Sebanyak 635 item atau buku ditemukan

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK)

Buku ajar

Buku ajar

PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

Desain Praktik Pembelajaran 4.0

Penelitian tindakan sekolah merupakan suatu desain penelitian yang dianggap dapat memperbaiki berbagai kekurangan yang masih terjadi dalam praktik pembelajaran secara khusus dan pendidikan secara umum. Salah satu hal yang menjadi fokus di dalam buku ini adalah belum berkembangnya kemampuan motorik kasar anak usia dini TK Dharma Wanita Bangsal Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti kurangnya inovasi guru dalam menggunakan metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang monoton, penggunaan media pembelajaran yang kurang variatif dalam kegiatan permainan. Masalah-masalah tersebut merupakan masalah yang harus dipecahkan. Oleh sebab itu, buku ini hadir untuk menjawab segala permasalahan yang terjadi dalam praktik pembelajaran di TK Dharma Wanita Bangsal Kecamatan Pesantren Kota Kediri.

Refleksi Tindakan / Observasi Refleksi Tindakan / Observasi Rencana awal/rancangan Rencana yang direvisi Refleksi Rencana yang Tindakan / direvisi Observasi Gambar Alur tahapanPTK Kemmis dan McTarggart, (1998) Menurut Kemmis dan Mc ...

Arisan Di Kelas? Boleh Enggak Sih? (Sebuah Buku Hasil Penelitian Tindakan Kelas)

Arisan Di Kelas? Boleh Enggak Sih? (Sebuah Buku Hasil Penelitian Tindakan Kelas) Penulis : Endang Mayangarum, S.Pd, M.Si Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-283-842-0 www.guepedia.com Sinopsis : Di Era Globalisasi ini guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran yang bervariasi dan tidak monoton. Zaman Now, siswa dengan mudah browsing di internet untuk menemukan apapun yang ada di benak mereka antara lain materi pelajaran, buku pelajaran elektronik dan sumber belajar lainnya. Untuk itu penulis berusaha membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dengan melakukan arisan di kelas. Arisan di sini dimodifikasi dengan mengocok tugas yang dipilih siswa dalam sebuah botol yang berisi gulungan arisan sehingga siswa merasa penasaran apa tugas yang harus dilakukan. Setelah mendapat giliran untuk mengocok arisan, secara berkelompok siswa melakukan tugas yang berbeda-beda sesuai yang diperintahkan pada gulungan kertas yang mereka terima. Di akhir pembelajaran siswa menempel hasil pekerjaan di papan tulis untuk dikonfimasi oleh guru. Model Pembelajaran ini dikembangkan dari model pembelajaran Talking Stick yang sudah ada sebelumnya dengan modifikasi di beberapa bagian. Penulis melakukan pengamatan pada kegiatan model ini siswa terlihat aktif dan antusias sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

Boleh Enggak Sih? (Sebuah Buku Hasil Penelitian Tindakan Kelas) Penulis : Endang Mayangarum, S.Pd, M.Si Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-283-842-0 www.guepedia.com Sinopsis : Di Era Globalisasi ini guru dituntut untuk melaksanakan ...

Pembelajaran Al-Qur`an Tingkat Dasar, Menengah, dan Mahir yang Terintegrasi oleh Teknologi Berbasis Personalized Learning

Pembelajaran Al-Qur`an Tingkat Dasar, Menengah, dan Mahir yang Terintegrasi oleh Teknologi Berbasis Personalized Learning Penulis : Andreas S P, S.Sn, M.Sn, ACA., Dr. Yusuf Hanafi, S.Ag, M.Fil.I., Moh. Fauzan, S.Pd., M.Pd.I., Afwan Hariri Agus P., SE., M.Si., A. Syahrul Munir, S.Pd., Afis Baghiz Syafruddin, Ari Gunawan, S.Pd Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5728-05-6 Terbit : Oktober 2021 www.guepedia.com Sinopsis : Pembelajaran Al-Qur`an yang Menyenangkan dan Modern Pembelajaran Al-Qur`an jadi gambaran masa depan dunia pendidikan dalam belajar Al-Qur`an yang menyenangkan dan terintegrasi dengan teknologi, kita butuh untuk terus berkembang dan mempelajari pembelajaran Al-Qur`an agar dapat sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. … Melalui buku ini pembelajaran AL-Qur`an pad tingkatan dasar, menengah, dan mahir, dari buku ini semoga akan ada perkembangan lain pada dunia pembelajaran Al-Qur`an serta menjadi semangat bagi peserta didik untuk belajar membaca Al-Qur`an www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

... al - Qur'an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulia disamping hadis - hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu . , Di dalam Al qur'an kata ilmu dan kata - kata jadianya di ...

Metode Pembelajaran Alquran Dasar I

Bagi sebagian orang barangkali membaca Alquran cukup dilafalkan asal sesuai huruf maupun bunyinya saja tanpa memedulikan irama di dalamnya. Namun bagi sebagian yang lain, baca Alquran perlu adanya seni baca yang baik sekaligus tata cara baca yang bagus agar terdengar merdu dan tidak memicu rasa bosan. Buku ini menyuguhkan metode pembelajaran membaca Alquran yang dikembangkan oleh Majlis Quran sebagai upaya pemberdayaan bagi umat Islam agar lebih memahami dan fasih membaca Alquran. Selain berharap manfaat, cara ini diharapkan agar semua lapisan masyarakat—terutama umat Islam—bisa lebih gemar membaca Alquran dan mengamalkan ayat-ayat di dalamnya. Selamat belajar dan membaca! Semoga bermanfaat. Amin.

Metode An-Nuur Arif Budi Nurrofiq, S.Pd.I. belajar mudah membaca Al-Qur'an BIODATA PENDIRI MAJLIS AL QURAN ARIF BUDI NURROFIQ S.Pd.I: Lahir. Madiun Madiun.

Metode Pembelajaran Alquran Dasar II

Bagi sebagian orang barangkali membaca Alquran cukup dilafalkan asal sesuai huruf maupun bunyinya saja tanpa memedulikan irama di dalamnya. Namun bagi sebagian yang lain, baca Alquran perlu adanya seni baca yang baik sekaligus tata cara baca yang bagus agar terdengar merdu dan tidak memicu rasa bosan. Buku ini menyuguhkan metode pembelajaran membaca Alquran yang dikembangkan oleh Majlis Quran sebagai upaya pemberdayaan bagi umat Islam agar lebih memahami dan fasih membaca Alquran. Selain berharap manfaat, cara ini diharapkan agar semua lapisan masyarakat—terutama umat Islam—bisa lebih gemar membaca Alquran dan mengamalkan ayat-ayat di dalamnya. Selamat belajar dan membaca! Semoga bermanfaat. Amin.

Bagi sebagian orang barangkali membaca Alquran cukup dilafalkan asal sesuai huruf maupun bunyinya saja tanpa memedulikan irama di dalamnya.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Masyarakat Pluralistik

Buku ini mengungkapkan bahwa semakin mengadopsi materi agama nonmuslim maka pembelajaran PAI pada peserta didik plural agama dapat diterima. Hal ini terus terlaksana karena tidak dijumpai peserta didik pluralistik mengkonversi agamanya menjadi agama Islam. Pembelajaran PAI pada peserta didik plural agama tersebut dilakukan hanya pada aspek pengetahuan. Pelaksanaan ini dapat terus berlangsung dan dapat diketahui melalui beberapa hal. Kebijakan Yapis Papua dalam Pembelajaran PAI pada masyarakat pluralistik tidak memperhatikan keagamaan yang dianut para siswa melainkan hanya mengajarkan agama tertentu terhadap para siswa yang beragam keagamaannya. Namun demikian, cara pembelajaran PAI yang demikian itu dapat berjalan secara efektif atau tidak menimbulkan resistensi. Hal ini terjadi disebabkan pembelajaran di Yapis Papua tidak bertujuan mengganti keagamaan para siswa, tidak memaksa peserta didik menkonversi agamanya ke dalam agama Islam, tidak mewajibkan penghayatan dan pengamalan pengetahuan agama Islam. Penerapan pembelajaran ini dilakukan tidak sepenuhnya misi ideologi tetapi lebih didasari pada pertimbangan misi sosial terutama pengenalan Islam, karena pembelajaran pendidikan agama Islam diberikan kepada siswa nonmuslim tidak menjadikan mereka keluar dari agamanya justru menjadikan pelajaran pendidikan agama sebagai sarana memperkenalkan agama Islam. Penerapan pembelajaran PAI pada 3 satuan pendidikan Yapis Papua yaitu Universitas Yapis Papua, SMK Hikmah Yapis, dan SMA Hikmah Yapis dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru sebagai ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran, model teacher centris, strategi pembelajaran ekspositori. Guru/Dosen sebagai subyek dalam pembelajaran PAI dimana pendidik tidak mengharuskan peserta didik pluralis mengamalkan ajaran agama Islam, memasukkan unsur nilai dan ajaran agama non muslim di dalam materi pembelajaran PAI, guru menurunkan nilai standar kriteria ketuntasan minimal bagi peserta didik nonmuslim. Pada sisi kognitif, guru menyadur ajaran agama peserta didik pluralistik. Pada sisi psikomotorik mereka hanya mengetahui praktik keagamaan namun tidak dilaksanakan. Pada sisi afektif, guru mengambil nilai-nilai yang sama dengan ajaran agama lain yang sesuai dengan afektif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Buku ini mengungkapkan bahwa semakin mengadopsi materi agama nonmuslim maka pembelajaran PAI pada peserta didik plural agama dapat diterima.

TTS SERU MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MI KELAS VI Untuk Madrasah Ibtidaiyah (

TTS SERU MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MI KELAS VI Untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelas VI PENULIS: Ibnu Saputra, S.Pd Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-270-010-9 Terbit : April 2020 www.guepedia.com Sinopsis: Buku ini berisi materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan pelajaran yang dilaksanakan pada Madrasah baik di tingkat MI, MTs dan MA. Khusus untuk MI, pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini mulai dari kelas III, IV, V DAN VI. Tidak jarang pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini dianggap sebagai pelajaran yang kurang menarik. Dan bahkan rating dari pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam ini mungkin menjadi terendah dibandingkan dengan materi pelajaran agama lainnya seperti Fiqih, Qur’an Hadits dan Akidah Akhlak. Maka dari itu, diperlukan suatu metode pelajaran yang bisa menjadikan peserta didik bergairah dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan teka-teki silang. Teka-teki silang tidak hanya sekedar permainan, akan tetapi berisikan unsur-unsur pendidikan di dalamnya. Sehingga dengan penggunaan metode teka-teki silang pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, bisa menjadikan peserta didik berpartisipasi aktif sejak awal pembelajaran. Dengan aktifnya peserta didik dalam pembelajaran sehingga akan mencapai tujuan atau substansi dari pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. www.guepedia.com Email : [email protected] WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys

... Crossword Puzzle (Teka-teki Silang) pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diajarkan di madrasah baik tingkat MI, MTs dan MA.

Implementasi SKUA (Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlakul Karimah) untuk Menunjang Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah

Modernisasi pada ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang dan makmur. Modernisasi sendiri merupakan hasil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang saat ini. Teknologi dianggap sebagai puncak dari ilmu pengetahuan, Teknologi informasi merupakan produk dari pembangunan (development) telah berimplikasi terhadap munculnya perubahan dan pergeseran sosial masyarakat Indonesia dari segala lapisan. Mulai dari kualitas pendidikan, sampai terbukanya akses informasi adalah salah satu implikasi signifikan dari pembangunan. Kendati demikian sejumlah persoalan kritis sebagai produk dari fenomena yang sama senantiasa hadir mengiringinya, salah satunya ialah problem dalam dunia pendidikan agama Islam, menurunnya moralitas dan kualitas generasi bangsa adalah kenyataan yang terus menyelimuti pelaksanaan pembangunan bangsa ini sendiri. Program SKUA diluncurkan Kementerian Agama wilayah Jawa Timur bertujuan untuk memperbaiki kekurangan dalam pendidikan agama Islam dan implikasi logis dari adanya modernisasi, adapun dalam kasus perencanaan SKUA ini tidak membuat RPP dan silabus, melainkan hanya menetapkan pembimbing SKUA, pembagian jam mengajar serta menentukan materi ajar SKUA. Pelaksanaan SKUA ini membahas mengenai materi dan metode, adapun Materi dalam SKUA meliputi kecakapan Al-Qur’an-Hadith, akidah-akhlak, fiqh, dzikir dan doa, sementara itu metode yang digunakan adalah metode hafalan, latihan dan demonstrasi, sedangkan evaluasi dilakukan dengan melihat 3 aspek, efektif, kognitif dan psikomotorik.

Modernisasi pada ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berkembang dan makmur.