Sebanyak 343 item atau buku ditemukan

Kreativitas dan Inovasi di Tempat Kerja

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling luhur dan mulia. Ia diciptakan secitra dengan Allah. Padanya Tuhan memberikan anugerah "akal budi". Dengan akal budinya, manusia memiliki kemampuan olah pikir sehingga mampu menciptakan berbagai hal untuk memenuhi kebutuhannya. Akal budi inilah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Kemampuan olah pikir dan kemampuan mencipta adalah kemampuan dasar manusia. Olah pikir dan cipta adalah makna yang terkandung dalam pengertian kreativitas. Manusia memiliki kemampuan berkreasi. Kemampuan berkreasi inilah yang membuat manusia merasa berdaya dan hidup. Dengan kreativitasnya manusia terus menerus mampu mengatasi berbagai persoalan yang ditemui dan mampu menciptakan hal - hal baru yang meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dengan kreativitas manusia mengembangkan diri dan menjelajahi hal - hal baru dan ruang - ruang pengetahuan baru. Dengan demikian kreativitas adalah hal mendasar yang perlu dipahami, digali dan dikembangkan terus menerus oleh setiap manusia.

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling luhur dan mulia.

Kebangkitan UMKM Melalui Inovasi Geoproduk Berbasis Geodiversity & Kearifan Lokal

Indonesia dengan karakteristik alam dan lingkungannya yang sangat beragam, memiliki tiga konsep pemanfaatan sumber daya alam yang berlandaskan perlindungan alam, yaitu ekowisata, geowisata, dan taman bumi (geopark). Geopark merupakan konsep yang terbaik saat ini, karena mampu mengintegrasikan seluruh sumber daya alam di sekitar lokasi yang memiliki keunikan geologi dengan tujuan, yaitu perlindungannya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. UMKM sebagai komunitas yang ada dan penting dalam geopark mengembangkan geoproduk berdasarkan geodiversity dan kearifan lokal memiliki kekuatan untuk bangkit dari krisis-krisis yang terjadi. Geoproduk merupakan produk atau jasa yang memiliki keunikan juga ramah lingkungan dan berada dalam lingkungan geopark. Buku ini memberikan gambaran tentang definisi geoproduk, ciri-ciri geoproduk, proses pembuatannya, model bisnis, rantai nilai, manajemen risiko UMKM, dan strategi pemasaran bagaimana geoproduk bisa menjadi unggulan bagi UMKM di Indonesia. Contoh kasus UMKM geoproduk ditampilkan dalam bentuk narasi mulai dari geoproduk yang ada di geopark Indonesia, hingga geoproduk yang ada di geopark negara-negara lain yang masuk ke dalam UNESCO Global Geoparks (UGG).

Indonesia dengan karakteristik alam dan lingkungannya yang sangat beragam, memiliki tiga konsep pemanfaatan sumber daya alam yang berlandaskan perlindungan alam, yaitu ekowisata, geowisata, dan taman bumi (geopark).

Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan

Buku ini merupakan simbol semangat intelektual dalam mengakaji ilmu pendidikan yang terbit pada tahun 2021. Kontributor dari buku ini adalah para peneliti dan dosen dari berbagai kampus di Indonesia. Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Penulisan buku ini dilandasi atas pentingnya update penelitian terbaru tentang kajian ilmu pendidikan dengan tema tentang pembahasan Mewujudkan Kemandirian Indonesia Melalui Inovasi Dunia Pendidikan yang menjadi isu dan problematika saat ini. Buku ini terdiri dari 19 artikel yang dimasukan ke dalam 19 bab di dalam buku ini. Upaya penyusunan buku ini dilakukan untuk mendokumentasikan karya-karya yang dihasilkan para penulis sehingga dapat bermanfaat bagi pembaca secara lebih luas. Penulisan buku juga mengandung konsekuensi untuk membangun budaya perusahaan dan pendidikan Indonesia yang lebih bermartabat dan berintegritas

memiliki dapat bekerja sama dengan pusatpusat inkubasi dan akselerasi bisnis. f) Perguruan tinggi bekerja sama dengan institusi mitra dalam menyediakan sistem pembelajaran kewirausahaan yang terpadu dengan praktik langsung.

ILMU SOSIALDAN BUDAYA DASAR

Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) ini merupakan salah satu buku ajar yang dibuat di Kampus STKIP Singkawang dengan menyusaikan visi-misi STKIP Singkawang.“Buku ajar ini terdiri beberapa bab yaitu: (1) Pengantar Ilmu Sosial Budaya Dasar”(2). Manusia sebagai makhluk berbudaya (3) Manusia dan kehidupan sosialnya(4)“Manusia, budaya, dan peradaban”(5) “Manusia, kebragaman, dan kesetaraan”(6) “Nilai, moral, dan hukum dalam kehidupan manusia”(7) “Sains dan teknologi bagi manusia(8)Lingkungan bagi kesejahteraan manusia.”Dalam penerapannya pada perkuliahan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) disusun untuk 16 kali pertemuan perkuliahan selama satu semester.”Bagi para pendidik perlu juga untuk memberikan pengetahuan dan wawasan lain kepada mahasiswa selain bahan ajar dasar yang ada di buku ini, seperti; kuliah umum ataupun observasi langsung kelapangan dalam kehidupan masyarakat yang disesuaikan dengan karakteristik Program Studi di STKIP Singkawang.“Oleh sebab itu perlu perencanaan yang baik dan kreativitas dosen pengampu dalam aplikasinya.”

Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) ini merupakan salah satu buku ajar yang dibuat di Kampus STKIP Singkawang dengan menyusaikan visi-misi STKIP Singkawang.“Buku ajar ini terdiri beberapa bab yaitu: (1) Pengantar Ilmu Sosial Budaya ...

INSTRUMEN EVALUASI MAGANG

... menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, ... berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu ...

KESANTUNAN BERBAHASA, PENDIDIKAN KARATER, DAN PEMBELAJARAN YANG HUMANIS

Buku Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran yang Humanis ini merupakan buku referensi bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora. Dalam buku ini dijaki berbagai topik dalam ketiga bidang tersebut. Dalam berbahasa yang santun, kita berupaya menjaga muka mitra tutur sehingga mereka terselamatkan dari tindak pengamcaman muka. Dengan demikian akan terbangun interaksi yang harmonis. Untuk itu perlu dipahami berbagai strategi kesantunan, prinsip kesantunan, dan parameter kesantunan. Santun berbahasa merupakan salah satu karakter penting yang perlu dimiliki oleh peserta didik. Santun menjadi salah satu nilai yang harus diberikan dalam pendidikan karakter. Dalam buku ini dikaji secara mendalam berbagai topik pendidikan karakter, ketika dosen dan guru berkarakter santun, mereka dapat menjadi model bagi peserta didik. Seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarsa Sugn Tuladha, dosen da guru harus mampu menjadi teladan; menjadi model bagi peserta didik. Seperti disampikan oleh Lickona (1993), keteladanan atau pemodelan ini menjadi salah satu strategi yang penting dalam Pendidikan karakter. Dosen dan guru yang berkarakter santun akan dapat mengembangkan pembelajaran yang humanis. Bagaimana mereka dapat lebih memanusiakan peserta didik. Dalam pembelajaran yang humanis kita melihat fenomena bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Peserta didik ditempatkan sebagai pusat pembelajaran (centre of learning) dalam aktivitas belajar. Peserta didik menjadi pelaku dalam memaknai pengalaman belajarnya sendiri. Dengan demikian, peserta didik diharapkan mampu menemukan ptensinya dan mengembangkan potensi tersebut secara maksimal. Peserta didik bebas berekspresi cara-cara belajarnya sendiri. Mereka juga dibebaskan dan diberi ruang untuk berkreasi. Peserta didik menjadi aktif dan tidak sekedar menerima informasi yang disampaikan oleh dosen atau guru. Kajian Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran yang Humanis dalam buku ini dapat digunakan untuk menambah dan memperluas wawasan bagi pelaku pembelajaran dan penggiat pendidikan

Buku Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran yang Humanis ini merupakan buku referensi bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora.

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MULTI KULTURAL DAN KEARIFAN LOKAL (PKBMKKL) SEBAGAI PEGANGAN DAN PANDUAN BAGI PARA FASILITATOR PROVINSI DAN SEKOLAH

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. Buku ini disusun untuk menjadi rujukan atau pijakan bagi para fasilitator yang akan menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah dan mengimbaskannya ke sekolah sekitar. Fasilitator utama yang bisa memberikan pelatihan buku ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Pengawas, dan Komite Sekolah. Fasilitator dapat memanfaatkan buku ini sebagai sumber pembelajaran mandiri untuk memahami program PPK sesuai dengan tugas dan kewajibannya.

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus ...

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PKK) BERBASIS MULTIKULTURAL DAN KEARIFAN LOKAL BAGI GURU CALON TUTOR DI SEKOLAH PAUD

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus pembelajaran, pembiasaan dan pembudayaan, sehingga pendidikan karakter bangsa sungguh dapat mengubah perilaku, cara berpikir dan cara bertindak seluruh bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan berintegritas. Buku ini disusun untuk menjadi rujukan atau pijakan bagi para fasilitator yang akan menerapkan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah dan mengimbaskannya ke sekolah sekitar. Fasilitator utama yang bisa memberikan pelatihan buku ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Pengawas, dan Komite Sekolah. Fasilitator dapat memanfaatkan buku ini sebagai sumber pembelajaran mandiri untuk memahami program PPK sesuai dengan tugas dan kewajibannya.

Penanaman nilai-nilai pembentukan karakter bangsa secara masif dan efektif melalui implementasi nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental (religius, nasionalis, mandiri, gotong-royong, dan integritas) yang akan menjadi fokus ...