sebagian orientalis di atas. Menurut penelusuran penulis, Islam telah lebih dahulu mempraktikan asas-asas negara hukum modern jauh sebelum Barat cuap-cuap soal demokrasi, konstitusionalisme, HAM, pluralisme, kekuasaan kehakiman yang netral dan tak berpihak. Maka, negara Madinah sah disebut sebagai negara modern/negara kesejahteraan serta memiliki karakteristik untuk disebut sebagai negara republik.

dalam buku ini penulis melihat Islam dan praktik ketatanegaraan semestinya melibatkan pendekatan interdisipliner, karena Islam itu sendiri bersifat multi-dimensi.